Beruflich Dokumente
Kultur Dokumente
Ringkasan Peraturan Umum Lembaga Pendidikan. Keputusan 2299/11
Ringkasan Peraturan Umum Lembaga Pendidikan. Keputusan 2299/11
Peraturan umum lembaga ditulis dalam satu lampiran yang dibagi menjadi empat judul,
yang pada gilirannya dibagi menjadi beberapa bab dengan mata pelajaran yang sesuai.
Judul II yang berkaitan dengan kegiatan pendidikan dibagi menjadi dua bab
Judul III terkait dengan organisasi kegiatan kelembagaan dibagi menjadi empat bab
Judul I
Bab 1.- kerangka hukum
Judul II
Bab 1.- tindakan pendidikan
Judul III
Bab 1.-Tim kerja institusi:
Aspek teknis-pedagogis
Aspek Kurikuler
Pendampingan, Evaluasi, Akreditasi, Promosi
dan Sertifikasi Mahasiswa
Rencana Kesinambungan Pedagogis
Perjanjian Koeksistensi
Rencana Pencegahan Risiko
Penilaian Diri Kelembagaan
Wajib sekolah
Prasasti
Penugasan Lowongan di Tahun Pertama
Tingkat Wajib
Registrasi dan efeknya
hari sekolah
Masuk dan Keluar Siswa
Permanen dan Penarikan Awal Siswa
Perpindahan Siswa
Praktek mengajar
Perpustakaan
baju sekolah
Buku, Perlengkapan Sekolah dan Alat
Laboratorium
museum sekolah
Arsip Sejarah Sekolah
Simbol, Kisah Sekolah dan Kalender
Klasifikasi Kisah Sekolah
pengawasan pedagogis
urusan pengawasan lainnya
Judul IV
2. 1.- SISWA
Pasal 7. Siswa dari setiap lembaga sekolah adalah penerima utama dan subjek
penting dari tindakan pendidikan.
Pasal 13. Tautan yang dibangun antara mereka yang bertanggung jawab atas
siswa dan lembaga pendidikan meliputi:
1. Kewajiban mengasuh, oleh Institusi dan stafnya tidak mengecualikan pelaksanaan
hak otoritas orang tua.
2. Kepatuhan yang ketat terhadap keputusan pengadilan terkait dengan siswa dan
mereka yang bertanggung jawab untuk itu.
Pasal 15 Orang tua, wali, dan/atau penanggung jawab peserta didik BERHAK:
2.3 STAF
Pasal 20. Lembaga Pendidikan dan otoritas yang berwenang akan menjamin
partisipasi demokratis dari pengelola, anggota tim manajemen, guru, ayah, ibu
dan/atau wali, anak-anak, remaja, pemuda dan dewasa, alumni, tenaga
administrasi dan/atau tenaga kependidikan. profesional dari tim pendukung,
anggota koperasi sekolah, serikat pekerja dan organisasi lain yang terkait dengan
lembaga, sesuai dengan proyek kelembagaan dan ideologi itu sendiri di lembaga
yang dikelola secara pribadi.
Pasal 21. Lembaga Pendidikan dan otoritas yang berwenang akan mendorong
terciptanya organisasi yang demokratis dan/atau representatif, menjamin kondisi
kelembagaan untuk tujuan tersebut, sesuai dengan proyek kelembagaan dan
ideologi itu sendiri dalam Lembaga yang dikelola swasta.
Pasal 24. Pusat Mahasiswa dan bentuk organisasi lainnya. Lembaga pendidikan
akan mengakui badan perwakilan mahasiswa, dalam bentuk Student Center atau
bentuk organisasi lainnya, dalam ketentuan yang ditetapkan dalam peraturan
umum ini dan dalam peraturan yang berlaku. Otoritas sekolah yang kompeten
akan mengakui Pusat Siswa yang dibentuk dan/atau akan dibuat. Pengakuan akan
memiliki syarat bahwa badan memastikan partisipasi semua siswa dan
menerapkan contoh musyawarah dalam keputusannya.
Pasal 25. Dari Ikatan Alumni. Institusi Pendidikan mungkin memiliki contoh
partisipasi organik dari mantan siswa pendirian dalam kerangka proyek
institusional.
Pasal 26. Dari Persatuan Orang Tua dan Penanggung Jawab Siswa. Institusi
Pendidikan dapat memiliki contoh organik dan/atau kelompok partisipasi orang
tua, tutor, wali, pengasuh dan/atau mereka yang bertanggung jawab atas siswa
pendirian, dalam kerangka Proyek Institusi.
Pasal 27. Dari Asosiasi Koperasi Sekolah. Setiap lembaga pendidikan milik
negara akan mengorganisir Kooperator Sekolahnya, yang dibentuk secara
sukarela oleh anggota komunitas pendidikan, dengan tujuan utama untuk
mendukung kerja lembaga tersebut. Untuk keperluan pengorganisasian, integrasi,
operasi dan pengelolaan ekonomi-keuangan berlaku peraturan-peraturan yang
berlaku di bidang Direktorat Jenderal Kebudayaan dan Pendidikan.
Pasal 28. Dewan Sekolah: Direktorat Jenderal Kebudayaan dan Pendidikan akan
mempromosikan konstitusi Dewan Sekolah, di lembaga pendidikan, sesuai
dengan resep berikut:
1. Setiap lembaga pendidikan, yang dikelola publik dan/atau dikelola swasta, dapat
memiliki Dewan Sekolah, perwakilan badan penasehat perguruan tinggi dari semua
sektor komunitas pendidikan.
2. Tujuan utama Dewan Sekolah adalah untuk mempromosikan organisasi dan
penguatan komunitas pendidikan, merangsang partisipasi, persatuan dan
koeksistensi solidaritas mereka, dalam kerangka proyek kelembagaan. Demikian
juga, itu akan dapat memberi nasihat kepada tim manajemen tentang masalah
kepentingan institusional apa pun.
3. Setiap Dewan Sekolah akan terdiri dari sektor-sektor yang membentuk komunitas
pendidikan, dengan perwakilan yang dipilih secara demokratis dari rekan-rekan
mereka:
1. Siswa
2. Orang tua dan/atau penanggung jawab peserta didik
3. Alumni
4. Guru
5. Asisten administrasi dan/atau pendidikan
6. Asosiasi Kerja Sama
7. Organisasi lain yang terkait dengan lembaga pendidikan
Direktorat Jenderal Kebudayaan dan Pendidikan akan menyetujui perangkat yang
diperlukan untuk organisasi, operasi, koordinasi dan pengawasan Dewan
Sekolah.