Sie sind auf Seite 1von 29

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar belakang
Manusia memiliki berbagai macam kebiasaan. Mulai dari berolahraga,
membaca, menulis, mengarang,dan sebagainya.Di antara sekian banyak
kebiasaan manusia, ada salah satu kebiasaan manusia yang sangat merugikan
bagi kesehatan mereka.Anehnya, kebiasaan yang tidak baik ini sering
dilakukan oleh masyarakat kita, yakni kebiasaan merokok.

Merokok sendiri bukanlah hal yang dianggap tabu oleh masyarakat


kita,meskipun yang melakukannya adalah anak yang masih duduk di bangku
sekolah.Hal ini sangat memprihatinkan, karena sebagaimana kita ketahui
bahwa di dalam rokok terdapat banyak zat beracun yang nantinya akan
mengganggu kesehatan tubuh kita.

Untuk itu dengan dibuatnya makalah ini diharapkan warga masyarakat


dapat sadar dan segera meninggalkan atau mengurangi kebiasaan mereka yang
tidak baik.Karena bagaimanapun juga dampak rokok bagi kesehatan pelaku
(perokok aktif) maupun kesehatan orang yang terkena paparan asap rokok
perokok aktif (perokok pasif) sangat besar,karena zat beracun yang
terkandung di dalamnya.

Lebih dari 70.000 publikasi hasil penelitian medis yang membuktikan


pengaruh buruk akibat rokok. Dari data di Indonesia, sebagian besar perokok
berasal dari kalangan penduduk miskin. Secara tidak disadari, keluarga miskin
meningkatkan alokasi anggaran untuk rokok yang mengakibatkan anggaran
untuk makanan pokok harus dikurangi. Bila dalam keluarga semacam ini
terdapat anak kelompok balita, akan mengakibatkan kebutuhan gizi yang
kurang sehingga dapat menyebabkan penyakit busung lapar.

1
Sudah merupakan kesepakatan masyarakat dunia untuk membuat
Perjanjian Internasional dalam pengendalian rokok, yang dimulai oleh Badan
Kesehatan Dunia (WHO) secara sistematik sejak tahun 1999 dan
perumusannya selesai tahun 2003. Indonesia termasuk negara yang aktif
memberikan sumbangan pikiran yang melahirkan Framework Convention on
Tobacco Control (FCTC). Namun Indonesia tidak bersedia
menandatanganinya pada tahun 2003 oleh karena pemerintah menganggap
Indonesia belum siap.

Menurut Framework Convention on Tobacco Control (FCTC)-WHO,


produk tembakau adalah produk yang dibuat dengan menggunakan seluruh
atau sebagian dari daun tembakau sebagai bahan dasar yang diproduksi untuk
digunakan sebagai rokok yang dikonsumsi dengan cara dihisap, dikunyah,
atau disedot. Produk tembakau ksususnya rokok dapat berbentuk sigaret,
kretek, cerutu, lintingan, menggunakan pipa, tembakau yang disedot, dan
tembakau tanpa asap.

B. Rumusan masalah
Adapun rumusan masalah yan kami angkat dalam makalah ini adalah :
1. Zat-zat apa sajakah yang terkandung dalam rokok
2. Apa bahaya rokok bagi kesehatan
3. Bagaimakah cara mengatasi tentang bahaya rokok

C. Tujuan
Melihat semakin banyaknya jumlah perokok setiap tahunnya, yang
nantinya dampak negatifnya akan kita rasakan juga baik cepat ataupun lambat.
Sehingga dengan dibuatnya makalah ini masyarakat diharapkan dapat:

1. Mengetahui tentang seluk beluk rokok dan zat racun yang dikandungnya.
2. Mengetahui seberapa besar dampak rokok bagi kesehatan tubuh.
3. Mengurangi bahkan berhenti merokok setelah mengetahui dampak yang di
timbulkan.

2
D. Manfaat
Adapun manfaat dalam penulisan makalah ini.adalah sebagai berikut :
1. Memberikan masukan sebagai bahan referensi.
2. Bagi masyarakat agar dapat mengetahui bahaya apa sajakah yang dapat
ditimbulkan dari merokok tersebut
3. Agar mengetahui bahan-bahan apa saja yang terkandung dalam rokok
yang dapat berakibat bagi kesehatan kita.

3
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Rokok

Rokok merupakan benda yang sudah tak asing lagi bagi kita. Merokok
sudah menjadi kebiasaan yang sangat umum dan meluas di masyarakat.
Bahaya merokok terhadap kesehatan tubuh telah diteliti dan dibuktikan
banyak orang. Efek-efek yang merugikan akibat merokok pun sudah diketahui
dengan jelas. Banyak penelitian membuktikan kebiasaan merokok
meningkatkan risiko timbulnya berbagai penyakit seperti penyakit jantung dan
gangguan pembuluh darah, kanker paru-paru, kanker rongga mulut, kanker
laring, kanker osefagus, bronkhitis, tekanan darah tinggi, impotensi serta
gangguan kehamilan dan cacat pada janin.

Pada kenyataannya kebiasaan merokok ini sulit dihilangkan dan jarang


diakui orang sebagai suatu kebiasaan buruk. Apalagi orang yang merokok
untuk mengalihkan diri dari stress dan tekanan emosi, lebih sulit melepaskan
diri dari kebiasaan ini dibandingkan perokok yang tidak memiliki latar
belakang depresi.
Penelitian terbaru juga menunjukkan adanya bahaya dari seconhandsmoke
yaitu asap rokok yang terhirup oleh orang-orang bukan perokok karena berada
di sekitar perokok atau bisa disebut juga dengan perokok pasif. Rokok tidak
dapat dipisahkan dari bahan baku pembuatannya yakni tembakau. Di
Indonesia tembakau ditambah cengkeh dan bahan-bahan lain dicampur untuk
dibuat rokok kretek. Selain kretek tembakau juga dapat digunakan sebagai
rokok linting, rokok putih, cerutu, rokok pipa dan tambakau tanpa asap
(tembakau kunyah).Dari hari ke hari jumlah perokok kian bertamabah. Hal
inilah yang nantinya akan membuat suatu malapetaka yang besar bagi
kesehatan tubuh kita.

4
Rokok merupakan benda yang sudah tak asing lagi bagi kita. Merokok
sudah menjadi kebiasaan yang sangat umum dan meluas di masyarakat.
Bahaya merokok terhadap kesehatan tubuh telah diteliti dan dibuktikan
banyak orang. Efek-efek yang merugikan akibat merokok pun sudah diketahui
dengan jelas. Banyak penelitian membuktikan kebiasaan merokok
meningkatkan risiko timbulnya berbagai penyakit seperti penyakit jantung dan
gangguan pembuluh darah, kanker paru-paru, kanker rongga mulut, kanker
laring, kanker osefagus, bronkhitis, tekanan darah tinggi, impotensi serta
gangguan kehamilan dan cacat pada janian.

Pasien-pasien perokok juga berisiko tinggi mengalami komplikasi atau


sukarnya penyembuhan luka setelah pembedahan termasuk bedah plastik dan
rekonstruksi, operasi plastik pembentukan payudara dan operai yang
menyangkut anggota tubuh, bagian bawah.

Pada kenyataannya kebiasaan merokok ini sulit dihilangkan dan jarang


diakui orang sebagai suatu kebiasaan buruk. Apalagi orang yang merokok
untuk mengalihkan diri dari stress dan tekanan emosi, lebih sulit melepaskan
diri dari kebiasaan ini dibandingkan perokok yang tidak memiliki latar
belakang depresi

Rokok adalah silinder dari kertas berukuran panjang antara 70 hingga 120
mm (bervariasi tergantung negara) dengan diameter sekitar 10 mm yang berisi
daun-daun tembakau yang telah dicacah. Rokok dibakar pada salah satu
ujungnya dan dibiarkan membara agar asapnya dapat dihirup lewat mulut pada
ujung lain.

Ada dua jenis rokok, rokok yang berfilter dan tidak berfilter. Filter pada
rokok terbuat dari bahan busa serabut sintetis yang berfungsi menyaring
nikotin.
Rokok biasanya dijual dalam bungkusan berbentuk kotak atau kemasan kertas
yang dapat dimasukkan dengan mudah ke dalam kantong. Sejak beberapa
tahun terakhir, bungkusan-bungkusan tersebut juga umumnya disertai pesan

5
kesehatan yang memperingatkan perokok akan bahaya kesehatan yang dapat
ditimbulkan dari merokok, misalnya kanker paru-paru atau serangan
jantung(walapun pada kenyataanya itu hanya tinggal hiasan, jarang sekali
dipatuhi).
Manusia di dunia yang merokok untuk pertama kalinya adalah suku bangsa
Indian di Amerika, untuk keperluan ritual seperti memuja dewa atau roh. Pada
abad 16, Ketika bangsa Eropa menemukan benua Amerika, sebagian dari para
penjelajah Eropa itu ikut mencoba-coba menghisap rokok dan kemudian
membawa tembakau ke Eropa. Kemudian kebiasaan merokok mulai muncul di
kalangan bangsawan Eropa. Tapi berbeda dengan bangsa Indian yang
merokok untuk keperluan ritual, di Eropa orang merokok hanya untuk
kesenangan semata-mata. Abad 17 para pedagang Spanyol masuk ke Turki
dan saat itu kebiasaan merokok mulai masuk negara-negara Islam.

Rokok adalah benda beracun yang memberi efek santai dan sugesti merasa
lebih jantan. Di balik kegunaan atau manfaat rokok yang secuil itu terkandung
bahaya yang sangat besar bagi orang yang merokok maupun orang di sekitar
perokok yang bukan perokok

B. Zat-zat beracun yang terkandung dalam rokok

6
Sebagaimana kita ketahui di dalam asap sebatang rokok yang dihisap oleh
perokok, tidak kurang dari 4000 zat kimia beracun. Zat kimia yang
dikeluarkan ini terdiri dari komponen gas (85 persen) dan partikel. Nikotin,
gas karbonmonoksida, nitrogen oksida, hidrogen sianida, amoniak, akrolein,
asetilen, benzaldehid, urethan, benzen, methanol, kumarin, 4-
etilkatekol,ortokresoldan perylene adalah sebaian dari beribu – ribu zat di
dalam rokok. Tapi diantara zat – zat yang disebutkan tadi, ada 3 zat yang
paling berbahaya yang terkandung di dalam sebatang rokok. Zat – zat itu
adalah:

a. Tar
Zat berbahaya ini berupa kotoran pekat yang dapat menyumbat dan
mengiritasi paru - paru dan sistem pernafasan, sehingga menyebabkan
penyakit bronchitis kronis, emphysema dan dalam beberapa kasus
menyebabkan kanker paru - paru ( penyakit maut yang hampir tak dikenal
oleh mereka yang bukan perokok ).Racun kimia dalam TAR juga dapat
meresap ke dalam aliran darah dan kemudian dikeluarkan di urine.TAR
yang tersisa di kantung kemih juga dapat menyebabkan penyakit kanker
kantung kemih. Selain itu Tar dapat meresap dalam aliran darah dan
mengurangi kemampuan sel - sel darah merah untuk membawa Oksigen ke
seluruh tubuh, sehingga sangat besar pengaruhnya terhadap sistem
peredaran darah.

b. Nikotin
Adalah suatu zat yang dapat membuat kecanduan dan
mempengaruhi sistem syaraf, mempercepat detak jantung ( melebihi
detak normal ) , sehingga menambah resiko terkena penyakit
jantung.Selain itu zat ini paling sering dibicarakan dan diteliti orang,

7
karena dapat meracuni saraf tubuh, meningkatkan tekanan darah,
menimbulkan penyempitan pembuluh darah tepi dan menyebabkan
ketagihan dan ketergantungan pada pemakainya. Kadar nikotin 4-6 mg
yang dihisap oleh orang dewasa setiap hari sudah bisa membuat
seseorang ketagihan. Selain itu Nikotin berperan dalam memulai
terjadinya penyakit jaringan pendukung gigi karena nikotin dapat diserap
oleh jaringan lunak rongga mulut termasuk gusi melalui aliran darah dan
perlekatan gusi pada permukaan gigi dan akar. Nikotin dapat ditemukan
pada permukaan akar gigi dan hasil metabolitnya yakni kontinin dapat
ditemukan pada cairan gusi.

c. Karbon Monoksida (CO)


Zat ini dapat meresap dalam aliran darah dan mengurangi
kemampuan sel - sel darah merah untuk membawa Oksigen ke seluruh
tubuh, sehingga sangat besar pengaruhnya terhadap sistem peredaran
darah.Selain itu, karbonmonoksida memudahkan penumpukan zat - zat
penyumbat pembuluh nadi, yang dapat menyebabkan serangan jantung
yang fatal selain itu juga dapat menimbulkan gangguan sirkulasi darah di
kaki.Efek terakhir ini membuat para wanita perokok lebih beresiko
( daripada wanita non perokok ) mendapat efek samping berbahaya bila
meminum pil kontrasepsi ( pil KB).Karena itulah sebabnya mengapa para
dokter kandungan ( ginekolog ) umumnya segan memberi pil KB pada
wanita yang merokok.

C. Tipe - tipe Perokok

Menurut Silvan Tomkins (dalam Al Bachri,1991) ada 4 tipe perilaku


merokok berdasarkan Management of affect theory, keempat tipe tersebut
adalah :

1. Tipe perokok yang dipengaruhi oleh perasaan positif. Dengan merokok


seseorang merasakan penambahan rasa yang positif. Green (dalam

8
Psychological Factor in Smoking, 1978) menambahkan 3 sub tipe ini :

a. Pleasure relaxation, perilaku merokok hanya untuk menambah atau


meningkatkan kenikmatan yang sudah didapat, misalnya merokok
setelah minum kopi atau makan.

b. Stimulation to pik them up. Perilaku merokok hanya dilakukan


sekedarnya untuk menyenangkan perasaan.

c. Pleasure of handling the cigarette. Kenikmatan yang diperoleh


dengan memegang rokok, misalnya merokok dengan pipa.

2. Perilaku merokok yang dipengaruhi oleh perasaan negatif. Banyak orang


menggunakan rokok untuk mengurangi perasaan negatif, misalnya bila
marah, cemas ataupun gelisah, rokok dianggap sebagai penyelamat.

3. Perilaku merokok yang adiktif. Oleh Green disebut sebagai psychological


addiction. Bagi yang sudah adiksi, akan menambah dosis rokok yang
digunakan setiap saat setelah efek dari rokok yang dihisapnya berkurang.
Mereka umumnya akan pergi keluar rumah membeli rokok, walau tengah
malam sekalipun.

4. Perilaku merokok yang sudah menjadi kebiasaan. Mereka menggunakan


rokok sama sekali bukan karena untuk mengendalikan perasaan mereka,
tetapi karena benar-benar sudah kebiasaan rutin. Pada tipe orang seperti ini
merokok merupakan suatu perilaku yang bersifat otomatis.

Tempat merokok juga mencerminkan perilaku si perokok, yang dapat


digolongkan atas :

1. Merokok di tempat umum.

• Kelompok homogen (sama-sama perokok), secara bergerombol


mereka menikmati kebiasaannya. Umumnya masih menghargai orang
lain, karena itu mereka menempatkan diri di smoking area.

9
• Kelompok yang heterogen (merokok di tengah orang lain yang tidak
merokok). Pada tipe ini tergolong sebagai orang yang tidak
berperasaan, kurang etis dan tidak mempunyai tata krama, bertindak
kurang terpuji serta kurang sopan.

2. Merokok di tempat yang bersifat pribadi

• Di kantor atau di kamar tidur pribadi. Pada tipe ini individu tergolong
kurang menjaga kebersihan diri, penuh dengan rasa gelisah yang
mencekam.

• Di toilet. Perokok jenis ini dapat digolongkan sebagai orang yang suka
berfantasi

D. Beberapa penelitian tentang rokok


Menurut Menteri Kesahatan Indonesia Tahun 2004 Bapak Dr. Achmad
Sujudi, kebiasaan merokok di Indonesia cenderung meningkat. Berdasarkan
data Susenas (Survei Sosial Ekonomi Nasional) penduduk Indonesia usia
dewasa yang mempunyai kebiasaan merokok sebanyak 31,6%. Dengan
besarnya jumlah dan tingginya presentase penduduk yang mempunyai
kebiasaan merokok, Indonesia merupakan konsumen rokok tertinggi kelima di
dunia dengan jumlah rokok yang dikonsumsi (dibakar) pada tahun 2002
sebanyak 182 milyar batang rokok setiap tahunnya setelah Republik Rakyat
China (1.697.291milyar), Amerika Serikat (463,504 milyar),Rusia (375.000
milyar) dan Jepang (299.085 milyar).
Selain itu, dalam laporan yang baru saja dikeluarkan WHO berjudul
“Tobacco and Poverty : A Vicious Cycle atau Tembakau dan Kemiskinan :
Sebuah Lingkaran Setan” dalam rangka peringatan Hari Tanpa Tembakau
Sedunia tanggal 31 Mei 2004, membuktikan bahwa perokok yang paling
banyak adalah kelompok masyarakat miskin. Bahkan di negara-negara maju
sekalipun, jumlah perokok terbanyak berasal dari kelompok masyarakat
bawah. Mereka pula yang memiliki beban ekonomi dan kesehatan yang
terberat akibat kecanduan rokok. Dari sekitar 1,3 milyar perokok di seluruh

10
dunia, 84% diantaranya di negara – negara berkembang.

Hasil penelitian itu juga menemukan bahwa jumlah perokok terbanyak di


Madras, India justru berasal dari kelompok masyarakat buta huruf. Kemudian
riset lain membuktikan bahwa kelompok masyarakat termiskin di Bangladesh
menghabiskan hampir 10 kali lipat penghasilannya untuk tembakau
dibandingkan untuk kebutuhan pendidikan. Lalu penelitian di 3 provinsi
Vietnam menemukan, perokok menghabiskan 3,6 kali lebih banyak untuk
tembakau dibandingkan untuk pendidikan, 2,5 kali lebih banyak untuk
tembakau dibandingkan dengan pakaian dan 1,9 kali lebih banyak untuk
tembakau dibandingkan untuk biaya kesehatan.

11
E. Bahaya Rokok

Meski semua orang tahu akan bahaya yang ditimbulkan akibat rokok,
perilaku merokok tidak pernah surut dan tampaknya merupakan perilaku yang
masih ditolerir oleh masyarakat. Dalam asap rokok terdapat 4000 zat kimia
berbahaya untuk kesehatan, dua diantaranya adalah nikotin yang bersifat
adiktif dan tar yang bersifat karsinogenik (Asril Bahar, harian umum
Republika, Selasa 26 Maret 2002 : 19). Racun dan karsinogen yang timbul
akibat pembakaran tembakau dapat memicu terjadinya kanker. Pada awalnya
rokok mengandung 8-20 mg nikotin dan setelah dibakar nikotin yang masuk
ke dalam sirkulasi darah hanya 25%. Walau demikian jumlah kecil tersebut
memiliki waktu hanya 15 detik untuk sampai ke otak manusia.

Nikotin diterima oleh reseptor asetilkolin-nikotinik yang kemudian terbagi


ke jalur imbalan dan jalur adrenergik. Pada jalur imbalan, perokok akan

12
merasa nikmat, memacu sistem dopaminergik. Hasilnya perokok akan merasa
lebih tenang, daya pikir serasa lebih cemerlang, dan mampu menekan rasa
lapar. Sementara di jalur adrenergik, zat ini akan mengaktifkan sistem
adrenergik pada bagian otak lokus seruleus yang mengeluarkan sorotin.
Meningkatnya sorotin menimbulkan rangsangan rasa senang sekaligus
keinginan mencari rokok lagi. (Agnes Tineke, Kompas Minggu 5 Mei 2002 :
22). Hal inilah yang menyebabkan perokok sangat sulit meninggalkan rokok,
karena sudah ketergantungan pada nikotin.

Efek dari rokok/tembakau memberi stomulasi depresi ringan, gangguan


daya tangkap, alam perasaan, alam pikiran, tingkah laku dan fungsi
psikomotor. Jika dibandingkan zat-zat adiktif lainnya rokok sangatlah rendah
pengaruhnya, maka ketergantungan pada rokok tidak begitu dianggap gawat
(Roan, Ilmu kedokteran jiwa, Psikiatri, 1979 : 33)

Beberapa risiko kesehatan bagi perokok berdasarkan hasil Survei Sosial


Ekonomi Nasional tahun 2004 antara lain :

 Di Indonesia rokok menyebabkan 9,8% kematian karena penyakit paru


kronik dan emfisima pada tahun 2001.

 Rokok merupakan penyebab dari sekitar 5 % stroke di Indonesia.

 Wanita yang merokok mungkin mengalami penurunan atau penundaan


kemampuan hamil, pada pria meningkatkan risiko impotensi sebesar
50%.

 Ibu hamil yang merokok selama masa kehamilan ataupun terkena asap
rokok dirumah atau di lingkungannya beresiko mengalami proses
kelahiran yang bermasalah.

 Seorang bukan perokok yang menikah dengan perokok mempunyai


risiko kanker paru sebesar 20-30% lebih tinggi daripada mereka yang
pasangannya bukan perokok dan juga risiko mendapatkan penyakit

13
jantung.

 Lebih dari 43 juta anak Indonesia berusia 0-14 tahun tinggal dengan
perokok di lingkungannya mengalami pertumbuhan paru yang lambat,
dan lebih mudah terkena infeksi saluran pernafasan, infeksi telinga dan
asma.

Disamping itu beberapa penyakit akibat merokok menurut Badan POM RI


antara lain:

• Penyakit jantung dan stroke.

Satu dari tiga kematian di dunia berhubungan dengan penyakit


jantung dan stroke. Kedua penyakit tersebut dapat menyebabkan
“sudden death” ( kematian mendadak).

• Kanker paru.

Satu dari sepuluh perokok berat akan menderita penyakit kanker


paru. Pada beberapa kasus dapat berakibat fatal dan menyebabkan
kematian, karena sulit dideteksi secara dini. Penyebaran dapat terjadi
dengan cepat ke hepar, tulang dan otak.

• Kanker mulut.

Merokok dapat menyebabkan kanker mulut, kerusakan gigi dan


penyakit gusi.

• Osteoporosis.

Karbonmonoksida dalam asap rokok dapat mengurangi daya


angkut oksigen darah perokok sebesar 15%, mengakibatkan kerapuhan
tulang sehingga lebih mudah patah dan membutuhkan waktu 80%
lebih lama untuk penyembuhan. Perokok juga lebih mudah menderita

14
sakit tulang belakang.

• Katarak.

Merokok dapat menyebabkan gangguan pada mata. Perokok


mempunyai risiko 50% lebih tinggi terkena katarak, bahkan bisa
menyebabkan kebutaan.

• Psoriasis.

Perokok 2-3 kali lebih sering terkena psoriasis yaitu proses


inflamasi kulit tidak menular yang terasa gatal, dan meninggalkan
guratan merah pada seluruh tubuh.

• Kerontokan rambut.

Merokok menurunkan sistem kekebalan, tubuh lebih mudah


terserang penyakit seperti lupus erimatosus yang menyebabkan
kerontokan rambut, ulserasi pada mulut, kemerahan pada wajah, kulit
kepala dan tangan.

• Dampak merokok pada kehamilan.

Merokok selama kehamilan menyebabkan pertumbuhan janin


lambat dan dapat meningkatkan risiko Berat Badan Lahir Rendah
(BBLR). Risiko keguguran pada wanita perokok 2-3 kali lebih sering
karena Karbon Monoksida dalam asap rokok dapat menurunkan kadar
oksigen.

• Impotensi.

Merokok dapat menyebabkan penurunan seksual karena aliran


darah ke penis berkurang sehingga tidak terjadi ereksi

Berikut ini adalah bahaya rokok terhadap kesehatan kita :

• Kanker pundi kencing.

15
• Kanker perut.

• Kanker usus dan rahim .

• Kanker mulut.

• Kanker Esofagus.

• Kanker tekak.

• Kanker pankrias.

• Kanker payudara.

• Kanker paru-paru.

• Penyakit saluran pernafasan kronik.

• Stroke.

• Osteoporosis.

• Penyakit jantung.

• Kemandulan.

• Putus haid awal.

• Melahirkan bayi yang cacat.

• Keguguran bayi.

• Bronkitis.

• Batuk.

• Penyakit ulser peptik

• Emfisima

16
• Otot lemah

• Penyakit gusi

• Kerusakan mata

17
Yang tersebut diatas adalah bahaya rokok bagi perokok aktif, apa itu perokok
aktif ? perokok aktif adalah orang yang merokok secara langsung menghisapnya
rokok, sedangkan perokok pasif adalah orang yang tidak secara langsung
menghisap rokok, tetapi menghisap asap rokok yang dikeluarkan dari mulut orang
yang sedang merokok.

Di bawah ini merupakan bahaya asap rokok bagi perokok pasif.

• Meningkatkan risiko kanker paru-paru dan penyakit jantung

• Masalah pernafasan termasuk radang paru-paru dan bronkitis

• Sakit atau pedih mata

• Bersin dan batuk-batuk

• Sakit kerongkong

• Sakit kepala

Bahaya asap rokok terhadap ibu hamil dan janin yang dikandungnya :

• Keguguran janin

• Pembesaran janin tergencat - 30% lebih tinggi

• Kematian janin dalam kandungan

• Pendarahan dari uri (abruption placenta)

• Berat badan berkurang - 20 hingga 30%

Bahaya asap rokok terhadap bayi :

18
• Masalah dan penyakit pernafasan

• Mengganggu terhadap perkembangan kecerdasan

• Jangkitan telinga

• Leukeamia

• Kanker otak 22%

• Cepat lelah

• Sindrom kematian secara mendadak.

F. Bahaya Bagi Perokok Pasif

Perokok Pasif Mempunyai Risiko Lebih Besar Dibandingkan Perokok Aktif

Asap rokok mengandung ribuan bahan kimia beracun dan bahan-bahan yang
dapat menimbulkan kanker (karsinogen). Bahkan bahan berbahaya dan racun
dalam rokok tidak hanya mengakibatkan gangguan kesehatan pada orang yang
merokok, namun juga kepada orang-orang di sekitarnya yang tidak merokok yang
sebagian besar adalah bayi, anak-anak dan ibu-ibu yang terpaksa menjadi perokok
pasif oleh karena ayah atau suami mereka merokok di rumah. Padahal perokok
pasif mempunyai risiko lebih tinggi untuk menderita kanker paru-paru dan
penyakit jantung ishkemia. Sedangkan pada janin, bayi dan anak-anak
mempunyai risiko yang lebih besar untuk menderita kejadian berat badan lahir
rendah, bronchitis dan pneumonia, infeksi rongga telinga dan asthma.

Demikian penegasan Menkes Dr. Achmad Sujudi pada puncak peringatan


Hari Tanpa Tembakau Sedunia dengan tema “Kemiskinan dan Merokok Sebuah
Lingkaran Setan” sekaligus meluncurkan buku Fakta Tembakau Indonesia Data
Emperis Untuk Strategi Nasional Penanggulangan Masalah Tembakau tanggal 31
Mei 2004 di Kantor Depkes Jakarta.

19
Mengingat besarnya masalah rokok, Menkes mengajak seluruh masyarakat
bersama pemerintah untuk menjalankan cara-cara penanggulangan rokok secara
sistematis dan terus menerus yaitu meningkatkan penyuluhan dan pemberian
informasi kepada masyarakat, memperluas dan mengefektifkan kawasan bebas
rokok, secara bertahap mengurangi iklan dan promosi rokok, mengefektifkan
fungsi label, menggunakan mekanisme harga dan cukai untuk menurunkan
demand merokok dan memperbaiki hukum dan perundang-undangan tentang
penanggulangan masalah rokok.

Menurut Menkes, kemiskinan dan merokok terutama bagi penduduk miskin


merupakan dua hal yang saling berhubungan dan mempengaruhi satu sama lain.
Seseorang yang membakar rokok tiap hari berarti telah kehilangan kesempatan
untuk membelikan susu atau makanan lain yang bergizi bagi anak dan
keluarganya. Akibat dari itu anaknya tidak dapat tumbuh dengan baik dan
kecerdasanya juga tidak cukup berkembang, sehingga kapasitasnya untuk hidup
lebih baik di usia dewasa menjadi sangat terbatas. Selain itu, kemungkinan besar
sang ayah juga meninggal oleh karena penyakit yang berhubungan dengan
kebiasaan merokok. Demikian seterusnya, sehingga merokok dan kemiskinan
merupakan sebuah lingkaran setan

Menkes menambahkan, kebiasaan merokok di Indonesia cenderung


meningkat. Berdasarkan data Susenas (Survei Sosial Ekonomi Nasional)
penduduk Indonesia usia dewasa yang mempunyai kebiasaan merokok sebanyak
31,6%. Dengan besarnya jumlah dan tingginya presentase penduduk yang
mempunyai kebiasaan merokok, Indonesia merupakan konsumen rokok tertinggi
kelima di dunia dengan jumlah rokok yang dikonsumsi (dibakar) pada tahun 2002
sebanyak 182 milyar batang rokok setiap tahunnya setelah Republik Rakyat
China (1.697.291milyar), Amerika Serikat (463,504 milyar), Rusia (375.000
milyar) dan Jepang (299.085 milyar).

20
Menurut Menkes, diantara penduduk laki-laki dewasa, persentase yang
mempunyai kebiasaan merokok jumlahnya melebihi 60%. Walaupun peningkatan
prevalensi merokok ini merupakan fenomena umum di negara berkembang,
namun prevalensi merokok di kalangan laki-laki dewasa di Indonesia termasuk
yang sangat tinggi.

Sedangkan di negara maju yang terjadi justru sebaliknya, persentase perokok


terus menerus cenderung menurun dan saat ini kira-kira hanya 30% laki-laki
dewasa di negara maju yang mempunyai kebiasaan merokok. Hal ini disebabkan
tingkat kesadaran masyarakat di negara maju akan bahaya merokok sudah tinggi.
Masyarakat sudah sadar merokok merupakan faktor risiko penyebab kematian,
faktor risiko berbagai penyakit dan disabilitas.

Kepala Perwakilan WHO untuk Indonesia dalam sambutan tertulis yang


dibacakan Dr. Frits Reijsenbach de Haan menyatakan, masyarakat miskin adalah
kelompok masyarakat yang paling menjadi korban dari industri tembakau karena
menggunakan penghasilannya untuk membeli sesuatu (rokok) yang justru
membahayakan kesehatan mereka.

Dalam laporan yang baru saja dikeluarkan WHO berjudul “Tobacco and
Poverty : A Vicious Cycle atau Tembakau dan Kemiskinan : Sebuah Lingkaran
Setan” dalam rangka peringatan Hari Tanpa Tembakau Sedunia tanggal 31 Mei
2004, membuktikan bahwa perokok yang paling banyak adalah kelompok
masyarakat miskin. Bahkan di negara-negara maju sekalipun, jumlah perokok
terbanyak berasal dari kelompok masyarakat bawah. Mereka pula yang memiliki
beban ekonomi dan kesehatan yang terberat akibat kecanduan rokok. Dari sekitar
1,3 milyar perokok di seluruh dunia, 84% diantaranya di negara-negara
berkembang.

Hasil penelitian itu juga menemukan bahwa jumlah perokok terbanyak di


Madras India justru berasal dari kelompok masyarakat buta huruf. Kemudian riset

21
lain membuktikan bahwa kelompok masyarakat termiskin di Bangladesh
menghabiskan hampir 10 kali lipat penghasilannya untuk tembakau dibandingkan
untuk kebutuhan pendidikan. Lalu penelitian di 3 provinsi Vietnam menemukan,
perokok menghabiskan 3,6 kali lebih banyak untuk tembakau dibandingkan untuk
pendidikan, 2,5 kali lebih banyak untuk tembakau dibandingkan dengan pakaian
dan 1,9 kali lebih banyak untuk tembakau dibandingkan untuk biaya kesehatan.

Menurut WHO, merokok akan menciptakan beban ganda, karena merokok


akan menganggu kesehatan sehingga lebih banyak biaya harus dikeluarkan untuk
mengobati penyakitnya. Disamping itu meropok juga menghabiskan uang yang
seharusnya digunakan untuk membeli makanan yang bergizi.

Untuk mengurangi/menghilangkan kemiskinan, pemerintah perlu segera


mengatasi masalah konsumsi tembakau. Karena itu Kepala Perwakilan WHO
untuk Indonesia mendorong pemerintah Indonesia untuk lebih serius lagi
mempertimbangkan untuk menandatangani global Framework Convention on
Tobacco Control (FCTC) akhir masa penandatangan akhir Juni 2004. Dengan
demikian Indonesia dapat menjadi pemimpin regional dalam gerakan pengawasan
tembakau.

Selain meluncurkan buku, Menkes menyerahkan penghargaan “Manggala


Karya Bakti Husada Arutala” kepada Pondok Pesantren Langitan karena jasanya
dalam menciptakan Kawasan Tanpa Rokok serta penyerahan hadiah kepada 4
pemenang Quit and Win (Lomba Berhenti Merokok) yang diselenggarakan
Lembaga Menanggulangi Masalah Merokok (LM3).

Mungkin hanya rokok, satu-satunya produk yang menyantumkan ‘iklan’ –


pemberitahuan yang justru menyebabkan orang untuk berpikir tentang kerugian
merokok. Misal : Merokok bisa menimbulkan kanker, impotensi, serangan
jantung, berbahaya bagi janin dan lain sebagainya.

22
Sedikit info tentang rokok yang berkenaan dengan bahan pokoknya, tembakau
: Tembakau berasal dari kata Indian ‘tobago’ mengandung sekitar 2.000 unsur
kimiawi! Yang sepuluh (10) diantaranya berbahaya bagi kesehatan, yakni : Tar
[belangkin], karbon monoksida, nikotin, hidrogen sianida, benzopyrene, dimethyl
nitrosamine, N-Nitrosonor nikotin, catechol, phenol dan acrolein. Di beberapa
negara telah dikenakan ketentuan-ketentuan pembatasan kadar tar, nikotin dalam
pembuatan rokok. Bahkan di Norwegia, Swedia dan Finlandia, pembatasan
merokok telah tegas diatur dengan undang-undang. Tahun 1971 pemerintah
Norwegia mensahkan pendirian ” National Council on Smoking and Health ” –
Dewan Nasional untuk Merokok dan Kesehatan -

Di Indonesia pemasaran rokok adalah pemasaran produk yang paling heboh!


Gencar menyelusup kesegenap wilayah kehidupan masyarakat disemua strata.
Tua, muda, miskin dan kaya bisa menikmati rokok. Hal yang biasa, produsen
rokok menjadi sponsor acara musik, sehingga masyarakat, kawula muda
khususnya bisa menikmati pertunjukkan musik artis idolanya dengan cuma-cuma.
Sponsor acara olahraga. Meskipun didunia olahraga, merokok adalah hal yang
tabu. Menjadi donatur – sponsor untuk pengelolaan, keindahan taman suatu kota,
kegiatan seminar dan lain sebagainya.

Sungguhpun benar bahwa akibat merokok terhadap kesehatan seperti yang


dicantumkan dalam iklan rokok pada dasarnya ditanggung oleh perokoknya
sendiri; akan tetapi justru kerugian besar malahan terjadi pada orang-orang yang
tidak merokok. Bagaimana mungkin seseorang yang tidak pernah merokok tiba-
tiba menderita penyakit yang diakibatkan oleh rokok, sangat ironis, dan
jumlahnya tidak sedikit!

Mereka yang bukan perokok ketika berada di tempat-tempat umum, atau


berada di lingkungan kaum perokok. Mereka yang terpaksa harus menghirup asap
rokok. Mereka adalah : ” PEROKOK PASIF “.

23
Udara cemar yang dihirup oleh para perokok pasif menimbulkan kumatnya
penderita asma dan gejala-gejala lain yang membahayakan bagi para penderita
alergi lainnya. Disamping itu juga dapat membahayakan fungsi jantung bagi yang
menderita jantung koroner. Mereka dilanda konsentrasi asap yang sangat
membahayakan; terutama karena mengandung kadar karbon monoksida yang
melebihi kadar yang dianggap aman bagi kesehatan. Mereka secara tidak
langsung juga ikut menghirup asap rokok yang dinikmati oleh orang lain.
Penelitian menemukan bahwa telah ditemukan kadar nikotin yang dapat diukur
dalam darah dan urine para perokok pasif, tragis! Karbon monoksida mampu
merembes melalui dinding alveoli ke dalam darah. Lebih mudah dari oksigen
yang dibutuhkan oleh tubuh. Keberadaan karbon monoksida dalam darah
mencegah darah untuk menyerap jumlah oksigen yang normal dibutuhkan.
Dengan demikian orang harus bernafas lebih cepat dan jantung harus memompa
lebih kuat untuk mendapatkan oksigen yang diperlukan. Artinya peristiwa ini
akan meningkatkan tekanan dan memberikan beban yang lebih berat pada
jantung.

Sesuatu yang lebih serius dan sangat ditakuti, asap rokok mengandung tar
yang dikenal sebagai penyebab kanker. Asap rokok yang mengandung nikotin
juga merangsang dinding pipa bronkial. Makin lama rangsangan ini makin
meningkat dan tubuh akan membuat lebih banyak lendir untuk mencoba
‘menenangkan’ pipa-pipa bronkial, sehingga menimbulkan bronkitis dan/atau
emfisema.

Beberapa penyelidikan membuktikan bahwa anak-anak yang orang tuanya


merokok lebih mudah menderita penyakit pernafasan daripada anak-anak yang
orang tuanya tidak merokok. Orang tua yang menderita penyakit infeksi
pernafasan, anaknya dua kali lebih banyak menderita bronkitis dan pneumonia
pada umur dibawah satu tahun. Anak-anak dari ibu yang merokok tidak saja
mengalami risiko pada masa sebelum dilahirkan, tetapi selama berumur kurang

24
dari satu tahun juga dalam risiko yang lebih besar untuk menderita penyakit
serius. Meningkatnya kalangan perokok pada wanita, memperlihatkan intensitas
kanker paru di kalangan wanita makin meningkat. Lebih memprihatinkan lagi
merokok pada waktu hamil berpengaruh buruk pada janin dan bayi yang
dilahirkan dan dapat menyebabkan kelahiran dini – prematur.

Jika Anda adalah perokok dan punya sedikit rasa kasih sayang dan ingin
berbuat baik bagi sesama terutama bagi yang tidak merokok, maka usahakan
berhenti merokok atau dengan mengurangi rokok yang Anda isap atau paling
tidak merokoklah di tempat khusus yang telah disediakan. Tidak merokok
sembarangan. Tidak merokok di ruangan tertutup, di tempat umum yang ber AC,
di ruang rapat, pertemuan, di rumah makan, di dalam lift, di dalam kendaraan
umum, di lingkungan yang ada orang tidak merokok, wanita hamil, bayi,
anak-anak kecil. Matikan rokok sesudah diisap 2/3 panjang rokok. Sebab 50%
dari tar terkumpul dalam 1/3 batang rokok yang tersisa.

Khususnya bagi perokok: Tetap tidak merokok habis seluruh batang,


meskipun rokok tersebut berfilter. Sebab filter TIDAK menjamin bahwa asap
yang diisap sudah bebas dari tar dan nikotin. Kemudian dengan mengurangi
banyaknya asap yang diisap masuk kedalam paru-paru, dan mengisap rokok
dengan kadar tar dan nikotin yang rendah.

Karena ketika merokok telah menjadi kebiasaan yang sukar dihilangkan maka
merokok bahkan menjadi ‘jembatan’ yang dapat mendekatkan pelakunya pada
bahaya yang lebih besar yaitu : bahaya narkoba, terutama ber-ganja-ria. Akibat
merokok nyata-nyata langsung maupun tak langsung berakibat buruk bagi
kesehatan si perokok sendiri, maupun orang lain yang tidak merokok – perokok
pasif. Akibat merokok bisa menyebabkan lahirnya manusia yang tidak produktif,
lemah, tidak berkualitas. Yang bahkan bisa menjadi beban bagi keluarga,
lingkungan juga bangsanya

25
G. Cara Mengatasi Bahaya Rokok

Adapun untuk mengatasi kecanduan merokok di antaranya adalah hal-hal


berikut:

 Tarbiyah (pendidikan) keimanan yang sungguh-sungguh untuk setiap individu


masyarakat.

 Adanya teladan yang baik saat di rumah, sekolah dan lingkungan lainnya.

 Melarang para guru merokok di depan murid-murid nya terutama yang masih
berusia belia.

 Penerangan yang gencar dan intensif tentang bahaya merokok.

 Membebankan pajak yang tinggi terhadap berbagai jenis rokok.

 Melarang merokok di tempat-tempat kerja, stasiun, bandara dan tempat-


tempat umum lainnya.

 Menyebarkan fatwa para ulama yang menjelaskan tentang haramnya rokok.

 Menyebarkan nasihat-nasihat dan peringatan-peringa tan para dokter tentang


bahaya rokok.

 Peringatan tentang bahaya rokok dalam ceramah-ceramah, khutbah dan


lainnya.

 Nasihat secara pribadi kepada perokok. Serba-serbi Rokok 1.Setiap harinya


ada 44 orang meninggal dunia di Inggris akibat rokok.

Sebagian dokter berkata, dalil-dalil sangat kuat sehingga sampai pada tingkat
tidak ada jalan lain menurut perasaan kita sebagai dokter yang bertanggung jawab

26
terhadap kesehatan umat manusia kecuali kita harus memperingatkan masyarakat
dari bahaya rokok yang mengancam mereka.Karena itu mereka harus berhenti
merokok!

Syaikh Muhammad bin Abdullah Al-Masuti sangat keras dalam hal rokok,
sehingga buku-buku yang ditulisnya banyak membahas tentang haramnya rokok,
di antaranya:”Pemahaman dan Penjelasan tentang Bahaya Tembakau yang
dikenal dengan Nama Rokok”, “Mutiara-mutiara Pilihan dalam Penjelasan
Tentang Haramnya Tembakau yang dikenal dengan Nama Rokok

H. Hambatan

Dalam prakteknya di lapangan, tidak mudah untuk menerapkan peraturan


yang melarang tentang merokok. Karena hal ini disebabkan oleh beberapa hal
yaitu :
1. Masih minimnya kesadaran masyarakat akan bahaya rokok bagi
kesehatanϖ tubuh mereka, sehingga sulit diadakannya pembinaan untuk
mereka.
2. Kurangnya sosialisasi dari instansi terkait mengenai bahaya merokok,
sehingga masyarakat tidak tahu seberapa besar bahaya rokok bagi
kesehatan mereka.
3. Kurang ketatnya pengawasan terhadap peredaran rokok di negara kita,
sehingga jumlah produsen rokok meningkat.

BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan

Melihat kenyataan yang ada pada uraian sebelumnya, dapat dikatakan rokok

27
itu lebih banyak mudharatnya (dampak negatifnya) dari pada dampak positifnya.
Apabila hal ini dibiarkan terus berlangsung, maka akan mengakibatkan
permasalahan yang serius pada kesehatan tubuh manusia. Dan seharusnya
masyarakat sadar akan bahaya merokok bagi kesehatan tubuh mereka.Namun hal
itu masih sulit dilakukan di Indonesia karma begitu banyaknya orang yang
mengkonsumsi rokok meskipun akan berdampak pada dirinya sendiri ini
disebabkan karna pola perilaku dan gaya hidup masing-masing yang belum bisa
dapat di ubah.

B. Kritik dan Saran

Setelah membaca makalah ini, semoga masyarakat dapat tersadarkan akan


bahaya rokok bagi kesehatan mereka dan segera meninggalkan kebiasaan
merokoknya, supaya kesehatan mereka tetap terjaga dan nantinya menjadikan
tubuh mereka sehat bugar dan terhindar dari penyakit yang mengancam jiwa
mereka. oleh sebab itu melhat berbagai banyaknya bahaya akan rokok hendaknya
mengurangi mengkosumsi rokok karma banyak sekali dampaknya bagi tubuh kita
khususnya bagi kesehatan kita.

DAFTAR PUSTAKA

www.acehforumcommunity.com
www.kumpulan.info
www.republika.co.id

28
www.lenterabiru.com
www.muqorrobin.com
www.puskesmassimpangempat.com
www.indoskripsi.com
www.um.com
www.thomas-9c.com
www.blogpadawordpress.com
justifikasi@facebook

29

Das könnte Ihnen auch gefallen