Sie sind auf Seite 1von 4

der Kasus (Nominativ, Akkusativ)

Der Kasus merupakan bagian dari kata benda, yang menunjukan hubungan kata benda dengan
elemen-elemen lain dalam kalimat atau anak kalimat. Contoh : Subyek adalah Nominativ, Obyek
adalah Akkusativ, Dativ dan Genitiv.

Hubungan antara bagian yang berbeda dalam kalimat juga dapat ditentukan oleh kata yang
memerintah kata benda tersebut seperti kata sifat, kata kerja dan kata depan. Lihat contoh :

Kata Kerja yang memerlukan kasus tertentu :

brauchen – Akkusativ – Ich brauche einen Kugelschreiber.

gefallen – Dativ = Gefällt Ihnen Bali?

beschuldigen – Genitiv = Man beschuldigte ihn des Mordes.

Kata sifat yang memerlukan kasus tertentu :

breit – Akkusativ – Das Zimmer ist einen Meter breit.

ähnlich – Dativ = Ich bin meiner Schwester sehr ähnlich.

würdig – Genitiv = Er ist ein würdiger Nachfolger des Chefs.

Kata depan yang memerlukan kasus tertentu :

ohne – Akkusativ = Ohne mich kannst du allein gehen.

bei – Dativ = Eric wohnt noch bei seinen Eltern.

Wegen – Genitiv = Wegen des Regens können wir nicht ins Kino gehen

Berikut penjelasan dari keempat kasus tersebut :

A. Nominativ

Kata benda atau kata ganti dinamakan Nominativ apabila :

Sebagai pokok kalimat dan pelengkap kata kerja dalam kalimat. (Subjekt)

Frau Hadi wohnt in Jakarta

Morgen fliegt der Mann nach Indonesien.

Sebagai pelengkap predikat subyek setelah kata kerja “bleiben”, “sein”, “heißen“ , dan “werden”.
(Prädikativ zum Subjekt)

Die Frau heißt Maria.

Maria ist die Frau von Ahmad.

Sebagai pelengkap sapaan. (die Anrede)

Guten Morgen, Frau Schmidt !

Maria, bitte hilfst du mir !

untuk memberikan keterangan yang lebih detail tentang element yang lain dalam kalimat yang
dinamakan “keterangan tambahan” (Apposition).

Rita, eine Modedesignerin, kommt aus Indonesien.

Selain itu, Nominativ dapat juga disebut “kasus pertama” (der Werfall), sebab dalam aturan, kasus
Nominativ dapat ditanyakan dengan menggunakan “wer atau was”. Contoh :

Frau Hadi wohnt in Jakarta.

Wer wohnt in Jakarta ? Frau Hadi.

Das Magazin liegt auf dem Sofa.

Was liegt auf dem Sofa? das Magazin.

B. Akkusativ

Kata benda atau kata ganti dinamakan Akkusativ apabila :

Sebagai objek langsung dari sebuah kata kerja yang selalu memerlukan Akkusativ.

Ich habe ein Auto.

Wir hören einen Dialog.

Berikut kata kerja yang selalu memerlukan obyek Akkusativ :

anrufen

brauchen

begrüßen

haben
essen

kennen lernen

lesen

sehen

kochen usw.

Apabila dipergunakan bersama dengan kata depan (Präposition) “bis”, “durch”, “entlang”, “für”,
“gegen”, “ohne”, “um”, “um…herum”, dalam sebuah kalimat.

Rita kauft Rosen für Ihre Mutter.

Du kannst ohne mich gehen.

Apabila dipergunakan bersama dengan kata depan “an”, “auf”, “hinter”, “in”, “neben”, “über”,
“unter”, “vor”, “zwischen” dalam sebuah kalimat, (apabila membicarakan tentang gerakan atau arah
tujuan).

Mein Tochter geht heute nicht in die Schule.

Er legt das Buch auf den Tisch.

Apabila dipergunakan bersama dengan kata sifat yang menunjukan berat dan ukuran serta kata sifat
yang memerlukan obyek akkusativ.

Das kleine Auto ist einen Meter breit.

Du bist mir noch 200 Euro schuldig.

Berikut daftar kata sifat yang sering dipergunakan dengan obyek akkusativ :

alt

breit

groß

hoch

lang

schwer

gewohnt
schuldig

menunjukan waktu

Meine Tochter spielt den ganzen Tag im Garten.

untuk memberikan keterangan yang lebih detail tentang element yang lain dalam kalimat yang
dinamakan “keterangan tambahan” (Apposition).

Kennst du Madonna, die Sängerin ?

Selain itu, Akkusativ dapat juga disebut “kasus keempat” (der Wenfall), sebab dalam aturan, kasus
Akkusativ dapat ditanyakan dengan menggunakan “wen atau was”. Contoh :

Er liest ein Krimibuch.

Was liest er ? einen Krimibuch.

Ich brauche eine Lesebrille zum Lesen.

Was brauche ich zum Lesen ? eine Lesebrille.

Das könnte Ihnen auch gefallen