NIM : 041208814
1.
a. Menurut analisa saya perusahaan bisa melakukan merger karena untuk
meningkatkan pangsa pasar, meningkatkan sinergi operasional ataupun untuk
menciptakan efisiensi yang lebih baik terhadap perusahaan. Dengan bergabung,
dua perusahaan atau lebih menjadi lebih mudah untuk saling menunjang
kegiatan usaha, sehingga keuntungan yang akan diperoleh juga lebih besar di
bandingkan jika perusahaan tersebut melakukan usaha sendiri-sendiri.
b. Tiga perusahaan yang merger
Bank Mandiri Tbk
PT Bank Mandiri ini merupakan merger dari PT Bank Bumi Daya
(BDD), Bank Ekspor Impor Indonesia (EXIM), Bank Pembangunan
Indonesia (Bapindo), dan Bank Dagang Negara (BDN).
Ketika dilakukan merger dengan keempat perusahaan ini, Bank Mandiri
secara otomatis tergabung dalam BUMN (Badan Usaha Milik Negara).
Hal ini karena empat bank yang di merger merupakan empat
bank milik negara. Oleh karena itu secara otomatis Bank Mandiri ini
secara otomatis menjadi BUMN.
Keuntungan dari adanya Bank Mandiri dalam kehidupan masyarakat ini
adalah mempermudah program Pemerintah dengan berbagai program
yang ditawarkan oleh Bank Mandiri. Hal ini semakin mudah karena
empat bank gabungan yang di merger tersebut telah memiliki berbagai
cabang yang tersebar di seluruh Indonesia.
Bank CIMB Niaga
Bank CIMB Niaga merupakan contoh perusahaan merger yang terdiri
dari 2 bank, yaitu Bank Lippo dan Bank Niaga. Keduanya dibentuk
berdasarkan kebijakan dari Bank Indonesia yang mengatakan bahwa
bank harus memiliki kepemilikan tunggal. Salah satu upaya untuk
mewujudkannya adalah dengan melakukan merger.
Merger ini dilakukan pada tanggal 3 Juni 2008 dengan nama PT CIMB
Niaga, Tbk yang menggabungkan antara Bank Lippo dan Bank Niaga.
Dimana keduanya memiliki kekayaan dan aset yang tentunya sangat
besar. Dengan adanya keemilikan tunggal ini, diperlukan adanya
penjualan saham diantara kedua bank besar tersebut.
dengan adanya Bank CIMB Niaga ini, penggabungan antara kedua aset
yang dimiliki oleh perusahaan yang merger tersebut memiliki potensi
yang lebih besar. Dengan masing-masing penguasaan saham, kini
CIMB Niaga mulai menjalankan kewajiban sebagai bank.
PT Toyota Astra Motor
PT Toyota Astra motor ini merupakan salah satu contoh perusahaan
merger yang diresmikan pada tanggal 12 April 1971. Dengan merger
bersama tiga perusahaan yaitu PT Multi Astra, PT Toyota Mobilindo,
dan PT Toyota Engine Indonesia, PT Toyota Astra Motor ini lahir
menjadi sebuah perusahaan importir kendaraan Toyota. Perusahaan ini
terdiri dari perusahaan otomotif yang dapat membantu perekonomian
Indonesia lebih maju. Dengan adanya perusahaan otomotif ini, lapangan
kerja terbuka luas dan masyarakat dapat bekerja dalam perusahaan
Toyota Astra Motor ini.
2.
a. Menurut analisa saya masalah tersebut menggunakan Metode Penelitian Hukum
normatif dan diperkuat dengan data wawancara. Ditjen HKI yang menerima
pendaftaran merek Guchi menunjukkan kedudukan Direktorat Jenderal HKI
terhadap pendaftaran merek terkenal ditinjau dari Undang-Undang Nomor 15
Tahun 2001, karena Dirjen HKI tidak memperhatikan secara rinci Pasal 6 Ayat
2 yakni ketentuan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b dapat pula
diberlakukan terhadap barang dan atau jasa yang ditetapkan lebih lanjut dengan
Peraturan Pemerintah dan Peran Direktorat Jenderal HKI yang memeriksa
secara substansif terhadap suatu pendaftaran merek terkenal memegang peranan
penting dalam mencegah persamaan pada pokoknya dengan merek lain.
Sebaiknya pemerintah membuat Peraturan Pemerintah lebih lanjut mengenai
merek terkenal.
b. Apabila Saya mengalami kasus yang sama seperti di atas, maka tindakan yang
saya ambil yaitu melayangkan gugatan disertai pasal – pasal yang mengenai hal
tersebut tehadap merk yang serupa ke Pengadilan Niaga pada Pengadilan
Negeri. Apabila kasusnya serupa dengan soal di atas, pasal yang mendukung
yaitu :
a. Pasal 68 ayat (1) Undang – Undang Merek Tahun 2001 yang berbunyi:
“(1) Gugatan pembatalan pendaftaran Merek dapat diajukan oleh pihak
yang berkepentingan berdasarkan alasan sebagaimana dimaksud dalam
Pasal 4, Pasal 5 atau Pasal 6”.
b. Pasal 4 Undang – Undang Merek Tahun 2001 yang berbunyi:
“Merek tidak dapat didaftar atas dasar permohonan yang diajukan oleh
Pemohon yang beritikad tidak baik.”
c. Pasal 6 ayat (1) huruf b Undang – Undang Merek Tahun 2001
yang berbunyi: “(1) Permohonan harus ditolak oleh Direktorat Jenderal
apabila Merek tersebut b. mempunyai persamaan pada pokoknya atau
keseluruhannya dengan merek yang sudah terkenal milik pihak lain
untuk barang dan/atau jasa sejenis”.
Sumber Referensi :
BMP EKMA4316 MODUL 1-6, Hukum Bisnis