Entdecken Sie eBooks
Kategorien
Entdecken Sie Hörbücher
Kategorien
Entdecken Sie Zeitschriften
Kategorien
Entdecken Sie Dokumente
Kategorien
NIM : 22040120310003
TAHAP : III
Penambahan antibiotik pada insisi rutin dan drainase abses anorektal tanpa
komplikasi pada pasien sehat tidak meningkatkan penyembuhan atau mengurangi
kekambuhaN sehingga tidak dianjurkan secara umum.
Namun, penggunaan antibiotik secara selektif untuk pasien dengan abses
anorektal dengan komplikasi selulitis, penyakit sistemik, atau imunosupresi
dianjurkan. Pada pasien dengan abses anorektal dengan komplikasi selulitis, indurasi,
atau sepsis sistemik di sekitarnya, terdapat peningkatan 2 kali lipat pada abses
berulang pada pasien yang tidak diobati dengan antibiotik.
Ketika mRsa diisolasi dari abses anorektal, kombinasi drainase abses dan
antibiotik yang ditujukan terhadap organisme ini direkomendasikan untuk pasien
dengan inflamasi sistemik, sepsis, leukositosis, atau leukopenia. Kultur luka juga
harus dipertimbangkan pada kasus infeksi berulang atau luka yang tidak sembuh-
sembuh. Pasien dengan penyakit dasar infeksi HIV dengan infeksi penyerta atau
mikroba atipikal, termasuk tuberkulosis, dapat mengambil manfaat dari kultur luka
dan pengobatan antibiotik yang ditargetkan.
3. Terkait kompleksitas tindakan abses/fistula analis bagaimana klasifikasinya?
Fistula-in-ano adalah saluran yang menghubungkan kulit perineum ke lubang anus.
Rekomendasi:
- Fistula-in-ano sederhana pada pasien dengan fungsi sfingter anal normal dapat
ditatalaksana dengan fistulotomi.
- Endoanal advancement flap direkomendasikan untuk pengobatan fistula-in-ano.
- Fistula anal sederhana dan kompleks dapat ditatalaksana dengan
intersphincteric fistula tract (LIFT).
- Seton dapat digunakan dalam pengelolaan fistula ani kriptoglandular kompleks.
- Fistula plug dan fibrin glue tidak efektif untuk fistula-in-ano.