Sie sind auf Seite 1von 11

9BR-B SMP INSAN KAMIL BOGOR

Cara masuknya
Islam ke
Nusantara Created by:
Heni Mulyani, Kahla Farhana Pribadi, Kheisya Sekar Ayu, Mumta'az Syaqieb
A., Nasywa Mayra R.
Teori Gujarat #1

Islam dipercayai datang dari wilayah Gujarat – India


melalui peran para pedagang India muslim pada
sekitar abad ke-13 M
Teori Mekah #2

Islam dipercaya tiba di Indonesia langsung dari


Timur Tengah melalui jasa para pedagang Arab
muslim sekitar abad ke-7 M.
Teori Cina #3

Teori cina merupakan teori yang menyebutkan


bahwa asal mula sejarah masuknya agama islam ke
Indonesia berasal dari Cina
Teori Persia #4

Islam tiba di Indonesia melalui peran para


pedagang asal Persia yang dalam perjalanannya
singgah ke Gujarat sebelum ke nusantara
sekitar abad ke-13 M.
Mereka berargumen akan fakta bahwa banyaknya
ungkapan dan kata-kata Persia dalam hikayat-hikayat
Melayu, Aceh, dan bahkan juga Jawa. Selain itu pula,
temuan Marco Polo juga menyatakan sebagai dampak
interaksi orang-orang Perlak di Sumatra Utara, mereka
telah mengenal Islam. Selama masa-masa ini,
dinyatakan oleh Van Leur dan Schrieke, bahwa
penyebaran Islam lebih terbantu lewat faktor-faktor
politik alih-alih karena niaga. Pandangan lain dari AH
Johns dan SQ Fatimi menyebutkan penyebaran Islam
bertumpu pada imam-imam Sufi yang cakap dalam
soal kebatinan, dan bersedia menggunakan unsur-
unsur kebudayaan pra Islam dan mengisinya kembali
dengan semangat yang lebih Islami.

Agama Islam mulai masuk ke tahan Sumatera pada abad

Jalur Perdagangan ke-7 Masehi. Pada waktu itu, di Sumatera sendiri sudah
berdiri kerajaan Buddha di Sriwijaya (683-1030 Masehi).
Akibatnya, proses masuknya agama Islam di Sumatera
mengalami sedikit kesulitan.
Islam masuk melalui jalur
perdagangan yang dilakukan
oleh para saudagar Arab yang Dalam sejarahnya, proses masuknya agama Islam di
Sumatera dipengaruhi oleh wilayah Aceh yang
hilir mudik berdagang dari merupakan cikal-bakal terjadinya penyebaran agama
Mesir, Persia, Gujarat ke Cina Islam di Nusantara.
melalui Barus-Fansur yang
Selain melalui jalur perdagangan, agama Islam masuk ke
dipastikan terletak di ujung
tanah Sumatera juga dipengaruhi oleh kerajaan, wali,
barat pulau Sumatera dan ulama-ulama yang berada di Sumatera. Saat ini,
bukti-bukti proses penyebaran Islam di tanah Sumatera
Source : menghasilkan masjid-masjid, makam, serta beberapa
https://akurat.co/melalui-jalur-perdagangan-begini-
peninggalan lainnya yang keberadaannya masih terawat
proses-masuknya-agama-islam-di-sumatera
hingga saat ini.
Jalur Kebudayaan #2 Begitu indah cara Walisongo menyebarkan
Islam. Pengajarannya disampaikan dengan
Penyebaran Islam melalui jalur kebudayaan, santun, tidak serta merta langsung
seperti yang dilakukan oleh para Wali Songo menyalahkan, dan tidak langsung
di Pulai Jawa menghilangkan tradisi lama yang sudah turun
Sunan Kalijaga dulu berdakwah dengan temurun. Pendidikannya disampaikan secara
dakwah melalui pendekatan budaya. pelan-pelan tapi pasti
Contohnya pertunjukan wayang Sunan
Kalijaga pada saat itu. Di dalamnya
terdapat tokoh lakon Yudhistitira, Bima,
Arjuna, Nakula, dan Sadewa. Tokoh-
tokoh tersebut menggambarkan 5
rukun Islam. Yudhistitira-dua kalimat
Syahadat, Bima-Sholat, Arjuna-Puasa,
Nakula-Zakat, dan Sadewa-Haji.
Jalur Pendidikan
Penyebaran islam melalui pendidikan Para ulama dan guru-guru Agama Islam
awalnya terjadi di lingkungan keluarga, mendirikan lembaga-lembaga
kemudian berkembang di surau, masjid, pendidikan Islam
pesantren, dan akhirnya masuk di rumah
para bangsawan. Lembaga pendidikan Islam yang dikenal
Pendidikan islam di Nusantara telah pada waktu itu adalah Surau, Dayah, dan
dilakukan pada masa kerajaan Perlak pesantren. Di tempat-tempat inilah para
(840-1292 M) dan kerajaan Samudera ulama mendidik para santri tentang
Pasai (1267-1521). agama Islam. Pada masa Kesultanan
Demak sebagai kerajaan Islam pertama
https://kumparan.com/berita-hari-ini/cara-masuknya-islam-melalui-
di Jawa, para Wali Songo biasanya juga
pendidikan-dan-kesenian-1tds9n9v1AT? mengasuh pondok pesantren. Para
santri pesantren inilah yang kemudian
utm_source=kumDesktop&utm_medium=copy-to-
clipboard&utm_campaign=share&shareID=8IkbXGdZqf09

menyebarkan ajaran Islam di Nusantara.


Jalur Kekuatan Politik
Para pendakwah juga memakai jalur politik untuk menyebarkan ajaran Islam.
Di pulau jawa misalnya, Pemimpin pertama sekaligus pendiri Kesultanan Demak adalah Raden
Patah yang merupakan pangeran dari Majapahit.
Berkat peran Wali Songo, Raden Patah kemudian memeluk Islam dan merintis didirikannya
Kesultanan Demak sebagai kerajaan Islam pertama di Jawa. Jika seorang raja sudah masuk Islam,
maka rakyat kerajaan akan berbondong-bondong mengikutinya.
Di bawah pimpinan raja dengan Wali Songo sebagai penasihat kerajaan, Kerajaan Demak menjadi
semakin besar dan menjadi pusat penyebaran Islam.
Dalam perkembangannya, Kesultanan Demak segera melakukan ekspansi kekuasaan bersamaan
dengan Islamisasi. Dengan begitu, dapat dikatakan bahwa Islam juga disebarkan melalui jalur
politik.
Jalur Perkawinan
Proses masuknya Islam ke nusantara melalui perkawinan, membutuhkan waktu yang
relatif singkat. Datang dan menetapnya para pedagang muslim di Nusantara menjadi
faktor utama perkawinan antara pedagang muslim dari luar dengan wanita penduduk
asli terjadi. Ketika berlangsungnya pernikahan diantara keduanya, para wanita
pribumi yang menikah dengan lelaki muslim dari luar diharuskan mengucapkan
syahadat sebagai tanda telah menerima Islam sebagai Agama dan keyakinan mereka.
karena syarat masuk Islam yang mudah, pelaksanaan ibadah sederhana, dan biaya
yang murah. Serta Islam yang tidak memandang kasta kelompok masyarakat, juga
aturan aturan Islam yang bersifat tidak memaksa, menjadikan Islam mudah diterima
oleh masyarakat pribumi. Penyebaran Islam dilakukan secara damai tanpa kekerasan,
oleh karena itu Islam dapat berkembang pesat di Nusantara. Kelompok Islam yang
mulanya kecil, mulai mejadi kelompok yang besar hingga banyak berdirinya kerajaan
kerajaan islam di nusantara

Das könnte Ihnen auch gefallen