Definisi
Bradikardia didefinisikan sebagai denyut jantung kurang dari 60 kali permenit.
Hal ini mungkin sangat normal bagi usia muda dan orang dewasa dalam keadaan sehat.
Orang normal pada umumnya memiliki kecepatan denyut jantung antara 60-100 kali
permenit. Namun, pada orang-orang yang jantungnya terlatih, seperti atlet, denyut
jantungnya dapat kurang dari 60 kali permenit. Pada beberapa hal denyut jantung di
bawah 60 denyut per menit, contohnya selama tidur nyenyak. Selain itu lansia lebih
rentan terhadap masalah dengan denyut jantung yang lambat Meskipun batasan
bradikardia adalah 60 kali permenit, tetapi umumnya tanda dan gejala akan dapat timbul
apabila denyut jantung kurang dari 50 kali permenit (AHA, 2014).
Bradikardia dianggap patologis jika Hasil curah jantung menurun ke titik yang
akan menyebabkan gejala. bradikardia patologis paling sering terjadi pada orang tua
yang didasari kelainan konduksi jantung. Penting untuk diingat bahwa denyut jantung
ditentukan oleh denyut nadi dan bukan apa yang ditampilkan pada monitor. Misalnya,
seorang dengan detak jantung yang ditampilkan pada monitor 80. Tetapi jika kontraksi
ventrikel ektopik tidak cukup kuat menimbulkan efek aliran darah, maka denyut nadi
yang sebenarnya adalah 40.
B. Etiologi
Terdapat 2 etiologi utama terjadinya bradiaritmia, yaitu gangguan pembentukan
impuls dan gangguan konduksi impuls.
1. G a n g g u a n p e m b e n t u k a n i m p u l s
a. S i n u s b r a d i k a r d i
Adalah irama sinus dengan impuls < 60x/menit. Setiap gelombang P selalu
diikuti gel QRS. PR interval normal. Penyebab: Hypotermia, stimulasi vagal
manufer/ carotis massage, obat parasimpatomimetik, hipothyroid,
hipoksemia, IMA, syok berat
Karakteristik :
Frekuensi : pelan (kurang dari 60 x/menit)
Ritme : Reguler
Gelombang P : normal
PR interval : normal (0.12-0.20 detik)
QRS : normal (0.06-0.10)
Sinus bradikardi normal pada atlet dan selama tidur. Juga mungkin
terjadi pada infark miocard akut. Obat-obat tertentu, seperti beta blockers juga
dapat menyebabkan sinus bradikardi
b. S i c k s i n u s s y n d r o m e
Sick sinus syndrome adalah sekumpulan gejala yang disebabkan oleh
abnormalitas dari SA node , yaitu termasuk :
1) sinus bradikardi spontan yang menetap, yang tidak disebabkan oleh
obat dan tidak sesuai dengan keadaan fisiologis;
2) Sinus arrest atau exit block;
3) kombinasi gangguan konduksi SA dan AV;
4) bradycardia-tachycardia syndrome.
Karakteristik:
Frekuensi ; atrial 60 x per menit, ventricular 70 x per menit
Ritme : ireguler
Gelombang P : konfigurassi bervariasi
PR interval : dengan ritme yang bervariasi
QRS : normal (0.06-0.10 detik)
Pada AV block derajat 1, tiap impuls dari atrium berkonduksi ke ventrikel, menghasilkan suatu
irama sinus, namun dengan interval PR >0,2 detik. Gangguan konduksi biasanya berasal dari
nodus AV, dan dapat disebabkan oleh gangguan transien atau karena defek struktural. Penyebab
reversibel yaitu peningkatan tonus vagal, iskemik transien nodus AV, dan obat-obatan yang
dapat mengganggu impuls di nodus AV. Penyebab struktural yaitu infark miokard, dan penyakit
degeneratif pada sistem konduksi, yang sering terlihat pada orang tua.
Karakteristik :
C. Penatalaksanaan
Algoritma Bradikardia dalam ACLS menguraikan langkah-langkah untuk menilai
dan mengelola pasien yang datang dengan bradikardia simtomatik atau bradikardia yang
menimbulkan gejala sesaknapas, nyeri dada, pusing, penurunan kesadaran, lemah,
maupun pingsan. Pada pemeriksaan bisa didapatkan kondisi hipotensi, syok, edema paru
serta akral dingin dengan penurunan produksi urin. Dimulai dengan keputusan
bahwa heart rate pasien adalah <60 bpm dan bergejala (AHA, 2015).
Langkah-langkah untuk menilai dan mengelola tersebut meliputi:
1. Keputusan bahwa denyut jantung adalah <60 bpm dan bergejala.
2. Menilai dan mengelola pasien menggunakan survei primer dan sekunder:
Menjaga jalan napas paten.
Membantu pernapasan bila diperlukan.
Berikan oksigen jika saturasi oksigen kurang dari 94% atau pasien sesak
napas
Pantau tekanan darah dan denyut jantung.
Melakukan pemasangan EKG 12-lead
Memasang akses IV.
Anamnesis fokus masalah dan pemeriksaan fisik.
Mencari dan menangani faktor-faktor yang mungkin berkontribusi.
3. Jawab dua pertanyaan untuk membantu Anda memutuskan apakah tanda-tanda
dan gejala perfusi buruk pasien disebabkan oleh bradikardia.
4. Adakah alasan lain gejala pasien timbul selain karena detak jantung yang lambat.
5. Tentukan apakah pasien memiliki perfusi yang cukup atau kurang, karena urutan
penanganan ditentukan oleh keparahan klinis pasien.
Jika perfusi memadai, memantau dan mengamati pasien.
Jika perfusi buruk, bergerak cepat melalui tindakan berikut:
Mempersiapkan pacing transkutan (transcutaneous pacing). Jangan
menunda pacing. Jika tidak ada IV transcutaneous pacing menjadi pilihan
pertama.
Pertimbangkan pemberian atropin 0,5 mg IV jika akses IV tersedia .
Ulangi setiap 3 sampai 5 menit sampai 3 mg atau 6 dosis pemberian.
Jika atropin tidak efektif, mulai pacing.
Pertimbangkan epinefrin atau dopamin sambil menunggu pemasangan
pacing atau jika pacing tidak efektif.
Epinefrin 2 sampai 10 µg / menit
Dopamin 2 sampai 10 µg / kg per menit
ALGORITMA
D . Te r a p i
1. Pemberian terapi sesuai etiologi yang ditemukan
Dalam menghadapi pasien dengan bradikardi yang penting adalah menentukan
apakah bradikardi sudah menimbulkan gejala denyut jantung <60 kali permenit, sesak
nafas, nyeri dada, pusing , kesadaran menurun , lemah, hamper pingsan hingga
pingsan. Jika benar demikian usahakan untuk meningkatkan denyut jantung dengan
langkah sebagai berikut:
F. Pemeriksaan penunjang
G. Diagnosa keperawatan
1. Penurunan curah jantung b/d respon fisiologis otot jantung,
peningkatan frekuensi, dilatasi, hipertrofi atau peningkatan isi
sekuncup
2. Intoleransi aktivitas b/d curah jantung yang rendah,
ketidakmampuan memenuhi metabolisme otot rangka, kongesti
pulmonal yang menimbulkan hipoksinia, dyspneu dan status
nutrisi yang buruk selama sakit
DAFTAR PUSTAKA
American Heart Association. 2005. Part 7.3: Management of Symptomatic Bradycardia and
American Heart Association. 2015. HIGHLIGHTS of the 2015 American Heart Association
Guidelines Update for CPR and ECC. AHA Guidelines Highlights Project Team. 7272
Greenville Avenue, Dallas, Texas 75231-4596, USA. http://www.heart.org
Kusumoto FM et al., 2018, 2018 ACC/AHA/HRS Guideline on the Evaluation and Management
of Patients With Bradycardia and Cardiac Conduction Delay. 2018 Bradycardia Clinical
Practice Guidelines. Downloaded from http://ahajournals.org by on April 3, 2019.