Sie sind auf Seite 1von 62

BERGEMBIRALAH!

DAN DATANG KEPADANYA


Sabat, 06 Januari 2024

Selamat pagi, selamat hari sabat, selamat tahun baru 2024


Ayat tema pada pagi sabat ini terdapa dalam
Amsal 15:15 “Hari orang berkesusahan buruk semuanya, tetapi orang yang gembira hatinya
selalu berpesta.”
Sabat ini dalam acara keluarga kita akan buka dengan membahas tentang “bergembira”, kita
masih dalam suasana tahun baru dan mudah-mudahan kita masih dalam suasana hati dan
hidup yang gembira.
Tertawa tidak membutuhkan biaya tapi tertawa dapat menghasilkan energi positif. Tertawa
dianggap obat mujarab untuk membangkitkan semangat yang patah dan membuat tubuh
lebih sehat. Saat kita tertawa hormon endorfin dilepaskan, sehingga kita merasa lebih baik.
Selain bermanfaat untuk kesehatan mental, tertawa juga berpengaruh positif terhadap
kesehatan tubuh jasmani: menyehatkan jantung, syaraf-syaraf tak lagi tegang, sistem
kekebalan tubuh pun meningkat.
Manfaat Tertawa untuk Kesehatan Fisik dan Mental
Perubahan hormon yang terjadi saat tertawa membawa berbagai manfaat untuk kesehatan
tubuh. Berikut adalah beberapa manfaat tertawa:
1. Mengurangi stres
Manfaat tertawa yang pertama adalah mengurangi stres. Saat tertawa, beban pikiran sedikit
berkurang dan perasaan pun menjadi lebih positif dan senang.
Pasalnya, tertawa dapat mengurangi kadar hormon stres, seperti kortisol, epinefrin
(adrenalin), dan dopamin, sekaligus meningkatkan hormon endorfin yang dikenal sebagai
hormon kebahagiaan. Selain itu, tertawa juga dapat meningkatkan sirkulasi darah dan
membantu relaksasi otot. Berbagai hal tersebutlah yang menjadikan tertawa sebagai salah
satu cara mengurangi stres.
2. Mengurangi gejala depresi
Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, tertawa mampu mengurangi hormon stres yang
juga dapat menyebabkan depresi. Bahkan, tertawa dinilai mampu meningkatkan kualitas
hidup, termasuk kondisi psikologis seseorang. Karena manfaatnya itulah, tertawa dijadikan
sebagai salah satu metode terapi pendukung untuk mengurangi gejala depresi dan gangguan
kecemasan.
3. Mengurangi risiko serangan jantung
Sebuah penelitian menyatakan bahwa tertawa adalah salah satu bentuk latihan aerobik untuk
menjaga kesehatan jantung. Tertawa diketahui dapat menurunkan hormon stres, mengurangi
peradangan dan penyumbatan pada pembuluh darah, serta meningkatkan kolesterol baik
(HDL) dalam tubuh. Oleh karena itu, tertawa dianggap sebagai salah satu cara menjaga
kesehatan jantung, termasuk mengurangi risiko terjadinya serangan jantung.
4. Memperkuat imunitas tubuh
Saat tertawa, terjadi peningkatan antibodi di dalam tubuh. Zat ini berperan penting dalam
membentuk kekebalan tubuh terhadap penyakit dan infeksi.
Orang yang rajin tertawa disebut memiliki tingkat stres yang lebih rendah dan imunitas yang
lebih kuat, sehingga bisa lebih jarang sakit dan berisiko lebih rendah untuk terkena berbagai
penyakit.
“Hati yang gembira adalah obat yang manjur, tetapi semangat yang patah mengeringkan
tulang." (Amsal 17:22). Semangat patah adalah semangat yang padam, tak ada gairah
menjalani hidup, bersusah hati, murung, lemah lunglai dan letih lesu.
Orang yang terus bersusah hati, murung atau bermuram durja tak mampu melihat sisi positif
dari setiap permasalahan yang dialami, sehingga pikirannya pun dipenuhi hal-hal negatif yang
pesimis.
Hati dan pikiran dibelenggu ketakutan dan kecemasan: “Karena yang kutakutkan, itulah yang
menimpa aku, dan yang kucemaskan, itulah yang mendatangi aku.” (Ayub 3:25).
Permasalahan yang kita hadapi tampak besar dan berat, tentu sulit rasanya bisa tersenyum
dan bergembira.
Beban permasalahan jangan dipikul sendiri! Datanglah kepada Tuhan, pasti ada pertolongan,
karena tangan-Nya selalu terbuka menyambut kita: “Marilah kepada-Ku, semua yang letih
lesu dan berbeban berat, Aku akan memberi kelegaan kepadamu.” Matius 11:28.
Bawa pada Yesus semua beban kita agar kita tidak menjadi letih, beban kita akan terasa
ringan dalam kehidupan kita, ketika kita memberikan beban kita pada Yesus maka Dia akan
memberi kelegaan kepada kita, kita akan merasa damai, kita akan merasa sukacita setiap
saat, bawa beban kepada Yesus melalui doa pribadi kita.
Kekuatiran dan kecemasan takkan mengubah keadaan, “Siapakah di antara kamu yang karena
kekuatirannya dapat menambahkan sehasta saja pada jalan hidupnya?” Matius 6:27.
Kalau kita memandang problema, tawarlah hati ini, namun jika kita menyadari dan
memahami betapa besar kasih Tuhan, betapa dahsyat kekuatan kuasa-Nya, tak ada alasan
menjadi lemah. Kita punya Bapa yang baik, mengerti dan peduli dengan keadaan kita.
Jangan bersusah hati! Serahkan beban persoalan Saudara kepada Tuhan, Dia pasti tolong!

TUHAN YESUS MEMBERKATI🙏🏼


Sabat, 13 Januari 2024
“ORANG-ORANG BAHAGIA”
Mazmur 1:1 “Berbahagialah orang yang tidak berjalan menurut nasihat orang fasik, yang
tidak berdiri di jalan orang berdosa, dan yang tidak duduk dalam kumpulan pencemooh.”
Siapakah orang-orang paling bahagia di dunia? Berikut ini adalah jawabannya: "Barangsiapa
mendahulukan Allah sebagai yang pertama, terakhir, dan terbaik adalah orang-orang yang
paling bersukacita di dunia" (Messages to Young People, hal. 36).
Ayat renungan kita pada hari ini menjelaskan bahwa orang-orang merasa bahagia oleh karena
mereka tidak melakukan tiga hal berikut. Pertama, mereka tidak mengikuti nasehat duniawi.
Kedua, mereka tidak melalui jalan orang-orang berdosa. Ketiga, mereka tidak bergabung
dalam kelompok pencemooh. Sebagai pemuda Allah, kita harus berani untuk menolak tema
seperti itu, oleh karena mereka dapat merampas kebahagiaan serta merampas surga.
Teman yang kita pilih harus dipilih secara hati-hati, setiap orang akan menyadari bahwa ia
adalah penguasa atas tujuan hidupnya sendiri! Kebahagiaanmu untuk hidup ini, dan
kehidupan masa depan yang kekal berada pada dirimu sendiri. Jika kamu memilih,
kemungkinan kamu akan berteman dengan mereka yang memiliki pengaruh untuk
merendahkan pemahamanmu, kata-kata, serta moral kamu. Kamu dapat melepaskan tali
kekang untuk nafsu makan dan hasrat, kuasa yang rendah, berkata kasar, dan merendahkan
diri sendiri pada tingkat yang paling rendah. Pengaruh kamu dapat mengkontaminasi orang
lain, dan kamu adalah penyebab hancurnya orang-orang yang seharusnya dibawa untuk
mengenal Kristus, kamu dapat memperoleh kepastian dari Kristus, dari yang benar, dari
kesucian, dan dari surga. Dalam masa penghakiman, mereka yang sesat akan
mempersalahkan kamu dan berkata, ‘Jika saja bukan karena pengaruhnya, saya tidak akan
tersandung seperti ini sehingga menghina agama, la memiliki terang, ia tahu jalan menuju
surga. Saya bebal, dan mengikuti arah menuju kehancuran, jawaban bagaimana yang dapat
kita berikan terhadap beban seperti itu? Seberapa pentingkah hal ini dimana setiap orang
hendak mempertimbangkan kemana la mengarahkan jiwa-jiwa itu" (Ibid. hal. 31, 32).
Jika kita benar-benar ingin bahagia, maka kita harus menghindari nasehat duniawi, menolak
mengikuti jalan orang orang berdosa, dan tidak bergaul dengan orang-orang pencemooh.
Mengapa? Oleh karena mereka menuntun kita ke jalan yang durhaka dan berdosa, dan itu
adalah jalan menuju dukacita. Itu adalah jalan luas menuju kehancuran.
Dalam jalan raya surga, terdapat tanda-tanda yang mengatakan, "Terus ke Depan”. Tetapkan
hati untuk melalui jalan itu dengan bahagia.
Bahagia merupakan suatu perasaan yang didambakan setiap orang dalam hidupnya. Sebab,
jika kita bisa menjalani hidup dengan bahagia, pasti kehidupan pun akan menyenangkan dan
lebih bermakna. Namun, bagaimana cara membuat diri lebih bahagia? Ternyata, tidak terlalu
sulit dan cukup sederhana. Kita hanya perlu mencoba beberapa tips berikut agar hidup lebih
bahagia.
1. Cobalah untuk merasa senang, bersikaplah terbuka pada berbagai aktivitas baru yang
memberikan perasaan puas. Melakukan apa yang kita sukai juga merupakan langkah besar
dalam meningkatkan tingkat kebahagiaan.
2. Belajar mencintai diri sendiri (self compassion) Mengritik diri sendiri dengan keras hanya
akan membuat hidup kita sengsara. Jadi, cobalah untuk belajar melakukan self-compassion,
misalnya, dengan membayangkan apa yang kita katakan kepada seorang teman dalam situasi
yang sama.
3. Buatlah pengalaman menyenangkan terasa selama mungkin. Caranya, renungkan satu atau
dua pengalaman positif dalam hidup kita selama dua hingga tiga menit setiap harinya.
Semakin lama kita merenung, semakin lama pula kita akan fokus pada kegembiraan yang
diperoleh dari pengalaman itu.
Cara terbaik untuk memulai hari adalah dengan melakukan kegiatan yang akan membuat kita
lebih bersemangat menjalani hari, seperti olahraga, membuat jurnal, atau meminum
secangkir kopi atau teh. Selain itu, mengikuti media sosial milik seorang influencer yang
inspirasional juga bisa memberi kita motivasi.
5. Melakukan meditasi rutin, Meditasi rupanya dapat mengubah otak sepenuhnya. Bahkan,
penelitian menunjukkan bahwa meditasi harian sebenarnya dapat meningkatkan kebahagiaan
berkat adanya neuroplastisitas.
Berusahalah untuk merasakan kebahagiaan setiap hari Bersama Yesus dan keluarga kita amin.
TUHAN YESUS MEMBERKATI
Sabat, 20 Januari 2024
MODEL PERNIKAHAN “SATU DAGING”

Kejadian 2:24 “Sebab itu seorang laki-laki akan meninggalkan ayahnya dan ibunya dan bersatu dengan
istrinya, sehingga keduanya menjadi satu daging”.

ARTI MENJADI SATU DAGING DALAM SUATU PERNIKAHAN

Istilah “satu daging” berasal dari Kejadian mengenai penciptaan Hawa. Kejadian 2:21-24
menggambarkan proses di mana Allah menciptakan Hawa dari tulang rusuk yang diambil dari sisi
Adam ketika dia tidur. Adam mengakui bahwa Hawa adalah bagian dari dirinya—mereka secara
kenyataan adalah “satu daging”. Istilah “satu daging” berarti bahwa sebagaimana tubuh kita adalah
satu kesatuan yang utuh dan tidak dapat dipotong-potong dan tetap utuh, demikianlah rencana Allah
bagi hubungan pernikahan. Bukan lagi dua makhluk (dua individu), tetapi sekarang adalah satu
kesatuan (pasangan yang menikah). Ada sejumlah aspek dari kesatuan yang baru ini.

Dalam hubungan dengan ikatan emosi, unit yang baru itu lebih penting dari semua hubungan yang
sebelumnya dan yang akan datang. Beberapa pasangan yang sudah menikah terus menempatkan
ikatan dengan orang tua lebih dari pada dengan pasangan yang baru. Ini adalah resep untuk bencana
dalam pernikahan dan bertolak belakang dengan rencana Allah yang semula tentang “meninggalkan
dan bersatu”. Masalah yang sama bisa berkembang ketika pasangan mulai menarik diri lebih dekat
kepada anak untuk memenuhi kebutuhan emosinya dari pada kepada pasangannya.

Secara emosi, rohani, intelek, keuangan, dan dalam setiap cara yang apapun, pasangan menjadi satu.
Bahkan sebagaimana satu bagian tubuh mempedulikan bagian-bagian tubuh yang lain (lambung
mencerna makanan untuk tubuh, otak memberi tubuh petunjuk untuk kebaikan dari seluruh tubuh,
tangan bekerja demi tubuh, dll), demikianlah masing-masing pasangan dalam pernikahan
mempedulikan yang lainnya. Setiap pasangan tidak lagi melihat uang sebagai uang “saya”; tetapi lebih
sebagai uang “kami”. Efesus 5:22-33 dan Amsal 31:10-31 masing-masing menerapkan “kesatuan” ini
kepada peranan suami dan kepada istri.

Secara fisik, mereka menjadi satu daging, dan hasil dari satu daging itu diwujudkan dalam anak-anak
yang dihasilkan oleh kesatuan ini; anak-anak ini sekarang memiliki suatu bangunan genetik yang
khusus, yang unik untuk kesatuan mereka. Bahkan dalam aspek seksual dari hubungan mereka, suami
dan istri tidak menganggap tubuh mereka sebagai milik mereka sendiri tetapi kepunyaan pasangan
mereka (1 Korintus 7:3-5). Juga mereka tidak berpusat pada kesenangan mereka sendiri tetapi lebih
memberi kesenangan kepada pasangan mereka.

Kesatuan ini dan keinginan untuk menguntungkan satu sama lain tidaklah otomatis, khususnya setelah
kejatuhan manusia ke dalam dosa. Manusia, dalam Kejadian 2:24, diberitahukan untuk “bersatu”
dengan istrinya. Kata ini mengandung dua pemikiran. Kesatu adalah “ditempelkan” kepada istrinya,
suatu gambaran dari betapa eratnya ikatan pernikahan itu. Aspek yang lain adalah “mengejar” istri.
“Mengejar” ini adalah melampaui masa pacaran dan masuk kepada pernikahan, dan terus berlanjut
sepanjang pernikahan. Kecenderungan daging adalah “melakukan apa yang terasa baik bagiku”
bukannya memikirkan apa yang akan menguntungkan pasangan. Dan sikap berpusat kepada diri
sendiri ini adalah tempat di mana pernikahan umumnya jatuh begitu “bulan madu berakhir”. Daripada
setiap pasangan memusatkan perhatian kepada bagaimana kebutuhannya tidak dipenuhi, seharusnya
dia tetap memusatkan perhatian pada pemenuhan kebutuhan pasangannya.

Seindah apapun bagi dua orang yang hidup bersama memenuhi kebutuhan satu sama lain, Allah
memiliki panggilan yang lebih tinggi untuk pernikahan. Sama seperti mereka melayani Kristus dengan
kehidupan mereka sebelum pernikahan (Roma 12:1-2), sekarang mereka melayani Kristus bersama
sebagai satu unit dan membesarkan anak-anak mereka untuk melayani Allah (1 Korintus 7:29-34;
Maleakhi 2:15; Efesus 6:4). Priskila dan Akwila, dalam Kisah 18, akan menjadi contoh yang baik untuk
hal ini. Sebagai pasangan yang melayani Kristus bersama, sukacita yang Roh Kudus berikan akan
memenuhi pernikahan mereka (Galatia 5:22-23). Di Taman Eden, ada tiga kehadiran (Adam, Hawa,
dan Allah), dan ada sukacita. Jadi, jika Allah adalah pusat dari suatu pernikahan hari ini, akan ada
sukacita. Tanpa Allah, kesatuan yang sejati dan sempurna adalah mustahil adanya.

Apakah yang terjadi dalam cerita ini sebelum pernyataan mengenai suami dan istri menjadi "satu
daging" (Kej. 2: 24)?

Kunci untuk menerapkan nasihat Paulus kepada istri dan suami adalah dengan melihat sumbernya di
Kejadian 2: 24 (dalam Ef. 5: 31) sebagai puncaknya. Saat ia merenungkan kisah Penciptaan Kejadian,
Paulus memikirkan kebutuhan jemaat Kristen dan hubungan keluarga yang sehat di dalamnya. Dia
mendengar dalam Kejadian 2: 24 sebuah pesan yang bergema sepanjang waktu. Dengan rancangan
Ilahi, pernikahan dimaksudkan untuk menjadi hubungan "satu daging", dengan kesatuan seksual yang
tercermin dalam kesatuan emosional dan spiritual, dan kesatuan emosional dan spiritual membawa
makna pada hubungan seksual.

Perhatikan bahwa dalam memilih Kejadian 2: 24, Paulus memilih pernyataan tentang pernikahan yang
dibuat sebelum Kejatuhan dan menerapkannya pada hubungan antara suami dan istri Kristen. Di dunia
kita yang jelas setelah kejatuhan, eksploitasi yang merajalela dari hubungan seksual antara seorang
pria dan seorang wanita mengungkapkan betapa mengakarnya dalam budaya modern bahwa ide
persatuan seksual menunjuk pada penaklukan wanita. Paulus berpendapat bahwa hubungan seksual,
sebagaimana tercermin dalam Kejadian, bukanlah salah satu penaklukan tetapi persatuan. Itu tidak
melambangkan atau menyatakan dominasi laki-laki tetapi persatuan suami dan istri, sedemikian rupa
sehingga mereka adalah "satu daging". Maka, kita dapat melihat baik Efesus 5: 21-33 maupun
Kejadian 2: 24, sebuah teologi pernikahan dan seksualitas yang penting, berlawanan dengan budaya,
dan sesuatu yang dirancang untuk memperbaiki atau menangkal sesuatu yang berbahaya dan tidak
diinginkan.

Dalam konteks yang sama ini, Paulus dalam ayat berikutnya berbicara tentang "rahasia besar" (baca
Ef. 5: 32). Ini mencakup kedua sisi metafora ganda yang telah Paulus diskusikan: Pernikahan Kristen
dipahami dalam terang hubungan Kristus dengan gereja-Nya (Ef. 5: 32) dan hubungan Kristus dengan
gereja-Nya dipahami dalam terang pernikahan Kristen (Ef. 5: 32).

Pernikahan Kristen ditinggikan dengan membandingkannya dengan hubungan antara Kristus


dan gereja. Selain itu, dengan memikirkan hubungan gereja dan Kristus melalui lensa
pernikahan Kristen yang penuh perhatian, orang percaya mendapatkan kejelasan baru
tentang hubungan mereka dengan Kristus. Dengan cara apakah Efesus 5: 33 berfungsi sebagai
ringkasan singkat dari nasihat Paulus dalam Efesus 5: 21-32? Jika sudah menikah,
bagaimanakah Anda dapat berusaha untuk lebih sepenuhnya menerapkan asas-asas ini dalam
pernikahan Anda?
"Hai suami, kasihilah istrimu sebagaimana Kristus telah mengasihi jemaat dan telah
menyerahkan diri-Nya baginya untuk menguduskannya, sesudah Ia menyucikannya dengan
memandikannya dengan air dan firman, supaya dengan demikian la menempatkan jemaat di
hadapan diri-Nya dengan cemerlang tanpa cacat atau kerut atau yang serupa itu, tetapi
supaya jemaat kudus dan tidak bercela.

Sabat, 27 Januari 2024


PERNIKAHAN ITU TERHORMAT

Rencana Allah yang Asli … Tuhan Allah yang menciptakan upacara pernikahan yang pertama
Bahwa lembaga pernikahan berasal dari ALLAH PENCIPTA seluruh alam semesta.
Pernikahan itu adalah salah satu HADIAH PERTAMA dari Allah untuk manusia Dan Pernikahan
itu satu lembaga Diantara dua lembaga yang dibawa oleh Adam ketika Adam di usir keluar
dari taman FIRDAUS.

A. Prinsip Pernikahan Kristen

1. Citra Allah
Untuk mengerti rencana Allah dalam pernikahan, kita harus memulai dengan maksud Allah
yang sesungguhnya terhadap umat manusia seperti yang terdapat dalam Kej. 1 dan Kej. 2.19
Allah menciptakan manusia sesuai dengan citra-Nya. Berfirmanlah Allah: "Baiklah Kita
menjadikan manusia menurut gambar dan rupa Kita, supaya mereka berkuasa atas ikan-ikan
di laut dan burung-burung di udara dan atas ternak dan atas seluruh bumi dan atas segala
binatang melata yang merayap di bumi. Maka Allah menciptakan manusia itu menurut
gambar-Nya, menurut gambar Allah diciptakan-Nya dia; laki-laki dan perempuan diciptakan-
Nya
mereka" (Kej. 1:26-27). Manusia adalah makhluk pribadi yang tidak seperti ciptaan yang lain.
Kita mempunyai kemampuan yang unik untuk berelasi-berelasi dengan Allah dan berelasi
antara manusia yang satu dengan yang lain. Allah mengembuskan napas kehidupan ke dalam
manusia dan kita menjadi makhluk hidup. "Ketika itulah TUHAN Allah membentuk manusia
dari debu tanah dan menghembuskan nafas hidup ke dalam hidungnya; demikianlah manusia
itu menjadi makhluk yang hidup." (Kej. 2:7) Sebagai manusia, kita mempunyai kemampuan
untuk mencerminkan citra Allah yang memiliki sifat-sifat: belas kasih, baik, sabar, mengasihi,
intelektual, kreatif, dan suci.

2. Hubungan Intim
Hubungan pernikahan adalah jenis hubungan yang paling intim di antara semua jenis
hubungan antar manusia. Pernikahan mencakup suatu penyatuan yang misterius dari dua
pribadi yang terpisah dengan suatu cara yang khusus, sehingga mereka menjadi satu daging.
Seorang suami dan istri berhubungan satu dengan yang lain melalui pengalaman-pengalaman
yang lebih luas dan bermacam-macam jika dibandingkan dengan makhluk lain. Hubungan ini
menjadi istimewa karena terjadi dalam suatu batasan, suatu ikatan janji seumur hidup antara
satu dengan yang lain. Pernikahan meliputi jangka waktu dari awal tahun kedewasaan, usia
menengah, usia tua sampai diakhiri dengan kematian. Tidak ada hubungan lain yang
berkembang seperti ini, yaitu hubungan yang penuh dengan kenangan. Hubungan dengan
teman dan rekan sekerja penting, tetapi tidak ada hubungan yang melebihi hubungan
pernikahan dalam hal keintiman.

3. Mereka Menjadi Satu


"Sebab itu seorang laki-laki akan meninggalkan ayahnya dan ibunya dan bersatu dengan
istrinya, sehingga keduanya menjadi satu daging. Mereka keduanya telanjang, manusia dan
istrinya itu, tetapi mereka tidak merasa malu" (Kej. 2:24-25) Ayat-ayat ini menekankan adanya
ciri-ciri yang lengkap dari dua pribadi dalam suatu pernikahan. Meninggalkan dan
keterpisahan dengan ikatan yang lama adalah penting dalam pernikahan. Dalam istilah
"meninggalkan", ada aspek sosial dan hukum dari suatu pernikahan. Namun, yang lebih
penting, ada tindakan meninggalkan secara emosi dan mental. Ikatan yang lama dengan
orang tua, saudara, dan teman tidak diabaikan, tetapi setelah pernikahan, janji dan posisi
kejiwaan dari seseorang berubah dan ditujukan kepada ikatannya.
Pernikahan tidak boleh diartikan sekadar selembar kertas yang ditandatangani oleh pendeta
atau petugas yang berwenang. Ini lebih dari sekadar dua orang yang hidup di bawah satu atap
atau tidur di atas tempat tidur yang sama. Pernikahan harus diartikan sebagai perpaduan dari
dua pribadi yang menjadi satu, yang diikat dalam sebuah janji. Kesatuan ini juga merupakan
pengungkapan perasaan yang saling menguntungkan dari dua emosi yang sudah ditetapkan
oleh Allah. Tujuannya adalah kesatuan, keintiman, dan adanya saling berbagi hati, perasaan,
dan rahasia pribadi antara satu dengan yang lain tanpa adanya halangan. Persatuan dari dua
jenis kelamin yang berbeda dan menjadi satu daging semakin memperkuat cinta kasih dan
membuatnya bertumbuh. Persatuan itu juga mendorong cinta menjadi suatu kesetiaan dan
membuatnya bertahan lama. Tindakan dari mengasihi bukan hanya menerima, tetapi juga
memberikan rasa aman dalam pernikahan. Hubungan pria dan wanita yang sudah menjadi
"satu daging" adalah merupakan suatu kesatuan manusia yang seimbang. Segala bentuk
persatuan poligami, pernikahan dengan lebih dari satu pasangan, atau homoseksual tidak bisa
menjadi satu daging seperti yang diciptakan Tuhan. "Tetapi mengingat bahaya percabulan,
baiklah setiap laki-laki mempunyai isterinya sendiri dan setiap perempuan mempunyai
suaminya sendiri" (1 Kor. 7:2).
Apabila PRINSIP pernikahan petunjuk Allah diakui dan dituruti oleh manusia ... Maka
pernikahan itu adalah menjadi suatu berkat karena Pernikahan itu menjaga

1. Kesucian manusia 2. Kebahagian manusia


3. Melengkapi kebutuhan pergaulan 4. Meningkatkan kesehatan tubuh
5. Meningkatkan pikiran dan moral manusia

Sebagai suatu umat kita tidak pernah melarang orang untuk menikah kecuali apabila memang sudah
sangat nyata pernikahan itu akan menyengsarahkan kedua belah pihak bahkan dalam kasus yang
demikian ini pun kita hanya memberikan nasihat dan bimbingan.

Pernikahan adalah suatu PERSEKUTUAN SEUMUR HIDUP


Lambang Persatuan antara Tuhan Yesus dengan umat-Nya, Setiap rencana pernikahan harus
dipertimbangkan dengan sangat hati-hati karena pernikahan itu adalah ikatan seumur hidup bagi
kedua belah pihak pria maupun wanita harus mempertimbangkan dengan sangat hati-hati apakah
mereka berdua dapat bersatu melalui berbagai perubahan nasib sepanjang umur hidup mereka nanti .

Periksalah dengan teliti supaya bisa melihat Apakah pernikahan itu akan
1. Mendatangkan kebahagiaan Atau
2. Tidak harmonis dan mendatangkan kesusahan / kemalangan

Tanyakan pada diri sendiri tiga pertanyaan yang penting ini:


1. Apakah pernikahan ini akan menolong untuk mengarahkan saya ke surga?
2. Apakah pernikahan ini akan menambah kasih setia saya kepada Allah?
3. Apakah dengan pernikahan ini menambah kegunaan saya didalam hidup ini? Apabila jawaban
pertanyaan ini memuaskan Maka Maju terus dengan rencana pernikahanmu di dalam takut dan
hormat kepada Tuhan.
Sabat, 10 Februari 2024
APAKAH ADA YANG SALAH DALAM PERNIKAHAN

Selamat pagi … selamat hari sabat


Kejadian pasal 1 dan Kejadian Pasal 2 melihat kembali tujuan Tuhan dalam suatu pernikahan,
kita pasti bertanya, "Apa yang salah?" Dalam rancangan-Nya untuk umat manusia, Allah
memberikan kebebasan yang luas kepada manusia. Allah tidak ingin manusia menjadi robot
yang buta dan tanpa pikiran. Allah menghendaki mereka untuk kreatif dan menggunakan
pikiran mereka, membuat keputusan sebagai hak mereka, sekalipun tetap ada dalam batasan
umum dari rancangan-Nya (Kej. 1:28-31).
1. Kejatuhan Manusia dalam Dosa
Kitab Kejadian menjelaskan hal ini dengan menunjukkan bahwa Allah menawarkan semua
pohon yang ada di taman sebagai pilihan manusia, kecuali satu pohon. Lalu TUHAN Allah
memberi perintah kepada manusia: "Semua pohon dalam taman ini boleh kaumakan buahnya
dengan bebas, tetapi pohon pengetahuan tentang yang baik dan yang jahat itu, janganlah
kaumakan buahnya, sebab pada hari engkau memakannya, pastilah engkau mati" (Kej. 2:16-
17). Berbagai macam kegiatan terbuka bagi umat manusia selama mereka tetap tinggal dalam
maksud Allah yang mencerminkan sifat sejati dari Allah. Maksud-maksud ini adalah untuk
kebaikan dan keuntungan umat manusia. Namun, mereka memilih jalan mereka sendiri
dengan menolak pimpinan dan persahabatan Allah. Inilah awal dari dosa. Citra Allah dalam
hidup mereka menjadi rusak, menimbulkan akibat yang fatal dalam semua hubungan.
Marilah kita dalam kehidupan setiap hari memilih tawaran yang Tuhan berikan untuk tetap
melakukan apa yang Dia minta kita lakukan

2. Akibat Dosa dalam Pernikahan


Akibat-akibat ini dimulai dalam pernikahan. Setelah jatuh dalam dosa, pria dan wanita
berhenti bersikap terbuka satu dengan yang lain dan dengan Tuhan. "Maka terbukalah mata
mereka berdua dan mereka tahu, bahwa mereka telanjang ..., bersembunyilah manusia dan
istrinya itu terhadap TUHAN Allah di antara pohon pohonan dalam taman (Kej 3:7, 8 )"
Disinilah dimulainya ketidak jujuran manusia, bahkan antara pasangan seringkali kita
menyembunyikan hal hal yang seharusnya tidak disembunyiakan bahkan. Mereka juga
mendapati keirihatian di antara anak-anak mereka. "Tetapi Kain dan korban persembahannya
tidak diindahkan-Nya. Lalu hati Kain menjadi sangat panas, dan mukanya muram." (Kej. 4:5)
Dosa menjadi penghalang manusia dan keturunan-keturunannya hingga sekarang.
Tujuan Penebusan bagi Pernikahan
Dosa manusia memerlukan penebusan untuk memulihkan ciptaan dan hubungan yang sudah
rusak. "Dia yang tidak mengenal dosa telah dibuat-Nya menjadi dosa karena kita, supaya
dalam Dia kita dibenarkan oleh Allah." (2 Kor. 5:21) Bacalah Rm. 5:6-15; 1 Kor. 15:45-50.
Kristus datang untuk memulihkan keberadaan manusia yang telah rusak ketika terpisah dari
Allah. Hanya dengan mengizinkan Kristus memulihkan kehidupan kita, maka citra Allah bisa
terlihat kembali dalam kehidupan manusia. Pemulihan citra akan menjadi sempurna ketika
Kristus datang kembali. Alkitab Perjanjian Baru mengatakan bahwa kita harus memulainya
dari sekarang, khususnya untuk suatu hubungan dalam pernikahan. Orang-orang percaya
mengharapkan pertolongan Allah yang penuh dengan anugerah untuk memulihkan "kesatuan
kasih" dalam kehidupan pernikahan mereka. Harapan untuk memiliki hubungan pernikahan
yang sesuai dengan kehendak Allah dipulihkan agar manusia dikembalikan pada rencana Allah
yang semula. Mari kita melanjutkan pelajaran berikutnya untuk mengetahui bagaimana kita
dalam Kristus mengalami pemulihan hubungan.
DOA
“Tuhan, tolonglah saya untuk makin bertumbuh dalam hubungan yang intim dengan-Mu.
Kiranya kelak rumah tangga kami juga bertumbuh sesuai dengan citra-Mu. Amin.
Sabat, 17 Februari 2024
TERUS BERBUAT BAIK

Galatia 6:9 “Janganlah kita jemu-jemu berbuat baik, karena apabila sudah datang
waktunya, kita akan menuai, jika kita tidak menjadi lemah."
Teruslah Berbuat Baik
Ingatkah kapan terakhir kali Anda benar-benar merasa kewalahan? Mungkin Anda
menghabiskan seluruh hari atau sepanjang minggu Anda untuk mengerjakan proyek yang
sulit. Mungkin Anda merasa terkuras setelah membantu orang lain. Atau mungkin situasi sulit
dan kemunduran membuat Anda merasa ingin menyerah. Kita semua dapat menjadi lelah
pada suatu titik. Paulus, penulis Galatia, tahu bahwa pembacanya juga akan bosan dengan
pekerjaan yang sedang mereka lakukan.
Selama masa Paulus hidup, ada banyak penganiayaan dan banyak orang mengalami
penderitaan, dan Paulus menulis untuk menyemangati mereka dalam pekerjaan yang mereka
lakukan. Kebenaran ini ada dalam isi surat Paulus kepada jemaat Galatia tersebut: Bahkan
orang baik pun akan lelah melakukan pekerjaan baik.
Itulah sebabnya Paulus mendorong semua orang untuk terus maju dalam berbuat kebaikan.
Kita harus terus membantu orang. Kita harus terus membagikan harapan Yesus kepada orang-
orang. Kita harus terus berusaha dan hidup seperti yang Tuhan kehendak Tuhan tahu bahwa
kita mungkin akan menjadi lelah. Dan ketika kita menjadi lelah dan frustrasi, mungkin kita
akan mulai mempertanyakan mengapa kita melakukan semua ini sejak awal
Tetapi Galatia 6:9 mendorong kita untuk bertekun dalam melakukan hal-hal yang baik. Sama
seperti bagaimana seorang petani harus bekerja dengan rajin untuk menanam hasil buminya
dan menunggu berbulan-bulan sebelum waktu panen, Paulus mengatakan akan ada panen
bagi mereka yang tidak menyerah, sama seperti orang Kristen di Galatia, kita juga perlu
bertekun dalam menjalani kehidupan yang saleh dan membantu orang-orang di sekitar kita.
Jika kita tidak menyerah, Kitab Suci mengatakan akan ada upah bagi kita. Kita mungkin
menerima upah itu selama waktu kita di bumi, atau di surga—tetapi terlepas dari kapan kita
menerimanya, kita harus bertekun dalam berbuat kebaikan. Artinya apa yang Anda kerjakan
itu penting.
Bagaimana Anda menjalani hidup dan mengasihi orang lain itu berharga. Jadi luangkan waktu
hari ini untuk mengingat perbuatan baik yang telah Anda lakukan dan yang dapat terus Anda
lakukan untuk orang lain. Siapa yang bisa Anda bantu? Kepada siapa Anda dapat membagikan
harapan tentang Yesus? Bagaimana Anda dapat terus bertekun dalam menjalani kehidupan
yang saleh?
Jika Anda lelah atau merasa kalah, buatlah komitmen hari ini untuk tidak pernah menyerah.
Pilihlah untuk bertahan melalui apapun musim hidup yang Anda alami, ketahuilah bahwa
akan ada panen bagi mereka yang menyelesaikannya dengan baik.
Saya pernah membaca sebuah cerita tentang seorang wanita yang sangat baik hati, ibu dari
tiga orang anak. la juga seorang dokter praktek dengan banyak pasien, sehingga ia begitu
sibuk. Salah satu pasiennya adalah wanita yang sudah tua yang menderita banyak penyakit
namun sangat miskin. Tidak ada bantuan kesejahteraan yang baik pada saat itu, namun
dokter yang baik ini memberikannya perhatian yang sama seperti pasien-pasien yang
membayar. Dokter itu dengan sabar mendengarkan masalahnya dan merasa simpati. Dan
wanita tua tersebut selalu merasa lebih baik setiap kali meninggalkan ruang prakteknya.
Setelah melewati hari yang melelahkan, dokter itu merasa sangat capek dan ingin pulang ke
rumah menemui ketiga anaknya. Akan tetapi, ketika ia hendak meninggalkan tempat
prakteknya, ia melewati ruang resepsi dan melihat wanita tua ini duduk di ruang tunggu. "Oh,
tidak, jangan hari ini!" pikirnya. Namun gantinya ia berkata ketus atau kasar, ia menuntun
wanita ini ke ruang pribadinya dan membawanya perlahan ke kursi.
"Baiklah", kata dokter ini dengan lembut, "sekarang apa yang bisa saya lakukan untuk anda?"
Pasien itu menjawab, "Dokter, anda sudah banyak membantu saya. Kali ini saya ingin
melakukan sesuatu untuk anda. Saya merajut selimut tidur untuk masing-masing anak anda
dengan pola cincin ganda." la mengeluarkan selimut tersebut dari tas belanjanya dan
memberikannya kepada dokter itu. Air mata mengalir keluar dari mata dokter itu. la
memandang satu persatu potongan-potongan kecil yang dijahit dengan tangan -- tiga selimut
yang besar. Suatu pekerjaan kasih! Berapa bulan yang diperlukan untuk menyelesaikan
pekerjaan itu. Kemudian dokter itu berkata, "Dan hampir saya berbicara kasar kepadanya!"
Dokter itu memiliki tiga selimut untuk anak-anaknya. Salah satu anak perempuannya
menceritakan cerita ini bertahun-tahun kemudian dan berkata, "Seringkali ketika saya berada
di bawah selimut yang indah itu di malam hari, saya selalu mengingat wanita itu. Dan
kadangkala ketika saya jemu dalam pekerjaan, ingatan itu mendorong saya untuk
bersemangat."
Kisah ini dapat menolong kita untuk mengingat kata-kata dalam ayat renungan hari ini.
"Janganlah kita jemu-jemu berbuat baik, karena apabila sudah datang waktunya, kita akan
menuai, jika kita tidak menjadi lemah."
TUHAN YESUS MEMBERKATI
Sabat, 17 Februari 2024
BUANGLAH SEGALA KEJAHATAN

1 Petrus 1:2 Karena itu buanglah segala kejahatan, segala tipu muslihat dan segala macam
kemunafikan, kedengkian dan fitnah."
Segala kepahitan, kegeraman, kemarahan, pertikaian dan fitnah hendaklah dibuang dari
antara kamu, demikian pula segala kejahatan. Buanglah segala macam kepahitan, kegeraman,
kemarahan, pertikaian, dan perkataan fitnah, juga semua kejahatan, jauhkanlah itu darimu.
Biarlah segala kepahitan, gusar, marah, gaduh dan umpat dibuang beserta dengan segala
kejahatan. Hilangkanlah segala perasaan sakit hati, dendam dan marah. Jangan lagi berteriak-
teriak dan memaki-maki. Jangan lagi ada perasaan benci atau perasaan lain semacam itu.
Buanglah semua sakit hati, dendam, dan kemarahan dari hidupmu. Jangan bertengkar dan
saling menghina. Berhentilah melakukan segala macam kejahatan.
Biarlah segala kepahitan, kemarahan, kegusaran, keributan, penghujatan dibuang dari antara
kamu, bersama segala kejahatan. Singkirkanlah segala kepahitan, kegeraman, amarah,
pertengkaran, dan hujahan dari antara kamu, demikian pula segala hal yang buruk.
Singkirkanlah segala kepahitan, keberangan dan kemarahan, pergaduhan dan umpatan,
bersama segala niat jahat.
Di setiap musim panas, kita dikejutkan oleh berita-berita yang melaporkan tentang kebakaran
hutan yang melahap ribuan hektar pohon-pohon yang indah. Banyak ciptaan yang berada di
hutan hangus terbakar. Burung-burung, kelinci, rusa, dan banyak binatang lainnya yang
musnah oleh karena api yang melahap hutan. Seringkali kejadian ini disebabkan oleh rokok
yang dilempar keluar dari mobil.
Banyak peperangan yang dimulai dengan letusan api dari lidah-lidah manusia. Banyak
keluarga berpisah dan bercerai oleh karena lidah seseorang yang tidak dapat dikendalikan.
Api yang melahap rumah-rumah dan hutan-hutan dan membakar binatang-binatang kecil
tidak sedahsyat api yang akan melahap dan menghancurkan rumah tangga dan anak-anak
kecil yang tidak berdosa. Betapa api yang dahsyat membakar hutan dengan berkobar-kobar
yang berasal dari sedikit percikan api.
Kitab Yakobus memohon kesabaran. "Karena itu, saudara-saudara, bersabarlah sampai
kepada kedatangan Tuhan!" (Yak 5:7). Yohanes memohon kasih. "Saudara-saudaraku yang
kekasih, marilah kita saling mengasihi, sebab kasih itu berasal dari Allah" (1 Yoh 4:7).
Dari mana kita mulai? Alkitab mengajarkan kepada kita untuk memiliki pengendalian diri.
Dengan sangat jelas Yakobus menyatakan: "Sebab kita semua bersalah dalam banyak hal;
barangsiapa tidak bersalah dalam perkataannya ia adalah orang sempurna" (Yak 3:2)
"Pengendalian diri' seringkali diterjemahkan dengan arti bertarak. Sebagai orang-orang muda
kita perlu mempelajari hal ini sejak dini. Ini merupakan salah satu buah roh yang dinyatakan
oleh Paulus dalam kitab Galatia 5. Seseorang yang memiliki pengendalian diri untuk diam
ketika ia ingin mengatakan sesuatu yang tidak baik akan mengetahui bahwa diam dapat
menuntun kepada salah satu kemenangan terbesar dalam hidup. Memang benar jika
seseorang yang dapat mengendalikan lidah dan amarahnya lebih hebat daripada ia yang
menaklukan kota.
Saya yakin bahwa lidah manusialah yang menyebabkan peperangan, masalah dalam gereja,
perceraian yang semakin meningkat, dan membawa banyak hati yang terluka bagi umat
manusia daripada segala sesuatu. Lidah manusia lebih berbahaya daripada pedang atau mesin
senapan atau api yang membakar hutan!
Dilansir dari Mom Junction, pengendalian diri merupakan keterampilan yang memungkinkan
anak-anak dan orang dewasa untuk berlatih menahan diri dengan mengelola pikiran, emosi,
perasaan, serta tindakan mereka, agar tidak bertindak berdasarkan dorongan hati mereka.
Tuhan menolong kita untuk mengendalikan diri dari perbuatan yang tidak baik,
mengemdalikan mulut kita dari perkataan yang menyakiti pasangan, anak anak kita bahkan
orang lain.
Sabat, 24 Februari 2024
“KERENDAHAN HATI”

Yakobus 3:13 Siapakah di antara kamu yang bijak dan berbudi? Baiklah ia dengan cara hidup
yang baik menyatakan perbuatannya oleh hikmat yang lahir dari kelemahlembutan.
Kerendahan hati artinya ialah suatu sikap menyadari keterbatasan kemampuan diri, dan
ketidakmampuan diri sendiri, sehingga dengannya seseorang tidaklah angkuh, dan tidak pula
menyombong
Pernahkah kamu bertengkar dengan sahabatmu? Atau mungkin tetanggamu? Atau mungkin
di rumah bersama keluarga, atau mungkin bersama teman-teman kamu. Atau bahkan juga di
gereja. Dan apakah kamu pernah mendapati diri kamu "menjadi panas"? Hati-hati: amarah
hanyalah satu kata pendek dari bahaya. Jangan marah - ingat, kamu juga bisa salah!
Sekarang bagaimana perasaanmu ketika kamu mendapati bahwa kamu salah dan dia yang
benar? Bukankah hal tersebut membuat kamu merasa rendah? Ayat renungan kita hari ini
menyarankan bahwa jika seseorang benar-benar penuh hikmat, ia akan menjadi contoh dari
kerendahan hati.
Alkitab menyatakan bahwa sebagian orang menganggap diri mereka bijaksana namun
sebaliknya mereka bodoh. Dan mengapa? Berikut ini apa yang Paulus katakan tentang hal
tersebut: "Sebab sekalipun mereka mengenal Allah, mereka tidak memuliakan Dia sebagai
Allah atau mengucap syukur kepada-Nya. Sebaliknya pikiran mereka menjadi sia-sia dan hati
mereka yang bodoh menjadi gelap. Mereka berbuat seolah-olah mereka penuh hikmat, tetapi
mereka telah menjadi bodoh. Mereka menggantikan kemuliaan Allah yang tidak fana dengan
gambaran yang mirip dengan manusia yang fana, burung-burung, binatang-binatang yang
berkaki empat atau binatang-binatang yang menjalar" (Rom 1:21-23).
Akan tetapi manusia yang benar-benar berhikmat, melihat sidik jari dari Sang Pencipta di
semua ciptaan-Nya dan bersyukur kepada-Nya. Manusia yang sombong tidak mau berbakti
kepada Allah. la hanya ingin menyembah dirinya. la meletakkan kehendaknya di atas
kehendak Allah. la tidak ingin menurut kepada Allah. la hanya ingin menuruti kehendaknya
sendiri. la ingin pergi ke tempat yang ia sukai. la ingin makan apa yang ia suka. la ingin
membaca apa yang ia suka.
Yesus tidak melakukan cara seperti itu. la tidak berkata, "Aku akan melakukan apa yang Aku
suka." Melainkan Ia berkata, "Bukanlah kehendak-Ku, melainkan kehendak-Mulah yang
terjadi." la hidup berkenan di hadapan Allah Bapa. la berkata, "Sebab Aku senantiasa berbuat
apa yang berkenan kepada-Nya." Dan Allah berkenan terhadap Yesus. la berkata, "Inilah
Anak-Ku yang Kukasihi, kepada-Nyalah Aku berkenan."
Yesus adalah Manusia yang penuh hikmat dan contoh yang sempurna dari kerendahan hati.
Janganlah keras kepala dan sombong. Jadilah bijaksana dan jangan marah.

Ketika kita mendatangi Kristus sebagai orang berdosa, kita harus datang dengan sikap rendah
hati. Kita mengakui bahwa kita adalah pengemis dan orang miskin yang tak dapat
menawarkan Dia apapun juga selain dosa kita dan kebutuhan kita akan keselamatan. Kita
menyadari ketidakpantasan dan ketidakmampuan kita menyelamatkan diri. Ketika Ia
menawarkan belas kasih dan kasih karunia Allah, kita menerimanya dengan sikap bersyukur
dalam kerendahan hati dan hidup berkomitmen kepada-Nya dan kepada sesama kita. Kita
mati kepada diri sendiri supaya kita dapat hidup sebagai ciptaan baru dalam Kristus (2
Korintus 5:17). Kita tidak lupa bahwa Ia telah menukarkan keadaan tak berharga kita dengan
keadaan sempurna-Nya, dosa kita dengan kebenaran-Nya, dan hidup yang kita jalani
sekarang, kita hidup dalam iman pada Sang Anak Allah yang telah mengasihi kita dan
menyerahkan Diri-Nya bagi kita (Galatia 2:20). Itulah kerendahan hati yang sejati.

Kerendahan hati yang alkitabiah bukan hanya syarat memasuki kerajaan, melainkan syarat
menjadi besar dalam kerajaan kekal (Matius 20:26-27). Yesus meneladankan hal ini.
Sebagaimana Ia tidak datang untuk dilayani, melainkan untuk melayani, kita juga harus
berkomitmen melayani orang lain, dengan mengedepankan kepentingan orang lain dahulu
(Filipi 2:3). Sikap ini menghindarkan kita dari ambisi yang egois, kesombongan, dan pertikaian
yang muncul ketika orang berbenar diri dan membela diri. Yesus tidak malu untuk
merendahkan DiriNya sebagai seorang hamba (Yohanes 13:1-16), bahkan sampai mati di atas
kayu salib (Filipi 2:8). Dalam kerendahan hati-Nya, Ia selalu taat kepada Bapa dan begitu pula
umat Kristen yang rendah hati harus siap mengesampingkan segala keegoisan dan tunduk
dalam ketaatan kepada Allah serta Firman-Nya. Kerendahan hati yang sejati menghasilkan
kesalehan, rasa cukup, dan rasa aman.

Allah berkasih-karunia pada orang yang rendah hati, tetapi Ia menentang orang yang congkak
(Amsal 3:34; 1 Petrus 5:5). Oleh karena itu, kita harus mengakui dosa kesombongan dan
menghindarinya. Jika kita meninggikan diri, kita sedang menempatkan diri dalam perlawanan
pada Allah yang, dalam rahmat-Nya dan demi kebaikan kita, merendahkan kita. Jika kita
merendahkan diri, Allah menambahkan kasih karunia-Nya dan meninggikan kita (Lukas
14:11). Selain Yesus, Paulus juga meneladankan kerendahan hati. Di balik ilham yang Ia
peroleh serta karunia yang begitu hebat, Paulus menganggap dirinya sebagai “yang paling
hina dari semua rasul” dan “yang paling berdos`a” (1 Korintus 15:9; 1 Timotius 1:15). Seperti
Paulus, mereka yang benar-benar rendah hati akan bermegah dalam kasih karunia Allah dan
dalam salib, bukan dalam pembenaran-diri (Filipi 3:3-9).
TUHAN YESUS MEMBERKATI
Sabat, 02 Maret 2024
RAYAP-RAYAP YANG TERSEMBUNYI

Amsal 28:13 “Siapa menyembunyikan pelanggarannya tidak akan beruntung,


tetapi siapa mengakuinya dan meninggalkannya akan disayangi.”
Hati yang tenang menyegarkan tubuh, tetapi iri hati membusukkan tulang. (Amsal 14:30)
Ketika mencari buku yang saya butuhkan, saya terkejut. Rak kayu di sudut ruangan penuh
rayap. Lama tak diperhatikan, kondisi lembab menjadikannya habitat yang nyaman buat
koloni rayap untuk menjalankan aksinya. Tak pelak lagi buku-buku tersebut rusak berat.
Dari depan tampak baik-baik saja, tapi ketika diperhatikan, baru ketahuan di bagian dalam
buku telah rusak. Tak ada lapisan kertas yang lolos. Singkatnya, setumpuk koleksi buku saya
hancur tak tersisa.
Iri hati adalah perasaan tidak senang atas keberuntungan orang lain. Seseorang menjadi
tidak nyaman ketika ada orang lain yang melebihi dirinya. Entah itu materi, kedudukan,
kegagahan fisik, dan sebagainya. Alkitab mengategorikan iri hati sebagai perbuatan daging
(ay. 20), yang timbul karena keserakahan, perselisihan, persaingan yang tidak sehat, fitnah,
dan tipu daya. Suatu perbuatan dosa yang berujung maut. Iri hati ibarat penyakit yang
mengerogoti tubuh dan melemahkan jiwa. Seperti rayap yang merusak dari dalam buku
tanpa ketahuan, iri hati juga bekerja dari lubuk hati, lalu membenarkan diri dan
mengabaikan kebenaran.
Iblis mampu mengubah kasih menjadi kebencian. Hanya dengan buah-buah roh, yaitu kasih,
sukacita, damai sejahtera, kesabaran, kemurahan, kebaikan, kesetiaan, kelemahlembutan
dan penguasaan diri, iri hati dapat dihalau. Jangan biarkan iri hati merusak jiwa. Jadilah
pengikut Kristus yang menjadikan keseharian kita dipenuhi hikmat alkitabiah, yaitu damai
dan sukacita.
IRI HATI HANYA BISA DIHALAU DENGAN BUAH-BUAH ROH. KIRANYA KEHIDUPAN KITA
MENJADI KESAKSIAN DAMAI, SUKACITA, DAN KASIH SEJATI
Saya membaca kisah tragis dan menyedihkan tentang apa yang bisa dilakukan oleh rayap-
rayap tersembunyi. Tentu saja, raya-rayap tersembunyi itu adalah dosa rahasia yang tidak
diakui dari hati manusia. Betapa benar pernyataan Alkitab bahwa "rubah-rubah yang kecil" itu
lah "yang merusak kebun-kebun anggur" (Kidung agung. 2:15). Apa itu "rubah-rubah kecil,"
dosa-dosa rahasia, rayap-rayap yang tersembunyi ini? Bukankah ini semua dosa-dosa yang
ditutupi, dosa-dosa yang tidak diakui, yang sedang menggerogoti hati manusia?
Cerita ini adalah mengenai dua gadis kecil yang berada di kelas Sekolah Sabat yang sama.
Mereka duduk bersama di Sekolah Sabat gereja. Ketika salah satu dari mereka berumur 15
tahun, ia lari dari rumahnya dan sejak itu hidupnya menjadi hancur. Pada usia 21 tahun, ia
ditemukan berada di rumah sakit dan kehidupannya yang penuh harapan menjadi sia-sia.
Teman sekelasnya tidak putus sekolah melainkan terus melanjutkan pendidikannya, dan
beberapa tahun kemudian, ia bersama suaminya melayani di ladang misi.
Apa yang menjadi penyebab dari tragedi besar yang melibatkan kehidupan gadis berusia 15
tahun itu? Sementara ia terbaring di rumah sakit menunggu kematiannya untuk menghapus
semua ingatan tentang hidup tragisnya, ia menceritakan rahasianya. Ia berkata bahwa semua
itu dimulai dari "dosa-dosa kecil". "Saya menutupi banyak dosa saya," gadis itu mengaku. Ia
mulai terjerumus hiburan duniawi dan teater, dan tak lama kemudian berpacaran dengan
laki-laki yang bukan Kristen. "Ayah dan ibu saya serta orang-orang gereja tidak tahu apa yang
sedang saya lakukan," ia mengungkapkan. Mereka semua mengira ia adalah anak yang baik
padahal tidak. "Yang paling buruk adalah ketika saya ingin berubah, saya tidak bisa."
Penulis kisah ini menambahkan sebuah paragraf yang menggugah yang ingin saya bagikan
kepada para anak-anak. Hal ini harus diabadikan, untuk terus hidup dan dapat
menyelamatkan banyak anak laki-laki dan perempuan dari tragedi yang berasal dari rayap-
rayap tersembunyi ini. "Beberapa tahun yang lalu sebuah majalah pria menampilkan gambar
seorang gadis yang telanjang di dalam tong sampah pada sampul depannya. Itu adalah
ilustrasi untuk sebuah artikel yang berkaitan dengan moralitas baru, berjudul, 'Wanita
Amerika: Menuju usia 21.' Dosa adalah seperti itu. Dosa dapat mengambil semua yang baik,
semua yang berharga." Jangan perna bermain dengan dosa sekecil apapun karena dosa akan
seperti rayap akan menjalar dan tidak bisa kita hentikan.
Jangan biarkan rayap-rayap itu bersembunyi dalam kehidupan kamu.

TUHAN YESUS MEMBERKATI 🧑🏻👧🏻


Sabat, 09 Maret 2024
SEBERAPA BESAR PENGENDALIAN DIRI KAMU?

Amsal 16:32 “Orang yang sabar melebihi seorang pahlawan, orang yang menguasai dirinya,
melebihi orang yang merebut kota.”
Seberapa besar pengendalian diri yang kamu punya? Ketika President James A. Garfield masih
kecil, ia mulai mengembangkan pengendalian dirinya oleh karena ia ingin menghormati
dirinya sendiri. Di kemudian hari, pengendalian dirinya lunas dengan penghargaan yang besar.
Hal inilah yang menolongnya menjadi Presiden Amerika Serikat.
James A. Garfield adalah seorang anak laki-laki jauh sebelum ia menjadi Presiden. la adalah
anak yang miskin. Pada kenyataannya, ia lahir di pondok kayu, sama halnya dengan Abraham
Lincoln. Namun James mengembangkan roh pengendalian diri yang menakjubkan. la belajar
untuk berkata TIDAK dari hal-hal yang membahayakan atau buruk. la belajar untuk berkata
IYA untuk hal-hal yang benar.
Masing-masing kita harus belajar untuk berkata TIDAK. Dalam penggunaan waktu dan talenta
kita, dalam kebiasaan membaca atau mendengar, kita harus berkata TIDAK terhadap segala
sesuatu yang meragukan agar kita dapat berkata IYA untuk sesuatu yang penting serta benar.
Penggunaan waktu luang kita dapat menentukan tujuan hidup kita. Kita mengembangkan
pengendalian diri ketika kita mematikan televisi untuk menggunakan waktu melakukan
sesuatu yang berharga dengan cara yang lebih menguntungkan.
Ketika kamu berkata TIDAK terhadap novel atau komik, televisi, atau games dan memilih buku
yang baik seperti Alkitab, kamu sedang mengembangkan pengendalian diri. Kita
mengembangkan pengendalian diri ketika kita "berhitung sampai sepuluh" kemudian
mengatakan hal-hal yang baik gantinya berkata buruk. Ketika kita tersenyum gantinya
bermuka murung, kita sedang mengembangkan karakter berharga dari pengendalian diri.
Pengendalian diri inilah yang memberikan kita rasa hormat pada diri sendiri. Sebelum James
A. Garfield dipilih menjadi Presiden Amerika Serikat, ia menyatakan bahwa ia menghargai
pujian orang (yang artinya persetujuan dan rasa hormat mereka), "namun", ia berkata,
"meskipun agak sedikit egois untuk mengatakan hal ini, saya masih menginginkan pujian lagi
dari seseorang, dan namanya adalah Garfield! Dia satu-satunya orang yang memaksa saya
untuk tidur, makan, tinggal, dan mati bersamanya; dan jika saya tidak memiliki pujian ini saya
akan memperoleh pertemanan yang buruk."
Dapatkah kamu melihat bagaimana pengendalian diri Presiden Garfield membawanya menuju
rasa hormat terhadap diri sendiri? Tentunya ini dapat terjadi kepada kita. Dan pada akhirnya,
pengendalian diri memberikan persetujuan dari Surga.
Secara etimologis, kata pengendalian diri berasal dari bahasa Yunani, Egkrateia, yang artinya
ketenangan dan pengendalian atas dorongan-dorongan yang timbul dalam hati dan pikiran
demi pencapaian hidup yang lebih baik. Kemudian, dalam bukunya yang berjudul
Membangun Pribadi Unggul, B. S. Sidjabat mendefinisikan pengendalian diri adalah
ketenangan dan pengendalian atas berbagai dorongan yang timbul dalam hati dan pikiran
demi pencapaian hidup yang lebih baik. Firman Tuhan menghendaki kita semua untuk dapat
mengendalikan diri dari hawa nafsu (Amsal 23:1-3), perkataan (Amsal 15:1-2), pergaulan yang
"tidak sehat" dengan lawan jenis (1 Tesalonika 4:2-6), dan juga nafsu seksual (1 Korintus
7:5,9). Sebagai contoh, Rasul Paulus mengajar Timotius bahwa seorang pelayan jemaat adalah
seorang yang mampu mengendalikan dirinya. Titus harus menjadi contoh dalam penguasaan
diri di antara orang muda yang dilayaninya (Titus 2:6-7).
Kehidupan orang Kristen, khususnya bagi generasi muda sekarang, sangat perlu bimbingan
dan pembinaan untuk menghasilkan generasi yang mampu mengendalikan diri seturut
dengan kebenaran firman Tuhan. Anak-anak yang kita bina adalah manusia dengan tabiat
berdosa di mana peta dan teladan Allah dalam diri anak-anak kita sudah rusak karena dosa.
Untuk itu, peta dan teladan Allah dalam diri anak-anak layan kita harus dikembalikan kepada
dasar pijakan iman Kristen, yaitu Alkitab. Tanpa Alkitab, sikap dan perilaku kita hanya
tindakan moral belaka dan mengarah ke paham humanistik. Melalui Alkitab, kita mengetahui
dasar-dasar etika Kristen dan terus didorong untuk mengaplikasikan firman dalam hidup
sehari-hari hingga kita terus berproses serupa dengan Kristus. Bagaimana cara mengendalikan
diri yang seturut dengan firman Allah? Berikut ini adalah cara-caranya.
1. Memandang diri Sebagai Seorang yang Tersalib Bersama Kristus
".... Aku telah disalibkan dengan Kristus; namun aku hidup, tetapi bukan lagi aku sendiri yang
hidup, melainkan Kristus yang hidup di dalam aku ...." (Galatia 2:19-20) Kita adalah orang-
orang yang sudah disalibkan bersama-sama dengan Kristus. Ketika Yesus disalib, Dia
menyerahkan semua kehendak-Nya kepada Bapa, dan Dia dengan setia melakukan kehendak
Bapa. Demikian pula kita sebagai anak-anak Allah, hendaknya kita dapat menyalibkan
kedagingan, emosi, perasaan, kehendak, dan pikiran. Dengan begitu, kita dapat memandang
bahwa kita hidup untuk Tuhan, kita hidup untuk melayani Tuhan, dan kita hidup untuk
menyatakan karya Agung Allah.
2. Memberi Diri untuk Dipimpin Roh Kudus.
Allah menghendaki supaya kita hidup dipenuhi oleh Roh Kudus (Efesus 5:18). Kepada jemaat
di Efesus, Rasul Paulus menyatakan bahwa anak-anak Tuhan harus "berkali-kali dipenuhi Roh
Kudus". Dipenuhi Roh Kudus berarti anak-anak Tuhan harus hidup dalam pembaharuan. Lalu
adakah ciri-ciri hidup yang dipimpin Roh Kudus? Jawabannya tentu ada. Seorang yang
dipenuhi Roh Kudus akan:
memiliki gaya hidup yang menyembah, bersaksi, dan melayani (Kisah Para Rasul 4:31,33),
memelihara iman kepada Yesus (Galatia 3:5), penuh dengan Firman Allah (Kolose 3:16),
senantiasa berdoa, mengucap syukur, dan memuji Tuhan (Efesus 5:19-20), melayani sesama
(Efesus 5:21), dan melakukan apa yang berkenan bagi Tuhan (Efesus 4:30).
3. Membangun pertumbuh rohani bersama komunitas orang percaya
Relasi yang intim dengan Tuhan akan menghasilkan kedisiplinan yang memberikan pengaruh
bagi pembentukan identitas diri yang sehat.
Komunitas kita akan menentukan pertumbuhan karakter dan kebiasaan kita. Sebagaimana
pernah dituliskan dalam kitab Amsal, "Jangan berteman dengan orang yang lekas gusar,
jangan bergaul dengan seorang pemarah, supaya engkau jangan menjadi biasa dengan
tingkah lakunya dan memasang jerat bagi dirimu sendiri" (Amsal 22:24-25). Siapa teman kita
sejatinya menunjukkan siapa diri kita sebenarnya. Oleh karena itu, sangatlah penting bagi kita
untuk memilih teman. Pilihlah teman dan komunitas yang di dalamnya kita bisa bertumbuh.
Bersama-sama sesama orang percaya, kita akan didorong untuk mencintai firman dan
menghasilkan buah rohani.
Apa hasil dari pengendalian diri yang berdasar pada Alkitab? Mari kita buka bersama dalam 2
Petrus 1:5-8. Dalam ayat-ayat ini, Rasul Petrus ingin menekankan bahwa dalam pertumbuhan
imannya setiap orang percaya harus bisa mengendalikan diri. Petrus mencatat sifat-sifat baik
yang harus dikembangkan oleh orang Kristen supaya menang dan berbuah secara rohani di
hadapan Allah (2 Petrus 1:8). Frasa "sungguh-sungguh berusaha" (versi Inggris NIV --
"berusaha sekuat-kuatnya") menunjukkan bahwa orang percaya harus terlibat secara aktif
dalam pertumbuhan rohani (bandingkan Filipi 2:12-13). Mereka yang menjadi orang Kristen
harus langsung berusaha untuk menambahkan ketujuh sifat ini kepada iman mereka (2 Petrus
1:5-8). Ketujuh sifat ini adalah kebajikan, pengetahuan, penguasaan diri, ketekunan,
kesalehan, kasih kepada saudara (sesama orang Kristen), dan kasih kepada semua orang.
Perhatikan bahwa sifat-sifat kesalehan tidaklah bertumbuh secara otomatis tanpa kita
berusaha tekun untuk mengembangkannya

TUHAN YESUS MEMBERKATI 🧑🏻👧🏻


Sabat, 16 Maret 2024
MEMILIH PASANGAN

Selamat hari sabat


Sabat ini kita akan mempelajari dasar-dasar utama pernikahan, mari kita mulai memikirkan
bagaimana melaksanakannya, khususnya tentang bagaimana mencari pasangan. Dengan
demikian, kita dapat mencegah terjadinya penyesalan setelah pernikahan, atau paling tidak
mengurangi potensi masalah setelah pernikahan.
A. Mencari Pasangan Menurut Kehendak Tuhan
Mencari kehendak Tuhan tentang pasangan hidup adalah pertama untuk membentuk suatu
pernikahan yang sesuai dengan rencana Allah. Pelajari dan ikuti petunjuk-petunjuk yang
diberikan Alkitab, misalnya dalam 1 Kor. 10:31. Aku menjawab: "Jika engkau makan atau jika
engkau minum, atau jika engkau melakukan sesuatu yang lain, lakukanlah semuanya itu untuk
kemuliaan Allah". Paulus mengharapkan kita untuk melakukan segala sesuatu dalam hidup ini
demi kemuliaan Tuhan. Tentu saja pernikahan sudah seharusnya membawa kemuliaan bagi
Tuhan. Kita diberi janji dalam Ams. 3:5-6, "Percayalah kepada TUHAN dengan segenap
hatimu, dan janganlah bersandar kepada pengertianmu sendiri. Akuilah Dia dalam segala
lakumu, maka Ia akan meluruskan jalanmu". Kita harus memercayai Allah, mengenal Dia,
memandang kepada-Nya untuk mencari hikmat dan pengertian. Dengan demikian, Ia akan
meluruskan dan menunjukkan kepada kita jalan kebenaran.
Apakah bagian kita dalam memilih pasangan yang Allah inginkan bagi kita? Kita perlu
memperhatikan prinsip-prinsip yang akan menolong kita memilih dengan bijaksana. Akankah
Allah inginkita memilih pasangan yang tidak mengenal dan menghormati Dia? Perintah dalam
Perjanjian Baru adalah "Janganlah kamu merupakan pasangan yang tidak seimbang dengan
orang-orang yang tak percaya" (2 Kor. 6:14). Sebagai seorang Kristen, kita harus mengetahui
tanpa ragu-ragu bahwa yang sesuai dengan Allah haruslah seorang yang juga mengasihi Allah.
B. Di Mana Menemukan Pasangan Hidup?
Apakah ini penting? Ya, jangan mencari pasangan di tempat yang salah. Sekolah, gereja,
pertemuan keluarga, atau tempat tempat yang biasa kita kunjungi adalah tempat-tempat
yang baik untuk bertemu dengan orang-orang yang nantinya akan menjadi teman atau
sahabat Anda. Ingatlah, Allah sungguh Mahakuasa, Dia mampu memimpin orang-orang yang
berkenan kepada-Nya untuk bisa bertemu dengan orang-orang yang dikehendak-Nya di
tempat dan waktu yang tepat. Namun, tentu saja tempat-tempat itu pastilah tempat-tempat
"terang", dimana tidak terjadi perbuatan yang "gelap" yang dibenci oleh Allah.
Apakah Orang Kristen Percaya adanya "Jodoh"?
Secara umum, ada dua pandangan mengenai jodoh. Pandangan pertama, percaya bahwa
adanya "jodoh" sebagai takdir. Tuhan sudah menentukan pasangan hidup sehingga Anda
tidak perlu berusaha. Kalau sudah waktu-Nya, maka Tuhan akan memberikan pasangan hidup
kepada Anda. Pandangan kedua menyatakan bahwa tidak ada yang namanya "jodoh",
pasangan hidup adalah pilihan bebas yang harus diusahakan karena dia tidak akan datang
dengan sendirinya. Dari mempelajari Alkitab, kita tahu bahwa Alkitab tidak membela salah
satu dari pandangan tentang jodoh di atas. Bahkan, Alkitab memberikan contoh adanya dua
pandangan tersebut. Jika demikian, berarti Allah selalu mengambil posisi untuk terlibat dalam
setiap keputusan tentang pasangan hidup. Pernikahan sudah dikaruniakan oleh Tuhan
sebelum manusia jatuh dalam dosa. Kej. 2:24, "Sebab itu seorang laki-laki akan meninggalkan
ayahnya dan ibunya dan bersatu dengan isterinya, sehingga keduanya menjadi satu daging,"
menyatakan bahwa lembaga pernikahan ditetapkan oleh Allah. Karena itu, pernikahan adalah
urusan yang tidak mungkin tidak melibatkan Allah. Ikatan antara suami dan istri adalah untuk
suatu tujuan yang kudus, membangun rumah tangga yang sesuai dengan kehendak Allah.
Karena itu, pernikahan Kristen harus dihormati dan dijalani dengan hati yang takut akan
Tuhan. Urusan "memilih pasangan hidup" adalah hal penting bagi kehidupan orang percaya.
Karena itu, Tuhan memberi prinsip-prinsip yang harus dengan sungguh-sungguh ditaati agar
pernikahan betul-betul menjadi pernikahan yang sesuai dengan rencana Allah.
3. Contoh-Contoh Kisah Cinta dalam Alkitab
A. Bagaimana Ishak Mendapatkan Pasangan Hidup? Abraham sudah tua. Dia mengatakan
kepada pembantu dan kepala pelayannya yang setia, Eleazar, untuk pergi ke negerinya dan
memilih istri yang sesuai bagi anaknya, Ishak. Dia harus memilih wanita di antara bangsanya
sendiri, yang menyembah Allah. Abraham berdoa supaya Eleazar mendapatkan petunjuk
Tuhan.Ketika tiba di kota Nahor di Mesopotamia, berdoalah Eleazar, "Tuhan, Allah tuanku
Abraham, buatlah kiranya tercapai tujuanku pada hari ini, tunjukkanlah kasih setia-Mu kepada
tuanku Abraham. Di sini, aku berdiri di dekat mata air, dan anak-anak perempuan penduduk
kota ini datang keluar untuk menimba air. Kiranya terjadilah begini: anak gadis kepada siapa
aku berkata: Tolong miringkan buyungmu itu, supaya aku minum, dan yang menjawab:
Minumlah, dan unta-untamu juga akan kuberi minum - dialah kiranya yang Kau tentukan bagi
hamba-Mu, Ishak." (Kej. 24:12-14)
Sebelum dia selesai berdoa, Ribka datang dengan buyung di atas bahunya. Eleazar berkata
kepadanya, "Tolong beri aku minum air sedikit." "Minumlah." Kata Ribka, "Dan aku akan
memberi minum unta-untamu juga." Ketika Ribka sudah selesai, Eleazar memberikan
kepadanya sebuah cincin emas dan bertanya, "Siapa ayahmu?" Ternyata, kakeknya adalah
saudara Abraham! Eleazar sangat takjub dan bersyukur kepada Tuhan. Dia berlutut saat itu
juga dan menyembah Allah. Allah sudah melakukan persis seperti yang diinginkan Abraham,
sama seperti yang didoakan hambanya ini."Ini adalah dari Tuhan. Jadilah seperti yang
dikehendaki-Nya. Ribka, maukah engkau pergi beserta orang ini dan menikah dengan Ishak?"
Tanya ibu dan saudaranya. "Mau," jawabnya. Maka, pulanglah Eleazar membawa Ribka
pulang kepada Abraham. Ketika sudah dekat, Ribka melihat seorang pria berjalan di padang
dan bertanya, "Siapakah orang itu?" Ya, pria tersebut adalah Ishak. Cerita berakhir dengan
Ishak mengambil Ribka sebagai istrinya dan dia mengasihi istrinya tersebut. Ishak menemukan
pasangan hidup dari perjodohan yang sudah diatur oleh orang tuan

Sabat, 23 Maret 2024


MEMILIH TEMAN HIDUP
Bagian 2

Selamat hari sabat, kita akan lanjutka pelajaran kita sabat yang lalu tentang memilih teman
hidup.

b. Bagaimana Yakub Mendapatkan Pasangan Hidup?


Laban memiliki dua anak perempuan. Yang pertama bernama Lea, dan yang lebih muda
bernama Rahel. Yakub begitu mencintaiRahel sehingga dia rela bekerja pada Laban selama
tujuh tahun lamanya. Sebab itu ia berkata: "Aku mau bekerja padamu tujuh tahun lamanya
untuk mendapat Rahel, anakmu yang lebih muda itu." Jawab Laban pada waktu itu, "Lebih
baiklah ia kuberikan kepadamu dari pada kepada orang lain; maka tinggallah padaku." Laban
pun memperbolehkan Yakub bekerja dengannya. Yakub bekerja selama tujuh tahun demi
mendapat Rahel. Bagi Yakub, bekerja selama tujuh tahun seperti beberapa hari saja karena
cintanya kepada Rahel (Kej.29:16-20). Waktu yang dinantikan Yakub untuk menikah dengan
Rahel pun tiba. Namun, ketika pernikahan berlangsung, Laban berbuat curang. Ia menukar
Rahel dengan Lea. Saat Yakub mengetahui hal ini, dia marah sekali. Namun, lagi-lagi karena
Yakub begitu mencintai Rahel, dia rela bekerja lagi kepada Laban selama tujuh tahun.
Semuanya ini dia lakukan hanya untuk mendapatkan Rahel. Yakub bekerja selama 14 tahun
untuk mendapatkan orang yang ia kasihi. Yakub mendapatkan pasangan hidup dari
mengusahakannya sendiri secara mati-matian.
c. Fakta dalam Mencari Pasangan Hidup
1. Menghadapi Kesulitan-Kesulitan
Mencari pasangan hidup dapat membawa kita ke dalam keadaan yang sulit. Fakta
menunjukkan bahwa semakin lama semakin sulit menemukan orang yang takut akan Allah.
Jika kita berpegang pada prinsip firman Tuhan untuk menemukan pasangan hidup, sering kali
kita menjadi putus asa karena sulit untuk mengaplikasikan syarat-syarat firman Tuhan.
Akhirnya, yang terjadi adalah kita harus cukup puas jika dapat menemukan pasangan hidup
yang sekadar beragama Kristen, tetapi tidak sungguh-sungguh hidup dalam Tuhan.Gereja
adalah tempat yang ideal untuk anak-anak muda saling bertemu, berkenalan, dan berelasi.
Namun, pada masa pandemi ini, banyak gereja tidak lagi mengadakan waktu bertemu muka
dan bersekutu di antara anak-anak muda Kristen. Melakukan relasi secara online tentu sangat
berbeda dan sulit untuk bisa menjadi dekat dan melihat secara "real time". Selain itu,
menyembunyikan keburukan/kelemahan sangat mudah dilakukan dalam hubungan jarak jauh
atau online. Oleh karenanya, mari memohon hikmat Tuhan supaya kita tidak terjerumus
mengikuti nilai-nilai dunia dan menurunkan standar yang telah Alkitab berikan.
2. Menikmati Penyertaan Allah
Namun, di tengah kesulitan menemukan pasangan hidup, kita tidak boleh berputus asa.
Dengarlah perkataan Pemazmur, "Percayalah kepada TUHAN dan lakukanlah yang baik,
diamlah di negeri dan berlakulah setia, dan bergembiralah karena TUHAN; maka Ia akan
memberikan kepadamu apa yang diinginkan hatimu. Serahkanlah hidupmu kepada TUHAN
dan percayalah kepada-Nya, dan ia akan bertindak." (Maz. 37:3-5). Daud sang pemazmur,
memberikan tiga tindakan dalam kita berhubungan dengan Allah: Percayalah, lakukanlah
(taatilah), dan serahkanlah. Rencana Allah untuk pernikahan Anda adalah bagian dari
rencana-Nya untuk hidup Anda. Karena itu, Dia pasti sangat peduli. Berusahalah untuk
mengikuti kehendak-Nya setiap hari dengan percaya, taat, dan berserah, maka Dia akan
menunjukkan kepada Anda kehendak-Nya untuk pernikahan Anda.
3. Prinsip Memilih Pasangan Hidup
Pentingnya memilih pasangan hidup menempati urutan kedua setelah keputusan untuk
menerima atau menolak Yesus. Separuh hidup Anda akan Anda jalani dalam pernikahan. Juga,
ini bukan keputusan yang bisa ditarik ulang. Sekali salah memutuskan, maka Anda harus
menjalani seumur hidup Anda. Namun, Anda tidak perlu khawatir, Tuhan akan memimpin
pengambilan keputusan yang berat ini jika kita mengikuti prinsip-prinsip yang sudah
diberikan-Nya: Pilihlah pasangan yang seimbang, baik dalam hal jasmani, emosi, dan rohani (2
Kor. 6:14). Memilih pasangan hidup adalah bagian rancangan-Nya bagi hidup Anda secara
keseluruhan (1 Ptr 1:18-20)- Keseluruhan hidup pernikahan Anda adalah bagi Tuhan dan
untuk Tuhan (Rm. 11:31, 1 Kor. 10:31).
Satu cara terbaik untuk menemukan pasangan hidup adalah dengan berbicara,
mendengarkan, bekerja sama, dan menikmati persahabatan dengan banyak orang lain, baik
pria maupun wanita. Hidup persahabatan semacam inilah yang akan mengajarkan Anda
mengenal diri dan mengenal orang lain (siapa pun mereka) dengan seluas-luasnya. Anda juga
akan semakin dibukakan untuk melihat kekuatan dan kelemahan orang lain. Bukalah mata
Anda lebar-lebar dan berdoalah agar Anda dapat melihat siapa di antara mereka yang
memiliki hati untuk Tuhan dan untuk Anda.
DOA "Bapa, tolonglah saya dalam mencari dan memilih pasangan yang selaras dengan
kehendak-Mu agar rencana-Mu dalam rumah tangga saya kelak terwujud. Terpujilah Tuhan
yang berdaulat atas hidup saya. Amin
Sabat, 30 Maret 2024
“TERUS BERBUAT BAIK”

Galatia 6:9 “Janganlah kita jemu-jemu berbuat baik, karena apabila sudah datang
waktunya, kita akan menuai, jika kita tidak menjadi lemah.”
Saya pernah membaca sebuah cerita tentang seorang wanita yang sangat baik hati, ibu dari
tiga orang anak. la juga seorang dokter praktek dengan banyak pasien, sehingga ia begitu
sibuk. Salah satu pasiennya adalah wanita yang sudah tua yang menderita banyak penyakit
namun sangat miskin. Tidak ada bantuan kesejahteraan yang baik pada saat itu, namun
dokter yang baik ini memberikannya perhatian yang sama seperti pasien-pasien yang
membayar. Dokter itu dengan sabar mendengarkan masalahnya dan merasa simpati. Dan
wanita tua tersebut selalu merasa lebih baik setiap kali meninggalkan ruang prakteknya
Setelah melewati hari yang melelahkan, dokter itu merasa sangat capek dan ingin pulang ke
rumah menemui ketiga anaknya. Akan tetapi, ketika ia hendak meninggalkan tempat
prakteknya, ia melewati ruang resepsi dan melihat wanita tua ini duduk di ruang tunggu. "Oh,
tidak, jangan hari ini!" pikirnya. Namun gantinya ia berkata ketus atau kasar, ia menuntun
wanita ini ke ruang pribadinya dan membawanya perlahan ke kursi.
"Baiklah," kata dokter ini dengan lembut, "sekarang apa yang bisa saya lakukan untuk anda?"
Pasien itu menjawab, "Dokter, anda sudah banyak membantu saya. Kali ini saya ingin
melakukan sesuatu untuk anda. Saya merajut selimut tidur untuk masing-masing anak anda
dengan pola cincin ganda." la mengeluarkan selimut tersebut dari tas belanjanya dan
memberikannya kepada dokter itu. Air mata mengalir keluar dari mata dokter itu. la
memandang satu persatu potongan-potongan kecil yang dijahit dengan tangan -- tiga selimut
yang besar. Suatu pekerjaan kasih! Berapa bulan yang diperlukan untuk menyelesaikan
pekerjaan itu. Kemudian dokter itu berkata, "Dan hampir saya berbicara kasar kepadanya!"
Dokter itu memiliki tiga selimut untuk anak-anaknya. Salah satu anak perempuannya
menceritakan cerita ini bertahun-tahun kemudian dan berkata, "Seringkali ketika saya berada
di bawah selimut yang indah itu di malam hari, saya selalu mengingat wanita itu. Dan
kadangkala ketika saya jemu dalam pekerjaan, ingatan itu mendorong saya untuk
bersemangat."
Kisah ini dapat menolong kita untuk mengingat kata-kata dalam ayat renungan hari ini.
"Janganlah kita jemu-jemu berbuat baik, karena apabila sudah datang waktunya, kita akan
menuai, jika kita tidak menjadi lemah."
Melakukan kebaikan adalah tanggapan kita sebagai orang yang pernah merasakan kebaikan
Tuhan dalam hidup kita, kebaikan dari orang-orang di sekitar kita adalah di antara sekian
banyak kebaikan Tuhan dan karenanya kita dipanggil juga untuk mewujudkan anugerah
Tuhan kepada sesama. Sering pula perbuatan baik kita tidak dibalas oleh orang lain, sehingga
hal ini menggiring kita pada kejenuhan untuk melakukan kebaikan.

Tetapi, 2 Tesalonika 3:13 mengingatkan setiap orang untuk tetap melakukan kebaikan bagi
semua orang tanpa merasa jemu. Pesan yang mungkin saja membosankan untuk ditaati,
karena mungkin saja orang lain enggan mendengar apa lagi melakukan firman tersebut (2 Tes
3:14).
Hari ini kita diingatkan untuk selalu berbuat baik, apa pun yang terjadi, kita harus
menyemangati diri kita untuk menjauhi kejenuhan melakukan kebaikan, bahkan kepada orang
yang tidak tahu berterima kasih sekali pun. Tuhan menghendaki kita tetap menyapanya dan
memperhatikan sebagai saudara walau pun kita merasa sakit hati. Apa yang kita dambakan
dari diri kita saat kita diperhadapkan pada situasi semacam ini? Sebuah ketulusan hati, jeli,
penuh harapan dan kasih, bahwa orang jahat pun dapat terbentuk baik kembali dan berhak
menerima kebaikan kita. Sesulit apa pun situasi kita dan orang lain untuk melakukan dan
menerima kebaikan, kita harus percaya, bahwa Tuhan memampukan kita.
Dalam dinamika kehidupan kita, baik dalam lingkungan kerja, masyarakat bahkan gereja,
sering kita menerima pesan-pesan yang mungkin membosankan, namun kita harus menyadari
dengan kepekaan hati, bahwa pesan yang baik itu adalah dari Tuhan, melalui siapa pun yang
Tuhan kehendaki. Sebagai orang yang percaya sepenuhnya kepada Kristus dan telah
diselamatkan oleh anugerah Allah melalui kematian dan kebangkitan Kristus, maka berbuat
kebaikan sudah selayaknya kita lakukan, walau pun kebaikan kita seringkali direspon dengan
tindakan yang kurang menggembirakan, tetapi Tuhan Yesus menghendaki untuk kita terus
berbuat baik bagi kemuliaan-Nya, amin.

TUHAN YESUS MEMBERKATI 🧑🏻👧🏻


Sabat, 06 April 2024
Ibadah keluarga

Lukas 4:8 Tetapi Yesus berkata kepadanya: "Ada tertulis: Engkau harus menyembah Tuhan,
Allahmu, dan hanya kepada Dia sajalah engkau berbakti !

Mengapa ibadah keluarga itu penting?


Ibadah keluarga Mengajarkan anak-anak dan keluarga kita untuk menyembah Tuhan
menempatkan Tuhan sebagai pusat rumah kita, mempererat ikatan keluarga kita Bersama,
Melindungi anak-anak dan keluarga kita, menetapkan nilai-nilai spiritua
IBADAH KELUARGA ADALAH: Interaktif, kepemimpinan bersama, singkat dan menari
IBADAH KELUARGA BUKAN: Ceramah, bukan khotbah, bukan kegiatan pemaksaan Waktu
untuk disiplin atau hukuman atau hiburan
Ibadah adalah saat dimana kita memberikan pemujaan dan pujian kepada Tuhan. Dengan
rasa hormat, kerendahan hati, dan rasa syukur, kita mengajukan permintaan kita kepada-
Nya. Dalam Perjanjian Lama, hewan dikorbankan di altar. Hari ini, kita hanya membutuhkan
pengorbanan waktu dan diri. Ketika kita menambahkan kata keluarga untuk menyembah,
kita berkumpul untuk menyembah Tuhan sebagai satu keluarga. Para orang tua khususnya
mendapat kesempatan untuk memuridkan anak-anak mereka dan mengajari mereka cara
menyembah Tuhan. Bersama-sama, kita meluangkan waktu untuk mengungkapkan
kehormatan dan menghormati Tuhan dan mengakui Dia sebagai Tuhan dan Juruselamat
hidup kita dan rumah kita. Pengalaman ini mengikat kita satu sama lain dan mendekatkan
kita kepada Tuhan.
Setiap keluarga dapat memutuskan bagaimana tampilan waktu ibadah keluarga mereka
dan alat apa yang akan mereka sertakan. Itu bisa terdiri dari membaca Alkitab,
menyanyikan sebuah lagu, dan berdoa bersama sebagai sebuah keluarga. Tetapi ada
banyak cara untuk mengadakan ibadah keluarga sebanyak jumlah keluarga. Setiap keluarga
itu unik, jadi Anda dapat membangun mezbah keluarga secara khusus hanya untuk keluarga
Anda. Satu-satunya hal yang tetap sama adalah kita harus mengarahkan fokus kita kepada
Tuhan, Pencipta dan Pemelihara umat manusia
Marilah kita menyembah Tuhan melalui ibadah keluarga yang kita laksanakan dirumah kita
pada setiap pagi dan malam …. Tuhan berkati.

Sabat, 06 Aprl 2024


PERKEMBANGAN IMAN ANAK-ANAK
Bagian 1

Menurut Donna Habenicht dan Larry Burton, penulis buku, Teaching the Faith
(Mengajarkan Iman), pertumbuhan iman pada anak anak dipengaruhi oleh banyak hal:
temperamen dan kepribadian anak, kemampuan mental mereka, kehidupan sosial mereka,
perkembangan hati nurani, cara mendidik orang tua dalam keluarga, agama keluarga,
instruksi agama yang mereka terima, kesempatan rohani yang mereka peroleh,
perkembangan karakter moral mereka, seluruh kehidupan mereka, doa untuk mereka, dan
karunia iman dari Tuhan melalui Roh Kudus. Tidak ada seorang anak yang memiliki karakter
rohani yang sama persis dengan anak yang lain.
Kita tidak dapat memberikan pertumbuhan iman betapapun indahnya ajaran dan hubungan
kita dengan sang anak. Tapi marilah kita menciptakan lingkungan yang mendukung yang
termasuk:
* Ajaran yang menarik dan mendorong yang berfokus pada keselamatan dan pertumbuhan
rohani anak anak kita. Ketika kita mengajarkan hal hal rohani kepada anak anak kita biarlah
itu dilakukan dengan menarik agar mereka boleh merasa senang tidak membosankan.
* Pembelajaran yang melibatkan manusia secara holistik—fisik, mental, sosial, emosi, dan
rohani. Berusahalah sesering mungkin ada kegiatan pembelajaran yang melibatkan kita
dengan anak anak kita agar tercipta kebersamaan dengan mereka.
* Ruang yang ceriah dan menyenangkan yang memberikan keceriaan dan harapan.
* Penghiburan dan pertolongan setiap kali terlihat masalah dalam kehidupan sang anak.
Ketika anak anak kita menghadapi masalah sekecil apapun marilah kita orang tua yang
menjadi penolong bagi mereka dan berusahalah memberikan perhatian yang lebih untuk
menolong mereka apakah atau menghibur anak anak kita.
* Berdoa setiap hari untuk “anak-anak kita” dan dengan anak anak kita …. Jangan perna kita
lalaikan mendoakan anak2 kita setiap saat walaupun mungkin hanya didalam hati kita dan
mari kita menyisikan waktu khusus untuk berdoa bersama anak anak kita.

EMPAT AREA DARI PERKEMBANGAN

1. Mental--“kebijaksanaan
2. Fisik -- “tinggi badan”
3. Spiritual--“berkenan dihadapan Tuhan”
4. Sosial--”disukai manusia”

Pernyataan Lukas yang sederhana, “Dan Yesus makin bertambah besar dan bertambah
hikmat-Nya dan besarNya.” (Lukas 2:52) merangkumkan pertumbuhan Yesus melewati usia
dan tahap kekanakan. Dan yang lebih penting pernyataan ini menyebutkan hikmat (mental)
dan perkembangan fisik sebagai aspek yang berbeda dalam pertumbuhan. Tetapi Lukas
menambahkan, “dan makin dikasihi oleh Allah dan manusia.” yang adalah aspek rohani dan
sosial atau pertumbuhan iman.
Definisi Iman Menurut Ibrani 11 iman adalah dasar dari segala sesuatu yang kita harapkan
dan bukti dari segala sesuatu yang tidak kita lihat. Pada waktu kita memiliki hubungan yang
erat dengan Tuhan maka kita akan percaya kepada Tuhan meskipun kita tidak dapat
memprediksi masa depan. Tetapi iman yang hidup ini hanya dapat bertumbuh melalui
pengalaman hidup dan hal ini terjadi dengan mendengarkan Firman Tuhan melalui
perkataan Yesus Kristus (Roma 10:17) dan dengan kuasa Roh Kudus.
Kita ingin agar anak-anak kita bertumbuh dengan iman yang hidup saat mereka merasakan
adanya Tuhan dalam kehidupan dirumah, di sekolah dan dalam kehidupan bermasyarakat.
Tuhan berkati kita semua.
Sabat, 13 April 2024
PERKEMBANGAN IMAN ANAK-ANAK
Bagian 2

Selamat pagi, selamat hari sabat


Sabat ini kita akan membahas bagaimana pertumbuhan iman dari anak-anak.
Bertumbuh dalam iman adalah bertumbuh dalam “ketergantungan sepenuhnya pada
Yesus"
“Biarlah kita lebih memiliki kepercayaan Pada Penebus kita…Miliki Iman dalam Tuhan.
Bersandar sepenuhnya pada Yesus tidak hanya membuat kemenangan itu mungkin tapi
kemenangan itu pasti.” Ellen G. Whit in Heavenly Places menambahkan definisi iman
dengan kata kunci: Kebergantungan pada Yesus. Pada waktu iman anak-anak mulai
bertumbuh dari hari ke hari saat mereka melihat jawaban atas doa-doa mereka, mereka
juga akan semakin percaya kepada Yesus dalam setiap aspek kehidupan mereka.
Tahap Perkembangan Iman
1. Pengalaman iman – awal masa kanak-kanak 3. Mencari iman - remaja
2. Terlibat dalam iman – akhir primary-junior 4. Memiliki iman – dewasa muda
Iman bertumbuh seperti sebuah batang pohon. Sama seperti anda dapat menghitung lingkaran dari
batang pohon, demikian pula anda dapat mengidentifikasi tahapan dari pertumbuhan iman.

John H. Westerhoff mengibaratkan iman dengan batang pohon. Pohon muda memiliki batang
yang kecil, pohon yang lebih tua memiliki batang yang lebih besar. Iman bertumbuh sebagai hasil
dari berbagai pengalaman hidup dan interaksi dengan orang lain dan dengan Tuhan. Westerhoff
menyatakan empat tahap utama pertumbuhan iman. 1) Iman yang diperoleh melalui pengalaman
hidup; 2) Iman karena mengikuti keluarga/komunitas; 3) Mencari Iman; dan 4) Iman yang dimiliki.

1. Iman yang diperoleh melalui pengalaman hidup


Kunci untuk memperoleh iman melalui pengalaman hidup pada masa kanak-kanak adalah
observasi dan reaksi. Anak-anak memperhatikan kasih dan iman dalam interaksi mereka
dengan orang dewasa dan bereaksi berdasarkan pengalaman mereka. Pada tahap ini mereka
masih terlalu muda untuk berpikir tentang iman, tetapi mereka menyatakan iman yang teguh.
Kebutuhan pada tahap ini adalah mengalami rasa percaya, kasih, dan penghargaan. Anak-
anak kecil membutuhkan beberapa orang dewasa yang mengasihi dan mereka percaya dalam
kehidupan mereka. Terkadang hewan peliharaan dapat memberikan perhatian dan
penghargaan yang tidak dapat diberikan oleh orang dewasa karena kesibukan.
Dorong Iman pada tahap ini dengan kehangatan, pelukan, mendengarkan cerita dan masalah
mereka, dan berikan cinta tanpa syarat.

2. Iman karena mengikuti keluarga


Kunci iman bagi anak-anak usia Sekolah Dasar adalah rasa kekeluargaan. Anak-anak pada usia
ini memiliki kepekaan tinggi terhadap aturan dan peraturan. Mereka juga sangat mudah
berbaur (bermain dengan anak-anak lain). Mereka ingin terlibat dalam gereja yang lebih besar
dari keluarga mereka dan dalam kelompok-kelompok anak-anak didalam gereja.
Kebutuhan untuk anak-anak dalam tahap pertumbuhan iman ini adalah:
* Merasa berkuasa. Mereka senang jika pertanyaan-pertanyaan “Mengapa” mereka
dijawab, karena “Alkitab” atau “Gereja Advent” berkata demikian.
* Merasa terlibat dalam sebuah komunitas. Berbagai cerita tentang Tuhan didalam
Alkitab dan pada masa-masa awal mereka digereja mengisi pertumbuhan iman setiap anak.
* Merasakan kekaguman, yang adalah bagian dari tujuan berbakti.
* Merasa diperlukan di gereja, dihargai oleh guru dan teman-teman mereka, dan
merasa dirindukan jika mereka tidak hadir.
Dorong pertumbuhan iman dengan mengisi kebutuhan-kebutuhan tadi melalui cerita, drama,
seni, dan pengalaman berbakti yang penuh kehangatan dimana mereka merasa dihargai.

3. Mencari Iman
Elemen Kunci kaum remaja pada tahap iman ini adalah penilaian yang kritis. Untuk anak-anak
sebelum usia remaja, sekedar mengutip tidaklah cukup. Mereka ingin merasakan/mengalami
sendiri informasi yang mereka terima.
Kebutuhan untuk tahap iman ini adalah:
* Menentukan jati diri. Mereka mempertanyakan dan menguji semua kepercayaan
mereka, gaya hidup mereka, penampilan, kekuasaan, dan semua hal yang mereka ketahui
dalam upaya untuk mendefinisikan diri mereka sendiri.
* Untuk mengetahui bahwa agama yang mereka ketahui benar-benar sesuai dengan
agama yang ada didalam hati mereka. Inilah yang membuat anak-anak memiliki berbagai
pertanyaan yang menantang kepercayaan orang dewasa. Mereka menjadi kritis terhadap
setiap penjelasan yang tidak dapat dijelaskan secara logis, akal sehat, dan ilmiah. Orang
dewasa perlu menerima berbagai pertanyaan ini tanpa harus merasa terancam, dekati anak-
anak untuk mencari jawabannya. Mereka perlu merasa diperlukan dalam komunitas gereja.
Dorong pertumbuhan iman remaja melalui belajar Alkitab yang intensif, lakukan perjalanan
singkat, mission trip dan kesempatan untuk melayani.

4. Iman yang Dimiliki


Kunci untuk memiliki iman yang kokoh bagi orang dewasa adalah: pertobatan, bersaksi, dan
pemuridan. Meskipun pertobatan pada masa anak-anak adalah sesuatu yang nyata, setiap
orang akan mengalami proses pertobatan ini lagi dalam hal iman yang mereka miliki dan atas
mana mereka bertanggung-jawab.
Kebutuhan bagi orang dewasa adalah untuk menjadi teladan, untuk memperoleh kesempatan
bersaksi dengan perkataan dan gaya hidup, dan membantu orang lain untuk memiliki iman.
Dorong pertumbuhan iman dengan memberikan kesempatan mengajar dan kegiatan sosial,
juga dengan kelas Alkitab dan berdoa.
Tuhan menolong sementara kita menjadi teladan bagi anak anak kita adalah doa kami amin.
Sabat, 20 April 2024
Pendidikan yang seimbang
Bagian 1

Amsal 22:6 Didiklah orang muda menurut jalan yang patut baginya, maka pada
masa tuanya pun ia tidak akan menyimpang dari pada jalan itu

Selamat pagi selamat hari sabat.


Suatu Pendidikan yang Seimbang. Pengajaran harus diberikan seperti yang telah
diperintahkan oleh Allah. Dengan sabar, saksama, tekun, penuh rahmat, anak-anak harus
dididik. Di atas bahu semua orangtua terletak satu kewajiban untuk memberikan kepada
anak-anak mereka pelajaran jasmani, pikiran dan kerohanian. Perlulah selalu menghadapkan
kepada anak-anak segala tuntutan Allah.
Pendidikan jasmani, perkembangan tubuh, adalah jauh lebih mudah untuk diberikan daripada
pendidikan rohani.... Perkembangan jiwa, yang memberikan kesucian dan keagungan kepada
pikiran dan keharuman kepada kata-kata dan perbuatan, menuntut lebih banyak usaha yang
sungguh-sungguh. Adalah memerlukan kesabaran untuk menjauhkan segala motivasi yang
jahat dari taman hati seseorang.
Pendidikan rohani dalam keadaan apa pun juga janganlah diabaikan. Marilah kita mengajar
anak-anak kita tentang pelajaran-pelajaran yang indah dari Firman Allah, agar melalui
semuanya ini mereka dapat memperoleh suatu pengetahuan tentang Allah. Biarlah mereka
memahami bahwa mereka tidak boleh melakukan sesuatu yang tidak benar. Ajar mereka
melakukan kebenaran dan keadilan. Katakan kepada mereka bahwa engkau tidak dapat
mengizinkan mereka untuk mengikuti jalan yang salah. Di dalam nama Tuhan hadapkan
mereka kepada Allah pada takhta anugerah. Biarlah mereka mengetahui bahwa Yesus hidup
untuk mengadakan pengantaraan bagi mereka. Berikan dorongan kepada mereka untuk
membentuk tabiat yang sesuai dengan pola Ilahi.

Beberapa hal yang harus ditanamkam kepada anak-anak dan kita semua

1. Pengetahuan Tentang Tuhan Allah sebagai Dasar. Pendidikan rohani dalam keadaan
apa pun juga janganlah diabaikan, oleh karena “Permulaan hikmat adalah takut akan
TUHAN.” Mazmur 111:10. Oleh beberapa orang, pendidikan ditempatkan menyusul
sesudah agama, tetapi pendidikan yang benar adalah agama.
2. Jelaskan Pengalaman Keagamaan yang Praktis. Pengajaran yang praktis dalam
pengalaman keagamaan adalah apa yang para orangtua harus bersedia untuk
memberikannya kepada anak-anak mereka. Allah menuntut hal ini darimu dan engkau
melalaikan tugasmu jikalau engkau gagal melakukan pekerjaan ini. Ajar anak-anak
sehubungan me-tode-metode yang dipilih Allah tentang disiplin dan syarat-syarat
untuk sukses dalam kehidupan keagamaan. Ajar mereka bahwa mereka tidak dapat
melayani Allah dan membiarkan pikiran mereka diserap dalam perhatian yang
berlebih-lebihan untuk mencukupi kebutuhan hidup yang sekarang ini; akan tetapi
janganlah biarkan mereka berpendapat bahwa mereka tidak perlu bekerja dan
menggunakan waktu-waktu senggang mereka dengan bermalas-malas. Firman Allah
adalah jelas dalam hal ini.
3. Ajarkan Pengetahuan Tentang Allah. Mengenal Allah adalah hidup kekal. Apakah
engkau sedang mengajarkan hal ini kepada anak-anakmu, ataukah engkau sedang
mengajar mereka untuk memenuhi ukuran duniawi? Apakah engkau sedang
mempersiapkan diri bagi rumah yang sedang disediakan Allah bagimu? . . . Ajarkan
kepada anak-anakmu tentang kehidupan, kematian dan kebangkitan Juruselamat. Ajar
mereka untuk mempelajari Kitab Suci.... Ajar mereka untuk membentuk tabiat yang
akan hidup sepanjang zaman kekekalan. Kita harus berdoa seperti yang belum pernah
kita lakukan sebelumnya supaya Allah akan memelihara dan memberkati anak-anak
kita.
4. Ajarkan Tentang Pertobatan dan Keampunan Setiap Hari. Tidak perlu bahwa semua
orang harus sanggup untuk menyatakan dengan pasti kapan dosa-dosa mereka telah
diampuni. Pelajaran yang harus diajarkan kepada anak-anak kita adalah bahwa segala
kesalahan dan kekhilafan mereka harus dibawa kepada Tuhan pada masa kanak-kanak
mereka. Ajar mereka meminta keampunan-Nya setiap hari atas setiap kesalahan yang
mereka telah lakukan, dan bahwa Tuhan mendengar doa yang sederhana dari hati
yang bertobat, dan akan mengampuni dan menerima mereka, sebagaimana Ia telah
menerima anak-anak yang dibawa kepada-Nya pada waktu Ia masih ada di dunia ini.
5. Ajarkan Tentang Pengajaran yang Benar. Mereka yang telah mengetahui kebenaran
dan merasakan kepentingannya, dan telah memiliki suatu pengalaman dalam hal-hal
yang berhubungan dengan Allah, haruslah mengajarkan pengajaran-pengajaran yang
benar kepada anak-anak mereka. Mereka harus menjadikan anak-anak mereka itu
mengetahui segala pengajaran yang penting dari kepercayaan kita, sebab musabab
mengapa kita adalah anggota Masehi Advent Hari Ketujuh—mengapa kita dipanggil,
sebagaimana halnya bani Israel, untuk menjadi satu umat yang berbeda, satu bangsa
yang suci, terpisah dan berbeda dari segala bangsa lainnya di permukaan bumi ini.
Semuanya ini harus dijelaskan kepada anak-anak dalam bahasa yang sederhana, yang
mudah dipahami; dan apabila mereka bertambah dalam usia, segala pelajaran yang
diberikan harus disesuaikan dengan kesanggupan mereka yang semakin bertambah,
sehingga dasar kebenaran telah diletakkan dengan dalam dan luas.
6. Berikan Pengajaran Secara Singkat dan Sering. Mereka yang memberikan pengajaran
kepada anak-anak dan orang muda harus menjauhkan diri dari pembicaraan-
pembicaraan yang membosankan. Pembicaraan-pembicaraan yang singkat, yang
langsung kepada tujuannya, akan memberikan suatu pengaruh yang menyenangkan.
Jikalau banyak hal yang harus dikatakan adakan secara singkat tetapi sering. Sedikit
pembicaraan yang menarik yang diberikan secara berangsur akan lebih menolong
daripada memberikan seluruh pengajaran itu sekaligus. Pembicaraan yang lama
meletihkan pikiran anak-anak muda. Terlalu banyak pembicaraan akan menuntun
mereka untuk menjadi muak sekalipun pengajaran kerohanian, sebagaimana makan
yang berlebih-lebihan membebani perut dan mengurangi selera makan, dan
menjadikan seseorang merasa muak terhadap makanan.
7. Malam Hari adalah Waktu yang Berharga. Rumah tangga harus dijadikan sebagai
sebuah sekolah yang memberikan pengajaran gantinya menjadi suatu tempat yang
membosankan. Malam hari harus dijadikan sebagai waktu-waktu yang berharga, yang
digunakan untuk mengajar anak-anak pada jalan kebenaran.
SABAT, 27 April 2024
PENDIDIKAN YANG SEIMBANG
Bagian 2

Selamat hari sabat

Amsal 22:15 Kebodohan melekat pada hati orang muda, tetapi tongkat didikan akan
mengusir itu dari padanya.

Sabat ini kita akan lanjutkan dengan pelajaran tentang Pendidikan yang seimbang untuk
anak anak kita

8. Ulangi Kembali Janji-janji Allah.


Kita perlu mengakui Roh Tuhan sebagai penerang bagi kita. Roh itu senang berbicara
kepada anak-anak dan menjelaskan kepada mereka segala harta dan keindahan firman itu.
Segala janji yang diucapkan oleh Guru agung itu akan mempesonakan indera dan
menghidupkan jiwa seorang anak dengan suatu kekuatan rohani yang berasal dari Ilahi. Di
dalam pikiran yang peka itu akan bertumbuh satu pengenalan akan perkara-perkara Ilahi
yang akan menjadi satu benteng terhadap segala penggodaan musuh.

9. Jadikan Pengajaran Keagamaan Itu Sesuatu yang Menyenangkan.


Pengajaran keagamaan harus diberikan kepada anak-anak sejak tahun-tahun pertama
dalam hidup mereka. Itu harus diberikan bukan dalam roh yang mengecam melainkan
dengan roh yang menyenangkan dan membahagiakan. Para ibu harus selalu waspada, agar
jangan penggodaan datang kepada anak-anak dalam satu bentuk yang sedemikian rupa
sehingga tidak dikenal oleh mereka. Para orangtua harus melindungi anak-anak mereka
dengan pengajaran yang bijaksana dan menyenangkan. Sebagai sahabat-sahabat yang
terbaik dari anak-anak yang tidak berpengalaman ini, mereka harus menolong anak-anak
mereka dalam pekerjaan untuk mengalahkan, oleh karena bagi mereka menjadi pemenang
berarti segala-galanya. Mereka harus menyadari bahwa anak-anak yang mereka kasihi yang
sedang berusaha untuk berbuat yang benar adalah anggota yang lebih muda dari keluarga
Tuhan, dan mereka harus memberikan suatu perhatian yang sungguh-sungguh dalam
menolong anak-anak untuk meluruskan jalan penurutan kepada Raja itu. Dengan disertai
perhatian yang penuh kasih mereka harus mengajar anak-anak mereka hari demi hari apa
artinya menjadi anak Allah dan untuk menyerahkan kemauan kita kepada penurutan akan
Dia. Ajarkan kepada mereka bahwa penurutan kepada Allah mencakup penurutan kepada
orangtua mereka. Ini harus merupakan pekerjaan setiap hari bahkan setiap jam. Orangtua,
berjagalah, berjagalah dan berdoa, dan jadikan anak-anakmu sebagai sahabatmu.

10. Ajarkan Pelajaran-pelajaran Rohani dari Tugas-tugas Rumah Tangga.


Allah telah memberikan kepada orangtua dan guru pekerjaan untuk mendidik anak-anak
dan orang muda dalam bidang ini, dan dari setiap perbuatan dalam hidup mereka, kepada
mereka dapat diajarkan tentang pelajaran-pelajaran rohani. Sementara melatih mereka
dalam hal kebersihan jasmani, harus mengajar mereka bahwa Allah menghendaki agar
mereka menjadi bersih dalam hati sebagaimana dalam tubuh. Sementara menyapu sebuah
ruangan, mereka bisa belajar bagaimana Tuhan menyucikan hati. Mereka tidak akan
menutup semua pintu dan jendela dan membiarkan beberapa pembersih tinggal di dalam
ruangan itu, melainkan akan membuka pintu dan jendela lebar-lebar, dan dengan usaha
yang tekun mengeluarkan segala debu dari dalamnya. Demikian pula semua jendela
dorongan hati dan perasaan harus terbuka ke arah surga, dan debu-debu sifat
mementingkan diri dan keduniawian harus dikeluarkan dari dalamnya. Anugerah Allah
harus menyapu seluruh ruangan pikiran, dan setiap unsur keadaan harus dibersihkan dan
dikuatkan oleh Roh Allah. Ketidakteraturan dan ketidakrapian dalam tugas sehari-hari akan
menuntun kepada sifat melupakan Allah dan memelihara bentuk peribadatan dalam satu
pengakuan tetapi kehilangan kenyataannya. Kita harus berjaga dan berdoa, kalau tidak kita
akan memperoleh bayangan dan kehilangan bendanya.

Satu iman yang benar seperti benang emas harus terjalin dalam pengalaman sehari-hari
dalam melaksanakan tugas yang kecil. Tuhan berkati kita semua.
Sabat, 04 Mei 2024
PENDIDIKAN YANG SEIMBANG
Bagian 3

Selamat hari sabat.

23:12 Arahkanlah perhatianmu kepada didikan, dan telingamu kepada kata-kata


pengetahuan

Sabat ini kita akan lanjutkan dengan pelajaran tentang Pendidikan yang seimbang untuk
anak anak kita.
Pendidikan Hati Lawan Pengajaran Buku. Adalah benar bagi orang muda beranggapan
bahwa mereka harus mencapai taraf perkembangan yang tertinggi dari kuasa pikiran
mereka. Kita tidak akan membatasi pendidikan untuk mana Allah tidak menetapkan
batasnya. Tetapi segala hasil yang kita capai tidak akan berarti apa-apa jikalau itu tidak
digunakan untuk kehormatan Allah dan kebajikan bagi umat manusia. Kecuali pengetahuan
kita merupakan sebuah batu loncatan untuk mencapai maksud-maksud yang paling luhur,
maka hal itu tidak bernilai apa-apa.

Pendidikan hati lebih penting daripada pendidikan yang diterima dari buku-buku. Baik,
bahkan perlu, untuk memperoleh suatu pengetahuan tentang dunia tempat kita hidup;
tetapi jikalau kita mengabaikan begitu saja tentang kebakaan, maka kita akan mengalami
kegagalan yang tidak pernah kita perbaiki lagi.

Keuntungan-keuntungan yang Timbal Balik. Anak-anak kita adalah milik Allah; mereka telah
dibeli dengan satu harga. Pemikiran ini harus menjadi titik tolak segala usaha kita bagi
mereka. Metode yang paling berhasil untuk menjamin keselamatan mereka dan
menjauhkan mereka dari jalan penggodaan adalah dengan mengajar mereka terus-menerus
tentang Firman Allah. Dan apabila orangtua menjadi pelajar bersama dengan anak-anak
mereka, mereka akan mendapati pertumbuhan mereka dalam pengetahuan tentang
kebenaran akan lebih cepat. Ketidakpercayaan akan hilang, iman dan kegiatan akan
bertambah; jaminan dan kepercayaan akan semakin dalam apabila mereka dengan cara
demikian terus-menerus mengenal Tuhan.

Bagaimana Orangtua Bisa Menjadi Batu Sandungan. Teladan apakah yang engkau berikan
kepada anak-anakmu? Peraturan apakah yang engkau miliki di dalam rumah tanggamu?
Anak-anakmu harus dididik supaya menjadi manis budi, suka memikirkan kepentingan
orang lain, lemah-lembut, mudah dibujuk, dan di atas segala sesuatunya, menghormati
perkara-perkara keagamaan dan merasakan pentingnya segala tuntutan Allah.

Anak-anak lelaki dan perempuan dengan cepat dapat menunjukkan ketaatan yang dalam
dan simetris jikalau alat-alat yang telah ditetapkan oleh Allah untuk membimbing setiap
keluarga diikuti dalam kasih takut kepada-Nya. Mereka akan menunjukkan nilai pendidikan
dan disiplin yang benar. Tetapi kesan yang ditanamkan di dalam pikiran anak-anak melalui
kata-kata dari guru kebenaran sering dilawan oleh kata-kata dan perbuatan orangtua. Hati
anak-anak yang peka sekalipun tersesat sering diyakinkan oleh kebenaran, tetapi sering
penggodaan datang kepada mereka melalui bapa dan ibu, dan mereka menjadi satu korban
kepada alat-alat Setan. Hampir-hampir mustahil meneguhkan kaki anak-anak pada jalan
selamat bilamana orangtua tidak bekerja sama. Pendapat yang tidak baik yang tercetus
melalui bibir orangtua yang tidak bijaksana, adalah penghalang utama bagi pertobatan yang
sejati dari anak-anak.

Hiduplah Selaras dengan Doamu. “Jikalau kamu tinggal di dalam Aku dan firman-Ku tinggal
di dalam kamu, mintalah apa saja yang kamu kehendaki, dan kamu akan menerimanya.”
Bilamana engkau berdoa, hadapkanlah janji ini. Adalah kesepakatan kita untuk datang
kepada Dia dengan suatu keberanian yang suci. Apabila dengan sungguh-sungguh kita
memohon agar terang-Nya bersinar-sinar kepada kita, maka Ia akan mendengar dan
menjawab kita. Tetapi kita harus hidup selaras dengan doa kita. Semuanya itu tidak ada
gunanya jikalau kita hidup bertentangan dengan hal-hal itu. Saya pernah melihat seorang
bapa yang setelah membaca sebagian dari ayat-ayat Kitab Suci dan melayangkan doa,
sering begitu setelah selesai bertelut, mulai mengecam anak-anaknya. Bagaimanakah Allah
akan menjawab doa yang telah diucapkannya itu? Dan jikalau, setelah mengecam anak-
anaknya itu, seorang bapa melayangkan doa, apakah doa seperti itu mendatangkan
keuntungan kepada anak-anak? Tidak, tidak, kecuali itu merupakan satu doa pengakuan
kepada Allah.
Sabat, 11 Mei 2024
Kapan Anak-anak Siap Dibaptiskan.

Matius 28:19 Karena itu pergilah, jadikanlah semua bangsa murid-Ku dan
baptislah mereka dalam nama Bapa dan Anak dan Roh Kudus

Jangan sekali-kali membiarkan anak-anakmu berpendapat bahwa mereka bukanlah anak-


anak Allah sebelum mereka cukup dewasa untuk dibaptiskan. Baptisan tidaklah menjadikan
anak-anak sebagai pengikut Tuhan; hal itu juga tidak menjadikan mereka bertobat; itu
hanyalah merupakan satu tanda secara luar, yang menunjukkan bahwa mereka merasa
bahwa mereka harus menjadi anak-anak Allah dengan mengakui bahwa mereka percaya di
dalam Yesus sebagai Juruselamat mereka dan mulai saat itu dan seterusnya akan hidup bagi
Tuhan.
Orangtua yang anak-anaknya menghendaki untuk dibaptiskan mempunyai suatu pekerjaan
untuk dilaksanakan, baik dengan mawas diri dan dengan memberikan pengajaran dengan
setia kepada anak-anak mereka. Baptisan adalah suatu upacara yang paling suci dan
penting, dan harus ada satu pengertian yang sempurna tentang mak-nanya. Hal itu berarti
penyesalan atas dosa, dan merupakan pintu masuk ke satu hidup baru di dalam Tuhan.
Janganlah tergesa-gesa mengambil bagian dalam upacara itu. Biarlah orangtua dan anak-
anak mengadakan perhitungan sebelumnya. Dengan menyetujui anak-anak mereka
dibaptiskan, orangtua dengan secara khidmat berjanji akan menjadi penatalayan yang setia
terhadap anak-anak ini, untuk membimbing mereka di dalam pembangunan tabiat mereka.
Mereka berjanji akan menjaga dengan perhatian yang khusus kawanan domba ini, agar
mereka tidak menghinakan iman yang mereka akui.

Bilamana waktu yang paling berbahagia dalam hidup mereka itu tiba, dan mereka
mengasihi Tuhan di dalam hati mereka dan ingin dibaptiskan maka tuntunlah mereka itu
dengan setia. Sebelum mereka menerima upacara itu, tanyakan kepada mereka apakah
bekerja untuk Allah akan menjadi tujuan utama dalam hidup mereka. Kemudian katakan
kepada mereka bagaimana memulainya. Ini adalah pelajaran-pelajaran yang pertama yang
berarti banyak. Dengan sederhana ajar mereka bagaimana melakukan pelayanan yang
pertama kepada Allah. Jadikan pekerjaan itu semudah-mudahnya untuk dipahami.
Terangkan apa artinya menyerahkan diri kepada Tuhan, untuk berbuat seperti apa yang
diperintahkan oleh firman-Nya di bawah nasihat orangtua.

Tugas Orangtua Setelah Baptisan


Setelah berusaha dengan setia, jikalau engkau merasa puas bahwa anak-anakmu mengerti
arti pertobatan dan baptisan dan benar-benar sudah bertobat, biarlah mereka dibaptiskan.
Tetapi, saya ulangi, pertama sekali persiapkan dirimu sendiri untuk bertindak sebagai
gembala yang setia dalam membimbing kaki mereka yang belum berpengalaman itu pada
jalan penurutan yang sempit itu. Allah harus bekerja di dalam diri orangtua agar mereka
dapat memberikan kepada anak-anak mereka satu teladan yang benar dalam kasih,
kesopansantunan kepada Tuhan. Jikalau engkau menyetujui anak-anakmu itu dibaptiskan
dan kemudian membiarkan mereka untuk berbuat sesuka hati mereka, dengan tidak
merasakan tugas khusus untuk menjaga kaki mereka pada jalan yang lurus, maka engkau
sendiri bertanggung jawab jikalau mereka kehilangan iman dan semangat dan perhatian
dalam kebenaran.
Allah memanggil engkau supaya mengajar mereka untuk bersiap sedia menjadi anggota
dari keluarga kerajaan, anak-anak Raja surga. Bekerjasamalah dengan Allah oleh berusaha
dengan tekun demi keselamatan mereka. Jikalau mereka berbuat salah, jangan kecam
mereka. Jangan sekali-kali mengejek mereka bahwa mereka sudah dibaptis akan tetapi
berbuat yang salah. Ingat bahwa mereka masih mempunyai banyak hal untuk dipelajari
sehubungan dengan tugas-tugas seorang anak Allah. Membina Anak bertanggung jawab 527.
SABAT, 18 MEI 2024
KITAB SUCI DALAM KELUARGA
Bagian 1

Selamat hari sabat

Kisah Para Rasul 17:11 Orang-orang Yahudi di kota itu lebih baik hatinya dari pada orang-
orang Yahudi di Tesalonika, karena mereka menerima firman itu dengan segala kerelaan
hati dan setiap hari mereka menyelidiki Kitab Suci untuk mengetahui, apakah semuanya itu
benar demikian

Demi kepentingan jiwamu, Tuhan dan orang lain, bekerjalah di rumah tangga. Berdoalah
sebagaimana yang belum pernah engkau lakukan. Biarlah hatimu hancur di hadapan Allah. Aturlah
rumahmu. Siapkan anak-anakmu untuk upacara itu. Ajar mereka bahwa untuk datang ke hadapan
Allah dengan berpakaian bagus tidaklah sepenting seperti mereka datang dengan tangan yang
bersih dan hati suci. Buangkan segala rintangan yang menghalangi jalan mereka, segala sengketa
yang ada di antara mereka sendiri atau di antara engkau dengan mereka. Dengan berbuat demikian
engkau akan mengundang hadirat Tuhan ke dalam rumahmu, dan malaikat-malaikat surga akan
mengawal engkau apabila engkau pergi ke kumpulan itu, dan hadirat serta terang mereka akan
mengusir kegelapan dari malaikat-malaikat jahat.

Taburkan Benih-benih Kebenaran dalam Iman. Pekerjaan penabur adalah satu pekerjaan iman.
Rahasia dari bersemi dan bertumbuhnya benih ia tidak dapat memahaminya, akan tetapi ia
mempunyai kepercayaan dalam alat-alat oleh mana Allah menyebabkan tanaman bertumbuh. Ia
menaburkan benih itu, sambil mengharapkan akan mengumpulkannya kembali dalam panen yang
berkelimpahan. Demikian juga seharusnya orangtua dan guru bekerja, sambil mengharapkan suatu
panen dari benih yang telah mereka taburkan.
Kita harus memohon berkat Allah atas benih yang telah ditaburkan, dan keyakinan bahwa Roh
Kudus akan mengawasi sekalipun anak-anak kecil. Jikalau kita menunjukkan iman kepada Allah,
maka kita akan disanggupkan untuk menuntun mereka kepada Anak Domba Allah yang mengangkut
dosa dunia ini. Ini adalah suatu pekerjaan yang paling penting terhadap anggota keluarga Allah yang
lebih muda. MABJ 531.1-MABJ 531.3

Kitab Suci adalah Sebuah Buku yang Sanggup Melakukan Banyak Perkara. Dalam corak ragam dan
bahan-bahan pelajarannya yang mencakup daerah yang luas, Kitab Suci berisi sesuatu yang menarik
bagi setiap pikiran dan menggugah setiap hati. Pada lembaran-lembarannya terdapat sejarah yang
paling kuno, riwayat kehidupan yang paling benar, prinsip-prinsip pemerintahan untuk memerintah
negara, untuk mengatur rumah tangga—prinsip yang tidak pernah dapat ditandingi oleh hikmat
manusia. Buku ini mengandung falsafah yang paling dalam; sanjak yang paling indah dan mulia,
yang paling emosional dan yang paling menyedihkan. Di dalam nilainya tulisan-tulisan dalam Kitab
Suci jauh lebih unggul dari hasil karya pengarang-pengarang manusia biasa, sekalipun bila
dipertimbangkan dengan cara demikian akan tetapi bila ditinjau dalam hubungannya dengan tema
inti yang agung itu, semuanya itu mempunyai ruang lingkup yang luasnya tidak terhingga, dan
nilainya tak terkira. Ditinjau dari sudut pandang ini setiap topik mempunyai suatu makna yang baru.
Didalam kebenaran kebenaran yang diucapkan dengan cara yang paling sederhana itu tercakup
prinsip yang tinggi seperti tingginya langit dan yang mencakup kekekalan.
Ada beberapa hal yang kita pelajari dalam Alkitab

1. Firman Allah berkelimpahan dalam permata-permata kebenaran yang mahal, dan orangtua
harus mengeluarkan semuanya itu dari dalam petinya dan menghadapkannya kepada anak-
anak mereka dalam terang yang sebenarnya. Di dalam Firman Allah engkau memiliki sebuah
gudang harta dari mana engkau dapat mengambil benda-benda yang mahal, dan sebagai
pengikut Tuhan engkau harus melengkapi dirimu untuk setiap pekerjaan yang baik.
2. Di FirmanNya Allah Menyediakan Sebuah Jamuan Pesta yang Mewah. Dalam memberikan
kepada kita kesepakatan untuk mempelajari firman-Nya, Tuhan telah menyediakan di hadapan
kita sebuah jamuan pesta yang mewah. Banyaklah manfaat yang bisa diperoleh dari firman-
Nya, yang digambarkan oleh Dia sebagai daging dan darah-Nya, roh dan hidup-Nya. Dengan
memakan firman ini, kekuatan rohani kita ditambahkan; kita bertumbuh dalam anugerah dan
dalam suatu pengetahuan akan kebenaran. Kebiasaan untuk mengendalikan diri dibentuk dan
dikuatkan. Segala kelemahan pada masa kanak-kanak seperti, bersungut, kekerasan hati,
mementingkan diri, kata-kata yang kasar, tindakan yang disertai kemarahan akan hilang
lenyap, dan sebagai gantinya bertumbuhlah sifat-sifat kedewasaan sebagai umat Tuhan.
3. Segala pelajaran yang indah dari cerita dan perumpamaan Kitab Suci, pelajaran dari Firman
Allah yang suci dan sederhana itu, adalah makanan rohani bagi engkau dan anak-anakmu.
Oh, betapa suatu pekerjaan terdapat di hadapanmu! Maukah engkau melaksanakannya dalam
kasih dan takut akan Allah? Maukah engkau menempatkan dirimu dalam hubungan dengan
Allah melalui firman-Nya?
4. Firman Allah adalah ukuran Kejujuran Akhlak. Firman Allah dengan cara bijaksana harus
ditanamkan di dalam pikiran yang masih muda dan dijadikan sebagai ukuran kejujuran akhlak
mereka, memperbaiki segala kesalahan mereka, menerangi dan menuntun pikiran mereka,
yang akan jauh lebih ampuh dalam mengekang dan mengendalikan pembawaan yang
emosional ketimbang oleh kata-kata yang keras, yang akan membangkitkan amarah.
Pendidikan anak-anak untuk memenuhi ukuran Kitab Suci akan memerlukan waktu, ketekunan
dan doa. Hal ini harus diperhatikan jikalau beberapa perkara tentang rumah tangga telah
diabaikan.
5. Kebenaran-kebenaran Kitab Suci, jika diterima akan mengangkat pikiran dari kemerosotan dan
keduniawian. Jikalau Firman Allah dihargai sebagaimana mestinya, baik orang muda dan
orangtua akan memiliki satu kejujuran akhlak, satu kekuatan dalam prin-sip, yang akan
menyanggupkan mereka melawan penggodaan.
6. Yang Mahasuci dari Israel telah memberitahukan kepada kita segala hukum dan undang-
undang yang harus memerintah semua pikiran manusia. Segala peraturan ini, yang telah
dinyatakan “suci, dan adil dan baik,” harus menjadi ukuran dari segala tindak tanduk dalam
rumah tangga. Tidak ada penyelewengan dari padanya vang tidak menjadi dosa, oleh karena
semuanya itu adalah dasar dari agama yang benar.
7. Itu Menguatkan Pikiran. Jikalau Kitab Suci dipelajari sebagaimana harusnya, maka manusia
akan menjadi kuat dalam pikirannya. Pengajaran-pengajaran yang dikemukakan di dalam
Firman Allah, kesederhanaan ucapan-ucapannya, tema-tema yang agung yang dihadapkan
kepada pikiran, akan memperkembang kesanggupan-kesang-gupan yang ada di dalam diri
manusia yang tidak akan dapat di-perkembang dengan cara lainnya. Di dalam Kitab Suci
sebuah ladang yang tidak terbatas luasnya terbuka bagi imajinasi.
Setelah merenung-renungkan tema-temanya yang agung itu, setelah berhubungan dengan tulisan-
tulisannya yang berisi gambaran yang indah itu, seorang pelajar akan pergi dengan pikiran yang
lebih suci dan lebih luhur daripada jikalau ia telah menggunakan waktunya itu untuk membaca
hasil karya buatan manusia, tanpa menyebutkan sesuatu yang remeh sifatnya. Pikiran yang masih
muda itu akan gagal untuk mencapai perkembangan mereka yang paling mulia bilamana mereka
melalaikan sumber hikmat yang tertinggi yaitu Firman Allah. Alasan mengapa kita memiliki begitu
sedikit manusia yang berpikiran baik, manusia yang mempunyai nilai yang tetap dan stabil, ialah
oleh karena Allah tidak ditakuti, Allah tidak dikasihi, prinsip-prinsip agama tidak dinyatakan di
dalam hidup sebagaimana harusnya
Sabat, 25 Mei 2024
KITAB SUCI DALAM KELUARGA
Bagian 2

Selamat pagi selamat hari sabat.


Pagi sabat yang suci ini kita akan melanjutan pelajaran tentang kita suci dalam keluarga.
Roma 15:4 Sebab segala sesuatu yang ditulis dahulu, telah ditulis untuk menjadi pelajaran
bagi kita, supaya kita teguh berpegang pada pengharapan oleh ketekunan dan penghiburan
dari Kitab Suci

Allah menghendaki agar kita menggunakan setiap alat yang dapat memperkembang dan
memperkuat kuasa pikiran kita. Jikalau Kitab Suci lebih banyak dibaca, jikalau kebenaran-
kebenarannya dipahami dengan lebih baik, maka kita akan menjadi orang-orang yang lebih
diterangi dan lebih pandai. Tenaga diberikan kepada jiwa oleh menyelidiki halaman-
halamannya.

Itu adalah Dasar Bagi Kesejahteraan Rumah Tangga, Sosial dan Bangsa. Pengajaran Kitab
Suci mempunyai suatu pengaruh yang kuat terhadap kemakmuran manusia dalam segala
hubungannya dengan hidup yang sekarang ini. Itu memaparkan asas yang menjadi batu
penjuru kemakmuran bangsa asas oleh mana terikat kesejahteraan masyarakat, dan yang
menjadi pelindung bagi keluarga asas tanpa mana tidak seorang pun bisa mencapai
manfaat, kebahagiaan dan kehormatan di dalam hidup yang sekarang ini, atau berharap
untuk dapat memperoleh hidup yang kekal, untuk masa mendatang. Tidak ada satu pangkat
dalam hidup, tidak ada satu taraf di dalam pengalaman manusia, untuk mana pengajaran
Kitab Suci bukan merupakan satu persiapan yang perlu.

Pengetahuan Kitab Suci Merupakan Satu Pelindung. Dari sejak seorang kanak-kanak,
Timotius mengetahui Kitab Suci; dan pengetahuan ini adalah satu pelindung bagi dia
terhadap pengaruh jahat yang mengelilingi dia dan dari penggodaan untuk memilih
kepelesiran dan pemuasan diri lebih dari tugas. Pelindung seperti ini diperlukan oleh semua
anak-anak kita, dan haruslah menjadi sebagian dari pekerjaan orangtua dan hamba-hamba
Tuhan untuk memastikan bahwa anak-anak diberikan pengajaran yang sepatutnya dalam
Firman Allah. Membina Anak Bertanggung Jawab -536.

Kasih akan Kitab Suci Bukanlah Sesuatu yang Alamiah. Anak-anak muda bersifat lalai dan
tidak berpengalaman, dan kasih akan Kitab Suci serta segala kebenarannya tidaklah akan
datang dengan sendirinya. Kecuali usaha yang sungguh-sungguh diadakan untuk
membangun di sekeliling mereka benteng-benteng yang melindungi mereka dari alat-alat
Setan, maka mereka akan menjadi korban penggodaannya dan akan ditawan oleh dia
menurut kemauannya. Di dalam tahun-tahun permulaan hidup mereka anak-anak harus
diajar tentang segala tuntutan hukum Allah dan iman dalam Penebus kita untuk
membersihkan diri dari segala noda dosa. Iman ini harus diajarkan setiap hari, melalui
pengajaran dan teladan. Anak-anak Muda Terutama Sekali Mengabaikan Pelajaran Kitab
Suci. Baik orangtua dan muda mengabaikan Kitab Suci. Mereka tidak menjadikannya
sebagai bahan pelajaran mereka, peraturan dalam hidup mereka. Terutama sekali anak-
anak muda bersalah dalam kelalaian ini. Kebanyakan mereka mempunyai waktu untuk
membaca buku-buku lain, tetapi buku yang menunjukkan jalan yang menuju kepada hidup
kekal tidak dipelajari setiap hari. Cerita-cerita dongeng dibaca dengan penuh perhatian,
sementara Kitab Suci diabaikan. Buku ini adalah penuntun kita kepada satu kehidupan yang
lebih luhur dan lebih suci. Anak-anak muda akan mendapati buku itu sebagai buku yang
paling menarik perhatian yang mereka pernah baca jikalau saja imajinasi mereka tidak
dirusak oleh membaca cerita-cerita dongeng.

Pikiran yang masih muda gagal untuk mencapai perkembangan mereka yang paling luhur
bilamana mereka mengabaikan sumber hikmat yang tertinggi yaitu Firman Allah. Bahwa
kita berada di dalam dunia milik Allah, di hadirat Khalik itu; bahwa kita dijadikan atas peta-
Nya; bahwa Ia menjaga kita dan mengasihi serta memperhatikan kita— semuanya ini
adalah tema-tema yang indah untuk dipikirkan dan akan menuntun pikiran kepada ladang
meditasi yang luas dan agung. Ia yang membuka pikiran dan hati kepada kebiasaan untuk
merenung-renungkan tema-tema seperti itu tidak pernah akan merasa puas dengan bahan-
bahan pemikiran yang remeh dan bersifat sensasional.
Kelalaian Orangtua Dipantulkan dalam Diri Anak-anak. Sekalipun pada waktu masih kecil
sekali, anak-anak memperhatikan; jikalau orangtua menunjukkan bahwa Firman Allah itu
bukanlah penuntun dan penasihat mereka, jikalau mereka tidak menghargai pekabaran
yang disampaikan kepada mereka, roh acuh tidak acuh yang sama yang bersikap, “saya
tidak peduli; saya akan mengikuti jalan saya sendiri,” akan diperlihatkan oleh anak-anak
mereka.
SABAT, 01 JUNI 2024
BERIKAN KEPADA FIRMAN ITU TEMPATNYA YANG TERHORMAT

Selamat pagi selamat hari sabat


Mazmur 119:105 “FirmanMu itu pelita bagi kakiku dan terang bagi jalanku”

Sebagai suatu umat yang mempunyai terang yang besar, kita harus menjadi luhur dalam
kebiasaan kita, dalam kata-kata kita, dan di dalam kehidupan rumah tangga serta pergaulan
kita. Berikan kepada Firman itu tempatnya yang terhormat sebagai satu penuntun di dalam
rumah tangga kita. Biarlah itu dijadikan sebagai penasihat di dalam menghadapi segala
kesulitan, ukuran dari segala perbuatan. Maukah saudara-saudaraku diyakinkan bahwa
tidak akan pernah ada kemakmuran yang sejati kepada siapa pun juga di dalam lingkungan
keluarga kecuali kebenaran Allah, hikmat kebenaran, memerintah? Setiap usaha harus
diadakan oleh para bapa dan ibu untuk mengangkat pikiran mereka dari kebiasaan malas
yang menganggap bahwa pelayanan kepada Allah itu adalah satu beban. Kuasa kebenaran
harus dijadikan alat yang menyucikan di dalam rumah tangga.

Orangtua, berikan kepada anak-anakmu, hukum demi hukum, pengajaran demi pengajaran,
petunjuk yang terdapat di dalam Firman Allah yang suci itu. Ini adalah pekerjaan yang
engkau telah berjanji untuk melaksanakannya pada waktu engkau dibaptiskan. Janganlah
ada sesuatu yang bersifat duniawi yang menghalangi engkau dari pekerjaan ini. Perbuatlah
dengan segala kesanggupanmu untuk menyelamatkan jiwa anak-anakmu, apakah mereka
itu tulang dari tulangmu dan daging dari dagingmu, atau apakah mereka itu telah diterima
ke dalam keluargamu dengan pengangkatan.

Jadikan Itu Sebagai Buku Pelajaran di dalam Rumah Tangga. Orangtua, jikalau engkau mau
mendidik anak-anakmu untuk melayani Allah dan berbuat kebajikan di dalam dunia ini,
jadikan Kitab Suci sebagai buku pelajaranmu. Buku ini membuka segala tipu daya Setan.
Buku ini adalah alat yang mengangkat umat manusia, alat yang menegur dan memperbaiki
kejahatan moral, alat yang dapat menyanggupkan kita untuk membedakan antara yang
benar dan yang palsu. Perkara apa pun yang lain yang diajarkan di dalam rumah tangga
atau di sekolah, Kitab Suci sebagai pendidik yang besar itu harus diutamakan. Jikalau
kepadanya diberikan tempat ini, maka Allah dihormati, dan Ia akan bekerja bagimu dalam
pertobatan anak-anakmu. Ada satu tambang kebenaran dan keindahan yang
berkelimpahan di dalam buku yang suci ini, dan orangtua harus menyalahkan diri mereka
sendiri jikalau mereka tidak menjadikan buku itu amat menarik kepada anak-anak mereka.

“Adalah tertulis” adalah satu-satunya senjata yang digunakan Yesus pada waktu si
penggoda itu datang dengan tipu dayanya. Mengajarkan kebenaran Kitab Suci adalah
pekerjaan yang agung dan besar yang setiap orangtua harus lakukan. Dalam satu pikiran
yang berbahagia dan menyenangkan, tempatkan kebenaran itu seakan-akan itu diucapkan
oleh Allah di hadapan anak-anak. Sebagai bapa dan ibu, engkau bisa menjadi bahan
pelajaran kepada anak-anakmu di dalam hidup sehari-hari dengan menunjukkan kesabaran,
manis budi, dan kasih, dengan mengikat mereka kepada dirimu sendiri. Jangan biarkan
mereka berbuat menurut kemauan mereka sendiri. Tetapi tunjukkan kepada mereka dalam
pengajaran serta nasihat Tuhan.

Pelajari dengan Tekun dan Sistematis. Ikuti satu sistem yang teratur dalam mempelajari
Kitab Suci di dalam keluargamu. Abaikan sesuatu yang sifatnya fana, tetapi pastikan bahwa
jiwa diberi makan dengan roti hidup. Adalah mustahil untuk menaksir hasil-hasil yang baik
daripada mempelajari Firman Allah dalam satu cara yang ramah dan menyenangkan selama
satu jam ataupun setengah jam setiap hari. Jadikan Kitab Suci sebagai penafsirnya sendiri,
dengan mengumpulkan segala sesuatu yang dikatakan tentang satu bahan pelajaran
tertentu pada waktu yang berbeda-beda dan dalam keadaan yang berbeda pula. Jangan
hentikan pelajaran Kitab Suci dalam rumah tanggamu itu bilamana ada tamu yang datang.
Jikalau mereka datang sementara engkau sedang belajar, undanglah mereka untuk
mengambil bagian di dalamnya. Biarlah terlihat bahwa engkau menganggap lebih penting
untuk memperoleh satu pengetahuan tentang firman Allah daripada untuk memperoleh
keuntungan atau kepelesiran duniawi.
Sabat, 08 Juni 2024
PELAJARI KITAB SUCI DENGAN TEKUN

Jikalau kita mau mempelajari Kitab Suci dengan tekun dan dengan disertai doa setiap hari,
maka setiap hari kita akan melihat beberapa kebenaran yang indah dalam terang yang
baru, jelas dan kuat. Biarlah Semua Mempelajari Pelajaran Sekolah Sabat. Sekolah Sabat
memberikan kepada orangtua dan anak-anak satu kesempatan untuk mempelajari firman
Allah. Tetapi agar supaya mereka dapat memperoleh keuntungan yang mereka harus
peroleh di dalam Sekolah Sabat, baik orangtua dan anak-anak harus menggunakan waktu
untuk mempelajari pelajaran-pelajaran itu, sambil berusaha memperoleh satu pengetahuan
yang sempurna tentang kenyataan-kenyataan yang dikemukakan dan juga tentang
kebenaran rohani yang diajarkan oleh kenyataan tersebut. Terutama sekali kita harus
menanamkan ke dalam pikiran anak-anak muda itu tentang pentingnya mencari makna
yang sepenuhnya ayat Kitab Suci yang sedang dipelajari.

Orangtua, asingkan sedikit waktu setiap hari untuk mempelajari pelajaran Sekolah Sabat
bersama dengan anak-anakmu. Jika perlu tiadakan kunjungan untuk beramah-tamah,
daripada harus mengorbankan jam-jam yang harus digunakan untuk mempelajari
pelajaran-pelajaran tentang sejarah yang suci itu. Orangtua sebagaimana juga anak-anak
akan memperoleh keuntungan dari pelajaran ini. Biarlah ayat-ayat Kitab Suci yang lebih
penting yang berhubungan dengan pelajaran itu dihafal, bukan sebagai satu kewajiban,
melainkan sebagai satu kesempatan. Sekalipun pada mula-mulanya ingatan itu lemah, itu
akan memperoleh kekuatan dengan melalui latihan, sehingga setelah satu jangka waktu
tertentu engkau akan merasa senang untuk menyimpan firman kebenaran itu dengan cara
demikian. Dan kebiasaan ini akan terbukti sebagai satu penolong yang paling berguna
kepada pertumbuhan rohani. Orangtua harus merasa bahwa adalah satu tugas yang suci
untuk mengajar anak-anak mereka dalam segala hukum dan tuntutan Allah sebagaimana
tentang segala nubuatan. Mereka harus mendidik anak-anak mereka di rumah dan mereka
sendiri harus menaruh perhatian dalam pelajaran Sekolah Sabat. Dengan belajar bersama
anak-anak mereka, mereka menunjukkan bahwa mereka menganggap pentingnya
kebenaran yang dinyatakan dalam pelajaran-pelajaran itu dan menolong untuk
menciptakan satu selera untuk pengetahuan Kitab Suci.

Jangan Merasa Puas dengan Pengetahuan yang Dangkal. Pentingnya mencari suatu
pengetahuan yang sempurna tentang Kitab Suci hampir tidak bisa diukur. Diberikan oleh
ilham Allah,” sanggup menjadikan kita “bijaksana untuk memperoleh keselamatan,”
menjadikan hamba Allah “sempurna, diperlengkapi untuk setiap perbuatan baik”, Kitab
Suci menuntut agar kita memberikan perhatian yang khidmat terhadapnya. Janganlah kita
merasa puas dengan satu pengetahuan yang dangkal, tetapi harus berusaha untuk
mempelajari makna yang sepenuhnya firman kebenaran itu, untuk meminum dari roh
hukum-hukum yang Suci itu.
Kenakan Pelajaran-pelajaran Itu Kepada Pengalaman Anak-anak. Dalam mengajarkan Kitab
Suci kepada anak-anak, kita bisa memperoleh banyak dengan mengamat-amati
kecenderungan pikiran mereka, perkara-perkara di dalam hal mana mereka menaruh
perhatian dan membangkitkan perhatian mereka untuk melihat apa yang Kitab Suci ajarkan
tentang hal-hal ini. Ia yang telah menciptakan kita, dengan segala bakat kita yang berbeda-
beda, di dalam Firman-Nya telah memberikan sesuatu bagi setiap orang. Apabila murid-
murid melihat bahwa pelajaran-pelajaran Kitab Suci itu kena kepada kehidupan mereka
sendiri, ajar mereka untuk memandang kepadanya sebagai satu penasihat. Kitab Suci berisi
satu kesempurnaan, satu kekuatan, satu keda-laman daripada maknanya, yang tidak
pernah akan habis. Berikan dorongan kepada anak-anak dan orang muda untuk mencari
hartanya, baik secara buah pikiran dan juga pernyataan. Masing-masing Harus Belajar bagi
Dirinya Sendiri.

Para ibu dan bapa memikul satu tanggung jawab yang berat sehubungan dengan anak-anak
mereka. Orangtua yang percaya dan mempelajari Kitab Suci akan menyadari bahwa mereka
harus menaati segala perintah Allah, bahwa mereka tidak boleh berjalan bertentangan
dengan hukum-Nya yang suci. Mereka yang membiarkan seseorang, sekalipun seorang
pendeta, untuk menuntun mereka untuk mengabaikan firman Allah harus pada hari
pehukuman menghadapi akibat dari pada tindakan mereka itu. Orangtua tidak boleh
mempercayakan jiwa mereka dan jiwa anak-anak mereka kepada pendeta, melainkan
kepada Allah, kepada siapa mereka menjadi milik-Nya oleh penciptaan dan penebusan.
Orangtua harus menyelidiki Kitab Suci bagi diri mereka sendiri oleh karena mereka
mempunyai jiwa untuk diselamatkan atau dibiarkan hilang. Mereka tidak bisa bergantung
kepada pendeta untuk memperoleh keselamatan mereka. Mereka harus mempelajari
kebenaran bagi diri mereka sendiri.
Sabat, 15 Juni 2024
JADIKAN PELAJARAN KITAB SUCI MENARIK KEPADA ANAK-ANAK.

Matius 22:29 “Yesus menjawab mereka: Kamu sesat, sebab kamu tidak mengerti Kitab Suci
maupun kuasa Allah”

Biarlah anak-anak muda diajar untuk menyukai pelajaran Kitab Suci. Biarlah tempat yang
utama di dalam pikiran dan kasih sayang kita diberikan kepada Buku di atas segala buku itu,
oleh karena hal itu berisi pengetahuan yang kita perlukan lebih dari segala sesuatu yang
lainnya.
Agar dapat melakukan pekerjaan ini, orangtua itu sendiri harus mengenal firman Allah. Dan
gantinya mengucapkan kata-kata yang sia-sia dan menceritakan cerita-cerita dongeng kepada
anak-anak mereka, mereka akan berkata-kata kepada mereka tentang hal-hal yang diajarkan
dalam Kitab Suci. Buku dimaksudkan bukan hanya untuk orang-orang pintar saja. Itu ditulis
dalam satu cara yang sederhana dan jelas untuk disesuaikan dengan pengertian orang awam,
dan dengan disertai penerangan yang baik, maka sebagian besar dari padanya dapat dijadikan
benar-benar menarik dan berguna kepada anak-anak kecil.

Jangan beranggapan bahwa Kitab Suci akan menjadi satu buku yang menjemukan kepada
anak-anak. Di bawah seorang pengajar yang bijaksana Firman itu akan menjadi lebih dan lebih
diingini lagi. Itu akan menjadi roti hidup bagi mereka; tidak pernah akan menjadi usang. Di
dalamnya terdapat kesegaran dan keindahan yang menarik dan mem-pesonakan anak-anak
dan orang muda. Itu adalah bagaikan matahari yang bersinar ke atas bumi, dan memberikan
terang dan panasnya, akan tetapi tidak pernah menjadi habis. Oleh pelajaran-pelajaran dari
sejarah dan pengajaran Kitab Suci, anak-anak dan orang muda dapat mempelajari bahwa
mutu segala buku lainnya lebih rendah daripada buku ini. Mereka dapat menemukan di
dalamnya sebuah mata air rahmat dan kasih.

Orangtua, biarlah segala pengajaran yang engkau berikan kepada anak-anakmu itu sederhana,
dan pastikan bahwa hal itu dipahami dengan jelas. Segala pelajaran yang engkau pelajari dari
Firman itu harus engkau hadapkan kepada pikiran yang masih muda itu sedemikian jelasnya
sehingga mereka tidak akan gagal untuk memahaminya. Oleh pelajaran-pelajaran yang
sederhana yang diambil dari Firman Allah dan pengalaman mereka, engkau dapat
mengajarkan kepada mereka bagaimana caranya menyesuaikan hidup mereka dengan ukuran
yang tertinggi itu. Sekalipun pada masa kanak-kanak dan masa muda mereka dapat belajar
untuk menghidupkan yang sungguh-sungguh dan mementingkan orang lain yang akan
menghasilkan satu panen kebajikan yang berkelimpahan.

Berikan Buah Pikiran yang Paling Segar; Gunakan Metode yang Paling Baik. Bapa kita yang di
surga, dalam memberikan firman-Nya, tidaklah mengabaikan anak-anak. Di dalam segala
sesuatu yang pernah ditulis manusia, di manakah didapati sesuatu yang begitu memikat hati,
sesuatu yang disesuaikan dengan demikian rupa sehingga dapat membangkitkan perhatian
anak-anak kecil, seperti halnya cerita-cerita dalam Kitab Suci?

Di dalam cerita-cerita yang sederhana ini prinsip yang besar dari hukum Allah bisa dijadikan
amat jelas. Jadi oleh gambaran yang disesuaikan kepada pengertian anak-anak, orangtua dan
guru dapat memulai secepatnya untuk menggenapi perintah Allah sehubungan dengan
hukum-hukum-Nya: “Haruslah engkau mengajarkannya berulang-ulang kepada anak-anakmu
dan membicarakannya apabila engkau duduk di rumahmu, apabila engkau sedang dalam
perjalanan, apabila engkau berbaring dan apabila engkau bangun.” Penggunaan bahan-
bahan pelajaran, papan tulis, atlas dan gam-bar-gambar akan menjadi satu penolong dalam
menerangkan segala pelajaran dan menanamkannya di dalam ingatan mereka. Orangtua dan
guru harus senantiasa mencari metode-metode yang lebih baik. Mengajarkan Kitab Suci
haruslah dengan pikiran kita yang paling segar, dengan cara kita yang terbaik dan dengan
usaha kita yang paling sungguh-sungguh.

Jadikan Kitab Suci Sebagai Penuntun. Engkau harus menjadikan Kitab Suci sebagai
penuntunmu jikalau engkau mau membesarkan anak-anak di dalam pengajaran dan nasihat
Tuhan. Biarlah hidup dan tabiat Tuhan dihadapkan kepada mereka sebagai pola untuk mereka
tiru. Jikalau mereka berbuat salah, bacakan kepada mereka apa yang Tuhan katakan tentang
dosa yang sama itu. Diperlukan perhatian dan ketekunan yang terus-menerus dalam
pekerjaan ini. Satu sifat yang salah yang dibiarkan oleh orangtua, tidak diperbaiki oleh guru,
bisa menyebabkan seluruh tabiat menjadi rusak dan tidak seimbang. Ajarkan kepada anak-
anak bahwa mereka harus mempunyai satu hati yang baru; bahwa satu cita rasa yang baru
harus diadakan, motivasi yang baru diilhamkan. Mereka harus memperoleh pertolongan dari
Tuhan; mereka harus mengenal tabiat Allah sebagaimana yang dinyatakan dalam firman-Nya.
31. MABJ 536.4-MABJ 543.2
Sabat, 22 Juni 2024
"LIBATKAN TUHAN DALAM SETIAP RENCANAMU" 🪷

Amsal 19: 21 "Banyaklah rancangan di hati manusia, tetapi keputusan Tuhanlah yang
terlaksana."

Sebelum kita melakukan segala sesuatu selalu ada seribu satu rencana dalam benak atau
pikiran kita. Langkah demi langkah kita atur begitu rupa agar hasil yang kita capai bisa
maksimal dan tidak mengecewakan. Untuk itulah setiap orang pasti membuat suatu
rancangan terlebih dahulu sebelum ia mengambil keputusan, karena keputusan yang benar
akan menentukan berhasil atau tidaknya mencapai target yang diharapkan. Namun perlu
kita ketahui, seperti dikatakan dalam ayat nas di atas, "Banyaklah rancangan di hati
manusia, tetapi keputusan Tuhanlah yang terlaksana."

Manusia boleh merancang segala sesuatu menurut keinginannya, namun kita harus selalu
melibatkan Tuhan dalam setiap rencana kita karena apa yang kita rencanakan belum tentu
sesuai dengan keinginan Tuhan, bisa jadi justru bertolak belakang dengan apa yang Tuhan
mau, sebab firman-Nya berkata, "...rancangan-Ku bukanlah rancanganmu, dan jalanmu
bukanalah jalan-Ku,..."
(Yesaya 55:8).

Bagaimana caranya supaya kita dapat mengerti rencana Tuhan dalam hidup kita, serta
menyelaraskan rancangan kita dengan kehendak Tuhan?

Di dalam segala sesuatu kita harus bertanya pada Tuhan. Dengan mendekatkan diri kepada-
Nya serta merenungkan firman-Nya, Tuhan akan menunjukkan jalan yang terbaik bagi kita.
Namun tanpa sadar kita seringkali lebih menuruti jalan pikiran kita sendiri daripada
menurut kehendak Tuhan; kita merasa diri sudah mampu. Namun jika pada akhirnya kita
mengalami kegagalan, kita komplain kepada Tuhan dan menyalahkan-Nya.

Tidak mengikutsertakan Tuhan dalam setiap rencana adalah awal kejatuhan seseorang
karena hal itu menunjukkan bahwa dia merasa tidak memerlukan Tuhan.

Sebaliknya, bagi orang yang selalu mengandalkan Tuhan, "Ia akan seperti pohon yang
ditanam di tepi air, yang merambatkan akar-akarnya ke tepi batang air, dan yang tidak
mengalami datangnya panas terik, yang daunnya tetap hijau, yang tidak kuatir dalam tahun
kering, dan tidak berhenti menghasilkan buah."
(Yeremia 17:8).

Keberhasilan seseorang sangat ditentukan bagaimana ia memiliki penyerahan diri kepada


Tuhan dan tunduk pada kehendak-Nya, karena rancangan-Nya selalu yang terbaik!
Marila kita selalu melibatkan Tuhan dalam kehidupan kita dalam setiap rencana, dan
pergumulan kita bahkan dalam kesusahan adalah kesempatan bagi kita untuk bertumbuh
seperti yang terdapat dalam Roma 5:1-11 "Tetapi kami juga bermegah dalam kesesakan,
sebab kami tahu, bahwa kesesakan itu menimbulkan ketekunan, ketekunan menimbulkan
uji-coba, uji-coba menimbulkan pengharapan.” (Roma 5:3-4)
Kesusahan adalah bagian dari kehidupan manusia. Bagaimana kita, sebagai orang Kristen,
melihat dan mengatasi kesusahan dapat menjadi cermin iman kita. Alkitab memberikan
petunjuk dan harapan dalam menghadapi tantangan ini.

Ada 4 pelajaran dari kesusahan:

1. Kesesakan adalah Bagian dari Hidup Kesusahan adalah sesuatu yang tak terhindarkan
dalam kehidupan kita. Ini bisa berupa masalah finansial, kesehatan, atau hubungan.
Namun, sebagai orang Kristen yang percaya kepada Allah, kita tidak pernah sendirian dalam
menghadapi kesusahan. Kita memiliki Kristus yang berjalan bersama kita.

2. Ketekunan dalam Kesusahan Dalam Roma 5:3, kita diajarkan bahwa kesesakan
menimbulkan ketekunan. Kesusahan adalah waktu di mana kita bisa tumbuh dalam iman
dan karakter. Orang Kristen yang tangguh adalah yang dapat bertahan dan bertumbuh
dalam tantangan ini.

3. Karakter Uji adalah bagian penting dalam pembentukan karakter kita. Kita harus melihat
kesusahan sebagai kesempatan untuk lebih mendekatkan diri kepada Tuhan dan mengasah
karakter kita, seperti dalam ayat ini.

4. Pengharapan yang Datang dari Kesusahan Ayat Roma 5:4 mengajarkan bahwa ujian
menimbulkan pengharapan. Kesusahan yang kita alami bukanlah akhir dari cerita kita,
tetapi awal dari harapan yang lebih besar.

Dalam menghadapi kesusahan dalam kehidupan kita sebagai umat Tuhan, mari kita selalu
mengingat bahwa Allah adalah sumber kekuatan kita.

Kesusahan bukanlah tanda bahwa Dia telah meninggalkan kita, karena dalam kesusahan
ketika berserah penuh maka kita akan mengakui bahwa Allah setia dan adalah kesempatan
sehingga kita tumbuh dalam iman.

Ketika kita tumbuh dalam kesusahan, ini membuktikan bahwa kita adalah orang yang teguh
dan memiliki pengharapan yang kokoh dalam Tuhan.

Dalam semua kesusahan, mari kita mengingat apa yang di katakan Firman Tuhan dalam
Roma 5:3-4 dan membiarkan pengharapan itu menguatkan kita. Tuhan memberkati kita
semua amin.
Sabat, 29 Juni 2024
PERNIKAHAN KRISTEN

Pengkgota 4:11 12 “Juga kalau orang tidur berdua, mereka menjadi panas, tetapi
bagaimana seorang saja dapat menjadi panas?12, Dan bilamana seorang dapat dialahkan,
dua orang akan dapat bertahan. Tali tiga lembar tak mudah diputuskan”

Ide pernikahan adalah dari Allah. Allah menghendaki pria dan wanita menikah supaya
mereka saling melengkapi. Namun, bukan berarti ada kekurangan dalam masing-masing
pribadi. Setiap pribadi yang telah ada dalam Kristus adalah sempurna. Mereka dipersatukan
dalam pernikahan agar masing-masing membawa suatu nilai tambah, yaitu untuk saling
memperkaya dan memperbaiki. Pernikahan akan menjadi Tim Kerja Allah untuk memenuhi
bumi dan menjalankan panggilan-Nya sebagai tim yang lebih kuat (Pkh. 4:12).

A. Ikatan Pernikahan Kristen

1. Dalam Perjanjian
Alkitab mengajarkan bahwa pernikahan adalah suatu ikatan janji antara seorang laki-laki
dan seorang wanita dari keluarga yang berbeda. Ini adalah suatu persetujuan yang secara
bebas dibuat ketika seseorang memberikan dirinya kepada pasangannya. "Kekasihku
kepunyaanku dan aku kepunyaan dia." (Kid. 2:16) Tema yang dikidungkan di seluruh Kidung
Agung adalah suatu perasaan yang kuat untuk saling mengasihi dan berbagi antara suami
istri. Dalam pernikahan, terjadi persatuan jiwa dengan jiwa, tubuh dengan tubuh. Tidak ada
pasangan yang bebas dan lepas satu terhadap yang lain karena mereka saling melengkapi.
Namun demikian, dalam Tuhan tidak ada perempuan tanpa laki-laki dan tidak ada laki-laki
tanpa perempuan. Sebab sama seperti perempuan berasal dari lakilaki, demikian pula laki-
laki dilahirkan oleh perempuan; dan segala sesuatu berasal dari Allah (1 Kor. 11:11-12). Tiap
jenis kelamin mempunyai penghargaan yang sama dan mempunyai nilai yang unik di
hadapan Allah. "Dalam hal ini, tidak ada orang Yahudi atau orang Yunani, tidak ada hamba
atau orang merdeka, tidak ada laki-laki atau perempuan, karena kamu semua adalah satu di
dalam Kristus Yesus." (Gal. 3:28)

2. Akibat Dosa
Dalam pernikahan dosa mengakibatkan rusaknya rencana Allah yang semula. Misalnya,
laki-laki dan perempuan melupakan bahwahubungan antara pasangan adalah setara. Suami
mulai menjadi pasangan yang lebih berkuasa, dan penghormatan sang istri tidak
lagiditunjukkan kepada pasangannya. Allah tidak menghendaki seseorang untuk tunduk
kepada belenggu dosa karena dosa menimbulkan pemberontakan. Ketika hubungan setara
ini mulai dilupakan dan masing-masing pribadi ingin lebih menguasai yang lain, maka
pernikahan menjadi berfokus pada diri sendiri dan bukan pada Tuhan. Tujuan pernikahan
pun menjadi tergeser dan tidak lagi untuk melayani Tuhan.

3. Kedudukan Suami dan Istri Dipulihkan


Kematian dan kebangkitan Tuhan Yesus membawa rencana yang baru bagi pernikahan. Ini
betul-betul mengembalikan rencana Allah yang sebenarnya. Paulus menyatakan, "Tidak ada
lagi Yahudi atau Yunani, budak atau orang merdeka, pria atau wanita, karena kamu semua
adalah satu di dalam Kristus." (Gal. 3:28) Petrus memerintahkan sang suami untuk
menghormati istrinya sebagai kawan ahli waris dari Kerajaan Allah (1 Ptr. 3:7). Dalam
kekristenan, penghargaan wanita yang terlupakan diterangi kembali dan nilai-nilai mereka
dinyatakan. Kristus mengembalikan posisi laki-laki untuk menjalankan karunia memimpin
keluarga dengan kasih dan kelembutan. Istri bukan hanya penolong bagi suaminya dalam
kehidupan sekarang ini, tetapi juga merupakan kawan ahli waris bersamanya dari hidup
yang kekal.

B. Pernikahan yang Bertanggung Jawab


1. Tanggung Jawab Timbal Balik
Suami dan istri dalam Kristus masing-masing mempunyai hak untuk mendapatkan kesetiaan
yang penuh dari pasangannya. "Hendaklah kamu semua penuh hormat terhadap
perkawinan dan janganlah kamu mencemarkan tempat tidur, sebab orang-orang sundal dan
pezinah akan dihakimi Allah." (Ibr. 13:4) Beberapa kelompok masyarakat hanya
mengharapkan kesetiaan pihak istri, tetapi standar Tuhan adalah kesetiaan dari kedua
belah pihak. Suami dan istri dipanggil untuk saling mengasihi. "Hai suami, kasihilah isterimu
sebagaimana Kristus telah mengasihi jemaat dan telah menyerahkan diri-Nya baginya." (Ef.
5:25) "Dan dengan demikian mendidik perempuan-perempuan muda mengasihi suami dan
anak anaknya ...." (Tit. 2:4) "... Dan rendahkanlah dirimu seorang kepada yang lain di dalam
takut akan Kristus." Ef. 5:21 menyatakan adanya tanggung jawab dari sikap saling taat,
yaitu tiap pihak secara sukarela mengasihi satu dengan yang lain dan keduanya mau taat
kepada Allah. Ketaatan kepada Allah adalah kunci untuk suami dan istri mau saling
mengasihi dan setia memegang tanggung jawabnya masingmasing. Sekaligus, ini menjadi
dasar yang kuat bagi terbentuknya keluarga baru dengan kehadiran anak-anak nanti.

2. Sebuah Tim
Allah adalah inisiator pernikahan. Dialah yang menjadi Kepala dalam pernikahan. Karena itu,
keluarga adalah tim kerja Allah yang digambarkan sebagai segitiga: Suami - Allah - Istri. Allah berada
di puncak segitiga, sebagai Kepala, sedangkan suami dan istri ada di kaki-kaki segitiga. Inilah
gambaran pernikahan atau keluarga Kristen yang sesuai dengan Firman Allah (1 Kor. 11:11-13).
Sebagai tim kerja Allah, suami dan istri harus tunduk kepada Kepala, Allah. Dia bukan hanya
Pemimpin, Dia juga Pendorong dan Penopang seluruh bahtera pernikahan. Banyak orang mengira
tujuan pernikahan adalah untuk mendapatkan kebahagiaan, termasuk di antara orang Kristen. Bagi
orang percaya kebahagiaan adalah buah, bukan tujuan. Allah merancang tujuan pernikahan sebagai
tempat untuk melayani Dia dan memuliakan Dia semata. Jika tujuan ini dicapai oleh tim keluarga
(suami, istri, dan anak-anak), sebagai akibatnya Allah akan memberikan kebahagiaan sejati yang
berlimpah kepada mereka. Mari kita berpikir lebih luas lagi. Sebagaimana Allah menjadi kepala
dalam pernikahan, suami juga adalah kepala bagi istri dan anak-anak (Ef.5:22-25). Masing-masing
anggota keluarga harus tunduk kepada Allah dan melakukan apa yang Tuhan kehendaki (Mat 28:19-
20). Keluarga harus bisa saling bekerja sama, saling mengampuni, saling menasihati, dan saling
menolong karena mereka juga adalah anggota-anggota Tubuh Kristus yang memiliki kesetaraan
dalam pandangan Allah. Dengan kata lain, keluarga harus bisa mengaplikasikan kasih yang Allah
anugerahkan (Ef 5:28-29). Jika masing-masing anggota hanya memikirkan dirinya sendiri, tujuan
keluarga tidak akan berhasil, bahkan keluarga akan hancur. Tuhan berkati kita semua.
MEMILIH PASANGAN
Selamat hari sabat
Sabat ini kita akan mempelajari dasar-dasar utama pernikahan, mari kita mulai memikirkan
bagaimana melaksanakannya, khususnya tentang bagaimana mencari pasangan. Dengan demikian,
kita dapat mencegah terjadinya penyesalan setelah pernikahan, atau paling tidak mengurangi
potensi masalah setelah pernikahan.

A. Mencari Pasangan Menurut Kehendak Tuhan

Mencari kehendak Tuhan tentang pasangan hidup adalah pertama untuk membentuk suatu
pernikahan yang sesuai dengan rencana Allah. Pelajari dan ikuti petunjuk-petunjuk yang diberikan
Alkitab, misalnya dalam 1 Kor. 10:31. Aku menjawab: "Jika engkau makan atau jika engkau minum,
atau jika engkau melakukan sesuatu yang lain, lakukanlah semuanya itu untuk kemuliaan Allah".
Paulus mengharapkan kita untuk melakukan segala sesuatu dalam hidup ini demi kemuliaan Tuhan.
Tentu saja pernikahan sudah seharusnya membawa kemuliaan bagi Tuhan. Kita diberi janji dalam
Ams. 3:5-6, "Percayalah kepada TUHAN dengan segenap hatimu, dan janganlah bersandar kepada
pengertianmu sendiri. Akuilah Dia dalam segala lakumu, maka Ia akan meluruskan jalanmu." Kita
harus memercayai Allah, mengenal Dia, memandang kepada-Nya untuk mencari hikmat dan
pengertian. Dengan demikian, Ia akan meluruskan dan menunjukkan kepada kita jalan kebenaran.
Apakah bagian kita dalam memilih pasangan yang Allah inginkan bagi kita? Kita perlu
memperhatikan prinsip-prinsip yang akan menolong kita memilih dengan bijaksana. Akankah Allah
inginkita memilih pasangan yang tidak mengenal dan menghormati Dia?

Perintah dalam Perjanjian Baru adalah "Janganlah kamu merupakan pasangan yang tidak seimbang
dengan orang-orang yang tak percaya" (2 Kor. 6:14). Sebagai seorang Kristen, kita harus mengetahui
tanpa ragu-ragu bahwa yang sesuai dengan Allah haruslah seorang yang juga mengasihi Allah.

B. Di Mana Menemukan Pasangan Hidup?

Apakah ini penting? Ya, jangan mencari pasangan di tempat yang salah. Sekolah, gereja, pertemuan
keluarga, atau tempat tempat yang biasa kita kunjungi adalah tempat-tempat yang baik untuk
bertemu dengan orang-orang yang nantinya akan menjadi teman atau sahabat Anda. Ingatlah, Allah
sungguh Mahakuasa, Dia mampu memimpin orang-orang yang berkenan kepada-Nya untuk bisa
bertemu dengan orang-orang yang dikehendak-Nya di tempat dan waktu yang tepat. Namun, tentu
saja tempat-tempat itu pastilah tempat-tempat "terang", dimana tidak terjadi perbuatan yang
"gelap" yang dibenci oleh Allah.

Apakah Orang Kristen Percaya adanya "Jodoh"?


Secara umum, ada dua pandangan mengenai jodoh. Pandangan pertama, percaya bahwa adanya
"jodoh" sebagai takdir. Tuhan sudah menentukan pasangan hidup sehingga Anda tidak perlu
berusaha. Kalau sudah waktu-Nya, maka Tuhan akan memberikan pasangan hidup kepada Anda.
Pandangan kedua menyatakan bahwa tidak ada yang namanya "jodoh", pasangan hidup adalah
pilihan bebas yang harus diusahakan karena dia tidak akan datang dengan sendirinya.Dari
mempelajari Alkitab, kita tahu bahwa Alkitab tidak membela salah satu dari pandangan tentang
jodoh di atas. Bahkan, Alkitab memberikan contoh adanya dua pandangan tersebut. Jika demikian,
berarti Allah selalu mengambil posisi untuk terlibat dalam setiap keputusan tentang pasangan
hidup. Pernikahan sudah dikaruniakan oleh Tuhan sebelum manusia jatuh dalam dosa. Kej. 2:24,
"Sebab itu seorang laki-laki akan meninggalkan ayahnya dan ibunya dan bersatu dengan isterinya,
sehingga keduanya menjadi satu daging," menyatakan bahwa lembaga pernikahan ditetapkan oleh
Allah. Karena itu, pernikahan adalah urusan yang tidak mungkin tidak melibatkan Allah. Ikatan
antara suami dan istri adalah untuk suatu tujuan yang kudus, membangun rumah tangga yang
sesuai dengan kehendak Allah. Karena itu, pernikahan Kristen harus dihormati dan dijalani dengan
hati yang takut akan Tuhan.Urusan "memilih pasangan hidup" adalah hal penting bagi kehidupan
orang percaya. Karena itu, Tuhan memberi prinsip-prinsip yang harus dengan sungguh-sungguh
ditaati agar pernikahan betulbetul menjadi pernikahan yang sesuai dengan rencana Allah.

4. Contoh-Contoh Kisah Cinta dalam Alkitab

a. Bagaimana Ishak Mendapatkan Pasangan Hidup? Abraham sudah tua. Dia mengatakan kepada
pembantu dan kepala pelayannya yang setia, Eleazar, untuk pergi ke negerinya dan memilih istri
yang sesuai bagi anaknya, Ishak. Dia harus memilih wanita di antara bangsanya sendiri, yang
menyembah Allah. Abraham berdoa supaya Eleazar mendapatkan petunjuk Tuhan. Ketika tiba di
kota Nahor di Mesopotamia, berdoalah Eleazar, "Tuhan, Allah tuanku Abraham, buatlah kiranya
tercapai tujuanku
pada hari ini, tunjukkanlah kasih setia-Mu kepada tuanku Abraham. Di sini, aku berdiri di dekat
mata air, dan anak-anak perempuan penduduk kota ini datang keluar untuk menimba air. Kiranya
terjadilah begini: anak gadis kepada siapa aku berkata: Tolong miringkan buyungmu itu, supaya aku
minum, dan yang menjawab: Minumlah, dan unta-untamu juga akan kuberi minum - dialah kiranya
yang Kau tentukan bagi hamba-Mu, Ishak." (Kej. 24:12-14)

Sebelum dia selesai berdoa, Ribka datang dengan buyung di atas bahunya. Eleazar berkata
kepadanya, "Tolong beri aku minum air sedikit." "Minumlah." Kata Ribka, "Dan aku akan memberi
minum unta-untamu juga." Ketika Ribka sudah selesai, Eleazar memberikan kepadanya sebuah
cincin emas dan bertanya, "Siapa ayahmu?" Ternyata, kakeknya adalah saudara Abraham! Eleazar
sangat takjub dan bersyukur kepada Tuhan. Dia berlutut saat itu juga dan menyembah Allah. Allah
sudah melakukan persis seperti yang diinginkan Abraham, sama seperti yang didoakan hambanya
ini."Ini adalah dari Tuhan. Jadilah seperti yang dikehendaki-Nya. Ribka, maukah engkau pergi
beserta orang ini dan menikah dengan Ishak?" Tanya ibu dan saudaranya. "Mau," jawabnya. Maka,
pulanglah Eleazar membawa Ribka pulang kepada Abraham. Ketika sudah dekat, Ribka melihat
seorang pria berjalan di padang dan bertanya, "Siapakah orang itu?" Ya, pria tersebut adalah Ishak.
Cerita
berakhir dengan Ishak mengambil Ribka sebagai istrinya dan dia mengasihi istrinya tersebut. Ishak
menemukan pasangan hidup dari perjodohan yang sudah diatur oleh orang tuanya.

b. Bagaimana Yakub Mendapatkan Pasangan Hidup?

Laban memiliki dua anak perempuan. Yang pertama bernama Lea, dan yang lebih muda bernama
Rahel. Yakub begitu mencintaiRahel sehingga dia rela bekerja pada Laban selama tujuh tahun
lamanya. Sebab itu ia berkata: "Aku mau bekerja padamu tujuh tahun lamanya untuk mendapat
Rahel, anakmu yang lebih muda itu." Jawab Laban pada waktu itu, "Lebih baiklah ia kuberikan
kepadamu dari pada kepada orang lain; maka tinggallah padaku." Laban pun memperbolehkan
Yakub bekerja dengannya. Yakub bekerja selama tujuh tahun demi mendapat Rahel. Bagi Yakub,
bekerja selama tujuh tahun seperti beberapa hari saja karena cintanya kepada Rahel (Kej.29:16-
20).Waktu yang dinantikan Yakub untuk menikah dengan Rahel pun tiba. Namun, ketika pernikahan
berlangsung, Laban berbuat curang. Ia menukar Rahel dengan Lea. Saat Yakub mengetahui hal ini,
dia marah sekali. Namun, lagi-lagi karena Yakub begitu mencintai Rahel, dia rela bekerja lagi kepada
Laban selama tujuh tahun. Semuanya ini dia lakukan hanya untuk mendapatkan Rahel. Yakub
bekerja selama 14 tahun untuk mendapatkan orang yang ia kasihi. Yakub mendapatkan pasangan
hidup dari mengusahakannya sendiri secara mati-matian.
C. Fakta dalam Mencari Pasangan Hidup

1. Menghadapi Kesulitan-Kesulitan

Mencari pasangan hidup dapat membawa kita ke dalam keadaan yang sulit. Fakta menunjukkan
bahwa semakin lama semakin sulit menemukan orang yang takut akan Allah. Jika kita berpegang
pada prinsip firman Tuhan untuk menemukan pasangan hidup, sering kali kita menjadi putus asa
karena sulit untuk mengaplikasikan syarat-syarat firman Tuhan. Akhirnya, yang terjadi adalah kita
harus cukup puas jika dapat menemukan pasangan hidup yang sekadar beragama Kristen, tetapi
tidak sungguh-sungguh hidup dalam Tuhan. Gereja adalah tempat yang ideal untuk anak-anak muda
saling
bertemu, berkenalan, dan berelasi. Namun, pada masa pandemi ini, banyak gereja tidak lagi
mengadakan waktu bertemu muka dan bersekutu di antara anak-anak muda Kristen. Melakukan
relasi secara online tentu sangat berbeda dan sulit untuk bisa menjadi dekat dan melihat secara
"real time". Selain itu, menyembunyikan keburukan/kelemahan sangat mudah dilakukan dalam
hubungan
jarak jauh atau online. Oleh karenanya, mari memohon hikmat Tuhan supaya kita tidak terjerumus
mengikuti nilai-nilai dunia dan menurunkan standar yang telah Alkitab berikan.

2. Menikmati Penyertaan Allah

Namun, di tengah kesulitan menemukan pasangan hidup, kita tidak boleh berputus asa. Dengarlah
perkataan Pemazmur, "Percayalah kepada TUHAN dan lakukanlah yang baik, diamlah di negeri dan
berlakulah setia, dan bergembiralah karena TUHAN; maka Ia akan memberikan kepadamu apa yang
diinginkan hatimu. Serahkanlah hidupmu kepada TUHAN dan percayalah kepada-Nya, dan ia akan
bertindak." (Maz. 37:3-5). Daud sang pemazmur, memberikan tiga tindakan dalam kita
berhubungan dengan Allah: Percayalah, lakukanlah (taatilah), dan serahkanlah. Rencana Allah untuk
pernikahan Anda adalah bagian dari rencana-Nya untuk hidup Anda. Karena itu, Dia pasti sangat
peduli. Berusahalah untuk mengikuti kehendak-Nya setiap hari dengan percaya, taat, dan berserah,
maka Dia akan menunjukkan kepada Anda kehendak-Nya untuk pernikahan Anda.

3. Prinsip Memilih Pasangan Hidup

Pentingnya memilih pasangan hidup menempati urutan kedua setelah keputusan untuk menerima
atau menolak Yesus. Separuh hidup Anda akan Anda jalani dalam pernikahan. Juga, ini bukan
keputusan yang bisa ditarik ulang. Sekali salah memutuskan, maka Anda harus menjalani seumur
hidup Anda. Namun, Anda tidak perlu khawatir, Tuhan akan memimpin pengambilan keputusan
yang berat ini jika kita mengikuti prinsip-prinsip yang sudah diberikan-Nya: Pilihlah pasangan yang
seimbang, baik dalam hal jasmani, emosi, dan rohani (2 Kor. 6:14). Memilih pasangan hidup adalah
bagian rancangan-Nya bagi hidup Anda secara keseluruhan (1 Ptr 1:18-20)- Keseluruhan hidup
pernikahan Anda adalah bagi Tuhan dan untuk Tuhan (Rm. 11:31, 1 Kor. 10:31).

Satu cara terbaik untuk menemukan pasangan hidup adalah dengan berbicara, mendengarkan,
bekerja sama, dan menikmati persahabatan dengan banyak orang lain, baik pria maupun wanita.
Hidup persahabatan semacam inilah yang akan mengajarkan Anda mengenal diri dan mengenal
orang lain (siapa pun mereka) dengan seluas-luasnya. Anda juga akan semakin dibukakan untuk
melihat kekuatan dan kelemahan orang lain. Bukalah mata Anda lebar-lebar dan berdoalah agar
Anda dapat melihat siapa di antara mereka yang memiliki hati untuk Tuhan dan untuk Anda.
DOA "Bapa, tolonglah saya dalam mencari dan memilih pasangan yang selaras dengan kehendak-
Mu agar rencana-Mu dalam rumah tangga saya kelak terwujud. Terpujilah Tuhan yang berdaulat
atas hidup saya. Amin

Das könnte Ihnen auch gefallen