Sie sind auf Seite 1von 11

TUGAS GEOGRAFI Alam Semesta dan Asal Mula Muka Bumi

ALAM SEMESTA
Alam semesta merupakan sebuah daerah yang sangat besar, terisi dengan berbagai komponen yang bisa mengejutkan kita, termasuk hal-hal yang jauh dari bayangan kita. Teori kosmologi modern dimulai oleh Friedman pada tahun 1920 dan dikenal juga sebagai model kosmologi standar. Model kosmologi standar dimulai dengan prinsip di dalam skala besar, alam semesta homogen dan isotropis serta pengamat tidak berada pada posisi yang istimewa di alam semesta. Model ini juga menyatakan bahwa alam semesta seharusnya mengembang dalam jangka waktu berhingga, dimulai dari keadaan yang sangat panas dan padat. Bintang merupakan salah satu objek yang bisa langsung dikenali saat kita melihat langit, tentu saja disamping bulan dan planet. Bintang sendiri memiliki beberapa tipe dan kelas, namun seringnya saat melihat bintang, kita akan langsung membandingkannya dengan Matahari. Bintang-bintang yang ada di langit terikat satu sama lainnya dalam suatu ikatan gravitasi yang membentuk galaksi Bima Sakti. Bima Sakti juga bukan satu-satunya galaksi yang ada di alam semesta. Bima Sakti hanya merupakan satu dari miliaran galaksi yang ada dalam alam semesta teramati. Alam semesta teramati ini terdiri dari galaksi dan materi-materi lainnya yang secara prinsip bisa teramati dari Bumi saat ini. Tentunya cahaya atau sinyal lainnya dari obyek-obyek ini membutuhkan waktu untuk mencapai kita. Model Alam Semesta

Model evolusi alam semesta. Kredit : SDSS Tahun 1929, Edwin Hubble yang bekerja di Carniege Observatories di Pasadena, California mengukur pergeseran merah dari sejumlah galaksi jauh. Ia juga mengukur jarak relatif dengan pengukuran kecerlangan semu bintang variabel Cepheid di setiap galaksi. saat melakukan plot pergeseran merah terhadap jarak relatif, Hubble menemukan kalau pergeseran merah galaksi jauh ini meningkat dalam fungsi linear terhadap jarak. Galaksi-galaksi jauh itu bergerak saling menjauh satu sama lainnya, dan memberikan adanya gambaran kalau alam semesta ternyata tidak tetap melainkan mengembang.

Jika demikian, bisa dikatakan alam semesta di masa lalu itu jauh lebih kecil dan lebih jauh lagi ke masa lalu, alam semesta ini hanya berupa sebuah titik. Titik yang kemudian dikenal sebagai dentuman besar, sekaligus awal dari alam semesta yang bisa kita pahami saat ini. Alam semesta yang mengembang ini terbatas dalam ruang dan waktu. Newton mengetahui bahwa jika deskripsi gravitasinya benar, maka gaya gravitasi antar seluruh partikel bermassa dalam alam semesta akan secara akumulatif membuat alam semesta runtuh. Oleh karena itu ia mengusulkan alam semesta besarnya tak hingga. Persamaan medan Einstein mengusulkan alam semesta yang dinamik (walaupun awalnya Einstein sendiri, seperti kebanyakan orang hingga 1920an, berpikir bahwa alam semesta statik. Mengapa alam semesta ini tidak runtuh seperti prediksi Newton dan Einstein? Jawabannya tak lain karena semenjak awal terjadinya, alam semesta ini sudah mengembang. Dalam alam semesta mengembang, ada 3 solusi yang diajukan untuk memprediksikan nasib alam semesta secara kesluruhan. Nah nasib yang mana yang akan dialami tentunya bergantung pada pengukuran kecepatan mengembang alam semesta relatif terhadap jumlah materi di dalam alam semesta. Secara umum ketiga solusi itu adalah, alam semesta terbuka, alam semesta datar dan alam semesta tertutup. Untuk alam semesta terbuka, ia akan mengembang selamanya, jika ia merupakan alam semesta datar maka akan terjadi pengembangan selamanya dengan laju pengembangan mendekati nol setelah waktu tertentu. Jika alam semesta merupakan alam semesta tertutup, ia akan berhenti mengembang dan mulai mengalami keruntuhan terhadap dirinya sendiri dan kemungkinan akan memicu terjadinya dentuman besar lainnya. Untuk ketiga solusi ini, alam semesta akan mengalami perlambatan dalam mengembang sebagai akibat dari gravitasi. Pengamatan yang dilakukan saat ini pada supernova jauh menunjukan terjadinya pengembangan alam semesta yang mengalami percepatan, yang diakibatkan oleh keberadaan energi kelam. Tak seperti gravitasi yang memperlambat terjadinya pengembangan, energi kelam justru mempercepat pengembangan. Nah jika memang energi kelam ini memainkan peranan yang penting dalam evolusi alam semesta, maka kemungkinan yang terjadi alam semesta akan terus mengembang secara eksponensial selamanya.

Alam Semesta Dini Namun sesungguhnya, alam semesta yang kita lihat saat ini berbeda jauh dengan masa lalu. Jika manusia mengalami yang namanya pertumbuhan dari bayi sampai dewasa, alam semesta juga demikian. Di awal sejarahnya, alam semesta merupakan daerah yang sangat panas dan padat. Suatu keadaan yang berbeda jauh dari alam semesta yang ada saat ini yang sudah sangat layak menjadi tempat hunia. Jika kita menelaah ke masa lalu, maka akan ditemukan pada saat awal sejarah alam

semesta, keadaanya yang panas tidak memungkinkan adanya atom, karena elektron bergerak bebas dan pada keadaan yang lebih awal lagi, nuklei terpisah menjadi proton dan netron, dan alam semesta merupakan plasma yang luar biasa panas yang terdiri dari partikel-partikel sub nuklir. Jika kita telusuri lebih jauh lagi ke awal alam semesta maka akan ditemukan kalau alam semesta memiliki titik awal yang dikenal sebagai dentuman besar atau ledakan besar.

Model perjalanan alam semesta. Kredit : NASA/WMAP team Jika gambaran besar alam semesta kita majukan dari Big Bang, maka akan kita temukan kalau alam semesta mengembang dari plasma yang panas dan padat menjadi alam semesta yang cukup dingin yang terlihat saat ini. Namun dalam sejarah pengembangannya, ada beberapa periode singkat saat alam semesta masih berusia sekitar 1 menit dimana proton dan netron tersintesis menjadi nuklei ( helium, deutrium, dan lithium, bersamaan dengan proton-proton tunggal yang membentuk nukeli hidrogen). Kemudian elektron bergabung dengan nuklei membentuk atom saat alam semesta berusia sekitar 370 000 tahun. Pada titik inilah alam semesta menjadi transparan dan dari radiasi foton yang lepas kita bisa mendapatkan informasi tentang alam semesta.

Peta pengamatan yang dihasilkan COBE. Peta paling bawah merupakan variasi temperatur dari radiasi latar belakang. Kredit : COBE

Pada saat alam semesta mengembang panjang gelombang mengalami pergeseran menjadi lebih panjang, sehingga temperatur radiasi menurun sampai sekitar 3 derajat Kelvin, membentuk apa yang kita kenal sebagai cosmic microwave background (CMB). CMB sendiri bisa dinyatakan sebagai emisi yang datang dari alam semesta yang masih sangat muda dan partikel berada dalam keadaan setimbang termodinamik sempurna. CMB menjadi sangat penting, karena CMB merupakan petunjuk yang membawa informasi alam semesta dini. Hasil CMB menunjukkan adanya homogenitas atau keseragaman yang tinggi dalam distribusi temperatur alam semesta. Isi alam semesta sendiri cukup beragam, bukan hanya apa yang bisa terlihat. Dari yang terdeteksi, ternyata alam semesta ini 5% terdiri dari materi (atom yang membentuk bintang, gas, debu, dan planet). Dan ada 25 % dari alam semesta yang terisi oleh materi gelap, partikel baru yang bahkan beum bisa dideteksi oleh laboratorium manapun di bumi ini. Sementara 70% alam semesta diisi oleh energi gelap, yang terdistribusi merata dan energi ini pun masih menjadi sbeuah misteri yang tak terpecahkan bagi dunia sains. Energi gelap diperkirakan merupakan energi vakum yang tak terpisahkan dari ruang waktu atau mungkin bisa juga sesuatu yang jauh lebih eksotik dari itu. Tampaknya model Big Bang konvensional memberikan suatu keselarasan dengan hasil observasi, selama kita memberikan suatu kondisi awal yang spesifik pada awal alam semesta yakni : alam semesta yang mengembang dengan kerapatan yang sama di semua titik dalam ruang, namun ada gangguan kecil yang menyebabkan alam semesta berkembang ke keadaan sekarang. Mengapa demikian? Dari model kosmologi standar terdapat dua permasalahan besar yakni masalah horison dan masalah kurvatur alam semesta. Semakin dini alam semesta, kerapatannya akan mendekati kerapatan kritis, maka berapapun kerapatan alam semesta sekarang, pada alam semesta dini perbedaan kerapatannya haruslah sangat kecil. Kalau tidak, maka kita tidak akan bisa menjumpai alam semesta pada keadaan sekarang. Jika perbedaannya besar, maka untuk model alam semesta tertutup, alam semesta sudah mengalami kehancuran besar atau big crunch dan untuk model alam semesta mengembang, temperatur 3 Kelvin telah dicapai sebelum saat ini. Sedangkan masalah horison berkaitan dengan batas sesuatu yang bisa diamati dengan yang belum teramati. Intinya, dari CMB kita temukan adanya keseragaman temperatur. Nah temperatur ini bisa seragam tentu karena adanya komunikasi antara partikel-partikel dalam alam semesta. Namun setelah kita telusuri jejak ke masa lalu, ternyata horison itu kecil dan menunjukkan kalau setelah big bang dan alam semesta mengembang partikel-partikel yang awalnya bisa saling berkomunikasi akan tidak bisa saling berkomunikasi lagi karena berada di luar horison tersebut. Nah bagaimana supaya partikelpartikel tersebut bisa saling berkomunikasi? Jawabannya perbesar horison, nah jawaban yang memungkinkan untuk kedua masalah ini adalah adanya inflasi alam semesta.

Inflasi alam semesta. Kredit : guidetothecosmos.com

Apa itu Inflasi? Inflasi alam semesta merupakan pengembangan alam semesta secara eksponensial dalam waktu yang sangat singkat saat alam semesta dini. Bahkan satu kedipan matapun lebih lambat dari inflasi alam semesta. Inflasi terjadi dalam waktu kurang dari 1 detik. Cepat sekali bukan? Mengapa perlu adanya inflasi? Inflasi diperlukan untuk memecahkan masalah kurvatur alam semesta maupun masalah horizon. Dengan adanya inflasi maka horizon alam semesta bisa diperbesar sampai keadaan dimana partikelpartikel berada dalam lingkup horizon dan bisa slaing berkomunkiasi. Selain itu dengan pengembangan alam semesta secara tiba-tiba (eksponensial) maka setelah alam semesta mengalami inflasi, setelah itu ia akan mengembang mengikuti model standar dan pada akhirnya bisa mencapai keadaan saat ini. Tanpa inflasi evolusi alam semesta mungkin sudah mencapai masa akhirnya (kehancuran besar untuk alam semesta tertutup) atau kondisi dimana temperatur alam semesta mencapai suhu 3 K terjadi jauh sebelum sekarang. Namun sampai saat ini belum ada model inflasi yang pasti. Berbagai model inflasi masih terus dikembangkan. Alam semesta memang menyimpan segudang misteri untuk dipecahkan, namun setiap satu misteri terungkap akan muncul misteri baru. Ruang waktu seperti sebuah jajaran teka teki yang menanti manusia untuk mengisi setiap jawaban.

PEMBENTUKAN MUKA BUMI

PEMBENTUKAN BUMI DARI SEGI SAINS


teori yang paling populer adalah teori big bang. Awalnya ada 1 bintang raksasa yang kemudia mengalami supernova, meledak dan materialnya menyebar kemana2. Material besar yang menyimpan energi menjadi bintang, sementara yang lebih kecil menjadi planet, yang lebih kecil menajdi

bulan, asteroid, dan benda langin lainnya. Sesuai kaidah bahwa dua benda akan tarik-menarik sesuai dengan gravitasi yang dimilikinya (yang dipengaruhi oleh massa masing2 benda tersebut), maka benda yang massanya lebih kecil akan tertarik oleh gravitasi benda yang massanya lebih besar. tapi karena adanya gravitasi benda yang lebih kecil tersebut, maka benda yang lebih kecil akan berputar mendekat ke benda yang lebih besar sampai akhirnya dicapai kesetimbangan antara kedua gravitasi kedua sehingga benda yang lebih kecil akan ber-revolusi mengelilingi benda dengan massa yang (jauh) lebih besar. Contoh, planet yang mengelilingi matahari. Kemudian planet inipun mengalami proses pembentukan dirinya. Sebagai pecahan dari bintang, tentu saja tiap planet memiliki komposisi yang berbeda. Kemudian pengaruh dari radiasi yang diterima tiap planet juga berbeda, maka proses yang terjadi pada tiap2 planet akan berbeda satu-sama lain. Bumi yang awalnya berupa benda pijar yang panas perlahan2 mengalami pendinginan (energi yang disimpannya cuma sedikit lho, ga sebanyak bintang). Sesuai hukum thermodinamika yang gua sendiri ga tau persisnya (^_^) bumi mengalami perubahan dari bentuk gas --> semakin dingin --> cair, nah pada saat cair inilah material2 mulai mengelompok dan membentuk bagian2 inti, mantel dan kerak. Khusus untuk kerak, (uap) air yang mulai terbentuk seiring pendinginan bumi mulai mendingin dan turun ke permukaan bumi menjadi air. Nah karena permukaan bumi masih berupa cairan panas, maka air tersebut menjadi uap lagi sementara permukaannya terdinginkan dan mulai mengeras. bayangkan magma yang disemprot air dalam jumlah banyak, lama2 kan permukaan atasnya akan mengeras (karena mendingin) sementara lapisan bawahnya tetap berupa cairan panas. Nah lapisan keras tersebut semakin lama semakin tebal dan sekarang menjadi 'permukaan tanah' tempat manusia dan makhluk hidup lainnya tinggal. Sementara air yang sebagian besar menjadi laut dan samudra, salah satunya berfungsi untuk menjaga suhu kerak bumi tetap dingin.
Posted by meimyat 3:26 AM3 comments

PEMBENTUKAN BUMI DARI SEGI ISLAM Adapun yang mengenai relief bumi, Qur-an hanya menyinggung terbentuknya gunung-gunung. Sesungguhnya dari segi yang kita bicarakan di sini, hanya sedikit yang dapat kita katakan; yaitu ayat-ayat yang menunjukkan perhatian Tuhan kepada manusia dalam hubungannya dengan terbentuknya bumi seperti dalam: Surat 71 ayat 19, 21:

Artinya: "Dan Allah menjadikan bumi untukmu sebagai hamparan supaya kamu menempuh jalan-jalan yang luas di bumi itu." Surat 51 ayat 48 :

Artinya: "Dan bumi itu Kami hamparkan, maka sebaik-baik yang menghamparkan adalah Kami." (Permadani) yang digelar (dihamparkan) adalah kulit bumi yang keras yang di atasnya kita dapat hidup. Adapun lapisanlapisan di bawah adalah sangat panas, cair dan tak sesuai dengan kehidupan. Ayat-ayat Qur-an yang mengenai gunung-gunung serta isyarat-isyarat tentang stabilitasnya karena akibat fenomena lipatan adalah sangat penting. Surat 88 ayat 19, 20: Artinya: "Dan gunung-gunung bagaimana ia ditegakkan, Dan bumi bagaimana ia dihamparkan." Konteks ayat mengajak orang-orang yang tidak beragama untuk melihat fenomena-fenomena alamiah. Ayat-ayat di bawah ini

menjelaskan lebih lanjut: Surat 78 ayat 6, 7:

Artinya: "Bukankah Kami telah menjadikan bumi itu sebagai hamparan, dan gunung-gunung sebagai pasak." Orang-orang yang beragama itu memakai (autad, kata jamak dari watad) untuk menetapkan tenda di atas tanah. Para ahli geologi modern menggambarkan lipatan tanah yang mengambil tempat duduk di atas relief, dan yang dimensinya berbeda-beda sampai beberapa kilometer bahkan beberapa puluh kilometer. Daripada fenomena lipatan inilah kulit bumi dapat menjadi stabil. Karena hal-hal tersebut di atas kita tidak heran jika membaca Qur-an dan mendapatkan pemikiran-pemikiran tentang gunung-gunung seperti berikut: Surat 79 ayat 32: Artinya: "Dan gunung-gunung dipancangkanNya dengan teguh."

Surat 31 ayat 10: Artinya: "Dia meletakkan gunung-gunung di (permukaan) bumi supaya bumi itu tidak menggoyangkan kamu." Kata-kata tersebut diulangi lagi dalam surat 16 ayat 15. Idea yang sama diterangkan dengan cara yang agak berlainan dalam surat 21 ayat 31:

Artinya: "Dan telah Kami jadikan di bumi ini gunung-gunung yang kokoh supaya bumi itu (tidak) goncang bersama mereka. " Ayat-ayat tersebut menerangkan bahwa cara gunung-gunung itu diletakkan adalah sangat menjamin stabilitasnya, dan hal ini sangat sesuai dengan penemuan-penemuan geologi.
Posted by meimyat 3:23 AM0 comments

MUKA BUMI
Susunan bumi adalah kompleks. Pada waktu ini secara kasar sekali kita dapat mengatakan bahwa bumi itu mempunyai lapisan dalam; temperatur disitu sangat tinggi khususnya di bagian tengah di mana batu-batu masih cair. Adapun lapisan atas atau kulit bumi merupakan lapisan yang keras dan dingin. Lapisan atas itu sangat tipis, hanya setebal antara beberapa kilometer dan beberapa puluh kilometer; sedang poros bumi itu lebih dari 6.000 kilometer. Dengan begitu maka kulit bumi, rata-rata tidak sampai 1/100 poros bumi. Dalam batas 1/100 inilah fenomena-fenomena geologi terjadi. Yang paling dasar daripada perubahan-perubahan geologi

adalah lipatan yang asalnya adalah rangkaian gunung-gunung. Terbentuknya lipatan-lipatan itu dalam geologi dinamakan "orogenese." Proses ini penting sekali karena setelah nampak relief (pemunculan) yang akan membentuk gunung terjadi pula gerakan kearah kedalam yang proporsional dengan kulit bumi yang menjamin tempat duduknya gunung itu dalam lapisan di bawahnya. Sejarah tentang pembagian muka bumi menjadi tanah dan lautan adalah hasil penyelidikan yang masih baru dan masih belum sempurna, walaupun yang mengenai periode yang tidak sangat kuno tetapi yang lebih banyak diketahui. Sangat boleh jadi bahwa timbulnya lautan (hidrosfir) terjadi l/2 milliard tahun yang lalu. Mula-mula semua benua merupakan satu kesatuan pada "Zaman Pertama" dan kemudian terserak-serak. Di lain pihak ada benua-benua atau bagian benua yang muncul sebagai akibat terjadinya gunung dalam daerah laut (seperti benua Atlantik Utara dan sebagian dari Europa -- menurut pandangan Sains modern). Yang mempunyai pengaruh besar dalam sejarah pembentukan bumi adalah munculnya rangkaian gunung-gunung. Para ahli mengelompokkan semua evolusi bumi, dari periode pertama sampai periode keempat dengan mengambil pedoman dari tahap orogenik (gunung-gunung) dan tahap-tahap ini sendiri dikelompokkan dalam siklus-siklus orogenik, karena tiap-tiap munculnya relief gunung akan mempengaruhi keseimbangan antara lautan dan benua. Munculnya gunung-gunung telah menghilangkan beberapa bagian bumi yang tinggi dan menumbuhkan bagian-bagian yang baru dan telah merubah pembagian udara laut dan udara kontinental semenjak beratus-ratus juta tahun. Udara kontinental hanya mengambil tempat 3/10 dari seluruh muka bumi. Dengan cara tersebut di atas kita dapat menyimpulkan secara sangat tidak sempurna perubahan-perubahan yang terjadi dalam beberapa ratus juta tahun yang lalu.
Posted by meimyat 3:19 AM0 comments

Bumi, bila boleh didiami?


Bumi adalah satu-satunya bahagian alam semesta yang diketahui dihuni oleh makhluk hidup sampai sekarang. Para ahli sains telah berusaha merungkai asal usul munculnya kehidupan di Bumi dan bagaimana keadaan Bumi di awal terbentuknya. Ada tiga sudut pandangan yang memperkatakan keadaan Bumi pada awal terbentuknya, iaitu bergurun seperti permukaan Bulan, diselimuti lidah api, atau dipenuhi air tanpa daratan. Namun, ketiga gambaran tersebut mungkin salah. Sebuah kajian terbaru menyimpulkan bahawa Bumi memiliki benua dan lautan sejak 4,3 milion tahun lalu. Keadaan tersebut berlaku setelah Bumi terbentuk dan tidak terlalu lama sejak terbentuknya matahari sekitar 4,6 milion tahun lalu. Penelitian berbeza yang dilaporkan pada bulan Mei juga menghasilkan kesimpulan sama. Anggapan bahawa permukaan Bumi diliputi api yang membara pada awal terbentuknya dianggap sesuatu yang terlalu melampau. Tapi, bukan bermakna sejak awal terbentuknya Bumi sudah ada kehidupan. Hanya sahaja, keadaan persekitarannya sudah siap untuk didiami. Suatu tempat berisi air, tanah, suhu dan keadaan persekitaran yang seimbang membawa kepada terbentuknya kehidupan. Hasil penelitian tersebut dilaporkan dalam jurnal Sains edisi online. Peneliti dari University of Colorado Stephen Mojzsis juga menerangkan bagaimana keadaan Bumi sebelum masa tersebut.

"Sebelum 4 milion tahun lalu, Bumi mungkin tidak terlihat Biru dari luar angkasa seperti sekarang. Meskipun diketahui sudah terbentuk daratan yang luas, atmosfera yang mengandungi karbon dioksida berkadar tinggi menyebabkan langit berwarna kemerah-merahan,"kata Mojzsis. "Lautan dengan konsentrasi besi yang lebih tinggi daripada sekarang juga menyebabkan airnya berwarna biru kehijauhijauan. Ratusan kepulauan kecil seperti Selandia Baru atau Jepun mungkin masih terendam," katanya. Kesimpulan ini diambil berdasarkan analisis terhadap hafnium, elemen langka pada mineral purba yang ditemukan di Jack Hill, kawasan Australia Barat. Batuan-batuan di sana diperkirakan sebagai salah satu yang tertua di Bumi, berumur sekitar 4,4 milion tahun. "Bukti ini menunjukkan bahwa terdapat plat benua utama yang telah terbentuk pada 100 juta tahun pertama terbentuknya Bumi," lanjut Mojzsis. Penelitian Mark Harrison dari Australian National University yang dilaporkan pada 2001 digabungkan dengan hasil penelitian Mojzsis. Dari penelitian tersebut telah dibuktikan bahawa permukaan Bumi mengandung air sejak 4,3 juta tahun lalu. "Gambaran yang kami peroleh sekarang menunjukkan bahwa kulit Bumi, lautan, dan atmosfera telah terbentuk sejak awal sehingga lebih siap untuk menampung pelbagai bentuk kehidupan," kata Mojzsis. Udaranya sendiri mungkin belum dapat digunakan untuk bernafas kerana terdiri dari campuran karbon dioksida, wap air, gas sulfur, dan metana. Tetapi kerana inilah lingkungan yang diperlukan oleh mikroba. Para saintis belum dapat memastikan sejak bila kehidupan dimulai dan bagaimana terbentuk. Berdasarkan teori lainnya, jika ada sejak 4,3 milion tahun dahulu, beertiti kehidupan sempat musnah kerana hentaman meteor sehingga harus dimulai sejak awal lagi. Bagaimanapun, Bumi adalah tempat yang tidak pasti pada satu milion tahun pertama hingga berkurangnya asteroid dan komet yang menghentamnya.
Posted by meimyat 3:13 AM0 comments

KEHANCURAN BUMI
Kiamat: Penciptaan kembali alam semesta
Dalam Al Qur'an ditekankan bahwa pengetahuan kiamat hanya Allah yang tahu. Dari banyak ayat Al Qur'an dijelaskan dengan jelas bahawa hari kiamat bukan hancurnya alam semesta tetapi kiamat merupakan rangkaian peristiwa. Pada saat sangkakala pertama, alam semesta hancur dan berikutnya secara berturutan alam dibangun kembali (qiyamah) menjadi bentuk baru. Pada saat qiyam inilah dihisab amal perbuatan manusia dan terjadi kegusaran seluruh manusia dari seluruh alam (termasuk dari bumi). Di akhirat kelak masih ada matahari dan planet yang masing-masing merupakan tempat syurga dan neraka. Mungkinkah pada waktu itu hanya ada matahari tunggal dengan planet tunggal yang ukurannya maha besar karena berkumpulnya semua isi alam?

ALAM SEMESTA DAN KEHANCURANNYA


Setiap sesuatu yang baru akan berubah. Bumi dan langit beserta galaksi-galaksi adalah ciptaan tuhan maka ianya bersifat mahkluk dan baru iaitu harus menerima perubahan. Setiap benda baru akan hancur kerana ketidakkekalannya. Yang kekal hanyalah Allah yang tidak menerima perubahan. Begitu juga dengan ruang, waktu dan kosmos yang sebelumnya tiada adalah mahkluk Allah. Alam semesta ini pada suatu masa akan menerima kemusnahan. Hal ini telah disebut dalam al-Quran. Dalam ayat 9 Surah al-Thur menerangkan yang maksudnya, Pada hari ketika langit benar-benar goncang. Dalam ayat 16 Surah al-Haqqah, Dan terbelahlah langit kerana pada hari langit menjadi lemah. Dalam ayat 18 Surah al-Muzammil, Langit pun menjadi pecah belah pada hari itu.

Dalam ayat 9 Surah al-Mursalat, Dan apabila langit telah dibelah. Dalam ayat 104 Surah al-Anbiya, pada hari kami gulung langit sebagai menggulung. Sebagaimana kami telah memulai penciptaan pertama begitulah kami akan mengulanginya. Dalam ilmu astronomi bintang-bintang pada suatu ketika nanti akan meledak dan meluap menjadi supernova. Dan kemungkinan matahari kita pada suatu masa nanti juga akan menjadi supernova tersebut. Di kala itu bumi akan ditelannnya. Hal ini mungkin akan terjadi berjuta tahun akan datang. Denagn berlakunya hal tersebut, terjadi apa yang dikatakan kiamat. Kita juga mangetahui bahawa adanya rotasi seluruh bintang di langit kerana adanya daya tarikan galaksi-galaksi. Bintangbintang berpusing untuk mengimbangi kedudukkannya. Galaksi mengeluarkan daya centripetal sedangkan bintang-bintang mengeluarkan daya tarik centrifugal. Bumi kita dan lapan planet lainnyaberotasi dan mengelilingi matahari kerana daya tarik centripetal matahari yang menarik planet-planet tersebut. Planet-planet menjadi berpusing kerana daya tarik centrifugalnya untuk menghindari dari matahari. Kedua-dua daya ini harus seimbang supaya perjalanan alm semsta ini menjadi tertib dan tidak bertembung. Kesemua ini boleh berkurang atas sebab-sebab tertentu. Hal ini telah diketahui oleh para sarjana Amerika bahawa daya tarik bumi waktu ini sedang menurun dan menyebabkan rotasinya lambat. Jika daya tarik bumi boleh berkurangan mak daya tarik benda-benda langit seperti bintang-bintang pun boleh menurun. Hal ini akan menyebabkan kemusnahan bintang-bintang sehingga terjadi perlanggaran antara satu sama lain. Akibat yang paling hebat sekali apabila daya tarik centrifugal berkurangan. Maka seluruh bintang akan masuk ke pusat galaksinya, masing-masing dalam keadaan ini, pusat galaksi bima sakti akn dihujani sekitar 100juta bintang, sehingga pusat galaksi itu menjadi medan kehancuran bintang-bintang. Mungkin juga galaksi-galaksi lainnya akan menerima nasib yang sama. Al-Quran telah menyatakan hal ini. Allah berfirman yang maksudnya, Dan apabila bintang-bintang berjatuhan. Dan firmanNya lagi yang bermaksud, Dan apabila bintang-bintang jatuh berserakan. Bagaimana jatuhnya bintang-bintang tersebut dapat digambarkan oleh ilmu astronomi, mungkin disebabkan lambatnya rotasi gerakan bintang tersebut atau sebagainya seperti yang telah dijelaskan. Selain itu, menurut astronomi bahawa bintang-bintang yang berada dilangit akan padam kemudian hancur. Dalam pandangan yang lain pula bahawa bintang-bintang itu berevolusi dengan memiliki tenaga yang kuat dan panas hingga berwarna biru yang kemudian mengecil dengan jalannya yang tidak terkendalikan. Zat-zat helium yang ada disekitarnya akan membakar degan cepat dan akhirnya akan meledak. Dianggarkan pada waktu itu suhu kepanasannya setinggi 800juta darjah celcius dengan bahan-bahan atom ayng akan dapat meledakkan dirinya dengan hebat sekali. Menurur A. Baiquni, bahawa pada setiap jangka waktu antara 100 hingga 200juta tahun, pertembunagn besar akan terjadi antara bumi dengan benda-benda angkasa yang lebih daripada hentaman yang berlaku ke atas bumi pada tahun 1908 yang dikenali sebagai Kejadian Tungusa. Kejadian yang besar itu terjadi, iaitu pada saat sistem matahari dalam perjalanannya mengelilingi pusat galaksi. Perjalanan tersebut menghampiri kawasan yang berkabut raksasa. Terjadi hal ini kerana masssanya yang besar, kabut raksasa ini akan mengganggu perjalanan komet-komet yang berasal dari kabut Oort yang ikut serta dengan sistem tata suriya kita dan hal ini dapat mengakibatkan pertembungan denagn bumi seperti Tungusa itu. Denagn kejadian itu dapat mengubah arus magma dan paksi bumi sehingga ada kemungkinan kutub Utara terbalik ke Selatan dan sebaliknya Barat menjadi Timur dan Timur menjadi Barat. Tidak mustahil pada waktu itu matahari akan terbit dari Barat dan terbenam ke Timur. Di dalam hadith Rasulullah s.a.w ada menerangkan hal ini. Ia bersabda yang maksudnya, Sesungguhnya yang pertama-tama tanda hari kiamat ialah terbitnya matahari dari sebelah Barat dan keluar sesuatu macam binatang di hadapan orang ramai di waktu siang hari. Mana yang di antara kedua tanda ini keluar lebih dahulu sebelum yang satunya, maka yang satunya itu akan menyusul dalam waktu yang dekat sekali sesudah terjadi yang pertama itu. Walaupun ada banyak teori yang berdasarkan kepada pengkajian sains mengenai kehancuran alam semesta ini, namun hakikat sebenarnya adalah pada ilmi Allah, kerana Dialah yang Maha Mengetahui dan menentukan segala-galanya.

Das könnte Ihnen auch gefallen