Beruflich Dokumente
Kultur Dokumente
Warsiti
Jurusan Teknik Sipil Politeknik Negeri Semarang
Jln. Prop. Soedarto, SH Tembalang Semarang
sipil.polines@yahoo.co.id
Abstract
The condition of Sendang Mulyo road is not good and always be damaged even though the
coating of road surface has been carried out. This is due to the fact that road internodes of
Sendang Mulyo locates on the clay, so that it may causes instability of base soil causing
structure destruction of coarsening layer on it. In order to solve the problem, the base soil
should be repaired/destabilized. In this research, the writer conducted soil stabilization by
adding lime from Purwodadi. The aim of the research is to find out the lime percentage, so that
CBR and max dry density will be obtained, to find out the effect of lime adding with Swelling
(kembang susut) and California Bearing Ratio (CBR). The testing was performed at the
laboratory with lime percentage of 0%, 5%, 8%, 10%, 12%. The testing data includes: physical
characteristics (specific gravity, Plasticity Index, decrease limit, grain pass from the filter
no.200)., mechanical characteristics (optimum water degree, maximum dry density, CBR,
Swelling). Dry density increases from 1,485% to 1,64%, From data analysis, it was obtained the
result that in lime percentage of 10% produces CBR scale experiencing maximum increase from
2,45% to 7,6%, swelling decreases from 5,127% to 1,331%. The effect of lime adding upon
swelling may be written as follows y = -0,0109X2 – 0,2469X + 5,2528, (y = swelling, x = lime
percentage), the effect of lime adding with CBR is y = -0,0766X2 + 3,6352X + 2,3048 (y = CBR,
x = lime percentage).
HASIL
Hasil Pengujian Tanah Asli
Persiapan:
Pengambilan Pengujian laboratorium mengenai karakteristik
Sampel Tanah di fisik tanah asli meliputi berat jenis, batas-batas
Sendang Mulyo, Atterberg (batas cair, batas plastis, plasticity
kapur dari Studi Literatur
Purwodadi index, bata susut) dan analisis distribusi
butiran dengan hasil seperti pada Tabel 3.
Pengujian sifat mekanis, yaitu kepadatan,
CBR, dan nilai kembang susut (swelling)
Pengujian Tanah Asli dan
Campuran tanah + Kapur ,
dilakukan dengan metode pemadatan Standard
Konsentrasi Kapur : 5%, Proctor. Hasil pengujian dapat dilihat pada
8%, 10%, 12%, dengan Tabel 4. Hasil percobaan laboratorium .
lama pemeraman 3 hari
120
Tabel 8. Uji Swelling dengan berbagai
100 prosentase kapur
Jenis penelitian Prosentase kapur
Berat Lolos Saringan (%)
80 Kd air opt(%) 0% 5% 8% 10 % 12 %
Kpdt kering mak 24.0 21.6 19.8 17.10 19.2
60
CBR unsoaked (%) 1,49 1,580 1,62 1,65 1,64
40
CBR soaked (%) 11,8 13.3 18.4 22.1 22
20 Kd air opt (%) 2,45 3.6 5.1 7.6 7.58
Swell potensial (%) 5,13 4,25 2,25 1,331 1,025
0
0,01 0,10 1,00 10,00 100,00
Gambar 2. Grafik distribusi ukuran butiran Dalam penelitian ini ditentukan variabel
takbebas meliputi CBR, swelling, sedangkan
variabel bebas adalah kadar kapur (% kapur).
CBR unsoaked
15
CBR (%)
CBR soaked
0
0 5 10 15
Prosentase kapur (%)
6
5,5
5
4,5
4
sw elling(%)
3,5
3
2,5
y = -0,0109x 2 - 0,2469x + 5,2528
2 R2 = 0,9536
1,5
1
0,5
0
0 2 4 6 8 10 12 14
% kapur (%)
Regresi hubungan antara swelling dan Pengujian Campuran Tanah Asli dengan
persentase kapur adalah sebagai berikut. Kapur
y = -0,0109 X2 - 0,2469 X + 5,2528 Hasil pengujian CBR dengan metode standar
R2 = 0,9536, di mana : terhadap tanah yang dicampur dengan kapur
Y : besarnya swelling (%) dari berbagai persentase dapat dikatakan CBR
X : persentase kapur (%) yang dihasilkan mengalami peningkatan yang
Bentuk regresi yang dihasilkan sudah cukup tinggi. Hasil pengujian CBR dalam
sesuai/baik hal ini dapat dilihat dari besarnya kondisi unsoaked akan mengalami perbaikan
R2 mendekati 1 (satu). dari 11.88% menjadi 22,1 % pada persentase
kapur 10%. Begitu pula hasil CBR dalam
kondisi soaked mengalami peningkatan yang
PEMBAHASAN
cukup besar, yaitu dari 2,45 % menjadi 7,6 %
Pengujian Tanah Asli
pada persentase kapur 10 %.
Dari hasil pengujian sifat mekanis tanah asli
yang meliputi kadar air optimum, kepadatan
Dengan nilai CBR dalam kondisi soaked 7,6 %
kering maksimum dan CBR maka dapat
maka tanah campuran ini dapat dipergunakan
dikatakan tanah mempunyai daya dukung
sebagai lapisan subgrade- nya > 3 %. Dari
(CBR) rendah, yaitu 2,45 %. Syarat CBR
bentuk dapat dikatakan bahwa bentuk regresi
tanah subgrade suatu konstruksi jalan adalah
yang dihasilkan sudah cukup sesuai karena R2
minimal 3 %. Dengan demikian, tanah tersebut
yang didapat mendekati 1 dan dapat dikatakan
tidak dapat dipergunakan untuk konstruksi
besarnya CBR maksimum meningkat terus
sebagai lapisan subgrade karena CBR < 3%.
dengan bertambahnya kadar kapur dalam
campuran.
Hasil pengujian swelling didapat tanah asli
mempunyai swelling sebesar 5%, menurut
Hasil pengujian swelling menghasilkan
Chen (1975) tanah yang mampunyai
penurunan swelling yang cukup tinggi.
swelling>5% tergolong tanah dengan swelling
Swelling tanah asli sebesar 5,127 %, tetapi
potensial tinggi.
begitu tanah dicampur dengan kapur besar
MENINGKATKAN CBR DAN MEMPERKECIL SWELLING TANAH……..(Warsiti ) 43
swelling mengalami penurunan seiring dengan Tanah asli dicampur dengan kapur dengan
penambahan persentase kapur. Penurunan berbagai prosentase (5, 8, 10, 12 %), lama
yang terbesar terjadi pada persentase kapur pemeraman 0 hari dan pegujian dilakukan
sebesar 12 %, penurunan yang terjadi sebesar dengan metode Standard Proctor.
=(5,127-1,025)/5,127 * 100 % = 80 %. Jadi, Berdasarkan pengujian sifat-sifat mekanik
dapat disimpulkan dengan penambahan akan tanah campuran dengan metode tersebut dapat
memperbaiki tanah asli karena memperkecil disimpulkan sebagai berikut:
besarnya swelling. Yang berarti mengubah dari a. CBR keadaan unsoacked mengalami
tanah yang mempunyai swelling tinggi kenaikan dengan bertambahnya persentase
menjadi tanah yang mempunyai swelling kapur dalam campuran sampai pada
rendah. Bentuk regresi yang dihasilkan sudah persentase 10 %, dari 11,8 % menjadi 22,1
sesuai/baik hal ini dapat dilihat dari besarnya %, tetapi pada persentase kapur 12% CBR
R2 mendekati 1 (satu). turun sedikit menjadi 22,0 %. Hubungan
antara prosentase kapur dengan CBR
SIMPULAN keadaan unsoaked adalah y = 0,0437 X2 +
Berdasarkan hasil pengujian, sifat fisik contoh 0.4587 X + 11,402.
tanah asli yang diambil pada ruas jalan b. CBR keadaan soacked mengalami kenaikan
Susukan–Kalikayen, mempunyai persentase dengan bertambahnya persentase kapur
sifat berikut, yaitu batas cair (LL) : dalam campuran sampai pada persentase 10
57,95 %, indeks plastisitas (PI) : 33,47 %, %, dari 2,45 % menjadi 7,6 %, tetapi pada
Batas Plastis (PL) : 24,48 %, batas susut : persentase kapur 12% CBR turun sedikit
18,52 %, dan lolos saringan No. 200 : 60,75 menjadi 7,58 %. Hubungan antara
%. Data tersebut, menurut Chen (1975) prosentase kapur dengan CBR keadaan
digolongkan sebagai lempung dengan potensi soacked adalah y = 0,0242 X2 + 0, 187 X
pengembangan tinggi, dan menurut pusat + 2,3471
penelitian dan pengembangan Teknologi c. Besarnya swelling mengalami penurunan
Prasarana Jalan (2000) menunjukkan korelasi dengan bertambahnya persentase kapur
potensi pengembangan tinggi, sedangkan dengan kata lain semakin banyak
menurut Atterberg (1911) tingkat plastisitas prosentase kapur semakin kecil swelling
tanah digolongkan sebagai lempung sangat yang terjadi. Hubungan antara persentase
plastis. kapur dengan swelling adalah y = -0,0109
X2 - 0,2469 X + 5,2528
Berdasarkan hasil pengujian mekanis dengan Berdasarkan hasil pengujian pengujian sifat
metode standar tanah asli mempunyai data fisik dan mekanis dari campuran tanpa
berikut, yaitu kadar air optimum : 24 %, pemeraman kepadatan kering (γd), CBR
kepadatan maksimum : 1,485 %, CBR keadaan unsoaked dan soaked terbesar dicapai
unsoacked : 11,8 %, CBR soacked : 2,45 pada prosentase kapur 10%, maka dapat
%, dan swelling : 5,127 %. Dari data diambil kesimpulan bahwa yang paling baik
pengujian mekanis tersebut dapat dikatakan untuk stabilisasi tanah lempung adalah dengan
bahwa tanah mempunyai kepadatan, CBR penambahan kapur 10 %.
rendah, sehingga tidak dapat dipergunakan
untuk bahan subgrade jalan karena CBR-nya < UCAPAN TERIMA KASIH
3.0 %. Untuk itu, apabila ingin dipergunakan Penulis mengucapkan terima kasih kepada
untuk konstruksi sebagai subgrade tanah harus Direktur Polines, UP2M Polines, Kalab
diberi perlakuan yaitu stabilisasi. Dengan Material Jurusan Sipil, serta rekan-rekan yang
demikian, dapat disimpulkan bahwa tanah asli telah membantu dalam pelaksanaan penelitian
merupakan tanah lempung dengan plastisitas ini.
tinggi, tingkat pengembangan tinggi serta
potensi swelling tinggi., sehingga kurang baik
bila dipergunakan secara langsung untuk
konstruksi subgrade jalan.
44 Wahana TEKNIK SIPIL Vol. 14 No. 1 April 2009: 38-45
DAFTAR PUSTAKA
Budi Satrio.1998. Kapur Argojati dalam Warsiti, 1998. Perbaikan Tanah Lempung
Stabilisasi Tanah. Tesis Program Sistem dengan Kapur dari Daerah Sendang
dan Teknik Jalan Raya. ITB. Bandung. Mulyo Semarang: Laporan penelitian.
Chen, F.H, 1975. Founddation on Expansive Semarang. Politeknik Negeri semarang.
Soil. New York: Elsevier Science Wiqoyah,Q, 2002. Campuran Kapur dan Tras
Publishing Company. Sebagai Bahan Stabilisasi Tanah
Lashari, 2000. Pengaruh Campuran Kapur Lempung Hitam untuk Lapisan Tanah
dan Bubuk Bata Merah pada Sifat Dasar Jalan. Naskah Seminar Hasil
Mekanis Tanah Lempung Grobogan. Penelitian Tesis S-2, Program Studi
Tesis UGM Yogyakarta. Teknik Sipil, Jurusan Ilmu-ilmu Teknik,
Suryolelono, K.B, 1999. “Potensi Variasi Program Pascasarjana UGM.
Campuran Abu sekam Padi dan Kapur Yogyakarta.
untuk Meningkatkan Karakteristik Tanah
Lempung” Jurnal Teknik, Volume VI,
No.3, Desember.