Beruflich Dokumente
Kultur Dokumente
Laporan Labkon Baja Las
Laporan Labkon Baja Las
Oleh:
Kelompok 2, 2A-KGE
Segala puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, karena
berkat rahmat dan karunia-Nya penulis dapat menyelesaikan Laporan Praktikum
Konstruksi Baja. Tugas ini disusun dan diajukan untuk memenuhi nilai mata kuliah
Laboratorium Konstruksi Baja.
Selesainya laporan ini tidak terlepas dari bantuan berbagai pihak yang telah
memberikan dorongan, semangat, dan bimbingan yang tak ternilai harganya. Untuk
itu, pada kesempatan ini penulis menyampaikan terima kasih kepada:
1. Allah swt. yang telah memberikan rahmat serta berkah-Nya dalam proses
pembuatan tugas ini;
2. Tim dosen pembimbing dan teknisi mata kuliah Laboratorium Konstruksi Baja
yang telah memberikan bimbingan, motivasi, petunjuk, dan arahan kepada
penulis; serta
3. Teman-teman seperjuangan di kelas 2A-KGE yang senantiasa memberikan
motivasi dan semangat.
Semoga segala bantuan yang telah diberikan kepada penulis senantiasa
mendapat pahala yang berlipat ganda dari Allah swt. Aamiin.
Penulis
ii
TABEL PEMBUAT LAPORAN
iii
TABEL ASISTENSI
ii
HARI/TANGGAL REVISI TTD
• Penggunaan titik dan koma, jika antar poin
masih ada kaitannya maka menggunakan
koma.
• Seharusnya tabel tidak boleh terpotong,
diperbolehkan namun kop harus ada di slide
selanjutnya.
Rabu, 18 Mei 2022 • Pada catatan las gas job 1 ditambahkan
kalimat, jika berbusa menandakan
kelebihan oksigen sehingga perlu ditambah
asitelin.
• Setiap catatan diakhir job ditambahkan
dengan poin 16
• Pada judul job 3 ditambahkan
menggunakan bahan tambah
• Pada job 2 dan job 3 las listrik ditambahkan
ketinggian ampere yaitu 125
iii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.................................................................................................ii
TABEL PEMBUAT LAPORAN ................................................................................iii
TABEL ASISTENSI...................................................................................................ii
DAFTAR ISI.............................................................................................................iv
BAB I PENDAHULUAN............................................................................................1
1.1 Latar Belakang .................................................................................................1
1.2 Tujuan .............................................................................................................1
1.2.1 Tujuan Umum...........................................................................................1
1.2.2 Tujuan Khusus..........................................................................................1
1.3 Ruang Lingkup Pembahasan .............................................................................2
1.4 Lokasi dan Waktu Kegiatan...............................................................................2
1.5 Metode Pengumpulan Data ...............................................................................2
1.6 Sistematika Penulisan .......................................................................................2
BAB II DASAR TEORI..............................................................................................4
2.1 Las ..................................................................................................................4
2.1.1 Pengertian Secara Umum ...............................................................................4
2.1.2 Sambungan Las.........................................................................................5
2.1.3 Posisi Pengelasan ......................................................................................6
2.2 Las Gas............................................................................................................7
2.2.1 Pengertian Las Gas....................................................................................7
2.2.2 Nyala Api.................................................................................................7
2.2.3 Peralatan Las Gas......................................................................................8
2.3 Las Listrik......................................................................................................12
2.3.1 Pengertian Las Listrik..............................................................................12
2.3.1 Mesin Las Listrik ....................................................................................12
2.3.2 Elektroda ................................................................................................13
2.3.4 Peralatan Las Listrik................................................................................19
2.4 Perlengkapan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) ......................................21
BAB III PRAKTIKUM .............................................................................................24
3.1 Las gas...........................................................................................................24
3.1.1 Job 1 (Membuat Rigi-Rigi Pelat Baja Tanpa Bahan Tambah).....................24
3.1.2 Job 2 (Membuat Rigi-Rigi Pelat Baja dengan Memakai Bahan Tambah).....36
3.1.3 Job 3 (Membuat Sambungan Pelat dengan Pelat).......................................48
iv
3.2 Las Listrik......................................................................................................60
3.2.1 Job 1 (Membuat Jalur Las).......................................................................60
3.2.2 Job 2 ( Membuat Sambungan Sebidang) ...................................................70
3.2.3 Job 3 (Membuat Sambungan Lewatan) .....................................................81
BAB IV PENUTUP ..................................................................................................91
4.1 Simpulan ...................................................................................................91
4.2 Saran.........................................................................................................91
DAFTAR PUSTAKA ...............................................................................................92
LAMPIRAN.............................................................................................................93
v
BAB I
PENDAHULUAN
Pengelasan adalah suatu proses menyatukan dua buah logam atau lebih
menjadi suatu bentuk sambungan dengan cara dileburkan dengan memberikan
bantuan panas yang dihasilkan dari energi listrik atau gas dimana pembakaran
antara campuran gas oksigen dengan gas asetelin. Teknik tersebut dapat dijadikan
dasar dibentuknya benda-benda logam.
1.2 Tujuan
1
2. Mahasiswa mengetahui peralatan dan bahan yang digunakan dalam proses
pengelasan
3. Mahasiswa mengetahui jenis-jenis sambungan pada proses pengelasan
4. Mahasiswa mampu mengetahui mutu sambungan las yang baik secara
visual.
5. Mahasiswa mampu mempraktekkan teori yang didapat, sehingga dapat
memahami tingkat kemudahan dan kesulitan yang ada dalam praktek.
2
Pada bab tiga berisikan proses dan hasil kerja dari ke enam job individu
praktikum las gas 3 job dan las listrik 3 job yang telah dilakukan . Bab tiga ini
merupakan bab inti. Lalu yang terakhir adalah bab ke empat yang menjadi simpulan
dan saran dari hasil pembahasan.
3
BAB II
DASAR TEORI
2.1 Las
1. Pengelasan cair
4
2. Pengelasan tekan
3. Pematrian/Solder
5
2.1.3 Posisi Pengelasan
Menurut Bintoro (2000) posisi atau sikap pengelasan yaitu pengaturan
posisi atau letak gerakan elektroda las. Posisi pengelasan yang digunakan biasanya
tergantung dari letak kampuh-kampuh atau celah-celah benda kerja yang akan dilas.
6
2.2 Las Gas
1) Nyala Netral
Nyala api ini terjadi apabila asetilen yang digunakan melebihi dari
jumlah untuk mendapatkan nyala netral. Diantara kerucut dalam dan luar akan
timbul kerucut nyala baru yang berwarna biru. Adanya gas asetilen yang berlebih
dalam nyala api menyebabkan terjadinya karburasi pada logam cair. Seperti pada
Gambar 2.3.
7
Gambar 2.3 Nyala Api Karburasi.
Nyala api ini terjadi apabila gas oksigen yang digunakan melebihi dari
jumlah untuk mendapatkan nyala netral. Nyala yang dihasilkan pendek dan warna
kerucut dalam berubah dari putih bersinar menjadi ungu. Bila nyala ini digunakan
untuk mengelas maka akan terjadi proses oksidasi atau dekarburisasi pada logam
cair. Seperti pada Gambar 2.4.
8
No Nama Alat Gambar
Katup Tabung
9
No Nama Alat Gambar
2.
Pembersih nozzle
3.
Pemantik api
4.
Mistar baja
5.
Tang penjepit
6.
Klem F
7.
Palu besi
8.
Sikat kawat
10
No Nama Alat Gambar
9.
Penggores atau blade gergaji
bekas
10.
11.
Landasan paron
12
Ragum pelat
13
Palu terak atau chipping hammer
14
Pahat besi
11
2.3 Las Listrik
12
a. Dinamo arus searah adalah sebuah mesin las yang digerakkan oleh motor
listrik, motor bensin, dan motor diesel.
b. Mesin las yang merubah arus bolak-balik (AC) dari transformator menjadi
arus serah (DC) melalui regulator (pengatur) arus atau biasa disebut
rectifier.
Mesin las yang digerakkan oleh motor listrik sangat baik untuk dipakai
dalam pekerjaan lapangan dan bengkel-bengkel yang tidak mempunyai jaringan
listrik, karena mesin las ini dapat dipindah-pindahkan dan menghasilkan arus listrik
sendiri dari generator, dengan suhu 6000°C.
2.3.2 Elektroda
1. Syarat elektroda
Syarat elektroda adalah sebagai berikut:
a) Mampu pengelasan semua sisi.
b) Terak mudah dibuang.
c) Mempunyai titik lebur tinggi.
d) Praktis membentuk kampuh las.
13
3. Klasifikasi Elektroda
E : Elektroda
XX : Kekuatan tarik deposit las (Tabel 2.2)
X : Posisi pengelasan, bila terdapat angka berarti pengelasan semua posisi, dan
angka 2 berarti hanya bisa dilakukan pada posisi datar atau bawah tangan.
X : Jenis Selaput dan jenis arus yang cocok dipakai untuk pengelasan (lihat
tabel 2.2).
Tabel 2.2 Kekuatan Tarik Deposit.
Lb/in2 Kg/mm2
E 60 X X 60.000 42
E 70 X X 70.000 49
E 80 X X 80.000 56
E 90 X X 90.000 63
E 100 X X 100.000 70
E 110 X X 110.000 77
E 120 X X 120.000 84
0 Selulosa - Natrium DC +
14
Angka ke- Jenis Selaput Pemakaian Arus
empat
4. Gerakan Elektroda
Gerakan elektroda pada saat pengelasan secara umum yaitu dilakukan dengan:
15
c) Segitiga, Seperti pada Gambar 2.8. Digunakan untuk mengelas pelat tebal.
16
Gambar 2.10 Hasil las arus tinggi.
17
b. Cara sentakan, Seperti pada Gambar 2.12.
Jarak elektroda ke benda kerja pada waktu pengelasan yang paling baik
adalah sama dengan diameter elektroda yang digunakan. Berikut pengaruh dari tiga
jarak antara ujung elektroda dengan benda kerja.
a) Bila panjang busur L = D, maka cairan elektroda akan mencair dan membeku
dalam sesaat dengan baik. Sehingga hasilnya:
b) Bila busur L > D, maka timbul bagian-bagian yang berbentuk bola dari cairan
elektroda. Sehingga hasilnya:
18
c) Bila busur L < D, maka akan sukar mengelasnya karena akan terjadi
pembekuan ujung elektroda pada pengelasan. Sehingga hasilnya:
▪ teraknya kasar.
Holder
2.
Mistar baja
19
No Nama Alat Gambar
3.
Tang penjepit
4.
Klem F
5.
Palu besi
6.
Sikat kawat
7.
Penggores atau blade
gergaji bekas
8.
9.
Ragum pelat
20
No Nama Alat Gambar
10
Palu terak atau
chipping hammer
11
Pahat besi
21
No Nama Alat Gambar Fungsi
2
Digunakan untuk melindungi kulit
muka dan mata dari sinar las (sinar
Topeng las ultra violet dan ultra merah) yang dapat
merusak kulit maupun mata.
3
Sarung tangan Digunakan untuk melindungi tangan
kulit dari percikan bunga las serta panas
pengelasan
Pelindung Badan
4
Apron
Wearpack
22
No Nama Alat Gambar Fungsi
6 Sebagai tempat kerja pengelasan agar
Kamar atau bilik orang yang ada disekitar pekerja tidak
las, dilengkapi terganggu oleh cahaya las.
dengan sistem
ventilasi
Perlengkapan lainnya:
1 Terbuat dari kulit atau bahan tahan
panas. Berfungsi untuk melindungi
Arm Protector lengan dari percikan bunga api, panas,
debu dan gesekan atau goresan tajam.
23
No Nama Alat Gambar Fungsi
4 Untuk mencegah agar sumber bahaya,
seperti partikel beterbangan, benda
beterbangan saat pengelasan tidak
Safety Googlas masuk ke daerah sekitar mata atau
wajah.
24
BAB III
PRAKTIKUM
II. Syarat
1. Telah mempelajari teori praktek las gas.
2. Telah mempelajari teori keselamatan dan kesehatan kerja.
3. Memakai peralatan sesuai fungsinya.
4. Mengikuti arahan yang dijelaskan oleh pengajar praktek.
24
III. Peralatan dan Bahan
A. Alat
Peralatan las gas job 1, seperti pada Tabel 3.1
Tabel 3.1 Peralatan Las Gas Job 1.
2. Digunakan untuk
Pembersih nozzle membersihkan nozzle dari
kotoran sisa pengelasan.
25
No Nama Alat Gambar Keterangan
5. Untuk memindahkan benda
Tang penjepit kerja yang masih panas.
6.
7.
Palu besi Alat bantu untuk meluruskan
pelat.
8. Digunakan untuk
Sikat kawat membersihkan sisa-sisa
terak yang menempel pada
pelat agar terlihat lebih
mengkilat.
9. Digunakan untuk
Penggores / blade mengGambar jalur
gergaji bekas pengelasan pada pelat
berupa goresan.
10.
Landasan paron Alas untuk melakukan
pekerjaan pelurusan pelat.
26
No Nama Alat Gambar Keterangan
11. Alas untuk proses
pembersihan terak pada
Ragum pelat pelat.
27
Leader Shoes
*Jika tidak ada, Untuk melindungi kaki dari
boleh menggunakan semburan bunga api.
sepatu biasa yang
tertutup seluruhnya.
Kamar atau bilik Sebagai tempat kerja
las, dilengkapi pengelasan agar orang yang
dengan sistem ada disekitar pekerja tidak
ventilasi. terganggu oleh cahaya dan
panas las.
B. Bahan
Bahan las gas job 2, seperti pada Tabel 3.2
Tabel 3.2 Bahan Las Gas.
2
Untuk mengGambar
Kapur tulis jalur pengelasan pada pelat
28
Gambar 3.1 Menggunakan APD.
4. Pada benda kerja dibuat garis las sesuai Gambar kerja. Diukur dengan
penggaris dan diberi tanda dengan menggunakan penggores atau blade
gergaji bekas. Seperti pada Gambar 3.2.
6. Katup tabung oksigen dan asetilen pada tabung dibuka dengan ketentuan
yang telah ditetapkan katup pada blander dalam kondisi tertutup.
7. Benda kerja diletakkan di atas meja kerja. Seperti pada Gambar 3.3
29
8. Katup pada blander dibuka untuk katup oksigen diputar sedikit dan untuk
katup asetilen lebih banyak memutarnya dari pada oksigen dan nyalakan
mulut nozzle tersebut memakai pemantik api. Seperti pada Gambar 3.4.
*Catatan: Bila tidak nyala atur kembali pengeluaran gas hingga nyala.
9. Setelah api las nyala, nyala api diatur hingga netral. Seperti pada Gambar
3.5.
10. Blander dipegang pada posisi 60° – 700 terhadap permukaan benda kerja
(arah maju pengelasan) dan 900 . Seperti pada Gambar 3.6.
30
11. Benda kerja dipanaskan sampai mencair mulai dari tepi kanan dan inti nyala
api yang berwarna biru diarahkan pada satu tempat hingga timbul kawah las
dan atur inti nyala sekitar 2 – 3 mm di atas bahan yang akan dicairkan atau
dilas. Seperti pada Gambar 3.7.
12. Kawah las didiamkan hingga mencapai diameter 5 mm dan kawah las
tersebut didorong dengan cara memutar-mutar ujung nozzle dengan tujuan
untuk mendapatkan lebar las yang sama. Seperti pada Gambar 3.8.
13. Benda kerja yang terkena deformasi akibat panas (melengkung) diratakan
dengan cara menjepit benda kerja tersebut dengan ragum pelat hingga rata
atau benda kerja tersebut dipukul dengan palu besi di atas landasan paron.
14. Dalam kondisi dingin benda kerja dibersihkan dengan sikat kawat dan beri
identitas berupa nomor absen dan kelas, kemudian diserahkan kepada
pengajar praktek untuk dinilai. Seperti pada Gambar 3.9
31
(a) (b)
Gambar 3.9 Finishing. (a) Membersihkan benda kerja dengan sika kawat, (b)
Memberi identitas pada benda kerja
15. Bila sudah selesai praktek semua peralatan dan lokasi kerja dibersihkan,
serta peralatan dikembalikan kepada teknisi dengan kondisi utuh seperti
semula. Seperti pada Gambar 3.10.
*Catatan lainnya:
Bila pada penyalaan las terjadi letupan kecil maka bersihkan lubang
nozzle dengan jarum pembersih dan perbesar gas asetilen hingga tidak terjadi
letupan, dan jika berbusa itu menandakan kelebihan oksigen sehingga perlu
ditambah asetilen.
32
V. Gambar Kerja
Gambar kerja las gas job 1 seperti pada Tabel 3.3
Tabel 3.3 Gambar Kerja Las Gas Job 1.
Tampak Gambar
3 Dimensi
Tampak Depan
Tampak Atas
33
Tampak Gambar
Tampak Samping
34
Nama Hasil Kerja
Arlinda Sesilawati
Elita Dwiyanti
35
3.1.2 Job 2 (Membuat Rigi-Rigi Pelat Baja dengan Memakai Bahan Tambah)
I. Tujuan
1. Mahasiswa diharapkan dapat menyetel perlengkapan las gas.
2. Mahasiswa diharapkan dapat mengatur jenis-jenis api untuk pengelasan
las gas.
3. Mahasiswa diharapkan dapat membuat rigi-rigi pelat baja dengan bahan
tambah menggunakan las gas.
4. Mahasiswa diharapkan dapat mempraktikkan teori yang didapat,
sehingga dapat memahami tingkat kemudahan dan kesulitan yang ada
dalam praktik serta dapat mengenal hasil las gas yang baik dan kurang
baik berdasarkan pengamatan visual.
II. Syarat
1. Telah mempelajari teori praktek las gas khususnya teori untuk membuat
rigi-rigi pelat baja dengan bahan tambah.
2. Telah mempelajari teori keselamatan dan kesehatan kerja (K3).
3. Menggunakan peralatan sesuai fungsi dan kebutuhannya.
4. Mengikuti peraturan dan arahan yang diberikan oleh pengajar praktik dan
teknisi.
36
III. Peralatan dan Bahan
A. Alat
Peralatan las gas job 2, seperti pada Tabel 3.5
Tabel 3.5 Peralatan Las Gas Job 2.
2. Digunakan untuk
Pembersih nozzle membersihkan nozzle dari
kotoran sisa pengelasan.
37
No Nama Alat Gambar Keterangan
5. Untuk memindahkan benda
Tang penjepit kerja yang masih panas.
6.
Klem F
Untuk menjepit dua buah
pelat.
7.
Palu besi Alat bantu untuk meluruskan
pelat.
8. Digunakan untuk
membersihkan sisa-sisa
Sikat kawat terak yang menempel pada
pelat agar terlihat lebih
mengkilat.
9. Digunakan untuk
Penggores / blade mengGambar jalur
gergaji bekas pengelasan pada pelat
berupa goresan.
10.
Landasan paron. Alas untuk melakukan
pekerjaan pelurusan pelat.
38
No Nama Alat Gambar Keterangan
11. Alas untuk proses
pembersihan terak pada
Ragum pelat pelat.
39
sepatu biasa yang
tertutup seluruhnya.
B. Bahan
Bahan las gas job 2, seperti pada Tabel 3.6
Tabel 3.6 Bahan Las Gas Job 2.
2
Kawat Diameter 2 - 3 mm
3
Kapur tulis Digunakan untuk
menggambar
jalur pengelasan pada pelat
40
IV. Langkah Kerja
1. Lembar kerja atau job sheet dipelajari dan dipahami dengan baik.
2. Peralatan dan bahan disiapkan sesuai dengan kebutuhan.
3. Memakai pakaian keselamatan dan kesehatan kerja. Seperti pada Gambar 3.11.
4. Pada benda kerja dibuat pola garis las sesuai gambar kerja. Diukur dengan
penggaris dan diberi tanda dengan menggunakan penggores atau blade gergaji
bekas. Seperti pada Gambar 3.12.
41
Gambar 3.13 Meletakkan benda kerja.
8. Katup pada blander dibuka, untuk katup oksigen diputar sedikit dan untuk katup
asetilen diputar lebih banyak dari pada katup oksigen dan nyalakan mulut nozzle
menggunakan pemantik api. Seperti pada Gambar 3.14.
*Catatan: Jika api las tidak menyala atur kembali pengeluaran gas hingga api las
dapat menyala.
9. Setelah api las nyala, nyala api diatur hingga netral. Seperti pada Gambar 3.15.
42
10. Blander dipegang pada posisi 60° – 70° terhadap permukaan benda kerja (arah
maju pengelasan) dan 90° terhadap arah lain. Seperti pada Gambar 3.16.
43
13. Setelah selesai, benda kerja yang terkena deformasi akibat panas (melengkung)
diratakan dengan cara benda kerja tersebut dijepit dengan ragum pelat hingga
rata atau dengan cara memukul benda kerja tersebut menggunakan palu besi di
atas landasan paron.
14. Dalam kondisi dingin benda kerja dibersihkan dengan sikat kawat, kemudian
diberi identitas berupa nomor absen dan kelas, kemudian benda kerja diserahkan
kepada pengajar praktek untuk dinilai. Seperti pada Gambar 3.19.
(a) (b)
Gambar 3.19 Finishing. (a) Membersihkan benda kerja dengan sika kawat, (b)
Memberi identitas pada benda kerja .
15. Bila praktik sudah selesai, semua peralatan dan lokasi kerja dibersihkan. Peralatan
dikembalikan kepada teknisi dalam kondisi utuh dan baik seperti semula. Seperti
pada Gambar 3.20.
Catatan lainnya:
Apabila pada penyalaan las terjadi letupan kecil maka bersihkan lubang
nozzle dengan jarum pembersih dan perbesar gas asetilen hingga tidak terjadi
44
letupan, dan jika berbusa itu menandakan kelebihan oksigen sehingga perlu
ditambah asetilen.
V. Gambar Kerja
Gambar kerja las gas job 2 seperti pada Tabel 3.7
Tabel 3.7 Gambar Kerja Las Gas Job 2.
Tampak Gambar
3 Dimensi
Tampak Depan
Tampak Atas
45
Tampak Gambar
Tampak Samping
Ariesca Nurkhasanah
46
Nama Hasil Kerja
Arlinda Sesilawati
Elita Dwiyanti
47
Nama Hasil Kerja
Hikia Hanifam Muslima
3.1.3 Job 3 (Membuat Sambungan Pelat dengan Pelat Menggunakan Bahan Tambah)
I. Tujuan
1. Mahasiswa diharapkan dapat menyetel perlengkapan las gas.
2. Mahasiswa diharapkan dapat mengatur jenis-jenis api untuk pengelasan
las gas.
3. Mahasiswa diharapkan dapat membuat rigi-rigi las sebagai dasar kedua
pengelasan las gas.
4. Agar mahasiswa diharapkan bisa mempraktekkan teori yang didapat,
sehingga bisa memahami tingkat kemudahan dan kesulitan yang ada dalam
praktek.
II. Syarat
1. Telah mempelajari teori praktek las gas.
2. Telah mempelajari teori keselamatan dan kesehatan kerja.
3. Memakai peralatan sesuai fungsinya.
4. Mengikuti arahan yang dijelaskan oleh pengajar praktek.
48
III. Peralatan dan Bahan
A. Alat
Peralatan las gas job 3, seperti pada Tabel 3.9
Tabel 3.9 Peralatan Las Gas Job 3.
2. Digunakan untuk
Pembersih nozzle membersihkan nozzle dari
kotoran sisa pengelasan.
49
No Nama Alat Gambar Keterangan
5. Untuk memindahkan benda
Tang penjepit. kerja yang masih panas.
6.
Klem F
Untuk menjepit dua buah
pelat.
7.
Palu besi Alat bantu untuk meluruskan
pelat.
8. Digunakan untuk
Sikat kawat. membersihkan
sisa-sisa terak yang
menempel pada pelat agar
terlihat lebih mengkilat.
9. Digunakan untuk
Penggores / blade mengGambar
gergaji bekas. jalur pengelasan pada pelat
berupa goresan.
10.
Landasan paron. Alas untuk melakukan
pekerjaan pelurusan pelat.
50
No Nama Alat Gambar Keterangan
11.
Alas untuk proses
Ragum pelat. pembersihan terak pada
pelat.
Leader Shoes
*Jika tidak ada, Untuk melindungi kaki dari
boleh menggunakan semburan bunga api.
51
sepatu biasa yang
tertutup seluruhnya
B. Bahan
Bahan las gas job 3, seperti pada Tabel 3.10
Tabel 3.10 Bahan Las Gas Job 3.
3 Kapur tulis
Untuk menggambar
jalur pengelasan pada pelat
52
3. Memakai pakaian keselamatan dan kesehatan kerja. Seperti pada Gambar
3.21.
4. Kedua pelat yang akan disambung disatukan dengan alat bantu klem.
Seperti pada Gambar 3.22.
*Catatan: Bila tidak nyala atur kembali pengeluaran gas hingga nyala.
53
9. Setelah api las nyala, nyala api diatur hingga netral. Seperti pada Gambar
3.24.
11. Ujung kedua pelat dipanaskan sampai mencair dan menyatu, kemudian
lepas klem penjepit dan posisikan kembali benda kerja di atas meja kerja.
12. Benda kerja dipanaskan sampai mencair mulai dari tepi kanan dan arahkan
inti nyala api yang berwarna biru pada satu tempat hingga timbul kawah las
dan atur inti nyala sekitar 2 – 3 mm di atas bahan yang akan dicairkan atau
dilas. Seperti pada Gambar 3.26.
54
13. Kawah las didiamkan hingga mencapai diameter 5 mm, kemudian kawah
las tersebut didorong sambil memasukkan bahan tambah berupa kawat
berdiameter 2 - 3 mm pada posisi 300 – 400 terhadap bagian tengah
permukaan benda kerja yang akan disambung, putar–putarlah ujung nozzle
secara berlanjut dengan tujuan untuk mendapatkan lebar las yang sama.
Seperti pada Gambar 3.27.
14. Setelah selesai, benda kerja yang terkena deformasi akibat panas
(melengkung) diratakan dengan cara menjepit benda kerja tersebut dengan
ragum pelat hingga rata. Atau benda kerja tersebut dipukul dengan palu besi
di atas landasan paron.
15. Dalam kondisi dingin benda kerja dibersihkan dengan sikat kawat dan
berilah identitas berupa nomor absen dan kelas, kemudian diserahkan
kepada pengajar praktek untuk dinilai. Seperti pada Gambar 3.28.
(a) (b)
Gambar 3.28 Finishing. (a) Membersihkan benda kerja dengan sika kawat, (b)
Memberi identitas pada benda kerja .
55
16. Bila sudah selesai praktek semua peralatan dan lokasi kerja
dibersihkan, serta peralatan dikembalikan kepada teknis dalam
kondisi utuh semula. Seperti pada Gambar 3.29.
Catatan lainnya:
Bila pada penyalaan las terjadi letupan kecil maka bersihkan lubang
nozzle dengan jarum pembersih dan perbesar gas asetilen hingga tidak terjadi
letupan, dan jika berbusa itu menandakan kelebihan oksigen sehingga perlu
ditambah asetilen.
56
V. Gambar Kerja
Gambar kerja las gas job 3 seperti pada Tabel 3.11
Tabel 3.11 Gambar Kerja Las Gas Job 3.
Tampak Gambar
Tampak Depan
Tampak Atas
Tampak Samping
57
VI. Hasil Kerja
Gambar hasil kerja las gas job 3 seperti pada Tabel 3.12
Tabel 3.12 Gambar Hasil Kerja Las Gas Job 2.
Arlinda Sesilawati
Elita Dwiyanti
58
Nama Hasil Kerja
Hikia Hanifam Muslima
59
3.2 Las Listrik
3.2.1 Job 1 (Membuat Jalur Las)
I. Tujuan
1. Mahasiswa diharapkan dapat menyetel perlengkapan las listrik.
2. Mahasiswa diharapkan dapat membuat jalur las tanpa ayunan sebagai
dasar awal pengelasan las listrik elektroda terbungkus
3. Mahasiswa diharapkan dapat menerapkannya dalam kondisi tertentu
pada konstruksi baja.
4. Mahasiswa diharapkan mengenal tingkat kesulitan pada pekerjaan las
sehingga dapat mengatasi dari kesulitan tersebut dan dapat mengenal las
yang baik maupun yang kurang baik secara pengamatan visual.
II. Syarat
1. Telah mempelajari teori praktek las listrik.
2. Telah mempelajari teori keselamatan dan kesehatan kerja.
3. Memakai peralatan sesuai fungsinya.
4. Mengikuti arahan yang dijelaskan oleh pengajar praktek.
60
No Nama Alat Gambar Keterangan
2. Untuk pegangan saat
mengelas dan menjepit
Holder elektroda.
4. Digunakan untuk
mengukur garis kerja
Mistar baja di atas pelat untuk
jalur pengelasan.
5. Untuk memindahkan
benda kerja yang
Tang penjepit. masih panas.
61
No Nama Alat Gambar Keterangan
7. Digunakan untuk
membersihkan
sisa-sisa terak yang
Sikat kawat. menempel pada pelat
agar terlihat lebih
mengkilat.
8. Digunakan untuk
Penggores/blade mengGambar
gergaji bekas. jalur pengelasan pada
pelat berupa goresan.
62
No Nama Alat Gambar Keterangan
11. Untuk membersihkan
spatter pada pelat
Pahat besi kerja agar hasil
pekerjaan lebih rapih
dan bersih.
63
Leader Shoes Untuk melindungi kaki
*Jika tidak ada, dari semburan bunga
boleh api.
menggunakan
sepatu biasa
yang tertutup
seluruhnya
Sebagai tempat kerja
Kamar atau bilik pengelasan agar orang
las, dilengkapi yang ada di sekitar
dengan sistem pekerja tidak terganggu
ventilasi oleh cahaya las.
B. Bahan
Bahan las listrik job 1, seperti pada Tabel 3.14
Tabel 3.14 Bahan Las Listrik Job 1.
64
IV. Langkah Kerja
1. Lembar kerja dan Gambar kerja dipelajari dan dipahami dengan baik.
2. Peralatan dan bahan disiapkan sesuai dengan kebutuhan
3. Memakai pakaian keselamatan dan kesehatan kerja. Seperti pada Gambar
3.30.
4. Pada benda kerja dibuat garis las sesuai Gambar kerja. Diukur dengan
penggaris dan diberi tanda dengan menggunakan penggores atau blade
gergaji bekas. Seperti pada Gambar 3.31.
65
7. Mesin las dinyalakan. Seperti pada Gambar 3.32.
9. Elektroda ditempatkan di atas benda kerja sekitar 10 mm, dan muka ditutup
dengan topeng las kemudian elektroda mulai dinyalakan dengan cara
digoreskan atau dihentakan pada daerah benda kerja yang akan dilas. Seperti
pada Gambar 3.33.
(a) (b)
Gambar 3.33 Persiapan pengelasan. (a) Posisi awal elektroda, (b) Menyalakan
elektroda.
10. Setelah nyala, posisi pengelasan diatur 70° – 80° ke arah jalur yang akan
dilas dan jarak busur elektroda terhadap benda kerja diatur sekitar diameter
elektroda yang dipakai. Gerakan ujung elektroda lurus atau zig-zag. Ukuran
lebar manik atau rigi-rigi las sekitar 3 mm. Seperti pada Gambar 3.34.
66
(a) (b)
Gambar 3.34 Proses pengelasan las listrik. (a) Posisi pengelasan, (b)
Pengelasan.
*Catatan:
Apabila elektroda habis sebelum jalur las selesai, maka harus diadakan
penyambungan jalur las, maka bersihkan daerah yang akan disambung
dari terak dengan memakai palu terak dan sikat kawat.
11. Dalam kondisi dingin benda kerja dibersihkan dengan sikat kawat dan
berilah identitas nomor absen dan kelas, kemudian serahkan kepada
pengajar praktek untuk dinilai. Seperti pada Gambar 3.35.
(a) (b)
Gambar 3.35 Finishing. (a) Membersihkan benda kerja dengan sika kawat, (b)
Memberi identitas pada benda kerja .
12. Bila sudah selesai praktek semua peralatan dan lokasi kerja dibersihkan,
serta peralatan dikembalikan kepada teknis dalam kondisi utuh semula.
67
V. Gambar Kerja
Gambar kerja las listrik job 1seperti pada Tabel 3.14
Tabel 3.14 Gambar Kerja Las Listrik Job 1
Tampak Gambar
3 Dimensi
Tampak Depan
Tampak Atas
68
Tampak Gambar
Samping
69
Nama Hasil Kerja
Elita Dwiyanti
Hikia HanifamMuslima
I. Tujuan
1. Mahasiswa diharapkan dapat menyetel perlengkapan las listrik.
2. Mahasiswa diharapkan dapat membuat sambungan tumpul sebagai dasar
ketiga pengelasan las listrik elektroda terbungkus.
3. Mahasiswa diharapkan dapat menerapkan prinsip pengelasan sambungan
tumpul pada konstruksi baja dan mengerti tentang penerapan simbol las.
4. Mahasiswa diharapkan mengenal tingkat kesulitan pada pekerjaan las
sehingga dapat mengatasi dari kesulitan tersebut dan dapat mengenal las
yang baik maupun yang kurang baik secara pengamatan visual.
70
II. Syarat
1. Telah mempelajari teori praktek las listrik.
2. Telah mempelajari teori keselamatan dan kesehatan kerja.
3. Memakai peralatan sesuai fungsinya.
4. Mengikuti arahan yang dijelaskan oleh pengajar praktek.
4. Digunakan untuk
mengukur garis kerja
Mistar baja diatas pelat untuk jalur
pengelasan.
71
No Nama Alat Gambar Keterangan
5. Untuk memindahkan
benda kerja yang
masih panas.
Tang penjepit.
7. Digunakan untuk
membersihkan
Sikat kawat. sisa-sisa terak yang
menempel pada pelat
agar terlihat lebih
mengkilat.
8. Digunakan untuk
Penggores atau mengGambar
blade gergaji jalur pengelasan pada
bekas. pelat berupa goresan.
72
No Nama Alat Gambar Keterangan
10. Alat bantu untuk
Palu terak atau membersihkan terak
Chipping hammer pada pelat
73
Leader Shoes Untuk melindungi kaki
*Jika tidak ada, dari semburan bunga
boleh api.
menggunakan
sepatu biasa yang
tertutup
seluruhnya
Sebagai tempat kerja
Kamar atau bilik pengelasan agar orang
las, dilengkapi yang ada
dengan sistem Disekitar pekerja tidak
ventilasi terganggu oleh cahaya
las.
B. Bahan
Bahan las listrik job 2, seperti pada Tabel 3.17
Tabel 3.17 Bahan Las Listrik Job 2.
74
No Nama Bahan Gambar Keterangan
2 Diameter 2,6mm
Elektroda E6013
3 Untuk mengGambar
jalur pengelasan pada pelat
Kapur tulis
4. Kedua benda kerja dijepit dengan klem supaya posisinya menyatu dan tidak
bergeser. Seperti pada Gambar 3.37.
75
Gambar 3.37 Mengklem kedua benda kerja.
76
(a) (b)
Gambar 40 Menitik ujung sambungan. (a) Menitik ujung sambungan, (b)
Menempatkan benda kerja.
11. Lakukan proses pengelasan, diawali dari ujung sambungan atas ke ujung
sambungan bawah. Posisi pengelasan diatur 70° – 80° ke arah jalur yang
akan dilas, dan jarak busur elektroda terhadap benda kerja diatur sekitar
diameter elektroda yang dipakai. Gerakan ujung elektroda lurus atau zig-
zag. Ukuran lebar manik atau rigi-rigi las sekitar 3 mm. Seperti pada
Gambar 3.41.
*Catatan:
Apabila elektroda habis sebelum jalur las selesai, maka harus diadakan
penyambungan jalur las, maka bersihkan daerah yang akan disambung dari
terak dengan memakai palu terak dan sikat kawat. Saat melakukan penitikan
harus menggunakan ampere yang tinggi 125.
12. Setelah pengelasan berakhir terak pada benda kerja dibersihkan dengan
menggunakan palu terak. Seperti pada Gambar 3.42.
77
(a) (b)
Gambar 3.42 Membersihkan hasil pengelasan. (a) Hasil pengelasan,
(b) Membersihkan terak.
13. Dalam kondisi dingin benda kerja dibersihkan dengan sikat kawat dan
berilah identitas nomor absen dan kelas, kemudian serahkan kepada
pengajar praktek untuk dinilai. Seperti pada Gambar 3.43
14. Bila sudah selesai praktek semua peralatan dan lokasi kerja dibersihkan,
serta peralatan dikembalikan kepada teknis dalam kondisi utuh semula.
Catatan lainnya:
Saat melakukan penitikan harus menggunakan ampere yang tinggi 125.
78
V. Gambar Kerja
Gambar kerja las listrik job 2 seperti pada Tabel 3.18
Tabel 3.18 Gambar Kerja Las Listrik Job 2
Tampak Gambar
3D
Tampak Depan
Tampak Atas
79
Tampak Gambar
Samping
Arlinda Sesilawati
80
Nama Hasil Kerja
Elita Dwiyanti
II. Syarat
1. Telah mempelajari teori praktek las listrik.
2. Telah mempelajari teori keselamatan dan kesehatan kerja.
3. Memakai peralatan sesuai fungsinya.
4. Mengikuti arahan yang dijelaskan oleh pengajar praktek.
81
Tabel 3.20 Peralatan Las Listrik Job 2
4. Digunakan untuk
mengukur garis kerja
Mistar baja diatas pelat untuk jalur
pengelasan.
5. Untuk memindahkan
benda kerja yang
masih panas.
Tang penjepit.
82
No Nama Alat Gambar Keterangan
6. Untuk menjepit dua
buah pelat.
Klem F
7. Digunakan untuk
membersihkan
Sikat kawat. sisa-sisa terak yang
menempel pada pelat
agar terlihat lebih
mengkilat.
8. Digunakan untuk
Penggores atau mengGambar
blade gergaji jalur pengelasan pada
bekas. pelat berupa goresan.
83
No Nama Alat Gambar Keterangan
11. Untuk membersihkan
spatter pada pelat
Pahat besi kerja agar hasil
pekerjaan lebih rapih
dan bersih.
84
menggunakan
sepatu biasa
yang tertutup
seluruhnya
Sebagai tempat kerja
Kamar atau bilik pengelasan agar orang
las, dilengkapi yang ada
dengan sistem Disekitar pekerja tidak
ventilasi terganggu oleh cahaya
las.
B. Bahan
Bahan las listrik job 3, seperti pada Tabel 3.21.
Tabel 3.21 Bahan Las Listrik Job 3.
Elektroda
E6013 Diameter 2,6mm
85
No Nama Bahan Gambar Keterangan
3
Untuk mengGambar
Kapur tulis jalur pengelasan pada
pelat
1. Lembar kerja atau Job sheet dipelajari dan dipahami dengan baik.
2. Peralatan dan bahan disiapkan sesuai dengan kebutuhan
4. Memakai pakaian keselamatan dan kesehatan kerja. Seperti pada Gambar
3.44.
5. Pada salah satu benda kerja dibuat garis las sesuai Gambar kerja. Diukur
dengan penggaris dan diberi tanda dengan menggunakan kapur tulis. Seperti
pada Gambar 3.45.
6. Satu benda kerja lainnya ditumpangkan pada benda kerja yang sudah dibuat
garis. Seperti pada Gambar 3.45.
86
Gambar 3.45 Memposisikan benda kerja.
7. Kedua benda kerja dijepit dengan klem supaya posisinya menyatu dan tidak
bergeser. Seperti pada Gambar 3.46.
87
Gambar 3.48 Menjepit elektroda pada holder.
(a) (b)
Gambar 3.49 Menitik ujung sambungan. (a) Menitik ujung sambungan,
(b) Membersihkan terak.
13. Lakukan pengelasan, posisi pengelasan diatur 70° – 80° ke arah jalur yang
akan dilas, dan jarak busur elektroda terhadap benda kerja diatur sekitar
diameter elektroda yang dipakai. Gerakan ujung elektroda lurus atau zig-
zag. Ukuran lebar manik atau rigi-rigi las sekitar 3 mm. Seperti pada
Gambar 3.50.
88
*Catatan:
Apabila elektroda habis sebelum jalur las selesai, maka harus diadakan
penyambungan jalur las, maka bersihkan daerah yang akan disambung dari
terak dengan memakai palu terak dan sikat kawat.
14. Setelah pengelasan berakhir terak pada benda kerja dibersihkan dengan
menggunakan palu terak. Seperti pada Gambar 3.51.
(a) (b)
Gambar 3.51 Membersihkan hasil pengelasan. (a) Hasil pengelasan,
(b) Membersihkan terak.
15. Dalam kondisi dingin benda kerja dibersihkan dengan sikat kawat dan
berilah identitas nomor absen dan kelas, kemudian serahkan kepada
pengajar praktek untuk dinilai. Seperti pada Gambar 3.52.
16. Bila sudah selesai praktek semua peralatan dan lokasi kerja dibersihkan,
serta peralatan dikembalikan kepada teknis dalam kondisi utuh semula.
89
V. Gambar Kerja
Gambar kerja las listrik job 3 seperti pada Tabel 3.22
Tabel 3.22 Gambar Kerja Las Listrik Job 3
Tampak Gambar
3 Dimensi
Tampak Depan
Tampak Atas
Tampak Samping
90
VI. Hasil Kerja
Gambar hasil kerja las listrik job 3 seperti pada Tabel 3.23
Tabel 3.23 Gambar Kerja Las Listrik Job 3.
Arlinda Sesilawati
Elita Dwiyanti
91
BAB IV
PENUTUP
4.1 Simpulan
Berdasarkan kegiatan praktikum laboratorium konstruksi baja yang telah
dilaksanakan, dapat disimpulkan ke dalam hal di bawah ini:
4.2 Saran
Adapun saran yang kami berikan pada praktikum konstruksi baja di
laboratorium konstruksi baja:
91
DAFTAR PUSTAKA
Harsono dkk. Analisis Pengelasan SMAW Tegangan DC Terhadap Kekuatan Tarik, Kekerasan,
Foto Maktoro dan Mikro Pada Stainless Stell 304. Jurnal.
https://publikasiilmiah.unwahas.ac.id/index.php/MOMENTUM/article/download/2662/262
3 [14 Mei 2022]
Kamus Besar Bahasa Indonesia, Diakses dari : https://kbbi.web.id/las [14 Mei 2022]
Santoso, Trinova Budi dkk. Pengaruh Kuat Arus Listrik Pengelasan Terhadap Kekuatan Tarik
dan Struktu Mikro Las SMAW dengan Elektroda E7016. Jurnal.
https://media.neliti.com/media/publications/141149-ID-pengaruh-kuat-arus-listrik-
pengelasan-te.pdf [14 Mei 2022]
92
LAMPIRAN
2A-KGE 2022
93
ASISTENSI HARI RABU, 18 MEI 2022
94