Sie sind auf Seite 1von 15

Pembelajaran Kegiatan Ekstrakurikuler

Seni Lukis Cat Air Pada Siswa SMA Negeri 3 Palopo

Pinandita A. Makkasau. F, Benny Subiantoro, Alimuddin


Pendidikan Seni Rupa, Fakultas Seni dan Desain, Universitas Negeri Makassar
pinandita995@gmail.com
bennysubiantoro@yahoo.com
alimuddin185@gmail.com

Abstrak
Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan kemampuan melukis siswa peserta
Ekstrakurikuler Seni Lukis SMA Negeri 3 Palopo dengan menggunakan media cat air. Desain
penelitian “one group pretest-posttest design”. Penelitian ini dilakukan di SMA Negeri 3 Palopo
dengan melibatkan 15 siswa peserta Ekstrakurikuler Seni Lukis. Data hasil penelitian diperoleh
melalui tes praktik melukis saat pretest dan posttest dengan melukis berupa referensi gambar
menggunakan media cat air. Data hasil penelitian menunjukkan bahwa dari hasil pretest siswa
ekstrakurikuler diperoleh sebanyak 60% siswa yang mendapatkan kategori kurang, 33,3% siswa
mendapatkan kategori cukup baik dan hanya 6,7% siswa mendapatkan kategori baik. Dari hasil
posttest diperoleh sebanyak 0% siswa yang mendapatkan kategori kurang, 86,7% siswa
mendapatkan kategori cukup baik dan 13% siswa mendapatkan kategori baik, dengan hal ini
menujukkan bahwa terjadi peningkatan kemampuan siswa dengan hasil signifikan ditunjukkan
dengan tidak ada lagi siswa yang masuk kategori kurang baik (0%), kemudian kategori cukup baik
meningkat dari 33,3% menjadi 86,7% dan kategori baik meningkat dari 6,7% menjadi 13%. Tidak
ada siswa yang masuk dalam kategori sangat baik, namun hasil yang diperoleh menunjukkan bahwa
para siswa mampu belajar dan mengalami peningkatan setelah kegiatan pembelajaran melukis
menggunakan media cat air.

Kata Kunci: ekstrakurikuler, lukis, cat air

Abstract
This study aims to improve students' ability in Painting Art Extracurricular at Palopo 3 State High
School by using watercolor media. Research design "one pretest-posttest design group". This
research was conducted at SMA Negeri 3 Palopo involving 15 students participating in the Painting
Art Extracurricular. The results of the research data used a painting practice test at the pretest and
posttest by painting in the form of a reference image using air paint media. The results of the research
data show that 60% of the students obtained the pretest from the extracurricular students, 33.3% of
the students got good enough categories and only 6.7% of the students got good categories. From
the results of the posttest obtained as many as 0% of students who get a less category, 86.7% of
students get a pretty good category and 13% of students get a good category, with this showing that
there is an increase in students' ability with significant results with no more students in the category
not good (0%), then good enough category increased from 33.3% to 86.7% and good category
increased from 6.7% to 13%. There are no students in the very good category, but the results that
allow students to be able to learn and discuss with them through the mass media.

Keywords: extracurricular, painting, watercolor

1
Pendahuluan lukis. Dalam ekstrakurikuler seni lukis,
kegiatan yang dilakukan yaitu melukis,
Latar Belakang contohnya siswa melukis objek
Pendidikan adalah usaha manusia pemandangan dengan menggunakan
untuk membina kepribadian sesuai media cat minyak pada kanvas yang
dengan nilai-nilai yang ada dalam dilaksanakan setiap seminggu sekali.
masyarakat dan budaya. Pendidikan Cat minyak merupakan media
berfungsi untuk membantu siswa yang dipelajari oleh siswa di SMA
menumbuh-kembangkan potensi-potensi Negeri 3 Palopo. Selain cat minyak,
kemanusiaannya. Karena adanya sebenarnya masih ada media lain yaitu
pendidikan manusia akan jauh lebih cat air yang biasanya digunakan sebagai
berguna dan bermanfaat bagi dirinya media lukis. Siswa SMA Negeri 3 Palopo
sendiri dan orang lain. Pengembangan tidak terlalu familiar dengan cat air.
potensi siswa dapat diwujudkan melalui Kurangnya sumber belajar cat air dan
kegiatan ekstrakurikuler yang merupakan terbatasnya tenaga pengajar. Oleh karena
salah satu kegiatan yang dilakukan di itu, peneliti bermaksud untuk melakukan
sekolah. penelitian dengan menggunakan media
Kegiatan ekstrakurikuler adalah cat air, Karena media cat air belum
program kurikuler yang alokasi diterapkan pada siswa yang mengikuti
waktunya tidak ditetapkan dalam kegiatan ekstrakurikuler seni lukis.
kurikulum. Kegiatan ekstrakurikuler Guru akan mengajarkan siswa
merupakan perangkat operasional peserta ekstrakurikuler melukis dengan
(supplement dan complements) menggunakan media cat air di bantu
kurikulum, yang perlu disusun dan peneliti akan melihat proses
dituangkan dalam rencana kerja tahunan/ pembelajaran. Media cat air memiliki
kalender pendidikan satuan pendidikan. kelebihan yaitu mudah didapat, harganya
Ekstrakurikuler memiliki manfaat untuk terjangkau, mudah dibersihkan, tidak
mengembangkan kemampuan dan memiliki aroma yang tajam, mudah
kreativitas siswa sesuai dengan potensi, diaplikasikan karena menggunakan
bakat dan minat siswa. kertas, mudah dalam mencampurkan
SMA Negeri 3 Palopo adalah salah warna dan teknik-teknik pembelajaran
satu sekolah yang menyelenggarakan cat air yang tidak rumit.
kegiatan ekstrakurikuler. Dalam kegiatan
ekstrakurikuler siswa mendapatkan Tujuan Penelitian
waktu yang lebih banyak dibandingkan Tujuan yang akan dicapai dalam
waktu yang mereka dapatkan pada jam penelitian ini adalah sebagai berikut: (1)
pelajaran tatap muka di kelas sehingga Untuk mengetahui pelaksanaan
siswa dapat berkarya dengan baik di luar pembelajaran kegiatan ekstrakurikuler
jam pelajaran. Ada berbagai macam seni lukis SMA Negeri 3 Palopo dalam
kegiatan ekstrakurikuler yang ada di melukis menggunakan media cat air. (2)
SMA Negeri 3 Palopo, yakni olahraga Untuk mengetahui pengajaran seni lukis
basket, pramuka, mading, marching dengan media cat air pada kegiatan
band, Karya Ilmiah Remaja (KIR), ekstrakurikuler seni lukis di SMA Negeri
Palang Merah Remaja (PMR), dan seni 3 Palopo. (3) Untuk mengetahui hasil

2
pembelajaran kegiatan ekstrakurikuler Tinjauan Pustaka
seni lukis SMA Negeri 3 Palopo dalam 1. Pembelajaran dan Ekstrakurikuler
melukis menggunakan media cat air. a. Pengertian Pembelajaran
Pembelajaran adalah proses interaksi
Manfaat Penelitian peserta didik dengan pendidik dan
Hasil penelitian ini dapat sumber belajar pada suatu lingkungan
memberikan beberapa manfaat sebagai belajar. Pembelajaran merupakan
berikut: (1) Bagi Siswa Menambah bantuan yang diberikan pendidik agar
pengetahuan siswa dalam teknik melukis, dapat terjadi proses perolehan ilmu dan
yaitu pembelajaran melukis dengan pengetahuan, penguasaan kemahiran dan
media cat air. (2) Bagi Guru, dapat tabiat, serta pembentukan sikap dan
menjadi masukan dan inovasi bagi guru kepercayaan pada peserta didik (Suardi,
dalam membimbing ekstrakurikuler seni 2015:7).
lukis di SMA Negeri 3 Palopo terhadap
proses pembelajaran kegiatan b. Pengertian Ekstrakurikuler
ekstrakurikuler. (3) Bagi Sekolah, Dalam Kamus Besar Bahasa
sebagai masukan dan sumbangan Indonesia (KBI), ekstra adalah
pemikiran bagi sekolah untuk “tambahan di luar yang resmi, sedangkan
meningkatkan kreativitas dan minat kurikuler adalah bersangkutan dengan
siswa terhadap seni lukis khususnya seni kurikulum. Jadi pengertian
lukis. (4) Bagi Peneliti Lain, hasil ekstrakurikuler adalah pelajaran atau
penelitian dapat digunakan sebagai pelatihan tambahan di luar program yang
bahan referensi penelitian yang tertulis di dalam kurikulum, seperti
berkaitan. latihan kepemimpinan dan pembinaan
siswa” (2008:380,783).
Kerangka Pikir
c. Tujuan Ekstrakurikuler
Kegiatan ekstrakurikuler bertujuan
agar siswa dapat memperdalam dan
memperluas pengetahuan, mengenal
hubungan antar berbagai mata pelajaran,
menyalurkan bakat dan minat serta
melengkapi upaya pembinaan manusia
(Anwar, 2015:51).

d. Bentuk-bentuk Kegiatan
Ekstrakurikuler
Ekstra kurikuler dilihat terdiri atas
dua kelompok yaitu yang ditetapkan
dalam Kurikulum 2013 dan yang
Skema 1: Kerangka Pikir dikembangkan oleh satuan pendidikan.
Program ekstrakurikuler pilihan diikuti
oleh siswa yang berminat dan dapat
mengikutinya. Kurikulum 2013

3
menetapkan OSIS, UKS, PMR sebagai menggambarkan keadaan alam. Di
program ekstra kurikuler pilihan. Selain Indonesia sendiri dimulai dengan
yang telah ditetapkan dalam Kurikulum masuknya penjajahan Belanda di
2013, satuan pendidikan dapat Indonesia. Namun, pada saat itu, pelukis
mengembangkan berbagai program di Indonesia sangat jarang karena
ekstra kurikuler. Program tersebut terdiri peralatan melukis yang sangat mahal
atas program yang terkait ataupun yang sehingga sulit dicapai oleh penduduk
tidak terkait dengan mata pelajaran biasa. Pada saat itu seni lukis masih
dalam Kurikulum 2013. Program terkait terbatas, namun pada saat ini seni lukis
adalah kelompok atau klub yang kegiatan sudah beragam yaitu seni lukis cat air,
ekstra kurikulernya dikembangkan atau crayon dan cat akrilik (Rustandi,
berkenaan dengan konten suatu mata 2009:1).
pelajaran, misalnya klub dalam olahraga Seni lukis adalah salah satu cabang
seperti klub sepak bola atau voli dari seni rupa. Dengan dasar pengertian
(Kurikulum, 2013:2). yang sama, seni lukis adalah sebuah
pengembangan yang lebih utuh dari
2. Faktor-faktor yang Berpengaruh menggambar.
Terhadap Pembelajaran
Secara garis besar, faktor yang
mempengaruhi proses pembelajaran b. Perkembangan Seni Lukis Cat
dibagi menjadi faktor eksternal dan Air
Cat air sudah lama dikenali sejak
internal. Faktor internal biasanya berupa
beberapa abad yang lalu dan dapat kita
kondisi di dalam diri siswa baik itu fisik
buktikan pada lukisan cat air pada
maupun psikis seperti kesehatan,
dinding semen yang tetap tahan iklim
kemampuan mengolah informasi dan
kering, walaupun dapat dimusnahkan
bakat. Adapun faktor internal biasanya
dengan menyapukan lap basah pada
berupa motivasi, kondisi lingkungan dan
permukaannya (Asyraf dan Afiq,
ketersediaan sarana dan prasarana
2012:5).
penunjang proses pembelajaran. Faktor-
Sejarah perkembangan cat air
faktor yang berpengaruh terhadap proses
bermula di abad ke 15 di Eropa
pembelajaran secara khusus adalah
khususnya Britain. Albrecht Durer
sebagai berikut: (1) Siswa (2) Guru (3)
(1471-1528) merupakan pelukis yang
Materi / Kegiatan Pembelajaran) (4)
memperkenalkan karya cat air melalui
Sarana dan Prasarana (5) Evaluasi (6)
karya yang bertajuk “lake in the wood”
Lingkungan
(1949) (Ghazali 2009:9).

3. Seni Lukis c. Pengertian Cat Air


a. Pengertian Seni Lukis Cat air adalah media melukis
berbasis air dengan aplikasi yang ideal di
Seni lukis adalah salah satu induk
atas kertas. Pigmennya yang halus
dari seni rupa. Seni lukis sangat terkait
membuat cat air bersifat transparan dan
dengan gambar. Pada zaman dahulu, seni
mudah larut sekalipun sudah mengering
lukis dimaksudkan untuk tujuan mistis
di atas palet. Cat air bukanlah kata umum
dan propaganda, yaitu untuk

4
melainkan istilah khusus sebagaimana survei. Metode penelitian survei
istilah dalam bahasa inggris yaitu merupakan salah satu metode terbaik
watercolour (Aggraeni, 2016:5) yang tersedia bagi para peneliti sosial
yang tertarik untuk mengumpulkan data
4. Aspek Penilaian Dalam Seni Lukis guna menjelaskan suatu populasi yang
Pada prinsipnya penilaian seni lukis terlalu besar untuk diamati secara
adalah untuk melihat komepetensi langsung survei merupakan metode yang
peserta didik dalam membuat karya cipta sangat baik untuk mengukur sikap dan
seni lukis. Dalam hal ini pendidik orientasi suatu masyarakat melalui
memfokuskan perhatiannya pada hasil berbagai kegiatan jajak pendapat (public
karya lukis yang diciptakan peserta didik opinion poll) (Morissan, 2017:166).
yang tentunya tidak terlepas dari proses Penelitian ini dilaksanakan di SMA
penciptaannya. Oleh karena itu kegiatan Negeri 3 Palopo Kecamatan Wara Kota
penilaian memerlukan kriteria Palopo untuk mengenalkan siswa dalam
(Retnowati, 2009:46). melukis menggunakan media cat air dan
Menilai kualitas sebuah karya seni mengetahui hasil pembelajaran dalam
seringkali disebut sebagai hal yang sulit melukis menggunakan media cat air.
karena seseorang yang akan
melakukannya mestilah memiliki
2. Tempat dan Waktu Penelitian
kepekaan estetik agar mampu
Penelitian ini akan dilaksanakan di
menangkap “getaran” yang dipancarkan
SMA Negeri 3 Palopo, yang
oleh sebuah karya seni. Efek yang
beralamatkan di Jalan Andi Djemma No.
ditimbulkan oleh getaran tersebut
52 Palopo, Tompotikka, Kecamatan
menjadi basis dalam memberikan
wara, Kota Palopo 91921 Propinsi
penilaian tentang kualitas sebuah karya
Sulawesi Selatan pada semester genap.
seni (Salam, 2017:227).
Menurut Arini dkk (2008),
beberapa aspek yang dijadikan ukuran 3. Teknik Pengumpulan Data
atau kriteria sebuah penilaian. Dari aspek Pengumpulan data merupakan
atau ukuran penilaian yang akan dibahas langkah awal dalam penelitian, karena
nanti, tidak mutlak semua harus tujuan utama dari penelitian adalah
digunakan, karena tidak semua karya seni mendapatkan data yang mencakup segala
rupa cocok dengan ukuran penilaian peristiwa, fakta, keterangan dan angka
tersebut. Aspek-aspek atau ukuran yang dapat dijadikan sebagai bahan
penilaian itu adalah: (1) Aspek ide atau untuk menyusun informasi yang
gagasan (2) Aspek penguasaan teknis (3) dibutuhkan.
Aspek penguasaan bahan (4) Aspek wujud Teknik pengumpulan data dengan
(form).
observasi digunakan bila, penelitian
berkenaan dengan perilaku manusia,
Metode Penelitian proses kerja, gejala-gejala alam dan bila
1. Jenis Penelitian responden yang diamati tidak terlalu
besar (Sugiyono, 2015:203). Observasi
Penelitian ini merupakan jenis penelitian
adalah pengamatan pada objek
kuantitatif dengan metode penelitian

5
penelitian, dalam hal ini pelaksanaan data yang tersedia dari berbagai sumber,
pembelajaran ekstrakurikuler seni lukis yaitu dari wawancara, pengamatan yang
di SMA Negeri 3 Palopo Tompotikka sudah dituliskan dalam catatan lapangan,
Kecamatan Wara. dokumen pribadi, dokumen resmi,
gambar, foto dan sebagainya (Moleong,
Wawancara yang digunakan dalam
2015: 247).
penelitian ini adalah wawancara bebas
terpemimpin yaitu pewawancara Proses pengolahan data dimulai
membawa pedoman yang merupakan dengan mengelompokkan data-data yang
garis besar tentang hal yang akan diteliti. terkumpul melalui observasi,
Pertanyaan ini secara khusus ditujukan wawancara, dokumentasi, maupun
kepada informan peneliti, yakni, guru catatan penunjang dalam penelitian.
Seni Budaya sekaligus pembina Hasil analisis penting terhadap kemajuan
ekstrakurikuler seni lukis, dan siswa ekstrakurikuler adalah tes awal dan tes
SMA Negeri 3 Palopo. akhir yang dibandingkan, selanjutnya
disusun dalam bentuk laporan yaitu
Teknik dokumentasi digunakan memaparkan kemampuan siswa dalam
untuk mendokumentasikan data tentang melukis dengan menggunakan media cat
proses pembelajaran yang air.
menggambarkan langkah-langkah Sedangkan untuk mengolah hasil
konkret yang dipraktikkan guru (peneliti) karya siswa dari hasil tes melukis
dalam proses pembelajaran (Wiyanto dan melibatkan tim penilai dari dua dosen
Mustakim, 2012:112) Dalam teknik ini Pendidikan Seni Rupa Fakultas Seni dan
data yang akan dicari berupa daerah letak Desain Universitas Negeri Makassar
dan kondisi bangunan tempat belajar berdasarkan hasil pretest dan posttest.
mengajar, data karya lukis cat air siswa Desain penelitian yang digunakan adalah
dari hasil pembelajaran, sarana dan desain “one group pretest – posttest
prasarana, foto-foto yang berhubungan design”. Desain ini dapat digambarkan
dengan ekstrakurikuler seni lukis yang sebagai berikut:
dilaksanakan di SMA Negeri 3 Palopo.
O1 X O2
Kuesioner adalah daftar pertanyaan
yang disiapkan oleh peneliti dimana tiap Keterangan:
pertanyannya berkaitan dengan masalah O1 = Nilai pretest (sebelum diberi
penelitian. Angket tersebut lalu diberikan perlakuan
kepada responden untuk memberikan X = Perlakuan
jawaban sesuai dengan permintaan O2 = Nilai posttest (setelah diberi
pengguna. perlakuan)
(Sugiyono, 2015).
4. Teknik Analisis Data
Analisis data adalah mengolah data Dan berikut adalah rumus untuk
yang diperoleh dari penelitian untuk menentukan persentase setiap kategori
merumuskan masalah. Proses analisis yang menunjukkan data kemampuan
data dimulai dengan menelaah seluruh siswa.
∑ 𝑆𝑖𝑠𝑤𝑎 𝑝𝑒𝑟 𝑗𝑒𝑛𝑖𝑠 𝑘𝑎𝑡𝑒𝑔𝑜𝑟𝑖
% 𝐽𝑒𝑛𝑖𝑠 𝐾𝑎𝑡𝑒𝑔𝑜𝑟𝑖 = 𝑥100%
∑ 𝑆𝑒𝑙𝑢𝑟𝑢ℎ 𝑠𝑖𝑠𝑤𝑎
6
keterampilan minimum dibidang
komputer sebagai salah satu komponen
Pada rumus di atas, jenis kategori yang dipersyaratkan dalam dunia kerja.
mengacu pada kategori yang diperoleh Status Rintisan sekolah Bertaraf
dari penilaian (kurang baik, cukup baik, Internasional (RSBI) pernah disandang
baik dan sangat baik) persentase tersebut oleh SMA Negeri 3 Palopo. Hal ini
mengindikasikan atau menggambarkan menandakan bahwa sekolah ini adalah
kategori yang digunakan, sehingga salah satu sekolah unggulan di Kota
diperoleh persentase untuk Palopo. Sehingga arus informasi dan
mengklasifikasikan setiap kategori yang perkembangan teknologi tidak sulit
ada dalam bentuk data yang mudah untuk dijangkau oleh siswa. Selain hal
dipahami. akademik yang menjadi fokus utama
sekolah ini untuk meningkatkan daya
Hasil Penelitian dan Pembahasan saing siswa, SMA Negeri 3 Palopo juga
SMA Negeri 3 Palopo berdiri diatas memiliki beberapa ekstrakurikuler untuk
tanah seluas 43.228 m2 yang terletak di menunjang kreativitas dan pola pikir
jalan Andi Djemma No.52 Kecamatan siswa. Beberapa wadah untuk peyaluran
Wara Kelurahan Tompotikka Kota bakat ini antara lain Tim Seni yang
Palopo. Secara geografis SMA Negeri 3 dibimbing oleh guru seni. Selain itu,
Palopo terletak pada lokasi yang strategis SMA Negeri 3 Palopo juga memiliki Tim
karena berada di jalan poros antar Olahraga yang dapat bersaing pada setiap
kabupaten di perkotaan Kota Palopo. acara lomba di tingkat Provinsi, Nasional
Tempatnya berada ditengah-tengah Kota dan Internasional.
dan mudah dijangkau. Jumlah siswa yang Fasilitas yang ada di SMA Negeri 3
terdapat di SMA Negeri 3 Palopo Palopo sudah memadai dengan bangunan
berjumlah 1.026 siswa yang terdiri dari kelas, ruang guru, perpustakaan,
siswa laki-laki 405 dan siswa perempuan laboratorium biologi, laboratorium
621. bahasa, laboratorium kimia, ruang Unit
Visi dari SMA Negeri 3 Palopo Kesehatan Sekolah (UKS), ruang tata
adalah “Unggul Dalam Mutu yang usaha, ruang pimpinan, ruang konseling
Bernuansa Religius, Berpijak Pada atau bimbingan penyuluhan, ruang
Budaya Bangsa Berwawasan organisasi kesiswaan, musholla dan aula
Lingkungan Hidup dan Internasional”. namun sekolah ini belum memiliki ruang
Standar nilai rata-rata UN minimal 7.50 berkesenian sehingga penunjang
pada tahun 2015 dan 8.00 pada tahun pembelajaran kegiatan ekstrakurikuler
2017 dengan target 75% siswa diterima ditempatkan pada ruang khusus yang
di Perguruan Tinggi Negeri. Memiliki berada pada ruang kelas ilmu bahasa
tim lomba Matematika, Fisika, Kimia, budaya. Ruangan tersebut hanya
Biologi, Bahasa Inggris, Ekonomi, TIK, memiliki luas kurang lebih 2x3m,
Geografi, Kebumian, Astronomi, 4 Pilar, ruangan tersebut dimanfaatkan untuk
OPMN, O2SN, dan FLS2N yang mampu menyimpan peralatan melukis seperti
menjadi juara pada setiap lomba di easel, kuas, cat dan hasil karya siswa
tingkat Provinsi dan Nasional. Setiap ekstrakurikuler seni lukis. Ruangan ini
alumni memiliki kecakapan/ juga biasa digunakan siswa untuk

7
melukis namun karena ukuran dibimbing oleh guru seni budaya
ruangannya yang sempit dan panas sekaligus penanggung jawab
biasanya siswa lebih memilih melukis ekstrakurikuler, Bapak Khaeril Abdullah
diluar kelas. S.Pd. Kegiatan ekstrakurikuler seni lukis
di SMA Negeri 3 Palopo dapat diikuti
1. Pelaksanaan Pembelajaran oleh siswa kelas X sampai kelas XII.
Kegiatan Ekstrakurikuler Seni Namun, dalam penelitian ini siswa kelas
Lukis di SMA Negeri 3 Palopo X tidak dilibatkan karena belum ada
Sesuai dengan misi sekolah yang ke siswa di kelas tersebut yang menjadi
dua yaitu mendorong dan membantu anggota diekstrakurikuler seni lukis dan
siswa untuk menggali potensi dirinya didukung oleh jadwal kelas X yang padat
sehingga dapat dikembangkan secara serta masih dalam proses menyesuaikan
optimal serta mampu bersaing secara diri dengan lingkungan sekolah. Adapun
global (internasional), maka sekolah langkah-langkah dalam penelitan ini;
SMA Negeri 3 Palopo mendirikan
beberapa ekstrakurikuler sebagai wadah a. Tahap Perencanaan
mengembangkan minat dan bakat siswa 1) Peneliti melakukan komunikasi
yaitu ekstrakurikuler basket, seni, dengan pihak sekolah terkait dengan
mading (majalah dinding), pramuka, keadaan dan lingkungan sekolah yang
marching band, Palang Merah Remaja dalam hal ini adalah ekstrakurikuler seni
(PMR) dan Karya Ilmiah Remaja (KIR). lukis yang ada di SMA Negeri 3 Palopo.
Setelah mendapatkan informasi
Ekstrakurikuler seni lukis berdiri
mengenai ektrakurikuler seni lukis dari
pada tahun 2017 dan merupakan salah
guru seni budaya sekaligus pembina
satu ekstrakurikuler yang paling baru.
ekstrakurikuler, maka peneliti kemudian
Ekstrakurikuler ini bertujuan menjadi
merencanakan kunjungan langsung ke
wadah dalam mengembangkan minat dan
sekolah untuk mengumpulkan data dan
bakat siswa dalam hal seni khususnya
informasi terkait dengan pembelajaran
seni dalam melukis. Menurut hasil
seni lukis menggunakan cat air yang
wawancara peneliti dengan siswa tujuan
menjadi topik dipenelitian ini. Siswa
mereka mengikuti kegiatan
yang aktif mengikuti kegiatan
ekstrakurikuler seni lukis yang
diekstrakurikuler seni lukis berjumlah 16
dituturkan oleh Nurul Pacriani (16 tahun)
orang, semuanya ikut serta dalam
: “karena senang dan hobi menggambar
pembelajaran seni lukis dengan media cat
dan dapat mengembangkan hobi serta
air namun ada 1 orang yang tidak
wadah untuk menyalurkan minat
mengikuti post test. Sehingga jumlah
menggambar”. Hal ini menunjukkan
keseluruhan siswa yang mengikuti
bahwa ektrakurikuler seni lukis cukup
pembelajaran ini dari fase pretest hingga
diminati dan dikenal oleh beberapa
posttest adalah 15 orang. Siswa yang ikut
siswa.
serta rata-rata berasal dari siswa kelas X
Ekstrakurikuler seni lukis di SMA dan kelas XI. Adapun rincian banyaknya
Negeri 3 Palopo dilakukan diluar jam siswa yang mengikuti kegiatan
belajar sekolah yaitu setiap hari selasa pembelajaran ini dapat dilihat pada tabel
dan jumat. Kegiatan ekstrakurikuler 4.1.

8
Tabel 4.1. Data Jumlah Siswa dalam kemampuan awal siswa yaitu melukis di
penelitian di Ekstrakurikuler Seni Lukis atas kertas berukuran A4 dengan objek
Cat Air tahun ajaran 2018/2019 pemandangan dengan menggunakan
Siswa media cat air.
No Kelas Laki- Peremp Jumlah
laki uan Peneliti menjelaskan prinsip-prinsip
XI dasar seni rupa, unsur-unsur dalam
1. 4 7 11
IPA melukis, tahapan melukis cat air, cara
XI memegang kuas dan teknik-teknik cat air.
2. 1 - 1
IPS
Penelitian ini dilakukan sebanyak 5
XII
3. 0 3 3 pertemuan dengan 4 kali pertemuan
IPA
Total 15
untuk proses pembelajaran dan 1 kali
pertemuan untuk pemberian tes hasil
belajar. Adapun langkah-langkah
1) Dari data yang diperoleh, peneliti pembelajaran sebagai berikut:
menentukan jumlah alat dan bahan
yang akan digunakan dalam 2) Tahap Pembelajaran
pembelajaran kegiatan Guru pembina ekstrakurikuler
ekstrakurikuler seni lukis cat air. memberikan arahan kepada siswa.
2) Mengurus surat perizinan Pembelajaran ekstrakurikuler seni lukis
pelaksanaan penelitian di UPT dimulai dengan memberikan materi
Pendidikan Kota Palopo dan SMA pembelajaran
Negeri 3 Palopo. a) Membuka pelajaran dengan salam
3) Menentukan tempat yang akan kemudian perkenalan dan
digunakan untuk melakukan menjelaskan tujuan serta maksud
pembelajaran kegiatan penelitian.
ekstrakurikuler seni lukis cat air b) Memberikan materi mengenai
yaitu di Aula II SMA Negeri 3 definisi seni lukis, perkembangan
Palopo. Hal ini sesuai dengan saran seni lukis cat air, pengertian cat air,
serta arahan guru pembina prinsip-prinsip dasar seni rupa,
ekstrakurikuler. unsur-unsur dalam melukis.
c) Menjelaskan fungsi alat dan bahan
b. Tahap Pelaksanaan yang telah disiapkan.
Penelitian ini dilaksanakan d) Menjelaskan tema yang dijadikan
disemester genap tahun akademik objek oleh guru. Objek yang dipilih
2018/2019 pada tanggal 2 Februari 2018 oleh guru adalah pemandangan
sampai dengan 16 Februari 2018. Jadwal karena pemandangan mempunyai
penelitian berlangsung selama 3 minggu cakupan yang luas dan juga siswa
(2 kali pertemuan setiap minggu) pada sudah terbiasa menggambar
hari selasa dan Jumat. pemandangan.
1) Tahap Permulaan e) Menjelaskan mengenai cara
Pertemuan pertama dilakukan pretest memegang kuas dengan benar yang
yang bertujuan untuk memperoleh seringkali diabaikan dalam proses
informasi mengenai pengetahuan dan melukis oleh para pemula.

9
f) Mengajarkan teknik-teknik cat air pendahuluan, kegiatan inti dan penutup
dengan memberikan contoh yang akan dijelaskan sebagai berikut:
demonstrasi menggambar kepada
siswa. Menjelaskan karakteristik a. Kegiatan Pendahuluan
bahan, teknik dan fungsi dari Pada kegiatan pendahuluan guru
beberapa alat penunjang dalam melakukan pembukaan dengan salam
menghasilkan karya. Seperti pada untuk memulai pembelajaran.
gambar 4.5 Selanjutnya guru memeriksa kehadiran
siswa untuk mengetahui kodisi siswa
yang akan mengikuti proses
3) Tahap akhir pembelajaran.
Diadakannya posttest di akhir
kegiatan penelitian adalah untuk b. Kegiatan Inti
mengevaluasi kemampuan siswa selama Pada tahap pembelajaran (tahap inti)
kegiatan pembelajaran seni lukis berupa dimulai dengan penjelasan materi oleh
tes yang sama pada saat pelaksanaan guru menggunakan metode ceramah
pretest. Hal ini dilakukan agar dapat kepada siswa meliputi materi mengenai
diperoleh perbandingan kemampuan definisi seni lukis, perkembangan seni
siswa di awal dan akhir pembelajaran, lukis cat air, pengertian cat air, prinsip-
sehingga dapat diketahui peningkatan prinsip dasar seni rupa, unsur-unsur
kemampuan siswa setelah diberikan dalam melukis. Menjelaskan fungsi alat
perlakuan. Selain itu posttest berfungsi dan bahan yang telah disiapkan sebagai
untuk mengetahui tingkat keberhasilan berikut: (1) Cat Air (2) Kertas Gambar
metode dan strategi pembelajaran guru. (3) Kuas (4) Palet (5) Wadah Air (6)
Tissue.
c. Tahap Penilaian Karya
Karya para siswa ekstrakurikuler seni
A. Pembahasan
lukis SMA Negeri 3 Palopo dikumpulkan
dan dinilai oleh tim penilai. Penilai 1. Pelaksanaan Pembelajaran
merupakan pengajar di Fakultas Seni dan Kegiatan Ekstrakurikuler Seni
Desain Universitas Negeri Makassar. Lukis di SMA Negeri 3 Palopo
Data hasil penilaian oleh kedua penilai Sebelum pelaksanaan pembelajaran,
masing-masing disajikan dalam tabel 4.2 terlebih dahulu peneliti membagikan
dan 4.3 (pretest) dan tabel 4.4 dan 4.5 lembar kuesioner berupa pertanyaan
(posttest). dasar tertulis yang bertujuan untuk
mendapatkan tanggapan siswa tentang
2. Mengajarkan Seni Lukis dengan materi yang akan dipelajari yaitu media
Media Cat Air pada Siswa SMA cat air. Kuesioner ini berguna sebagai
Negeri 3 Palopo dalam Kegiatan data pendukung penelitian. Sehingga
Ekstrakurikuler. peneliti mampu melaksanakan penelitian
berdasakan keadaan yang sesungguhnya
Pembelajaran yang dilakukan oleh guru (mempersiapkan alat, bahan dan
dilaksanakan 2 jam pelajaran yang terdiri tingkatan materi pembelajaran).
atas kegiatan pembelajaran yaitu

10
Pembelajaran kegiatan air. Kuesioner juga memberikan
ekstrakurikuler seni lukis di SMA Negeri gambaran awal tentang ketertarikan dan
3 Palopo diikuti oleh kelas I sampai kelas minat siswa terhadap seni lukis.
III. Kegiatan ekstrakurikuler seni lukis Pembelajaran kegiatan
merupakan kegiatan ekstrakurikuler ekstrakurikuler seni lukis di SMA Negeri
pilihan bebas. Penelitian kegiatan 3 Palopo telah berhasil dilaksanakan,
ekstrakurikuler seni lukis cat air keberhasilan kegiatan ekstrakurikuler
dilaksanakan pada dua kali pertemuan seni lukis dapat dilihat dengan
setiap dua Minggu sekali pada hari selasa ketersediaan peralatan melukis seperti
dan jumat pukul 15.00. Kegiatan easel, cat, kuas, palet dan kanvas,
penelitian diikuti oleh 15 siswa dan kehadiran peserta dan nilai hasil kegiatan
dilaksanakan di aula sekolah, ruang kelas pembelajaran seni lukis.
dan taman dikarenakan sekolah belum
memiliki ruang kesenian sehingga dalam 3. Hasil pembelajaran Kegiatan
praktek berkarya seni masih Ekstrakurikuler Seni Lukis dalam
menggunakan ruang kelas dan taman Melukis Menggunakan Media Cat
sebagai ruang pembelajaran Air Di SMA Negeri 3 Palopo
ekstrakurikuler. Sebelum masuk pada
Adanya pretest membantu peneliti
kegiatan pembelajaran peneliti
untuk melihat kemampuan awal siswa.
melakukan komunikasi dengan pihak
Sehingga diperoleh perbandingan yang
sekolah terkait dengan keadaan dan
nyata dan objektif di akhir penelitian
lingkungan sekolah yang dalam hal ini
ketika hasil dari pretest dan posttest
adalah ekstrakurikuler seni lukis yang
dinilai oleh tim penilai. Adanya penilaian
ada di SMA Negeri 3 Palopo.
berupa angka yang kemudian dikonversi
menjadi kategori memberikan gambaran
2. Mengajarkan Seni Lukis dengan
tentang seberapa besar pemberian
Media Cat Air pada Siswa SMA
perlakuan (pembelajaran seni lukis
Negeri 3 Palopo dalam Kegiatan
dengan media cat air) yang diberikan
Ekstrakurikuler.
mempengaruhi nilai akhir siswa.
Pembelajaran yang dilakukan oleh Dari data hasil pretest siswa
guru dilaksanakan 2 jam pelajaran yang ekstrakurikuler seni lukis SMA Negeri 3
terdiri atas kegiatan pembelajaran yaitu Palopo, diperoleh sebanyak 60% siswa
pendahuluan, kegiatan inti dan penutup. yang mendapatkan kategori kurang,
Tingkatan materi pembelajaran yang 33,3% siswa mendapatkan kategori
diperoleh dari kuesioner menunjukkan cukup baik dan hanya 6,7% siswa
bahwa sebagian besar siswa tidak pernah mendapatkan kategori baik. Hal ini
menggunakan cat air. Maka, guru menunjukkan bahwa sebagian besar
memberikan materi tingkat dasar siswa belum terbiasa menggunakan
mengenai cat air. Mulai dari defenisi cat media cat air. Ini didukung oleh
air, perlengkapan yang dibutuhkan (kuas, pernyataan Khaeril Abdullah S.Pd
kertas, palet, cat dan wadah), jenis kertas, sebagai pembina ekstrakurikuler SMA
jenis cat air, cara memegang kuas Negeri Palopo 3 bahwa para siswa hanya
dengan benar dan teknik-teknik dasar cat pernah mendapatkan materi tentang cat

11
air, namun tidak pernah diajarkan secara sarana dan prasarana serta
langsung (praktik). Namun, meskipun lingkungan sekolah diperoleh maka
belum diajarkan, ada seorang siswa peneliti mempersiapkan metode dan
bernama Muh.Irham Pratama yang sejak strategi pembelajaran yang sesuai
SD telah mempelajari cat air dan telah dengan informasi yang telah
terbiasa melukis, sehingga siswa tersebut diperoleh tersebut. Kemudian untuk
menjadi satu-satunya yang masuk dalam mengukur tingkat keberhasilan
kategori baik (sesuai dengan kuesioner penelitian dan pemahaman siswa
yang dibagikan sebelum pembelajaran selama kegiatan pembelajaran
dimulai). ekstrakurikuler seni lukis dengan
Dari hasil posttest, diperoleh media cat air, maka peneliti
sebanyak 0% siswa yang mendapatkan menerapkan metode one group
kategori kurang, 86,7% siswa pretest posttest design, dimana
mendapatkan kategori cukup baik dan setelah informasi awal mengenai
13% siswa mendapatkan kategori baik. kemampuan awal siswa (pretest)
Hal ini menunjukkan bahwa telah terjadi diperoleh maka diakhir kegiatan
peningkatan kemampuan siswa setelah pembelajaran harus diadakan
kegiatan pembelajaran menggunakan posttest yang befungsi untuk
media cat air. Hasil signifikan melihat perbandingan kemampuan
ditunjukkan dengan tidak ada lagi siswa siswa diawal dan diakhir
yang masuk dikategori kurang baik (0%). pembelajaran setelah diberikan
Kemudian, untuk kategori cukup baik perlakuan berupa kegiatan
meningkat dari 33,3% menjadi 86,7% pembelajaran mengenai seni lukis
dan kategori baik meningkat dari 6.7% dengan media cat air.
menjadi 13%.
Tidak ada siswa yang masuk dalam 2. Dari hasil observasi, angket dan
kategori sangat baik dalam penelitian ini. kegiatan pembelajaran dengan
Namun, hasil yang diperoleh media cat air, siswa SMA Negeri 3
menunjukkan bahwa para siswa mampu Palopo diberikan materi tentang
mempelajari dan mengaplikasikan ilmu defenisi seni lukis, perkembangan
tentang cat air dalam jangka waktu yang seni lukis cat air, pengertian cat air,
tidak terlalu lama. prinsip-prinsip seni rupa, unsur-
unsur dalam melukis, cara
memegang kuas, teknik-teknik cat
Kesimpulan
air. Adapun aspek penilaian yang
Dari hasil penelitian dan pembahasan
menjadi acuan adalah aspek tematik,
maka dapat diambil kesimpulan sebagai
aspek penguasaan teknik, aspek
berikut:
harmonisasi dan aspek penyelesaian
1. Pelaksanaan kegiatan pembelajaran
akhir atau finishing.
seni lukis dimulai dengan tahap
perencanaan yaitu melakukan
3. Data dari hasil pretest diperoleh
komunikasi dengan pihak sekolah
sebanyak 60% siswa yang
yaitu guru. Setelah informasi
mendapatkan kategori kurang baik,
mengenai kemampauan awal siswa,
33,3% mendapatkan kategori cukup

12
baik dan hanya 6,7% siswa keberhasilan ekstrakurikuler melukis
mendapatkan kategori baik. Dari menggunakan media cat air di SMA
hasil posttest diperoleh sebanyak Negeri 3 Palopo.
0% siswa yang mendapatkan
kategori kurang baik, 86,7% siswa
mendapatkan kategori cukup baik
dan 13% siswa mendapatkan
kategori baik. Hal ini menunjukkan
bahwa terjadi peningkatan
kemampuan siswa setelah kegiatan
pembelajaran dengan media cat air
yang diajarkan kepada siswa. Hasil
signifikan ditunjukkan dengan tidak
ada lagi siswa yang masuk
dikategori kurang baik (0%),
kemudian untuk kategori cukup baik
meningkat dari 33,3% menjadi
86,7%, dan kategori baik meningkat
dari 6,7% menjadi 13%

Saran
Berdasarkan hasil penelitian, saran yang
dapat dikemukakan adalah sebagai
berikut:
1. Untuk Sekolah, hendaknya
menyediakan sarana berupa ruangan
khusus untuk mendukung
pembelajaran ekstrakurikuler seni
lukis, bukan hanya sekedar
menyediakan ruangan untuk
menyimpan peralatan kegiatan
ekstrakurikuler seni lukis.
2. Memberikan informasi dan peluang
bagi siswa untuk berkembang melalui
ekstrakurikuler seni lukis, misalnya
megikuti lomba baik antar provinsi
maupun antar Kotamadya.
3. Guru hendaknya mengajarkan materi
lukis dengan media lain, jangan hanya
mengajarkan satu materi media lukis
kepada siswa ekstrakurikuler.
4. Semoga bisa menjadi referensi untuk
peneliti lain dalam melihat

13
Daftar Pustaka _________. 2005. Panduan Dasar
Anwar, Syaiful Sagala, 2004. Melukis Dengan Cat Minyak.
Kependidikan dan Guru sebagai Upaya Tangerang : Kawan Pustaka.
Menjamin Kualitas
Nurhadiat, Dedi. 2004. Pendidikan Seni
Pembelajaran.Uhamka Press, Jakarta.
Rupa 2 SMA Kelas 2. Jakarta : PT
Grasindo.
Anwar, Sudirman. 2015. Management of
Student Development. Riau :
Moleong, Lexy J. 2015. Metodologi
Yayasan Indragiri.
Penelitian Kualitatif, Bandung :
PT Remaja Rosdakarya
Arini, Sri Hermawati Dwi dkk. 2008.
Seni Budaya Jilid 2 Untuk SMK.
Morissan. 2017. Metode Penelitian
Jakarta : Direktorat Pembinaan
Survei, Jakarta : Kencana
Sekolah Menengah Kejuruan,
Direktorat Jenderal Manajemen Raco, J. R. 2010. Metode Penelitian
Pendidikan Dasar dan Menengah, Kualitatif Jenis, Karakteristik Dan
Departemen Pendidikan Nasional. Keunggulannya. Jakarta : PT
Gramedia Widiasarana Indonesia.
Astiti, Kadek. 2017. Evaluasi
Pembelajaran. Yogyakarta : CV Andi Ranuhandoko, n’Daru. 2008. Teknik
Offset. Dasar Mewarnai Dengan Cat Air.
Jakarta : PT WahyuMedia.
Asyraf, Muhammad dan Muhammad
Afiq. 2012. Catan Cat Air dan Rusman. 2017. Strategi Pembelajaran
Kraf Sebelum Merdeka, Kedah Berorientasi Standar Proses
Institut Pendidikan Guru Kampus Pendidikan, Jakarta : Kencana.
Darulaman
Rustandi, Tantan. 2009. Pintar Melukis
Berrill, Philip. 2004. Serba-Serbi Dengan Cat Akrilik. Jakarta : PT
Tentang Melukis Lukisan Cat Air, WahyuMedia.
Selangor : Cerdik Publications
Sdn, Bhd. Said, Abdul Azis. 2005. Dasar Desain
Dwimatra. Makassar : Badan
Penerbit Universitas Negeri
Gulo, W. 2002. Metodologi Penelitian.
Makassar.
Jakarta : Gramedia Widiasarana
Indonesia.
Sholihin, Muchlis M.Ag. 2006.
Psikologi Belajar PAI. Pamekasan
: Stain Pamekasan Press.
Hambor, Rahman Rohim. 2005.
Panduan Dasar Melukis Dengan
Slameto. 2010. Belajar dan Faktor-
Cat Minyak. Jakarta: Kawan
Faktor yang Mempengaruhinya.
Pustaka.
Jakarta: Rineka Cipta

14
Subiantoro, Benny. 2014. Mudahnya Jurusan Pendidikan Seni Rupa.
Belajar Menggambar Media UNNES.
Pembelajaran Seni Budaya Bagi
Guru Sekolah Taman Kanak- isyogyakarta.blogspot.co.id/2013/06/tek
Kanak Dan Guru Sekolah Dasar nik-cat-air-bagian-pertama-
(PGMI). Makassar : Universitas pengenalan.html. diakses pada
Islam Negeri Makassar. tanggal 27 Maret 2017 pukul
09.22.
Sugiyono 2015. Metode Penelitian
Kuantitatif Kualitatif dan RND. kopikeliling.com/visual/art/mengenal-
Bandung : Alfabeta macam-macam-kuas-cat-air.html.
Diakses pada tanggal 28 Maret
Sulastianto, Harry, dkk. 2007. Seni 2017 pukul 21.35.
Budaya Untuk Kelas X Sekolah
studiovisual12.net/perbedaan-cat-air.
Menengah Atas. Jakarta : Grafindo
diakses pada tanggal 29 Maret
Media Pratama.
2017 pukul 12.42.
Tune, Warni. 2016. Strategi
Pembelajaran dalam
Implementasi Kurikulum Berbasis
Soft Skill. Jakarta : Deepublish

Wiyanto, Asul dan Mustakim. 2012.


Panduan Karya Tulis Guru.
Yogyakarta : Pustaka Grhatama
(Anggota Ikapi).
Wongkar, Ian dan Patricia Linkan. 2005.
Melukis Dengan Pensil Benda &
Pemandangan. Jakarta : Gramedia
Pustaka Utama.

Anggraeni, Zunita. 2017. “Perancangan


Modul Seni Lukis Aquarel Untuk
Peserta Didik Kelas IX SMP
Negeri 1 Borobudur, Kecamatan
Borobudur, Kabupaten Magelang
Tahun Pelajaran 2016/2017”
Skripsi : Pendidikan Seni Rupa
Universitas Negeri Yogyakarta.

Rosida, Andika Rizqi. 2011.


“Pembelajaran Ekstrakurikuler
Menggambar di SD Negeri 03
Podo Kecamatan Kedungwungi
Kabupaten Pekalongan” Skripsi :

15

Das könnte Ihnen auch gefallen