Sie sind auf Seite 1von 13
Wy: 9 DAN KOMUNIKASI JIPS! Jurnal Ilmu Politik dan Komunikasi KONSUMERISME PADA KLAN MAJALAH PEREMPUAN | Uud Wahyudin dan Melly Maulin Purwaningwulan POLAPERILAKU KEUANGAN MAHASISWA DI PERGURUAN TINGG! | PENEGAKAN HUKUM DAN PERLINDUNGAN NEGARA M. Husein Marapey DIPLOMAS! DAN POLITIK LUAR NEGERI INDONESIA DALAM UPAYA MENGHADAPI MASALAH GLOBAL TERKAIT KELOMPOK MILITAN ISIS | KRISIS LEGITIMAS! ENERGI NUKLIR DALAM EKONOMI POLITIK INTERNASIONAL’ STUDI RASUS FUXUSHINA | ‘AKUNTABILITAS PENYAMPAIAN ASPIRASI MASYARAKAT | DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH JAWA BARAT ima Sjoraida, Rully Khairul Anwar Ineu Purwadewi Suni PENERAPAN JIWAKEWIRAUSAHAAN DALAM KEPEMIMPINAN | PEMERINTAHAN, MAKNA PENCOBLOSAN DALAM PEMILIHAN UMUM _ | PROMOS! KAMPANYE DIET KANTONG PLASTIK | ‘OLEH GREENERATION INDONESIA Oki Achmad Ismai TATA KELOLA PEMERINTAHAN DALAM PENANGGULANGAN KEMISKINAN MELALUI DANAHIBAH DAN BANTUAN | SOSIAL DI INDONESIA ham Gemiarto & Evi Rosfiantik PERANAN KEARIFAN LOKAL BAL! DALAM PERSPEKTIF KEBIJAKAN PUBLIK Jalan Dipali ukur No. 112-114 Bandung Kode Pos 40132 Telp. 022-2533676] ‘email; redaksi.jipsi@gmail. com hitp:/jipsi.fisip.unikom.ac.id] Dipindai dengan CamScanner JIPSi | Jurnal mu Politik dan Komu SUSUNAN REDA! Pelindung : Rektor Universitas Komputer Indonesia Dr. Ir. Eddy Soeryanto Soegoto Penanggung Jawab : Dekan FISIP Universitas Komputer Indonesia Prof. Dr. Samugyo Ibu Redjo, Drs. MA. Dr. Dewi Kumiasih, § Dr. Rismawaty, $.S0s,, M.Si. Redaksi Dr. Poni Sukaesih Kurnia P., M.Si Anggota Redaksi : Dewi Triwahyuni, $.1P., M.Si Inggar Prayoga, S.1P., M..Kom Tatik Fidowats P., M.Si Rino Adibowo, S.1P., M.LPol Sangra Juliano, S..Kom., M.LKom Sylvia Octa Putti, S.1P Tata Usaha : RatnaWidiastuti, A.Md Terima Kasih Kepada Mitra Besta Prof. Dr. Samugyo Ibnu Redjo, Drs., MA Prof. Dr. Hj. Aelina Surya, Dra. & Dipindai dengan CamScanner ‘na ta Pot dan omnia | Volume Vt Ho 4 Jun 2017 DAFTAR ISL KONSUMERISME PADA IKLAN MAJALAI PEREMPUAN, Und Wahyudin, Melly Matin Po. POLA PERILAKU KEUANGAN MAHA’ /A DI PERGURUAN TING Suryanto, naamnensmanmonsnnnnanmanynre renaneannnennnenarnee MD PENEGAKAN HUKUM DAN PERLINDUNGAN NEGARA (Analisys Kritis Terhaap Kasus ian Agama Oleh Patahana Gubernur DKI Jakarta ) Mlusein Maruapey : snurnnnannnnvrmann OY DIPLOMASL DAN. POLITIK” LUAR INDONESIA. DALAM UPAYA MENGHADAP! MASALAH GLOBAL TERKAIT KELOMPOK MILITAN ISIS Faustina Tamisari ; . oe) S GI NUKLIR- DALAM EKONOMIPOLITIK NASIONAL: STUDI KASUS FUKUSHIMA Verdinand Robertua : mscratatntasintnro ” AKUNTABILITAS PENYAMPAIAN ASPIRASI MASY ARAKAT DE RAKYAT DAERAH JAWA BARAT Purwudewi Sundari, Diah Faia Sjoraida, Rally Khia Anwar 6 KANTONG 93 LA PEMERINTAHAN DALAM. PENANGGULANGAN KEMISKINAN MELALUI DANA HIBAH DAN BANTUAN SOSIAL DI INDONESIA (Studi Kasus Tata Kelola Pemerintaban dalam Penanggulangan Kemiskinan Melalui Pengetolaan Dana Hibah dan Bantuan Sosial di Kota Bandung Provinsi Jawa Barat) ‘Wham Gemiharto, Evi Rosfiantika 103 PERANAN KEARIFAN LOKAL BALI DALAM PERSPEKTIF KEBUAKAN PUBLIK : ee 7 I Made Sumada, & Dipindai dengan CamScanner Jurnal ttn Politik dan Komunikast | Volume Vil No.1 / Juni 2017 _ MAKNA PENCOBLOSAN DALAM PEMILIHAN UMUM Syafhendry sip Universitas Islam Riau col safe nasecaicacid Abstract Inmany. democracies the election ofleaders wre conducted though voting system as @ characteristic. of a democratic country. Voting is aform of active politcal participation a well as an act of gaining popular “support for the political system. Voting is more practically definedas voting behaviour. Voring in elections is a ‘matter of choosen and choosing. These select and vote selections Pelong to the laws of nature, life must choase. Choosing to participate or not to participate isaho.an option. The problem is the impact of ‘election. Choosing does not require a long time, but the impact lasted (5 years) in the future. fo, itis not a minute when you vole in a vote 10 note, but why we make choices. thas what needs to be asked. While we may vote with a soft and soft puncture but the impact cam be hard and rough if we are wrong in determining the choice. Therefore, decide the choice is wo easy. Choosing is art, rational voters need intelligence in choosing Then what can sound owners consider one of them relates 10. vision, mission, and work program. This consideration is one of determinants in choosing a leader for a term of office 5 years. Key words : Polling, Democratic, and General Election Abstrak Dalam banyak Negara demokrasipemilinan pemimpin dilakukan melalui sistem pemunggutan suara sebagai scoot Net yg meng puham demoktasi,Pemberian sura (voting behavior) merupakan bentuk parisipasi aktifsekalgus sebagai tindakan untuk mempeolch dukunganrakyatterhadap sistem politi. Pemberian suara [Ebi rai darian sepa pela memertan ura Mee stra lam pemilan umum adalah wrasan pl ddan memilih. Urusan pilh dan mem ini termasuk ke dalam hukum alam hidyp ini harus meri. Memilih untuk ‘berpartsipas atau tidak berpantspas juga plihan, Yang menjadi persoalan adalah dampak dari sebuah pemiliban itu Memilih memang tidak membutuhkan waktu lama, tapi darpaknya berangsung panjang (5 tahun) ke depan.Jika begitu, kan waktu satu ment saat mencoblos di ilk suara yang perl diperhatikan, tapi mengapa kita menentukan pilihan, itu yang pera dipertanyakan. Disaat kita mencoblos mungkin dengan tusukan yang lunak dan lembut tapi ddampakaya bisa keras dan kasarjka kemudian kita salah dalam menentokan plan. Maka dari itu memutuskanpilihan tu bukanlah hal gampang dan mudah. Memilih itu seni, pemlih yang rasonal membutubkan kecerdasan dalam ‘memilih, Lalu apa yang dapat di pertimbangan pemiliksuaa, salah satunya berkitan dengan visi, mis, dan program kerja Petimbangan iilsh yang menjadi salah satu penenta dalam menlihpemimpin untuk masa jabatan $ tahun rmendatang. Kata kunet : Pencoblosan, Demotcatis, emiliban Umum. Pendahuluan persuasif (tidak memaksa) dengan melakukan ‘Negara Republik Indonesia merupakan _kegiatan retorika, public relation, Komunikasi sebuah negara esatuan yang berbentuk masa, lobby, dan lain kegiatan, Meskipun, republik dan menjalankan pemerintahan dalam —_agitasi dan propaganda di Negara demokrasi bentuk demokrasi. Salah satu wujud —sangat_dikecam, namun dalam kampanye demokratis tersebut adalah pemilihan umum. —pemilihan umum, teknik agitasi dan teknik Pemitihan umum (pemila) merupakan salah propaganda banyak juga dipakai oleh para satu usaha untuk mempengarubi rakyat secara adalah proses 8 & Dipindai dengan CamScanner s JPSi | tcteteanse ppemithan orang-orang untuk mengisi jabatan- jabatan —politik —tertentu, —Jabatan-jabatan tersebut berancka-ragam mulai dari presiden, anggota_legislatifwakil rakyat di berbagai {ingkatan pemerintahan, hingga_pemilihan pala desa Pemilihan Umum juga dapat dikatakan ‘memilih scorang penguasa, pejabat atau Jainnya dengan jalan menuliskan nama yang dipih dalam secarik Kertas atau dengan memberikan suaranya dalam — pemilihan, Menurut Undang-undang Nomor & Tahun 2012 tentang Pemilihan Umum Anggota Dewan Perwakilan Rakyat, Dewan Perwakilan Daerah, dan Dewan Perwakilan Rakyat Dacrah Pemilihan Umum adalah sarana pelaksanaan kedaulatan rakyat_ yang dilaksanakan_secara langsung, umum, bebas, rahasia,jujur dan adil dalam Negara Kesatuan Republik. Indonesia bendasarkan Pancasila dan Undang-undang Dasar Negara Republik Indonesia tahun 1945. Pemilih dalam pemilu disebut juga sebagai onstituen, di mana para peserta Pemitu menawarkan —janj-janji dan program- programnya pada masa kampanye. Kampanye dilakukan selama diwaktu yang telah ditentukan menjelang hari pemungutan suara, Setelah pemungutan suara dilakukan, proses penghitungan dimulai. Pemenangan Pemilu ditentukan oleh aturan main atau sistem Penentuan pemenang yang sebelumnya telah ditetapkan dan disetujui oleh para peserta, dan disosialisasikan ke para pemilih. Proses pemilihan umum merupakan bagian dari demokrasi. Dari pengertian di atas dapat disimpulkan, bahwa pemilihan umum adalah proses pemilihan atau penentuan sikap yang dilakukan oleh sescorang untuk memilih pemimpin Negara, —pejabat politik, kepala daerah, termasuk kepala desa, Disinilah seorang pemilik suara di tuntut_ mengambil sikap mencoblos. Kesan selama ini pi suara dalam mencoblos selalu di mobilisasi ‘tau dalam tekanan poliik, maka seyogyanya eadaan ini tidak terjadi lagi dalam masa reformasi. Inilah dasarpemikiran dalam tulisan ini bahwa mencoblos itu bukan hanya memenuhi kewajiban dan hak pemitie sven, ddan memenuhi undangan pemilu, taph dituenny dengan pikiran yang rasional, objektif, dag proporsional dari seorang pemilih. 2. Pendekatan Teori Pemilu mempunyai kaitan erat dengan negara demokrasi dan negara hukum, Pemily merupakan salah satu pelaksanaan demokrasi dalam suatu negara. Diantara ciri_ negara thukum yang berkaitan dengan pemilu adalah perlindungan terhadap hak asasi_ manusia, persamaan di depan hukum dan pemerintahan serta adanya pemilihan umum yang bebas Dengan adanya pemilu, hak asasi seseorang yang berkaitan dengan bidang politik dapat disalurkan, hak untuk sama depan hukum dan pemerintahan juga mendapat saturan, dan dengan adanya pemilu yang bebas maka pemilu sebagai sarana’ penyaluran hak demokratis atau hak politik rakyat, dapat mencapaitujuannya (Moh. Mahfud MD: 1999). Untuk mendapatkan arah dalam memecahkan isu masalah pada tulisan ini ada beberapa pendekatan teori yang digunakakan antara lain demokrasi, kriteria pemilu demokratis, hak pemilih dalam pemitu, 2.1. Demokrasi. Demokrasi — merupakan bent pemerintahan politik yang —_kekuasaan pemerintahannya berasal dari rakyat baik secara langsung (demokrasi Iangsung) atau melalui perwakilan (demokrasi_perwakilan). Istilah ini berasal dari bahasa Yunani_yaitu demokratia (kekuasaan rakyat), yang dibentuk dari kata demos (rakyat) dan kratos (Kekuasaan), merujuk pada sistem politik yang ‘muncul pada pertengahan abad ke 5 dan ke 4 ‘SM di kota Yunani Kuno khususnya Athena. Dapat diartikansecara umum —bahwa demokrasi adalah pemerintahan dari rakyat, oleh rakyat dan untuk rakyat, Begitulah pemahaman yang sederhana tentang demokrasi, yang diketahui oleh hampir semua orang. w & Dipindai dengan CamScanner Konsep demokrasi sebagai suatu bentuk jpemenntahan, akan tetapi pemakaian konsep am dt zaman modem dimulai sejak terjadinya ergolakan revolusioner dalam masyarakat arat pada akhir abad ke-18, Pada pertengahan abad ke-20 dalam perdebatan mengenai arti demokrasimuncul tiga pendekatan-umum. ‘Sebagai suatu bentuk pemerintahan, demokrasi telah didefinisikanberdasarkansumber wewenang bagi pemerintah, tujuan yang dilayani oleh pemerintah dan prosedur untuk ‘membentuk pemerintahan (Hungtington:1995) Demokrasi mementingkan kehendak, pendapat serta pandangan rakyat, corak pemerintahan demokrasi dipilih melalui persetujuan dengan cara mufakat. Schingga demokrasi yang kuat adalah demokrasi yang bersumber dari hati nurani rakyat untuk mencapai keadilan dan Kesejahteraan rakyat. Layaknya sebuah sistem, demokrasi juga mempunyai konsep, citi-cii, model dan mekanisme sendiri, Yang mana semuanya itu merupakan satu kesatuan yang dapat menjelaskan arti, maksud dan praktek sistem demokrasi. Konsep demokrasi sebenamya identik dengan konsep kedaulatan rakyat, dalam hal ini rakyat merupakan sumber dari kekuasaan suatu. negara. Sehingga tujuan utama dari demokrasi adalah untuk —-memberikan Kebahagiaan sebesar-besamya kepada rakyat. Jika ada pelaksanaan suatu demokrasi yang temyata. merugikan rakyat banyak, tetapi hanya menguntungkan untuk orang-orang tertentu saja, maka hal tersebut sebenamya merupakan pelaksanaan dari demokrasi yang salah arah, Kedaulatan rakyat dalam suatu sistem demokrasi tercermin dari_ungkapan bahwa demokrasi adalah suatu sistem pemerintahan dari rakyat, oleh rakyat dan untuk rakyat (goverment of the people, by the people for the people\(Fuady; 2010) Sistem pemerintahan’ “dari rakyat” (goverment of the people) adalah suatu sistem pemerintahan dimana kekuasaan berasal dari rakyat dan para pelaksana pemerintahan dipilih dari dan oleh rakyat melalui suatu pemilihan umum. Dalam hal ini, dengan wminarewnne veer? | SIPS] aulanya pemerintahan yang diprlih oleh dary rakyat tersebut terhentuk suatu. legitimasy terhadap Kekuasaan—pemerintahan yang bersangkutan, Sistem pemerintahan “oleh rakyat” (goverment by the people), yang dimaksudkan adalah suatu pemenintahan dijalankan atas nama rakyat, bukan atas nama pribadi atau atas nama dorongan pribadi para clit pemegang kekuasaan, Selain itu, Pemerintahan “oleh rakyat™ juga mempunyai ati bahwa setiap pembuatan dan perubahan ‘UUD dan undang-undang juga dilakukan oleh rakyat baik dilakukan secara_langsung (inisalnya melalui sistem referendum), ataupun melalui wakil-wakil rakyat yang ada di legislatif yang sebelumnya telah dipilih oleh rakyat melalui suatu pemilihanumum, Konotasi lain dari suatu pemerintahan “oleh rakyat” adalah rakyat mempunyai kewenangan ‘untuk mengawasi pemerintah, baik dilakukan secara langsung seperti melalui pendapat dalam ruang publik (public sphere) semisal oleh pers, ataupun diawasi secara tidak langsung yakni diawasi oleh para wakil-wakil rakyat di legislaif. Sementara itu, yang dimaksud dengan pemerintah “untuk rakyat™ (goverment for the people) adalah bahwa setiap kebijaksanaan dan tindakan yang diambil oleh pemerintah haruslah bermuara kepada kepentingan rakyat. banyak, bukan untuk kepentingan pribadi atau kepentingan golongan —tertentu —saja,-—‘Sehingga, kesejahteraan rakyat, Keadilan, dan ketertiban ‘masyarakat haruslah selalu menjadi tujuan ‘tama dari setiap tindakan atau kebijaksanaan pemerintah (Huda; 2010) 22, feria Pemilu Demok Menurut Austin Ranney (dalam Rusti Karim; 2016) ada delapan krteria pokok sebuah pemilu yang demokratis meliputi : (1) Adanya hak pilih umum (aktif dan_pasif), maksudaya adalah dalam pemilu eksekutif maupun legisltif —setiap warga negara mempunyai kesempatan yang. sama_dalam ruang publik untuk memilih dan dipilih. Hak pilih akti adalah bak warga negara yang sudah 85 & Dipindai dengan CamScanner Jornal tn Polite dan Komuniha Volume Vit No. 1/400 2017 JIPSi nemenohisyarat untuk memilih wakilnya di DPR, DPD, DPRD, Presiden-Wapres, dan Kepwla Dacrah-Wakada yaitu berusia 17 tahun atau sodal’ pernah menikah, tidak terganggu ingatannya, tidak dicabut hak pilibnya, tidak sedang menjalani hukum pidana—penjara, terdaftar dalam Daftar Pemilih Tetap (DPT), Adapun yang di maksud hak pilih pai adalah hak warga negara yang sudah memenuhi syarat untuk dipilih menjadi anggota DPR dan DPRD. (2). Kesetaraan bobot suara, maksudnya adalah adanya Keharusan jaminan bahwa suaratiap-tiap pemilih diberi bobot yang sama dalam pemilu tersebut, Semua pemilih memiliki bobot Perentase —perorangnya sama tanpa memikirkan jabatan dan kedudukan, (3). Tersedianya ——pilihan —kandidat dari latarbelakang ideologis yang berbeda. Maksud dari kriteria in adalah tersedianya pemilihan yang nyata dan kelihatan perbedaannya dengan pilihanpiihan yang Iain dimana hakikatnya-memang_mengharuskan_piliban lebih dari satu, kemudian plihan tersebut bisa sangat sederhana seperti perbedaan antara dua orang atau lebih calon atau perbedaan yang lebih rumit antara dua atau lebih garis politik/program kerja yang berlainan sampai ke perbedaan antara dua atau lebih idiologi. Dalam pemilu pastinya ada beberapa partai yang mempunyai dasarideologi yang berbeda, ddan kandidat yang diusung para tersebut past akan mengikuti aturan yang sudah ditetapkan dalam partainya. Inilah yang kemudian menjadikan pemilu itu tidak hanya kompetis antarpartai dan kandidat saa, tapi disana juga ada kompetisi politik dan ideologi. (4). Kebebasan bagi rakyat untuk mencalonkan figur-figur tertentu yang dipandang mampu mewujudkan kesejahteraan dan keadilan, Kebebasan memilih memang datangnya dari rakyat sendiri sehingga prinsip kebebasan juga mengandung arti pentingnya —kebebasan bberorganisasi, Dari organisas-organisasiitulah Kelompok —rakyat —berinteraksi untuk rmengajukan altematif yang terbaik untuk ‘mewujudkan kesejabteraan bangsanya,Intinya i dalam kebebasan berorganisasi terkandin, prinsip kebebasan mengangkat calom Waly rakyat dimana dengan cara tersebut Kanha, kandidat yang mempunyai arti penting dary dijamin dalam pemilu, (5) Persamaanr fale ampanye; pemilu merupakan sarana unt rmenarik massa sebanyak mungkin, ditring para kandidat —memperkenal dirt dag mensosialisasikan program kerja mereka ‘Maka dari itu semua calon diberi persamniay hhak atau kesempatan yang sama untule melakukan —kampanye, —karena— dalam ampanye juga disyaratkan adanya kebebasan komunikasi dan Keterbukaan informasi. (6) Kebebasan dalam memberikan suara; pemilih dapat menentukan pilihannya secara bebas artinya setiap warga negara yang memilih ‘bebas menentukan pilihannya tanpa tekanan dan paksaan dari siapapun, dan dalam rmelaksanakan haknya setiap warga negara dijamin keamanannya sehingga dapat memilih sesuai hati nurani dan kepentingannya. (7) Kejujuran dalam —penghitungan Suara, kejujuran dan keterbukaan sangatlah diperlukan dalam proses penghitungan swara, arena Keseluruhan dari proses pemilu akan sia-sia jika tidak ada kejyjuran di dalamnya, ddan kecurangan dalam pethitungan suara akan berakibat sangat fatal, yaita gagalnya upaya yang dilakukan oleh rakyat untuk menjadikan wwakilnya masuk kedalam badan perwakilan rakyat 2.3. Hak Pilih Dalam Pemilu Pada azasnya setiap warganegara berhak ikut serta dalam Pemilihan Umum. Hak ‘warganegara untuk ikut serta dalam pemilihan umum disebut Hak Pilih, yang terdiri dari: (a) Hak pilih aktif (hak memilih) Hak memilih adalah hak warganegara untuk memili wwakilnya di dalam suatu pemilihan umum. Keikutsertzan warga negara dalam pemilihan ‘umum merupakan serangkaian kegiatan ‘membuat Keputusan, yaitu-apakah memili atau tidak memilih dalam pemilihan mum (Ramlah Surbakti, 2007; 145). Kedaulatan poliik sebuah bangsa akan tampak dengan % & Dipindai dengan CamScanner sendinnya di tangan rakyat pemilih: melalui emiliban umum (Gusdur dalam Khoirudin 304). (b). Hak pilih pasif (hak dipiih) Hak Gipitih adalah hak warganegara untuk: dpi menjadi anggota—sesuaty Badan Permusyawaratan Perwakilan Rakyat dalam sat pemilihan unum, Kegiatan warga negara dalam pemilihan unum merupakan serangkaian Kegiatan membuatkeputusan, yaitu:memilih atau tidak memilih, Kegiatan ‘untuk menentukan kandidat tertentu, dapat ibedakan menjadi lima. pembahasan, ait (Cholisin: 2007) Setiap warga negara Indonesia yang hari pemungutan suara sudah berumur tujuh belas tahun atau lebih atau sudahpernah Kawin, mempunyai hak memilih, Seorang ‘warga negara Indonesia yang telah mempunyai hak memilih, baru bisa menggunakan haknya, apabila telah terdaftar sebagai pemilib.(Abdullah: 2009), Seseorang yang telah mempunyai hak memilih, untuk dapat terdaftar sebagai pemilih, harus-memenuhi persyaratan: a) tidak terganggu jiwa/ ingatannya; ) tidak sedang dicabut” hak pilibnya berdasarkan putusan pengadilan yang telah mempunyai kekuatan hukum tetap, sebaliknya seorang warga negara Indonesia yang telah terdaftar dalam daftar pemilihtetap (DPT), Kermudian ternyata tidak lagi ‘memenuhi persyaratan tersebut di ala, tidak dapat menggunakan hak memilihnya. Masalah dan geolak seringkali terjodi di tengah-tengah masyarakat, Hal ini disebabkan arena tidak akuratnya data.pemilih, Ada warga masyarakat yang telah memenuhi persyaratan sebagai pemilih, temyata tidak terdaftar dalam daftar pemilih tetap (DPT), alah sebaliknya orang-orang yang. sudah meninggal dunia namanya masih tercantum dalam DPT. Sebenamya masalah ini lebih bersifat teknis dan administratif, tetapi oleh pihak-pibak yang merasa dirugikan, masalah ini dipolitisasi sehingga tidak —jarang menimbulkan —gejolak dan —_‘konflik. Berdasarkan pengamatan, _ketidakakuratan emily’ DPT ini disebabkan oleh beberapa wotfame at ov | SUPE faktor, antara lain: (1) Belum tertalnya dengan baik data kependudukan, yang mana hal ini_merupakan wewenang dan tanggung jawab Pemerintah, dalam bal ini Kementerian Dalam Negeri besertajajarannya, Padahal E- KTP adalah salah satu solusi untuk mendata seca ckurat jumlah penduduk, — tapi sayangnya program ini tidak tuntas bahkan bermasalah, Scharusnya dengan e-KTP daftar pemilih tetap sudah valid, tapi kerena pemerintah masih membuka peluang kartu penduduk sementara, surat pindah memilih, dan tak ada jaminan e-KTP tidak dapat igandakan, (2) Pemutakhiran data verifikasi data pemilih tidak ditakukan oleh KPU beserta jajarnnya dengan baik. (3) Masyarakat, dalam hal ini calon pemilih, tidak berusaha secara kif, agar mereka tereantum dalam Daftar Pemiih Tetap (Abdullah; 2009) negara hukum yang berusaha —menjunjung —penegakan dan penghormatan hak asasimanusia, telah meraifikasi Kovenan tentang Hak-hak Sipil ddan Politik melalui Undang-undang Nomor 12 Tahun 2005 tentang Pengesahan international Covenant On Civil And Political Righs (Kovenan Internasional tentang Hak-Hak Sipil ddan Poli). Hal ini disertai_konsekuensi buhwa —Pemerintah Indonesia memiliki tanggungjawab untuk memenuhi pelaksanaan hak spil dan politk setiap warganegara, Hak- hak politik yang diatur dalam diantaranya: a) Berhak turut serta dalam pemerintahan rnegaranya secara langsung atau melalui wakil ‘wakil yang dpil secara bebas;b) Berhak atas kesempatan yang sama untuk diangkat dalam jabatan pemerintahan negaranya; e) Kemauan rakyat aris menjadi dasar—kekuasaan Pemerintah, dimana kehendak ini harus dinyatakan dalam pemilihan umum yang dilaksanakan secara berkala dan muri, dengan hk pilih. yang bersifat umum dan setaa, dengan pemungutansuara sevara rabasia staupun dengan prosedur lain yang menjamin ebebasan memberikan suara, (Adnan Buyung ‘Nasution dan Patra M, Zen ; 2006) 7 & Dipindai dengan CamScanner Jornal Politik dan Komunibas Volume Vi No. 1/uni 2017 JIPSi Hakchak politik yang diatur dalam Kovenan Intemasional tentang Hak-Hak Sipil ddan Politik adalah hak dan Kesempatan tanpa pembedaan dan pembatasan yang tidak wajar untuk: 1) Thut serta dalam penyelenggaraan Pemerintahan, baik secara langsung ataupun relalui perwakilan yang dipilh secara bebas; by Memilih dan dipilih pada pemilihan unum berkala yang jujur, dengan hak pilih yang universal dan Sederajat, dan dilakukan dengan Pemungutan suara yong rahasia yang menjamin kebebasan para pemilih menyatakan Keinginannya; ©) Mendapatkan — akses, berdasarkan_persyaratan yang sama_secara ‘umum, pada dinas pemerntahan di negaranya. Salah satu hak politik yang dijamin dalam ovenan intemasional ‘ersebut adalah hak setiap warga negara untuk ikut serta dalam penyelenggaraan urusan publi, untuk memilih dan pilin, —serta_mempunyaiakses berdasarkan persyaratan umum yang sama pada jabatan publik di negaranya. Undang- undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 juga memuat Ketentuan tentang hak pil, yitu hak setiap warga negara untuk memilih dan diplih. dalam rangka lembaga Perwakilan rakyat 3. Pembabasan 3.1, Makna Pencoblosan Di Bilik Suara Salah satu esensi dari sistem pol adalah pemilihan pemimpin, dalam banyak Negara demokrasi pemilinan pemimpin tersebutdilakukan melalui sistem ‘pemunggutansuara sebagai cir sebuah Negara ‘yang menganut paham demokrasi. Pemberian suara (voting behavior) merupakan bentuk partisipasi politik aktif sekaligus sebagai tindakan untuk memperoleh dukungan rakyat terhadap sistem poltk. Pemberian suara lebih praktis diartikan sebagai perilaku memberikan suara, 3.2, Pra Pencoblosan Keiika sudah memasuki masa tenang, maka segala isu kampanye, atibut kampanye tidak boleh lagi ada di hadapaon mata konstituen, Artinya kita sudahi negative ana ‘lack campaign. Mengumbar segala kejelekan dan keburukan lawan politik pada masa tendang ini tidak memberi aura positif bagi perolefian suara, Kenapa demikian, Karena pemiliy rasional itu tidak melihat keburukan dan kejelekan scorang kandidat, Yang dilihat adalah visi, misi dan program kerjanya pasangan calon untuk 5 tahun mendatang. Yang terpenting pada masa tenang ini ‘masing-masing kandidat men-suport tim ssukses dengan aura positif, evaluasi hasil kerja tim kemenangan, sejauhmana kesiapaan tim di Tpangan saat hari pencoblosan. Kalau. pada ‘masa kampanye kita fokus dan konsentrasi penuh pada isi kampaye dan debat kandidat, Tapi pada masa tenang ini perhatian kita tertuju pada sikap pemilih. Apakah pemilih ‘akan menggunakan hak pilihnya atau tidak ‘menggunakan hak plihnya. Pemilu untuk sebagian akan membentuk ita parts polit, brokrasi, koalisi dan badan peradilan, Penampilan dan daya tanggap badan-badanpemerintah terhadap tuntutan individu. dan kelompok-kelompok dapat ‘mempengaruhi kesediaan warga negara untuk mematuhi hukum, Serangkaian pendidikan poliik yang ideal juga melibatkan upaya menciptakan good government dan penegakan hukum, Keberhasilan suatu pemilu bara lengkap uatuk diilijka dikuti dengan upaya ‘menciptakan pemerintahan yang bersih dan penegakan hukum. Dalam rangka kerja politik semacam itt, individu dapat~-memperoleh crientasi politik dan pola-pola tingkah aku yang mungkin memberikan masukan kepada pemeliharaan atau penirvan tethadap suatu nila tertentu menuju suatu perubahan kearah nilai-nilai demokrasi. Pembentukan rilsi-nilai politik bara yang demokratis yang baru menjadi relevan setelahreformasi. Kekerasan dan ketidak stabilan yang disebabkan oleh derasnya Kekerasansosial dan cepatnya _mobilisasi politik dan lambannya proses perkembangan Tembaga-lembaga pol harus diakhiri dengan mengembangkan nilai-nilai bara yang ® & Dipindai dengan CamScanner

Das könnte Ihnen auch gefallen