Beruflich Dokumente
Kultur Dokumente
Linier dan
Ainul Firdatun
Nisaa, S.T., M.Sc. Non-linier
Gasal 2021/2022
HAK CIPTA
2
Modul Dasar-Dasar Pemodelan Lingkungan
CPL
❑ Menguasai prinsip-prinsip dasar konsep teoritis science alam, aplikasi matematika rekayasa,
prinsip-prinsip rekayasa (engineering fundamental), science rekayasa, dan perancangan rekayasa
lingkungan serta sistem pengelolaan lingkungan;
❑ Menguasai prinsip-prinsip dasar teknologi pengendalian dan proses pencegahan pencemaran
lingkungan dan menguasai konsep aplikasinya dengan pendekatan sistem secara terintegrasi;
❑ Mampu mengaplikasikan teknologi lingkungan yang inovatif dalam mencegah dan menerapkan
pengendalian pencemaran lingkungan; dan
3
Cakupan Perkuliahan
Materi Latihan
Contoh-contoh
Aplikasi
4
5
REVIEW
Sistem Persamaan Linier (SPL)
• Salah satu ilmu matematika yang
umumnya dipelajari adalah sistem
persamaan linier.
• Dalam sistem persamaan linier terdapat
persamaan aljabar, variabel, koefisien,
dan konstanta.
6
REVIEW
SPL
• Aljabar (Algebra) adalah cabang matematika yang mempelajari struktur,
hubungan dan kuantitas.
• Variabel dapat diartikan sebagai lambang atau simbol yang digunakan
untuk mewakili suatu bilangan yang nilainya belum diketahui dengan jelas.
• Koefisien adalah bilangan yang memuat variabel dari suatu suku pada
bentuk aljabar.
• Konstanta adalah suku aljabar yang bentuknya berupa sebuah bilangan
yang berdiri sendiri tanpa diikuti variable.
7
Persamaan Linier
• Persamaan yang memiliki derajat maksimum
suatu suku disebut persamaan linier.
• Kita dapat mengatakan bahwa persamaan linier
yang hanya memiliki satu variabel disebut
persamaan linier dalam satu variabel.
• Suatu nilai persamaan linier bila diplot pada
grafik membentuk garis lurus.
8
Bentuk Umum Persamaan Linier
• Bentuk umum persamaan linear adalah:
𝑦 = 𝑚𝑥 + 𝑐
• Dimana x dan y adalah variabel, m adalah kemiringan garis dan c
adalah nilai konstan.
• Examples:
• 3x + 2 = 5
• 4x + 5 = 1
9
Persamaan Non-Linier
• Persamaan di mana derajat maksimum suatu
suku adalah 2 atau lebih dari dua disebut
persamaan nonlinier.
• Misalnya 3x2 + 2x + 1 = 0, 3x + 4y = 5, ini
adalah contoh persamaan nonlinier, karena
persamaan 1 memiliki derajat 2 tertinggi dan
persamaan kedua memiliki variabel x dan y.
• Nilai persamaan nonlinier jika diplot pada
grafik membentuk kurva.
10
Bentuk Umum Persamaan Non-Linier
• Bentuk umum persamaan nonlinear adalah:
𝑎𝑥 2 + 𝑏𝑦 2 = 𝑐
• Dimana x dan y adalah variabel dan a, b dan c adalah nilai konstanta
• Examples:
• 2x2+ 3y2 = 7
• a2 + 2ab + b2 = 0
11
Which is which?
AMBER
GREEN
12
Penyelesaian Persamaan Linier & Non-Linier
• Penyelesaian persamaan linier mx + c = 0 dimana m dan c adalah
konstanta, dapat dihitung dengan :
• 𝑚𝑥 + 𝑐 = 0
𝑐
• 𝑥=−
𝑚
13
Penyelesaian Persamaan Non-Linier
• METODE TERTUTUP
• Mencari akar pada range [a,b] tertentu
• Dalam range[a,b] dipastikan terdapat satu akar
• Hasil selalu konvergen → disebut juga metode konvergen
• METODE TERBUKA
• Diperlukan tebakan awal
• xn dipakai untuk menghitung xn+1
• Hasil dapat konvergen atau divergen
14
Metode Penyelesaian Persamaan Non-Linier
15
Metode Tabel
• Metode Tabel atau pembagian area.
X f(x)
• Dimana untuk x di antara a dan b dibagi x0=a f(a)
sebanyak N bagian dan pada masing- x1 f(x1)
masing bagian dihitung nilai f(x) x2 f(x2)
sehingga diperoleh tabel: x3 f(x3)
…… ……
xn=b f(b)
16
Algoritma Metode Tabel
1. Definisikan fungsi f(x)
2. Tentukan rentang untuk x yang berupa batas bawah a dan batas
atas b.
3. Tentukan jumlah pembagi N
4. Hitung step pembagi
17
Con’t
5. Untuk i = 0 s/d N, hitung:
18
X f(x)
Contoh (1/2) -1,0 -0,63212
-0,9 -0,49343
-0,8 -0,35067
• Selesaikan persamaan:
-0,7 -0,20341
x+ex = 0 dengan range x = [-1,0] -0,6 -0,05119
-0,5 0,10653
-0,4 0,27032
• Untuk mendapatkan penyelesaian dari -0,3 0,44082
-0,2 0,61873
persamaan di atas range x = [-1,0] dibagi -0,1 0,80484
menjadi 10 bagian sehingga diperoleh: 0,0 1,00000
19
Contoh (2/2)
• Dari table diperoleh penyelesaian berada di antara –0,6 dan –0,5
dengan nilai f(x) masing-masing -0,0512 dan 0,1065, sehingga dapat
diambil keputusan penyelesaiannya di x = -0,6.
• Bila pada range x dibagi 10 maka diperoleh f(x) terdekat dengan nol
pada x = -0,57 dengan F(x) = 0,00447
20
Kelemahan Metode Table
• Metode table ini secara umum sulit mendapatkan penyelesaian
dengan error yang kecil, karena itu metode ini tidak digunakan dalam
penyelesaian persamaan non-linier
• Tetapi metode ini digunakan sebagai taksiran awal mengetahui area
penyelesaian yang benar sebelum menggunakan metode yang lebih
baik dalam menentukan penyelesaian.
21
If you are a R user, try this!
22
Metode Biseksi
• Ide awal metode ini adalah metode table, dimana area dibagi menjadi
N bagian.
• Hanya saja metode biseksi ini membagi range menjadi 2 bagian, dari
dua bagian ini dipilih bagian mana yang mengandung dan bagian yang
tidak mengandung akar dibuang.
• Hal ini dilakukan berulang-ulang hingga diperoleh akar persamaan.
23
24
Metode Biseksi
• Untuk menggunakan metode biseksi, terlebih dahulu ditentukan batas bawah (a)
dan batas atas (b).Kemudian dihitung nilai tengah :
x= a +b
2
26
Con’t
6. Hitung f(x)
7. Bila f(x) · f(a) < 0, maka b = x dan f(b) = f(x). Bila tidak, a = x dan f(a)
= f(x)
8. Bila |b−a| < e atau iterasi maksimum maka proses dihentikan dan
didapatkan akar = x, dan bila tidak ulangi langkah 6.
27
Contoh (1/2)
• Selesaikan persamaan xe-x+1 = 0, dengan menggunakan range
x=[-1,0], maka diperoleh tabel biseksi sebagai berikut :
28
Contoh (2/2)
• Dimana x =
• Pada iterasi ke 10 diperoleh x = -0.56738 dan f(x) = -0.00066
29
Metode Regulasi Falsi
• Metode pencarian akar persamaan dengan memanfaatkan
kemiringan dan selisih tinggi dari dua titik batas range.
• Dua titik a dan b pada fungsi f(x) digunakan untuk mengestimasi
posisi c dari akar interpolasi linier.
• Dikenal dengan metode False Position
30
Metode Regulasi Falsi
31
Metode Regulasi Falsi
af (b) − bf (a)
x=
f (b) − f (a)
32
Algoritma Metode Regula Falsi
1. Definisikan fungsi f(x)
2. Tentukan rentang untuk x yang berupa batas bawah a dan batas
atas b.
3. Tentukan nilai toleransi e dan iterasi maksimum N
4. Hitung f(a) dan f(b)
5. Untuk iterasi I = 1 s/d N
33
Con’t
•
• Hitung f(x)
• Hitung error=|f(x)|
• Jika f(x) · f(a) < 0, maka b = x dan f(b) = f(x). Jika tidak, a = x dan f(a) = f(x).
34
Contoh
• Selesaikan
persamaan xe-x+1=0
pada range x= [0,-1]
• Akar persamaan
diperoleh di:
• x = -0.56741 dengan
kesalahan =0,00074
35
Metode Iterasi Sederhana
• Metode iterasi sederhana adalah metode yang memisahkan x dengan
sebagian x yang lain sehingga diperoleh : x = g(x).
• CONTOH :
• x – ex = 0 → ubah
• x = ex atau g(x) = ex
• g(x) inilah yang menjadi dasar iterasi pada metode iterasi sederhana
ini
36
Metode Iterasi Sederhana
37
Metode Newton Raphson
• Metode pendekatan yang menggunakan satu titik awal dan
mendekatinya dengan memperhatikan slope atau gradien pada titik
tersebut.
• Titik pendekatan ke n+1 dituliskan dengan :
38
Metode Newton
Raphson
39
Algoritma Metode Newton-Raphson
1. Definisikan fungsi f(x) dan f’(x)
2. Tentukan toleransi error (e) dan iterasi maksimum (n)
3. Tentukan nilai pendekatan awal x0
4. Hitung f(x0) dan f’(x0)
5. Untuk iterasi i = 1 s/d n atau |f(xi)|> e f (xi )
xi +1 = xi − 1
• Hitung f(xi) dan f’(xi) f (xi )
6. Akar persamaan adalah nilai xi yang terakhir diperoleh.
40
Metode Secant
• Metode Newton Raphson memerlukan perhitungan turunan fungsi
f’(x).
• Tidak semua fungsi mudah dicari turunannya terutama fungsi yang
bentuknya rumit.
• Turunan fungsi dapat dihilangkan dengan cara menggantinya dengan
bentuk lain yang ekivalen
• Modifikasi metode Newton Raphson dinamakan metode Secant.
41
42
Con’t
y f ( x r ) − f ( xr −1 )
f ' ( x) = =
x x r − xr −1
• Metode Newton-Raphson
f ( xr )
x r +1 = xr −
f ' ( xr )
f ( x r )( x r − xr −1 )
x r +1 = xr −
f ( x r ) − f ( x r −1 )
43
Algoritma Metode Secant
1. Definisikan fungsi f(x)
2. Definisikan torelansi error (e) dan iterasi maksimum (n)
3. Masukkan dua nilai pendekatan awal yang di antaranya terdapat
akar yaitu x0 dan x1, sebaiknya gunakan metode tabel atau grafis
untuk menjamin titik pendakatannya adalah titik pendekatan yang
konvergensinya pada akar persamaan yang diharapkan.
4. Hitung f(x0) dan f(x1) sebagai y0 dan y1
44
Con’t
5. Untuk iterasi i = 1 s/d N atau |f(xi)|
• hitung yi+1 = f(xi+1) xi − xi −1
xi +1 = xi − yi
yi − yi −1
45
Contoh Kasus Penyelesaian Persamaan Non-
Linier
• Penentuan nilai maksimal dan minimal fungsi non-linier
• Perhitungan nilai konstanta pada matrik dan determinan, yang
biasanya muncul dalam permasalahan sistem linier, bisa digunakan
untuk menghitung nilai eigen
• Penentuan titik potong beberapa fungsi non-linier, yang banyak
digunakan untuk keperluan perhitungan-perhitungan secara grafis.
46
47
Terimakasih
Ainul Firdatun Nisaa, S.T., M.Sc.
firdatun@its.ac.id
48