Beruflich Dokumente
Kultur Dokumente
Disusun Oleh :
WISNU RACHMAD PRIHADI
08505244037
A. URAIAN UMUM
B. BENDUNG GISIK
Bendung Gisik berada pada kali Pepe dengan kondisi aliran sungai
berbukit-bukit, dimana terdiri dari tanaman dengan daya infiltrasi sedang.
Harga PBAR di hitung dengan cara aljabar rata-rata yaitu dengan rumus :
R = 1/ n ( R1 + R2 + R3 + … + Rn )
Dimana :
R = Hujan maksimum rata-rata
n = Jumlah pengamatan
R1 = Hujan maksimum rata-rata pengamatan 1
R2 = Hujan maksimum rata-rata pengamatan 2
R3 = Hujan maksimum rata-rata pengamatan 3
Rn = Hujan maksimum rata-rata pengamatan n
Berdasarkan uraian rumus di atas (metode FSR Jawa – Sumatra), maka dapat
dilakukan perhitungan sebagai berikut :
Data :
AREA = 144.6 km2
MSL = 18,6 km
H=1m
ARF = 1,16
GF = 2,35
2005 262
2006 271
2007 272
2008 270
2003 266
2002 200
2001 534
2000 202
1999 267
1998 203
1997 200
1996 200
1995 202
1994 200
1993 200
1992 200
1991 267
1990 250
1989 334
1988 251
1987 267
1986 251
1985 250
1984 250
1983 251
1982 250
1981 250
1980 250
1979 267
1978 263
1977 284
1976 263
1975 267
1974 263
1973 263
1972 263
1971 263
1970 263
1969 263
1968 263
1967 267
1966 266
1965 271
1964 266
1963 267
1962 266
1961 266
1960 266
1959 266
1958 266
1957 266
1956 266
1955 267
1954 267
∑R = 14253
∑n = 50
14253
R= = 285.06
50
Data :
n=1
R1 = 285.06 mm
Sehingga :
1
R= (R1 + R2)
n
1
= ( 285.06 + 0) = 285.06 mm
1
Selanjutnya :
H 1
SIMS = = = 0,054
MSL 18,6
APBAR = PBAR x ARF
= 285.06 x 1,16 = 330.67
V = 1.02 – 0.0275 log AREA
= 1.02 – 0.0275 log 144.6
= 0,9605
MAF = 8 x 10-6 x AREAv x APBAR2.445 x SIMS0.117 x (1+Lake)-0.85
= 8 x 10-6 x 144.60,9605 x 330.672,445 x 0,0540,117 x (1+0)-0,85
= 976.207 m3/det
Untuk bendung Gisik diambil dengan periode ulang T 100
Q100 = GF(T, AREA) x MAF
= 2,35 x 976.207 = 2294.08 m3/detik
BAB II
BANJIR RENCANA
D. URAIAN UMUM
E. BENDUNG GISIK
Bendung Gisik berada pada kali Pepe dengan kondisi aliran sungai
berbukit-bukit, dimana terdiri dari tanaman dengan daya infiltrasi sedang.
Harga PBAR di hitung dengan cara aljabar rata-rata yaitu dengan rumus :
R = 1/ n ( R1 + R2 + R3 + … + Rn )
Dimana :
R = Hujan maksimum rata-rata
n = Jumlah pengamatan
R1 = Hujan maksimum rata-rata pengamatan 1
R2 = Hujan maksimum rata-rata pengamatan 2
R3 = Hujan maksimum rata-rata pengamatan 3
Rn = Hujan maksimum rata-rata pengamatan n
3. Metode Gumbel
Metode Gumbel dikembangkan dengan menggunakan tecrema factor
frekuensi yang menganalisa data banjir puncak atau hujan lebat maksimum yang
merupakan harga ekstrim dari berbagai tahun pengamatan. Oleh karena itu
analisanya selalu mengikuti dalil distribusi harga ekstrim.
Model perhitungannya selalu dimunculkan dalam bentuk analisa stastik
dengan model dan teori distribusi, dengan demikian perhitungannya akan menjadi
lebih mudah.
Berikut ini akan ditampilkan metode perhitungan debit banjir yang
diselesaikan dengan metode Gumbel.
4. Metode Analisis Kuadrat Terkecil – Gumbel
Metode kuadrat terkecil merupakan salah satu bentuk analisis banjir yang
berakar dari metode Gumbel, dimana metode ini kesalahan subyektif dapat
dilakukan perubahan dengan penyesuaian matematika.
Metode ini lebih banyak dipakai dilapangan karena dapat memberikan
penyesuaian yang menyeluruh dan sedikit memerlukan hitungan. Untuk
rancangan hitungan selanjutnya dapat dilihat pada tabel berikut :
5. Metode Weduwen
Menghitung debit banjir pada suatu sungai dengan metode Weduwen
dibutuhkan data curah hujan, luas catchment area, panjang sungai, elevasi tempat
bending dan titik sepanjang catchment area untuk beda tinggi.
Rumus :
Q70 = F . q1 . R70 / 240
Dimana :
F = Luas catchment area (km2)
q1 =α.β.q
= dapat ditetapkan berdasarkan nomogram atau grafik yaitu
berdasarkan hubungan antara kemiringan dengan luas daerah
pengairan.
R70 = 5/6 M / mp atau R/mp, yaitu hujan terbesar dengan
pengalaman 70th.
Dalam hal ini :
M = curah hujan maksimum pertama
R = curah hujan maksimum kedua
Mp = koefisien selama periode pertama
Maka untuk mencari Q100 menggunakan rumus :
Q100 = 3.6 x Q70
G. DEBIT BANJIR RENCANA
Berdasarkan data analisa perkiraan debit banjir dengan beberapa metode
diatas maka dapat disimpulkan sebagai berikut :
Rumus :
F. R. A
Q=
3,6
Dimana :
Q = debit andalan
Data :
A = 144.6 km2
Data curah hujan rata-rata bulanan (lihat tabel)
Sehingga :
0,7 . 0,013 r .144.6 m3
Q= =0,365. r
3,6 det