Sie sind auf Seite 1von 13

ISBN: 978-979-98659-6-0

KONFERENSI NASIONAL TEKNIK SIPIL KE-13

PROSIDING
Volume I:
Struktur, Material, Manajemen Rekayasa Konstruksi

Banda Aceh, 19-21 September 2019


“Inovasi Sains dan Teknologi dalam Penerapan
Infrastruktur Berbasis Mitigasi Bencana dan
Berwawasan Lingkungan”
Konferensi Nasional Teknik Sipil (KoNTekS) - 13
“Inovasi Sains dan Teknologi dalam Penerapan Infrastruktur Berbasis Mitigasi Bencana dan
Berwawasan Lingkungan”

PROSIDING KONFERENSI NASIONAL TEKNIK SIPIL (KONTEKS) KE-13


“Inovasi Sains dan Teknologi dalam Penerapan Infrastruktur Berbasis
Mitigasi Bencana dan Berwawasan Lingkungan”

Pengarah : Prof. Dr. Ir. Samsul Rizal, M.Eng. (Rektor Universitas Syiah Kuala)

Pelindung : Dr. Ir. Taufiq Saidi, M.Eng. (Dekan Fakultas Teknik)

Penanggung Jawab : Dr. Teuku Budi Aulia, S.T., Dipl.Ing. (Ketua Jurusan Teknik Sipil)

Ketua : Dr. Renni Angraini, S.T., M.Eng.

Sekretaris : Dr. Anita Rauzana, S.T., M.T.

Bendahara : Dr. Halida Yunita, S.T., M.T.

Reviewer
Prof. Dr. Ir. Munirwansyah, M.Sc. Dr. Eng. Sugiarto, S.T., M.Eng.
Prof. Dr. Azmeri, S.T., M.T. Dr. Anita Rauzana, S.T., M.T.
Prof. Ir. Djoko Legono, Ph.D. Dr. Muhammad Ramdhan Olii, S.T., M.Sc.
Prof. Dr. Ir. Sofyan M. Shaleh, M.Sc.Eng. Dr. I Gusti Lanang Bagus Eratodi, S.T., M.T.
Dr. -Ing Ir. Teuku Budi Aulia, Dipl. Ing. Dr. Hasdinar Umar, S.T., M.T.
Dr. Renni Angraini, S.T., M.Eng. Dr. Ir. Dwi Prasetyanto, M.T.
Dr. Ir. Mochammad Afifuddin, M.Eng. Dr. Ir. Djoko Suwarno, M.Si.
Dr. Yunita Idris, S.T., M.Eng.Structure Nora Abdullah, S.T., M.Eng.
Dr. Ir. Muttaqin, M.T. Nurisra, S.T., M.T.
Dr. Devi Oktaviana Latif, S.T., M.Eng. Daniel Hartanto, S.T., M.T.
Dr. Yulia Hayati, S.T., M.Sc. Ir. Maimun Rizalihadi, M.Sc.Eng.
Dr. Mawiti Infantri Yekti, S.T., M.T. Fachrurrazi, S.T., M.T.
Dr. Ir. Eldina Fatimah, M.Sc. I Putu Gustave Suryantara, S.T., M.Eng.
Dr. Kuswandi, S.T., M.T. Muhammad Ahlan, S.T., M.Sc.
Dr. David S.V.L Bangguna, S.T., M.T. Febriyanti Maulina, S.T., M.T.
Dr. Eng. Syamsidik, S.T., M.Sc. Surya Bermansyah, S.T., M.T.
Dr. Yusria Darma, S.T., M.Sc.Eng Reza P. Munirwansyah, S.T., M.Sc.
Dr. Cut Zukhrina Oktaviani, S.T., M.T. Irda Yunita, S.T., M.Sc.
Dr. Munira Sungkar, S.T., M.T. Gede Pringgana, S.T., M.T., Ph.D.
Dr. Halida Yunita, S.T., M.T. Juliana Fisaini, S.T., M.T.
Dr. Lisa Oksri Nelfia, S.T., M.T, M.Sc. Zahra Amalia, S.T., M.Eng.

Editor
Dr. Benazir, S.T., M.Eng.
Dr. Eng. Luky Handoko, S.T., M.Eng.
Prof. Dr. Ir. Han Ay Lie, M.Eng.
Dr. Widodo Kushartomo, S.Si., M.Si.
Ahmad Muhajir, S.T., M.Eng.Sc.
Alfi Salmannur, S.T., M.T.
Nina Shaskia, S.T., M.Sc.
Yulfa Devi Muhaira
Cut Izzah Kemala
Shofiyyah Putri Anjani

Penerbit
JURUSAN TEKNIK SIPIL FAKULTAS TEKNIK, UNIVERSITAS SYIAH KUALA
Jl. Syeh Abdurrauf No. 7 Darussalam, Banda Aceh, 23111 Indonesia.
Phone: (0651) 7552222, email: tekniksipil@unsyiah.ac.id.

PROSIDING KoNTekS-13 (Volume I) ii


Konferensi Nasional Teknik Sipil (KoNTekS) - 13
“Inovasi Sains dan Teknologi dalam Penerapan Infrastruktur Berbasis Mitigasi Bencana dan
Berwawasan Lingkungan”

Persepsi Praktisi Konstruksi terhadap Layanan Logistik Pihak Ke-Tiga dalam


Rantai Pasok Konstruksi (Fauziah Shanti Cahyani Siti Maisarah, Hanson E.
Kusuma, Muhamad Abduh) ................................................................................... 632
Faktor-faktor yang Mempengaruhi Tingkat Kompetisi Kontraktor Kecil
Bidang Pembangunan Infrastruktur di Wilayah Bandung Raya (Adhi Prabowo,
Fauziah Shanti Cahyani Siti Maisarah, Muhamad Abduh).................................... 641
Kajian Perbandingan Biaya dan Waktu pada Bearing Wall dengan Bata Merah
dan Bata Ringan (Katarina Rini Ratnayanti, Erma Desmaliana, Muhammad
Farhan Izharuddin) ................................................................................................. 648
Pengaruh Kepemimpinan terhadap Kinerja Pelaksanaan Proyek Gedung di
Kabupaten Gianyar (Anak Agung Diah Parami Dewi, Gede Astawa Diputra, I
Putu Agus Satria Setyawan)................................................................................... 656
Peningkatan Constructability pada Proyek Konstruksi Di Bali dari Perspektif
Kontraktor (I Putu Ari Sanjaya, I Gede Putu Joni, Ariany Frederika) ................... 667
Evaluasi Penerapan Sistem Manajemen Mutu ISO 9001:2015 pada PT. Tunas
Jaya Sanur (G. A. P Candra Dharmayanti, I Gede Ngurah Hendita Renaldy
Putra, I Nyoman Swastika) .................................................................................... 672
Faktor-faktor yang Mempengaruhi Produktivitas Power - Trowelling pada
Pekerjaan Finishing Permukaan Pelat Lantai Beton (Ayub Diski Purnama,
Fidelis Prayudha, Hermawan, Budi Setiyadi) ........................................................ 685
Kajian Konsep Penilaian Kinerja Pembangunan Infrastruktur Berbasis
Mitigasi Bencana dan Berwawasan Lingkungan (Elizar) ...................................... 690
Implementasi Total Quality Management (TQM) di Industri Konstruksi di
Indonesia (Farida Rachmawati) ............................................................................. 700
Model Kebutuhan Tulangan Sloof Beton Bertulang pada Konstruksi Bangunan
Gedung Berlantai Dua (Mubarak, Tripoli, Muhariz Azmi, Cut Annisa) ............... 707
Analisis Keterlambatan Akibat Pengelolaan Shop Drawing dan As Build
Drawing pada Pembangunan Gedung 16 Lantai (Afan Prasetiya Wibawa dan
Trijeti) .................................................................................................................... 718
Analisis Biaya dalam Siklus Hidup Rumah Susun (Albani Musyafa’) ................. 726
Faktor-faktor yang Mempengaruhi Waktu Pelaksanaan Rekonstruksi Rumah
Pascabencana Gempa Bumi (Nurul Malahayati, Munirwansyah, Mochammad
Afifuddin, Syamsidik)............................................................................................ 743
Kajian Penerapan Komponen Biaya K3 pada Rencana Anggaran Biaya Proyek
Konstruksi Gedung di Aceh (Cut Zukhrina Oktaviani, Nurisra, Nurnazli
Auliani) .................................................................................................................. 751
Analisis Produktivitas Tenaga Kerja Pekerjaan Pemasangan Ubin Keramik
dengan Menggunakan Metode MPDM (Adityawan Sigit dan Ilma
Alfianarrochmah) ................................................................................................... 757
Faktor-faktor Kemampuan Pemasaran dan Penawaran yang Mempengaruhi
Daya Saing Kontraktor (Nurisra dan Mahmuddin)................................................ 767

PROSIDING KoNTekS-13 (Volume I) xiv


Konferensi Nasional Teknik Sipil (KoNTekS) - 13
“Inovasi Sains dan Teknologi dalam Penerapan Infrastruktur Berbasis Mitigasi Bencana dan
Berwawasan Lingkungan”

Faktor-faktor Kemampuan Pemasaran dan Penawaran yang Mempengaruhi


Daya Saing Kontraktor

Nurisra dan Mahmuddin

Jurusan Teknik Sipil, Universitas Syiah Kuala, Jl. Tgk. Syech Abdur Rauf, Banda Aceh
Email: nurisra@unsyiah.ac.id, mahmuddin@unsyiah.ac.id

ABSTRAK

Kesuksesan suatu perusahaan dapat dilihat dari kinerja perusahaan tersebut dalam meningkatkan
keuntungan, dapat bertumbuh, dapat mempertahankan kelangsungan hidup, dan mampu bersaing.
Kemampuan pemasaran dan penawaran perusahaan konstruksi memegang peranan penting dalam
hal melihat peluang-peluang pasar yang ada. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk
mengidentifikasi faktor utama dari kemampuan pemasaran dan penawaran yang berpengaruh
terhadap daya saing kontraktor. Penelitian ini dilakukan dengan penyebaran kuesioner kepada
kontraktor kelas menengah yang berdomisili di Banda Aceh. Hasil pengumpulan data kemudian
dilakukan analisa deskriptif untuk mengetahui faktor-faktor kemampuan pemasaran dan penawaran
berpengaruh bagi daya saing perusahaan kontraktor. Untuk kegiatan pemasaran dan penawaran
dengan nilai mean tertinggi terdapat pada tingkat keberhasilan penawaran selama 3 tahun terakhir
dengan nilai mean sebesar 4,00, selanjutnya ada pengaruh prestasi kerja dengan nilai mean 3,91, dan
tingkat keberhasilan dalam mengikuti prakualifikasi dengan nilai mean sebesar 3,89 dan seluruh
indikator pamasaran dan penawaran penting dengan nilai mean tertinggi terdapat pada strategi
penawaran dengan nilai mean sebesar 3,71. Maka berdasarkan hasil, kontraktor di Kota Banda Aceh
perlu mengedepankan keberhasilan terhadap penawaran dan prakualifikasi serta prestasi kerja yang
merupakan bagian indikator pemasaran dan penawaran sebagai faktor keunggulan daya saing.

Kata kunci: Pemasaran, penawaran, daya saing, kontraktor.

1. PENDAHULUAN
Industri jasa konstruksi di Indonesia saat ini memiliki tingkat persaingan yang sangat ketat,
karenanya mampu memberikan kontribusi terhadap produk domestik bruto perekonomian negara
sebesar 7 % (Surya, 2011). Meluasnya pasar di bidang ini sehingga setiap perusahaan jasa konstruksi
harus memiliki keunggulan bersaing agar dapat menciptakan daya saing untuk bersaing dalam
mempertahankan kelangsungan hidup perusahaan dan mencegah kebangkrutan pada perusahaannya.
Permasalahan timbul karena cukup banyak keunggulan-keunggulan yang digunakan oleh perusahan
jasa konstruksi, keunggulan tersebut harus digunakan secara tepat agar dihasilkan suatu daya saing
bagi perusahaan tersebut untuk terus bersaing dan dapat memenangkan persaingan. Daya saing
perusahaan adalah kemampuan sebuah perusahaan untuk membuat dan memformulasikan berbagai
macam strategi yang bisa menempatkannya pada suatu posisi yang strategis dan lebih
menguntungkan jika dibandingkan dengan perusahaan yang lainnya (Tangkilasan, 2003).
Pemasaran dan penawaran merupakan faktor-faktor yang dapat mempengaruhi daya saing
perusahaan kontraktor. Pemasaran merupakan suatu fungsi yang meliputi sejumlah aktivitas dalam
menukarkan jasa perusahaan konstruksi untuk keuntungan ekonomis. sedangkan strategi penawaran
(bidding strategy) bagi suatu perusahaan sangatlah bergantung pada tujuan perusahaan, diantaranya
adalah memaksimumkan keuntungan (profit).
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi faktor-faktor pemasaran dan penawaran yang
dominan mempengaruhi daya saing perusahaan konstruksi. Lingkup penelitian ini dilakukan pada
kontraktor kelas menengah di Kota Banda Aceh. Pengumpulan data dilakukan melalui penyebaran

PROSIDING KoNTekS-13 (Volume I) 767


Konferensi Nasional Teknik Sipil (KoNTekS) - 13
“Inovasi Sains dan Teknologi dalam Penerapan Infrastruktur Berbasis Mitigasi Bencana dan
Berwawasan Lingkungan”

kuesioner kepada 35 perusahaan kontraktor kelas menengah di Banda Aceh. Data sekunder untuk
penelitian ini berupa data perusahaan jasa konstruksi yang diperoleh dari Lembaga Pengembangan
Jasa Konstruksi Aceh tahun 2016.

2. STUDI LITERATUR
Kualifikasi Kontraktor
Berdasarkan Undang-undang Republik Indonesia Nomor 2 Tahun 2017 tentang Jasa Konstruksi,
jasa konstruksi adalah layanan jasa konsultansi konstruksi dan pekerjaan konstruksi. Konsultansi
konstruksi adalah layanan keseluruhan atau sebagian kegiatan yang meliputi pengkajian,
perencanaan, perancangan, pengawasan, dan manajemen penyelenggaraan konstruksi suatu
bangunan, sedangkan pekerjaan konstruksi adalah keseluruhan atau sebagian kegiatan yang meliputi
pembangunan, pengoperasian, pemeliharaan, pembongkaran, dan pembangunan kembali suatu
bangunan.
Dalam dunia kontraktor Indonesia ada istilah pembagian grade atau kualifikasi usaha jasa pelaksana
konstruksi, yang fungsinya untuk mengatur agar semua lapisan kontraktor dari pemodal kecil
sampai besar sama-sama mendapat proyek yang bisa dikerjakan, yang modalnya kecil tidak boleh
mengerjakan proyek dengan nilai tinggi begitu pula sebaliknya kontraktor yang bermodal besar
tidak boleh mengerjakan proyek dengan nilai kecil. Kualifikasi jasa konstruksi didasarkan pada
kriteria tingkat/kedalaman kompetensi dan potensi kemampuaan usaha, serta kemampuan
melakukan pelaksanaan pekerjaan (Anonim: 2013). Menurut LPJK (2013) kontraktor dapat dibagi
menjadi 4 kualifikasi yaitu orang perorangan, usaha kecil, usaha menengah, dan usaha besar yang
kemudian dibagi lagi menjadi 8 sub kualifikasi seperti diperlihatkan pada Tabel 1.
Tabel 1. Kualifikasi Kontraktor
No Kualifikasi Sub Kualifikasi
1 Orang Perorangan P
2 Usaha Kecil K1, K2, K3
3 Usaha Menengah M1, M2
4 Usaha Besar B1, B2
Sumber : Peraturan LPJK No.2 Tahun 2013
Kualifikasi perusahaan atau badan usaha jasa pelaksana konstruksi kualifikasi menengah diharapkan
mampu melaksanakan pekerjaan dengan kriteria resiko sedang yang pelaksanaannya dan
pemanfaatan bangunan konstruksinya dapat membahayakan keselamatan umum, harta benda, jiwa
manusia dan lingkungan sekitar, kemudian mencakup pekerjaan konstruksi yang pelaksanaannya
menggunakan sedikit peralatan berat serta memerlukan sedikit tenaga ahli dan biaya yang sedang.
Perusahaaan subkualifikasi M1 diharapkan mampu melaksanakan pekerjaan jasa pelaksanaan
konstruksi dengan nilai proyek sampai Rp. 10 Milyar, dan pada subkualifikasi M2 mampu
melaksanakan pekerjaan jasa pelaksana konstruksi dengan nilai proyek sampai dengan Rp. 50
Milyar.
a) Sub kualifikasi M1: Bisa diajukan oleh perusahaan atau badan usaha Perseroan Terbatas
(PT) yang baru berdiri dan memiliki nilai kekayaan bersih diatas Rp. 1 Milyar, atau oleh
perusahaan atau badan usaha Perseroan Terbatas (PT) yang telah memiliki Sertifikat Badan
Usaha (SBU) dengan kualifikasi grade 4 versi perturan LPJK No.2 Tahun 2013 atau kualifikasi
K3 versi peraturan LPJK No. 10 Tahun 2013.
b) Sub kualifikasi M2: diajukan oleh perusahaan atau badan usaha Perseroan Terbatas (PT) yang
telah memiliki pengalaman kerja dan telah memiliki Sertifikat Badan Usaha (SBU) dengan
kualifikasi grade 5 versi Peraturan LPJK No. 2 Tahun 2013 atau kualifikasi M1 versi Peraturan
LPJK No. 10 Tahun 2010.

PROSIDING KoNTekS-13 (Volume I) 768


Konferensi Nasional Teknik Sipil (KoNTekS) - 13
“Inovasi Sains dan Teknologi dalam Penerapan Infrastruktur Berbasis Mitigasi Bencana dan
Berwawasan Lingkungan”

Daya Saing
Porter (1994) menyatakan bahwa ada dua hal utama yang mendasari pilihan strategi bersaing. Yang
pertama adalah daya tarik industri untuk profitabilitas jangka panjang dan faktor-faktor yang
menentukannya. Sedangkan daya saing menurut Momaya dan Selby (1998) adalah sektor bisnis
yang mampu memuaskan kebutuhan pelanggan dari kombinasi karakteristik dan pelayanan, mampu
memuaskan kebutuhan pekerjanya dan menawarkan Return on Invesment (RoI) yang menarik serta
berpotensi untuk berkembang. Asian Development Outlook- ADO (2003) menambahkan bahwa daya
saing harus dipahami secara baik sebagai tindakan yang merupakan suatu proses berkelanjutan,
untuk menganalisa jalan yang terbaik dalam mencapai pertumbuhan terus menerus.
Daya saing suatu perusahaan secara umum dapat dilihat dari kapasitasnya untuk mencapai targetnya
(kinerja/ atau produktifitas). Target itu akan secara khas mengambil berperan terhadap kompetisi
(Porter, 1994). Daya saing dapat diartikan sebagai suatu kemampuan perusahaan untuk tetap di
bisnis dan mencapai beberapa hasil yang diinginkan ) (Asian Development Outlook-ADO, 2003).
Daya saing dapat dikenali dari produktivitas perusahaan (Cattel dkk, 2004) dan peningkatan daya
saing dapat dilihat dari faktor-faktor produksi dan cara peningkatan produktivitas (Cattel dkk, 2004).
Daya saing perusahaan konstruksi dilakukan sesuai dengan sasaran bisnis konstruksi yang berupa
keuntungan untuk dapat menjamin terciptanya putaran dana agar dapat menghidupi kegiatan
perusahaannya, pertumbuhan dan perkembangan mengikuti dinamika dunia bisnis konstruksi agar
tidak tergusur oleh dinamika dunia bisnis konstruksi itu sendiri dan pengembangan citra yang positif
baik di dunia konstruksi maupun pada masyarakat umumnya sebagai salah satu sasaran jangka
panjang setiap perusahaan konstruksi.
Faktor Pembentuk Daya Saing
Pada era persaingan usaha yang sangat kompleks dan selalu berubah-ubah saat ini perusahaan tidak
dapat bersaing hanya dengan meramalkan atau memprediksi masa depan. Perlu adanya pengukuran
daya saing untuk dapat mengetahui kemampuan daya saing suatu perusahaan. Faktor pembentuk
daya saing itu sendiri dapat diukur dengan menetapkan indikator-indikator daya saing perusahaan.
Faktor keunggulan bersaing itu pada dasarnya meliputi keunggulan mutu, biaya murah, kemampuan
menyerahkan pesanan lebih cepat, diferensiasi, dan fleksibilitas. Untuk memenangkan persaingan,
maka setiap perusahaan harus dapat meningkatkan faktor kemampuan sumber daya jasa konstruksi
yang meliputi kemampuan pengalaman kerja, kemampuan keuangan, dan kemampuan teknis yaitu
peralatan dan personel perusahaan yang mendukung kualitas pekerjaan pada pelaksanaan proyek
konstruksi (Surya, 2011).
Barney (1991) menyatakan bahwa keunggulan bersaing suatu organisasi dapat digunakan model
berbasis sumber daya (Resources Based View). Model RBV menyatakan bahwa kesuksesan suatu
perusahaan ditentukan oleh karakteristik di dalam perusahaan itu sendiri. Agar sulit ditiru oleh para
pesaingnya model ini memfokuskan pada pengembangan sumber daya, akan tetapi sumber daya saja
tidak akan menghasilkan keunggulan kompetitif. Keunggulan kompetitif umumnya tercipta melalui
kumpulan beberapa sumber daya yang unik sehingga muncul kapabilitas dari perusahaan untuk
menggunakan sumber daya yang bertujuan untuk mencapai tujuan akhir yang diinginkan.
Penelitian mengenai faktor pembentuk daya saing telah dilakukan oleh Tan (2007) di Hongkong, Lu
(2008) di Cina, Derrick (2011) di Malaysia dan di Indonesia salah satunya oleh Ari Sandhayavitri
(2013). Menurut Lu (2008), terdapat 35 faktor kritis yang mempengaruhi kesuksesan daya saing
kontraktor di China, di mana ke-35 faktor tersebut dibagi menjadi 8 kelompok yaitu, kemampuan
manajemen proyek, struktur organisasi, sumber daya, strategi kompetisi, hubungan kerja,
penawaran, pemasaran dan teknologi. Pada kelompok (i) kemampuan manajemen proyek terdapat
8 indikator, kelompok (ii) struktur organisasi terdapat 6 indikator, kelompok (iii) sumber daya
terdapat 5 indikator, pada kelompok (iv) strategi kompetisi terdapat 4 indikator, pada kelompok (v)
hubungan kerja terdapat 4 indikator, pada kelompok (vi) penawaran terdapat 3 indikator, pada
kelompok (vii) pemasaran terdapat 3 indikator, dan pada kelompok (v) teknologi terdapat 2
indikator.

PROSIDING KoNTekS-13 (Volume I) 769


Konferensi Nasional Teknik Sipil (KoNTekS) - 13
“Inovasi Sains dan Teknologi dalam Penerapan Infrastruktur Berbasis Mitigasi Bencana dan
Berwawasan Lingkungan”

Berikutnya, hasil penelitian dari Tan,2007 yang telah melakukan survei menggunakan kuesioner
terdapat 85 indikator yang mempengaruhi daya saing kontraktor dan kemudian dibagi menjadi 6
kelompok. Setelah dilakukan validasi maka didapatlah 36 indikator utama yang mempengaruhi
daya saing kontraktor yang dibagi menjadi 6 kelompok, dengan kelompok I berupa citra
perusahaan dengan 6 indikator, kelompok II berupa kemampuan teknis dengan 5 indikator,
kelompok III kemampuan keuangan dengan 4 indikator, kelompok IV dengan kemampuan
pemasaran dengan 5 indikator, kelompok V kemampuan manajemen dengan 10 indikator, dan
kelompok IV kekuatan sumber daya manusia dengan 6 indikator.
Berdasarkan penelitian terdahulu keduanya menyatakan bahwa strategi pemasaran dan kemampuan
penawaran menjadi faktor yang mempengaruhi daya saing sebuah perusahaan jasa konstruksi,
sehingga didapat subfaktor dari pemasaran dan penawaran proyek sebagai salah satu faktor daya
saing perusahaan konstruksi.
Pengaruh Kemampuan Pemasaran Terhadap Daya Saing
Pemasaran merupakan suatu fungsi yang meliputi sejumlah aktivitas dalam menukarkan jasa
perusahaan konstruksi untuk keuntungan ekonomis. Menurut konsep pemasaran modern, fokus
aktivitas tersebut adalah pelelangan, dan mengalir kembali kepada kontraktor yang kemudian dapat
merencanakan cara untuk memenuhi kebutuhan tersebut. Strategi pemasaran merupakan salah satu
strategi pada level fungsional yang di pilih oleh perusahaan untuk tetap dapat bersaing di dalam
pasar industri konstruksi yang ada saat ini. Pemasaran yang berlandaskan pada hubungan yang baik
(relationship marketing) tampaknya menjadi dasar dari strategi promosi dan komunikasi
perusahaan, dimana perhatian lebih ditujukan untuk memperluas jaringan relasi dengan tujuan
adanya efek promosi dari mulut ke mulut (word of mouth) dibandingkan penggunaan media-media
promosi seperti media cetak dan elektronik. Perbedaan dalam hal cara penyusunan rencana
pemasaran pada kontraktor besar, menengah, dan kecil, tampaknya tidak membuat pendekatan
strategi pemasaran mereka secara umum berbeda satu sama lainnya. Hal ini ditunjukkan dengan
tidak adanya perbedaan yang berarti antara kontraktor besar, menengah, dan kecil dalam
melaksanakan strategi pemilihan pasar sasaran (market selection) dan strategi bauran pemasaran
(marketing mix). Maka, pada penelitian ini akan membahas faktor pemasaran yang diuraikan
pada Tabel 2. sebagai berikut.
Tabel 2. Faktor pemasaran (Lu, 2008).
No. Faktor
A Kualifikasi
A.1 Kualifikasi perusahaan
A.2 Jenis perusahaan
A.3 Prestasi kerja perusahaan
B Informasi Pasar
B.1 Ketersediaan dan efisiensi sistem informasi pasar
B.2 Jumlah informasi pasar selama 3 tahun terakhir
B.3 Rasio informasi pasar yang efisien
C Cakupan Bisnis
C.1 Jangkauan bisnis dengan keahlian khusus (perumahan, jalan
raya, dan bangunan sipil lainnya)
C.2 Wilayah jangkauan bisnis
C.3 Jangkauan bisnis lebih dari sekedar konstruksi dan
bangunan

Pengaruh Kemampuan Penawaran Terhadap Daya Saing


Strategi penawaran (bidding strategy) bagi suatu perusahaan sangatlah bergantung pada tujuan
perusahaan, di antaranya adalah memaksimumkan keuntungan (profit). Penawaran bersaing
(competitive bidding) adalah jenis lain dari pricing dalam istilah pemasaran. Dalam penawaran
bersaing, setiap penawar pada suatu kontrak tertentu harus menyerahkan semua dokumen

PROSIDING KoNTekS-13 (Volume I) 770


Konferensi Nasional Teknik Sipil (KoNTekS) - 13
“Inovasi Sains dan Teknologi dalam Penerapan Infrastruktur Berbasis Mitigasi Bencana dan
Berwawasan Lingkungan”

penawaran yang masih dapat dipertanggungjawabkan (lowest, responsive, dan responsible) sebagai
pertimbangan untuk memenangkan tender tersebut. Model strategi penawaran berdasarkan pada
expected profit maxsimum, dimana semakin besar harga penawaran maka semakin kecil
kemungkinan untuk menjadi penawar terendah (the lowest bid), dengan penawaran terendah
kemungkinan memenangkan tender semakin besar.
Karakteristik kontrak dalam industri konstruksi ditandai oleh persaingan yang makin meningkat,
batas keuntungan yang tidak tinggi (low profit margin), dan resiko kegagalan yang tinggi. Perkiraan
harga sebuah proyek adalah biaya hasil perhitungan yang dilakukan oleh seorang estimator
berdasarkan dokumen lelang (gambar rencana dan spesifikasi). Menurut Mochtar (2008), dalam
menentukan harga penawaran terdapat tiga strategi konvensional yaitu cost-based pricing, market
based pricing, dan hybrid pricing.
Keberhasilan dalam menawar suatu pekerjaan sering kali dipengaruhi dan diwarnai dengan perilaku
eksperimental sehingga bagi sementara pihak terkesan sepertinya proses penawaran membentuk
suatu siklus. Dengan mengembangkan teknik teknik matematis dalam analisis data rekaman
penawaran, kecermataan kontraktor pada kenyataannya sering mencapai manfaat yang maksimal.
Perbedaan antara jumlah penawaran yang terendah dengan penawaran rendah diatasnya dapat
diperhitungkan sebagai selisih antara keuntungan dengan kerugian dengan penawaran terendah.
Dalam tahap ini harga yang diperoleh adalah harga biaya langsung (direct cost), sedangkan harga
penawaran adalah biaya langsung ditambah sejumlah nilai nominal tertentu. Permasalahan utama
kontraktor dalam mengajukan penawaran adalah menetapkankan harga penawaran tidak dapat
diajukan terlalu tinggi dengan harapan untuk mendapatkan profit yang besar, sebaliknya tidak dapat
mengajukan harga terlalu rendah dengan harapan peluang mendapatkan proyek semakin besar. Dua
kondisi yang berlawanan ini berlangsung dalam waktu yang sama, sehingga akan sangat
menyulitkan kontraktor untuk menentukan harga penawaran yang tepat (terbaik). Dalam penawaran
pelelangan proyek, segala sesuatunya harus tampak jelas dan rasional, sehingga hal ini sangat
penting dalam menentukan strategi penawaran yang tepat. Faktor penawaran pada proyek konstruksi
menurut Lu (2008) diuraikan pada Tabel 3 sebagai berikut.
Tabel 3. Faktor (Lu, 2008)
No. Faktor
D Strategi Penawaran
D.1 ketersediaan strategi penawaran dan tingkat efektivitasnya
D.2 Tingkat keberhasilan prakualifikasi selama 3 tahun terakhir
D.3 Tingkat keberhasilan penawaran selama 3 tahun terakhir
D.4 Jumlah kontrak selama 3 tahun terakhir
E Sumber Penawaran
E.1 Pengalaman untuk menawarkan proyek
E.2 Ketersediaan tenaga ahli dalam melakukan penawaran
E.3 Tersedianya sumber daya untuk penawaran

3. METODE PENELITIAN
Lokasi penelitian dilakukan di Kota Banda Aceh dengan objek survei perusahaan jasa konstruksi
kualifikasi menengah yang pernah menangani proyek konstruksi yang ada di Kota Banda Aceh.
Data dalam penelitian ini menggunakan data primer dan data sekunder. Pengumpulan data primer
dilakukan dengan menentukan target responden, merancang kuesioner, dan mendistribusikan
kuesioner tersebut ke perusahaan jasa konstruksi dan hasil pengumpulan data terebut diolah secara
statistik. Sedangkan untuk data sekunder berupa data perusahaan jasa konstruksi dari LPJK Aceh
tahun 2016.
Pada penelitian ini instrumen penelitian yang digunakan adalah kuesioner yang mana variabelnya
diidentifikasi dari penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Lu (2008). Responden diberikan
pernyataan mengenai faktor-faktor daya saing dan memberikan penilaian pada pertanyaan tersebut

PROSIDING KoNTekS-13 (Volume I) 771


Konferensi Nasional Teknik Sipil (KoNTekS) - 13
“Inovasi Sains dan Teknologi dalam Penerapan Infrastruktur Berbasis Mitigasi Bencana dan
Berwawasan Lingkungan”

dengan menggunakan skala Likert. Pilihan jawaban responden terdiri dari sangat tidak penting (1),
kurang penting (2), cukup penting (3), penting (4), dan sangat penting (5). Pengolahan data
dilakukan dengan analisis deskriptif untuk memberi gambaran terhadap objek yang diteliti.

4. HASIL DAN PEMBAHASAN


Karakteristik Responden
Analisa karakeristik responden pada penelitian ini adalah untuk memberi gambaran keaktifan
perusahaan. Berikut identitas perusahaan seluruh responden berdasarkan karakteristiknya yang
dapat dilihat pada Tabel 4 yang disajikan dibawah ini.
Tabel 4. Karakteristik perusahaan kontraktor
No. Karakteristik Jumlah Presentase
a. Jumlah Karyawan (orang)
1 <5 12 34.29
2 5-10 17 48.57
3 > 10 6 17.14
b. Umur Perusahaan (tahun)
1 < 10 2 5.71
2 10-15 18 51.43
3 > 15 15 42.86
c. Klasifikasi
1 M1 23 65.71
2 M2 12 34.29
d. Pemakai Jasa
No. Karakteristik Jumlah Presentase
1 Pemerintah 34 72.34
2 Swasta 13 27.66
e. Jumlah Proyek (2015 - 2017)
1 1-5 17 48.57
2 6-10 8 22.86
3 >10 10 28.57
f. Rata-rata Nilai Proyek (Rupiah)
1 100jt-500jt 3 8.57
2 500jt-1M 10 28.57
3 >1M 22 62.86
g. Jenis Proyek
1 Jalan 26 33.33
2 Jembatan 11 14.10
3 Gedung 25 32.05
4 Lainnya 16 20.51
h. Lokasi Proyek
1 Banda Aceh 20 37.74
2 Luar Banda Aceh 29 54.72
3 Nasional 4 7.55
i. Jenis Proyek
1 Jalan 26 33.33
2 Jembatan 11 14.10
3 Gedung 25 32.05
4 Lainnya 16 20.51

PROSIDING KoNTekS-13 (Volume I) 772


Konferensi Nasional Teknik Sipil (KoNTekS) - 13
“Inovasi Sains dan Teknologi dalam Penerapan Infrastruktur Berbasis Mitigasi Bencana dan
Berwawasan Lingkungan”

Untuk karakteristik berdasarkan umur perusahaan, terdapat 2 perusahaan berumur kurang dari 10
tahun, sedangkan perusahaan yang berumur 10-15 tahun sebanyak 18 perusahaan, dan perusahaan
yang berumur lebih dari 15 tahun sebanyak 15 perusahaan. Perusahaan yang berklasifikasi M1
sebanyak 23 perusahaan, dan perusahaan berklasifikasi M2 sebanyak 12 perusahaan. Berdasarkan
jumlah proyek 3 tahun terakhir (2015- 2017), perusahaan dengan jumlah proyek 1 sampai 5
sebanyak 17 perusahaan, sedangkan 6 sampai 10 proyek sebanyak 8 perusahaan, dan untuk
perusahaan yang sudah melaksanakan lebih dari 10 proyek sebanyak 10 perusahaan. Rata-rata nilai
proyek yang ditangani perusahaan yaitu dengan nilai kontrak Rp 100jt-500jt sebanyak 3 perusahaan,
sedangkan dengan nilai Rp 500jt-1M sebanyak 10 perusahaan, dan dengan nilai kontrak lebih dari
Rp 1M sebanyak 22 perusahaan. Lokasi proyek yang pernah dilaksanakan adalah di Banda Aceh
sebanyak 20 perusahaan, daerah lokasi proyek luar Banda Aceh sebanyak 29 perusahaan, dan
daerah lokasi proyek di luar Aceh sebanyak 4 perusahaan.
Hasil Uji Validitas dan Reliabilitas
Uji validitas dilakukan berkenaan dengan ketepatan alat ukur terhadap konsep yang diukur sehingga
benar-benar mengukur apa yang seharusnya diukur. Nilai koefisien korelasi yang digunakan untuk
mengukur tingkat validitas dengan item yang dianggap valid apabila mencapai koefisien korelasi >
0,199 dan untuk menentukan apakah suatu item layak digunakan atau tidak. Hasil perhitungan uji
validitas pada penelitian ini dapat dilihat pada Tabel 5 berikut ini.

Tabel 5. Hasil uji validitas


No. Butir Instrumen Koefisien Korelasi Keterangan
A1 0,384 Valid
A2 0,560 Valid
A3 0,572 Valid
B1 0,558 Valid
B2 0,530 Valid
C1 0,604 Valid
C2 0,639 Valid
C3 0,528 Valid
D1 0,280 Valid
D2 0,687 Valid
D3 0,540 Valid
D4 0,687 Valid
E1 0,554 Valid
E2 0,448 Valid
E3 0,537 Valid

Hasil uji reliabilitas dari faktor-faktor pemasaran dan penawaran terhadap daya saing yang
ditinjau berdasarkan jawaban responden diperoleh nilai koefisien Cronbach Alpha sebesar 0,747
dengan pengujian terhadap 16 variabel, di mana dari hasil tersebut kuesioner dinilai handal dengan
memenuhi koefisien minimum Cronbach Alpha yang disyaratkan yaitu 0,6.
Analisa Deskriptif
Hasil analisa deskriptif berupa nilai rata-rata dan presentase dari indikator pemasaran dan penawaran
sebagai faktor daya saing. Untuk hasil presentase dari analisa deskriptif pada penelitian ini disajikan
dalam Tabel 6.

PROSIDING KoNTekS-13 (Volume I) 773


Konferensi Nasional Teknik Sipil (KoNTekS) - 13
“Inovasi Sains dan Teknologi dalam Penerapan Infrastruktur Berbasis Mitigasi Bencana dan
Berwawasan Lingkungan”

Tabel 6. Hasil analisa deskriptif

No. Pernyataan Mean Keterangan

A Kualifikasi Perusahaan
Sejauh mana tingkatan kualifikasi pada perusahaan mempengaruhi
A1 3.4 Penting
daya saing perusahaan
Sejauh mana jenis kepemilikan perusahaan (CV atau PT)
A2 3.31 Penting
mempengaruhi daya saing perusahaan
A3 Prestasi kerja mempengaruhi persaingan pasar perusahaan 3.91 Penting
Rata-rata 3.54
B Informasi Pasar
B1 Kemampuan untuk menerima dan mengolah informasi dari pasar 3.49 Penting
pengaruh jumlah informasi pasar yang di terima selama 3 tahun
B2 3.43 Penting
terakhir dalam bersaing perusahaan
Rata-rata 3.46
No. Pernyataan Mean Keterangan
C Cakupan Bisnis
Ruang lingkup pekerjaan yang dikuasai (perumahan, jalan raya,
C1 3.46 Penting
dan bangunan sipil lainnya)
C2 Wilayah jangkauan bisnis (Lokal atau Non Lokal) 3.26 Penting
C3 Jangkauan bisnis lebih dari sekedar konstruksi dan non konstuksi 3.49 Penting
Rata-rata 3.4
D Strategi Penawaran
D1 Ketersedian strategi penawaran dan tingkat efektivitasnya 3.6 Penting
Tingkat keberhasilan dalam mengikuti prakualifikasi selama 3
D2 3.89 Penting
tahun terakhir
Tingkat keberhasilan penawaran selama 3 tahun terakhir dalam
D3 4 Penting
memenangkan tender
Pengaruh penerimaan penawaran sebelumnya terhadap penerimaan
D4 3.34 Penting
penawaraan berikutnya
Rata-rata 3.71
E Sumber Penawaran
E1 Pengaruh kegiataan penawaran yang telah dilakukan sebelumnya 3.34 Penting
E2 Ketersediaan tenaga ahli dalam melakukan penawaran 3.77 Penting
Tersedianya sumber daya (metode, material, peralatan, dan
E3 3.71 Penting
keuangan) untuk penawaran
Rata-rata 3.61

Berdasarkan hasil analisa deskriptif terhadap kegiatan pemasaran dan penawaran sebagai faktor
daya saing, maka hasil menunjukkan bahwa faktor-faktor pemasaran dan penawaran seluruhnya
memberikan peran yang penting bagi perusahaan kontraktor. Untuk kegiatan pemasaran dan
penawaran dengan nilai mean tertinggi terdapat pada tingkat keberhasilan penawaran selama 3 tahun
terakhir dengan nilai mean sebesar 4,00, selanjutnya ada pengaruh prestasi kerja dengan nilai mean
3,91, dan pada tingkat keberhasilan dalam mengikuti prakualifikasi dengan nilai mean sebesar 3,89.
Ketiga kegiatan pemasaran dan penawaran tersebut memiliki peranan penting bagi para perusahaan
kontraktor sebagai kegiatan yang mempengaruhi daya saing perusahaan tersebut dari segi pamasaran
dan penawaran.
Untuk faktor pemasaran dan penawaran sendiri pada penelitian ini terbagi menjadi 5 subfaktor.
Subfaktor pemasaran dan penawaran dengan nilai mean tertinggi terdapat pada strategi penawaran
(3,71), diikuti oleh indikator sumber penawaran (3,61), kemudian kualifikasi perusahaan (3,54),
informasi pasar (3,46), dan yang terakhir terdapat cakupan bisnis (3,40). Berikut dijelaskan pada
Tabel 7 rangking subfaktor pemasaran dan penawaran berdasarkan nilai mean.

PROSIDING KoNTekS-13 (Volume I) 774


Konferensi Nasional Teknik Sipil (KoNTekS) - 13
“Inovasi Sains dan Teknologi dalam Penerapan Infrastruktur Berbasis Mitigasi Bencana dan
Berwawasan Lingkungan”

Tabel 7. Rangking faktor pamasaran dan penawaran


No. Indikator Mean
D Strategi Penawaran 3,71
E Sumber Penawaran 3,61
A Kualifikasi Perusahaan 3,54
B Informasi Pasar 3,46
C Cakupan Bisnis 3,40

Penerapan strategi penawaran menjadi faktor daya saing yang dianggap paling penting oleh
perusahaan kontraktor kelas menengah di Kota Banda Aceh. Tujuan perusahaan kontraktor adalah
untuk dapat memenangkan proyek sebanyak-banyaknya. Dari proyek inilah sebuah perusahaan
kontraktor dapat bertahan eksistensinya. Sehingga strategi nilai penawaran dianggap mampu
mempengaruhi keberlangsungan hidup perusahaan kontraktor Kota Banda Aceh.
Pada umumnya pelelangan menggunakan dua proses penilaian kompetensi dan kemampuan
penyedia. Tahapan pertama adalah prakualifikasi yaitu proses penilaian kompetensi dan kemampuan
usaha serta pemenuhan persyaratan terhadap perusahaan sebelum pemasukan dokumen penawaran.
Tahap selanjutnya paskakualifikasi yaitu proses penilaian kompetensi dan kemampuan usaha serta
pemenuhan persyaratan terhadap perusahaan sesudah pemasukan dokumen penawaran. Sehingga
tingkat keberhasilan penawaran dalam memenangkan tender, tingkat keberhasilan dalam mengikuti
prakualifikasi dan prestasi kerja mempengaruhi persaingan pasar perusahaan kontraktor menengah
di kota Banda Aceh.

5. KESIMPULAN
Berdasarkan hasil pengolahan dan analisa data, terhadap penelitian yang telah dilakukan di Kota
Banda Aceh kepada 35 responden yang mewakili perusahaan kontraktor kelas menengah, maka
simpulan yang didapat dari penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Seluruh subfaktor pemasaran dan penawaran memiliki peran penting terhadap daya saing
perusahaan kontraktor dengan nilai tertinggi yaitu tingkat keberhasilan penawaran selama 3
tahun terakhir dalam memenangkan tender (D3), pengaruh prestasi kerja pada persaingan
pasar perusahaan (A3), serta tingkat keberhasilan dalam mengikuti prakualifikasi selama 3
tahun terakhir (D2).
2. Subfaktor pemasaran dan penawaran yang memiliki peran yang penting bagi perusahaan
terhadap daya saing, dengan nilai mean tertinggi terdapat pada strategi penawaran dengan
nilai mean sebesar 3,71.

DAFTAR PUSTAKA
Anonim. 2013, Peraturan Lembaga Pengembangan Jasa Konstruksi Nasional, Nomor: 11 Tahun
2013 tentang Registrasi Usaha Jasa Perencanaan dan Pengawas Konstruksi. Jakarta: LPJK.
Armaini, N, K, 2014, Kajian Etika dan Profesionalisme dalam Bisnis Konstruksi Indonesia,
Paduraksa Vol.3 No.2, Desember 2014, Universitas Warmadewa, Bali.
Asian Development Outlook (ADO), 2003, Competitiveness in Developing Asia – Taking
Advantage of Globalisation, Technology, and Competition,
http://www.adb.org/Documents/Books/ADO/ADO2003_PART3,pdf, Senin 18 September
2017.
Barney, J., Mike w., David J., Ketchen. Jr., “The Resource-based view of the firm: Ten years after
1991”, Journal of Management, Volume 27, Issue 6, November-December 2001, halaman
625-642.
Cattel, K., Flanangan, Roger, and Jewell, Carol, 2004, Competitiveness and Productivity in
the Construction Industry : the Importance of Definitions.

PROSIDING KoNTekS-13 (Volume I) 775


Konferensi Nasional Teknik Sipil (KoNTekS) - 13
“Inovasi Sains dan Teknologi dalam Penerapan Infrastruktur Berbasis Mitigasi Bencana dan
Berwawasan Lingkungan”

Chew, D.A.S., Yan, S., and Cheah, C.Y., 2004, Creating and Sustaining Competitiveness
of Small and Medium- Sized Construction Enterprises in China.
Khilbran, M., 2015, Kajian Daya Saing Perusahaan Jasa Konstruksi Kualifikasi Non-Kecil Kota
Banda Aceh, Universitas Syiah Kuala, Banda Aceh.
Lu, W., Liyin, S., and Michael, C. H. Y., 2008, Critical Success Factors for Competitiveness of
Contractors: China Study, Dept. of Building and Ral Estate, The Hong kong Polytecnic
University, Hong Kong.
Momaya, K.,dan Kenneth Selby, 1998, ” International Competitiveness of The Canadian
Constraction Industry: a Comparison with Japan and The United Stat es” ,Canadian
Journal of Civil Engeneering, 1998, 25(4):640-652.
Porter, M, E, 1994, Keunggulan Bersaing, Tim Penerjemah Binarupa Aksara, Binarupa Aksana,
Jakarta.
Porter, M, E, 1996, Competitiveness Strategy, Techniques for Analyzing Industries and Competitors,
New York Free Press
Rachmanda, Khamal, 2014, Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Daya Saing Perusahaan Kontraktor
Kelas Menengah Di Banda Aceh, Universitas Syiah Kuala, Banda Aceh
Sandhyavitri, A., Rahayu, Dian., Venesha, Tasya., 2013, Faktor Signifikan yang Mempengaruhi
Daya Saing Kontraktor dan Konsultan Menghadai Pasar Global Berdasarkan Analytical
Hierarchy Process (AHP), Eco Rekayasa Vol.9 No.2, September 2013, Halaman : 102-108,
Pekanbaru.
Surya, I, N, I., 2011, Pengaruh Kualifikasi Kontraktor Terhadap Kualitas Pekerjaan Proyek
Konstruksi di Kabupaten Jembrana, Tesis, Universitas Udayana, Denpasar.
Tan, Yong-tao., Liyin, S., Michael, C. H. Y., and Ann, A. C. Lo., 2007, “Contractor Key
Competitiveness Indicators (KCIs): a Hong Kong Study” Surveying and Built Environment
Vol 18 (2), 33-46, Desember 2007, ISSN 1816-9554.

PROSIDING KoNTekS-13 (Volume I) 776

Das könnte Ihnen auch gefallen