Sie sind auf Seite 1von 8

ALKOHOL DAN FENOL ALDEHID DAN KETON Sifat Fisik dan Reaksi Kimia LAPORAN

OLEH
NAMA NIM ASISTEN : PISKA NIZARIA : 10409015 : Nila Tanyela (20509041)

TANGGAL PERCOBAAN: 21OKTOBER 2010 TANGGAL PENGUMPULAN: 4 NOVEMBER 2010

LABORATORIUM KIMIA ORGANIK PROGRAM STUDI KIMIA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG 2010

Percobaan 05 dan percobaan-06

ALKOHOL DAN FENOL ALDEHID DAN KETON Sifat Fisik dan Reaksi Kimia
I. Tujuan
Mengidentifikasi sampel tak dikenal berdasarkan uji kelarutan, uji Lucas, uji Asam Kromat, uji besi(III)klorida, dan keasaman. Mengidentifikasi larutan yang tidak dikenal dengan uji asam kromat, uji Tollens, uji Iodoform, dan uji 2,4-Dinitrofenilhidrazin.

II.

Pembahasan
1. Alkohol dan Fenol: Sifat Fisik dan Reaksi Kimia

Nama Senyawa 2-butanol

Lucas

FeCl3

Keruh setelah dipanaskan Etanol Tetap bening Tersier butanol

Langsung keruh

Pengujian Asam Kromat Sebelum Setelah dipanaskan dipanaskan Kuning kehijauan, Coklat tua hijau tua, 2 fasa Larutan Coklat tua hijau, bagian bawah hijau Kuning kecoklatan, Coklat coklat tua, 2 fasa

Kelarutan H2O n-heksane Keasaman (pH) 7 Larut Larut 7 Larut Larut 7 Larut Larut

n-butanol Tetap bening Sikloheksanol Fenol Tetap bening Senyawa A Tetap bening Senyawa C Senyawa D Tetap bening Tidak berwarna Coklat Keruh setelah dipanaskan Tidak berwarna Coklat Coklat kehijauan _ Hitam Keruh setelah dipanaskan _ _ Coklat tua Hitam

Tidak berwarna

Kuning kehijauan, hitam, 2 fasa Hijau tua, hitam, 2 fasa Coklat kehitaman, hitam, 2 fasa Kuning kehijauan, hijau-hitam, 2 fasa Biru, hitam, 2 fasa Kuning kehijauan, endapan coklat tua

Tidak larut Tidak larut Tidak larut Tidak larut Tidak larut Tidak larut

7 Larut Larut Tidak larut 7

6 -

Larut Larut

Larut

Untuk membedakan antara alkohol dan fenol secara paling sederhana adalah dengan uji FeCl3, berdasarkan uji ini ternyata didapat data bahwa semua larutan tetap tidak terjadi perubahan warna, ini menunjukan bahwa larutan A, C, dan D adalah alkohol bukan fenol. Pengamatan pada uji kelarutan dengan air dan benzena menunjukkan bahwa alkohol larut dalam air (etanol, tersier butanol, dan 2 butanol) tetapi ada juga yang tidak larut (siklo heksanol dan n butanol), hal ini tidak sesuai dengan literatur yang mengatakan bahwa alkohol seharusnya larut dalam air namun tidak larut dengan benzena, kelarutan alkohol dalam air sesuai dengan ukuran gugus alkilnya, semakin besar maka akan semakin sukar larut. Oleh sesab itu kemungkinan data yang kami lihat bahwa sikloheksanol itu tidak larut adalah karena kami tidak menunggu dulu

cukup lama, mungkin karena gugus alkil nya lebih banyak sehingga membutuhkan waktu untuk larut lebih lama. Fenol tidak larut dalam air maupun benzena. Pada percobaan ini, sesuai dengan literatur bahwa fenol tidak larut dalam air, larutan A,C, dan D didapatkan hasil tidak larut dalam air. Pada uji kelarutan dengan benzene diperoleh data bahwa semuanya larut kecuali fenol, berdasarkan literatur fenol memang tidak larut dalam benzene, maka berdasarkan percobaan ini kemungkinan larutan A,C dan D adalah alkohol, tetapi kita blum bisa menentukan secara pasti jenis alkohol apakah A,C, dan D itu, oleh sebab itu dilakukan uji lucas.tapi sebelumnya kita melakukan uji keasaman , sampel ACD bersifat lebih basa dr fenol, maka diduga ACD adalah alkohol Pada uji Lucas, kita dapat membedakan alkohol primer, sekunder atau tersier. Alkohol primer tidak akan bereaksi setelah diberi reagen ini. Alkohol sekunder bereaksi lambat dan setelah pemanasan akan terbentuk fasa cair, biasanya sekitar 10 menit. Alkohol tersier akan bereaksi dengan reagen Lucas dengan cepat membentuk alkil klorida. Berdasarkan pengamatan kami, sample A dan D kemungkinan alkohol primer karena tetap bening tidak ada perubahan, sedangkan sampel C kemungkinan alkohol sekunder karena menjadi keruh setelah dipanaskan Pada uji Asam Kromat, kita juga dapat membedakan alkohol primer, sekunder, atau tersier. Alkohol primer akan bereaksi dengan asam kromat

membentuk karboksilat dan akan berwarna hijau. Alkohol sekunder akan bereaksi dengan asam kromat membentuk keton dan akan berwarna hijau. Alkohol tersier tidak akan bereaksi dengan asam kromat. Berdasarkan pengamatan kami, sample A, C dan D kemungkinan alkohol primer atau sekunder karena terdapat warna hijau, sedangkan yang C berwarna biru jugak agak sedikit hijau. . Dengan semua uji yang telah dilakukan, dapat diidentifikasi bahwa Sample A merupakan alkohol primer berdasarkan hasil uji Lucas dan uji asam kromat. Sample C merupakan alkohol sekunder berdasarkan hasil uji kelarutan dan uji Lucas dan hasil uji Asam Kromat dan besi(III)klorida. Sample D merupakan alkohol primer berdasarkan hasil uji Lucas dan uji Asam Kromat serta hasil uji besi(III)klorida . Ketidaksesuaian hasil beberapa uji dengan uji lain ini kemungkinan disebabkan oleh tabung reaksi yang kurang bersih saat digunakan atau karena pipet tetes yang kurang bersih saat digunakan.

2. Aldehid dan Keton: Sifat Fisik dan Reaksi Kimia


Nama Senyawa Formaldehid Bening, 1 fasa Asetaldehid + Endapan kuning tua Bening, 2 fasa Aseton + Endapan kuning Sikloheksanon Kuning Bening + Endapan kuning tua Kuning, 2 fasa Kuning Bening Pengujian Tollens + Reaksi cepat, endapan perak + Reaksi lambat, sedikit endapan perak + Reaksi cepat, endapan perak Larutan hitam, tidak ada endapan perak Tidak ada endapan Tidak ada endapan + Ada endapan perak + Ada endapan perak

KI/I2 (NaOH)

Benzaldehid

Asam Kromat + Hijau kecoklatan, reaksi sangat cepat + Hijau kecoklatan, reaksi sangat cepat + Larutan berwarna jingga, 2 fasa Larutan berwarna jingga Larutan kuning kecoklatan + Larutan hijau kecoklatan, reaksi cepat + Larutan jingga, 2 fasa Larutan kuning kecoklatan

2,4 Dinitrofenilhidrazin + Kuning cerah

+ Kuning kejinggaan + Jingga, ada endapan kuning pekat + Kuning tua + Kuning pekat + Kuning + Jingga, ada endapan kuning pekat + Kuning pekat

Senyawa A

Senyawa B

Senyawa C

Pada uji asam kromat, dapat diketahui bahwa keton setelah diberi asam kromat akan bereaksi dan berubah warna menjadi kuning dan ada sedikit gumpalan sedangkan aldehid setelah diberi asam kromat akan berubah warna menjadi hijau kebiruan. Berdasarkan hasil pengamatan,

larutan A diperkirakan senyawa aldehid dan larutan B, C diperkirakan senyawa keton. Pada uji Tollens, dapat diketahui bahwa keton setelah diberi reagen Tollens akan bereaksi membentuk endapan hitam sedangkan aldehid setelah diberi reagen Tollens akan bereaksi membentuk endapan cermin perak. Berdasarkan hasil pengamatan, larutan A tidak terjadi endapan, sedangkan B, C diperkirakan senyawa aldehid karena membentuk endapan perak, hal ini sangat bertentangan dengan hasil uji asam kromat. Pada uji iodoform, dapat diketahui bahwa keton setelah diberi larutan I2 / KI akan berubah warna menjadi kuning dan terbentuk endapan, sedangkan aldehid setelah diberi larutan I2 / KI akan berubah warna menjadi kuning namun tidak terbentuk endapan. Berdasarkan hasil pengamatan, larutan A diperkirakan senyawa aldehid dan larutan B, C diperkirakan senyawa keton. Sama seperti hasil uji asam kromat. Pada uji 2,4-Dinitrofenilhidrazin, dapat diketahui bahwa keton setelah diberi 2,4-dinitrofenilhidrazin akan bereaksi membentuk endapan hitam sedangkan aldehid setelah diberi 2,4-dinitrofenilhidrazin akan bereaksi membentuk endapan orange. Berdasarkan hasil pengamatan, larutan A,B,C adalah aldehid.Dilihat dari hasil semua uji, larutan A merupakan senyawa aldehid berdasarkan hasil uji asam kromat, uji

iodoform, 2,4-dinitrofenilhidrazin. Larutan B dan C merupakan senyawa keton berdasarkan hasil uji asam kromat, uji iodoform.
III. Kesimpulan

Sample A merupakan alkohol primer, Sample C merupakan alkohol sekunder, dan Sample D merupakan alkohol primer.

Larutan A merupakan senyawa aldehid, larutan B merupakan senyawa keton, dan larutan C merupakan senyawa keton.

IV.

Daftar Pustaka

Laboratorium Kimia Organik ITB. 2010. Penuntun Praktikum Kimia Organik (KI2051) Biologi/Mikrobiologi. Bandung : Program Studi Kimia FMIPA ITB. Brady, Russel, Hollum.2000. Chemistry.New York: John Wiley & Sons. Halaman 207
http://kmistri.info/2007/10/alkohol. diakses tanggal 3 Oktober 2010 http://kmistri.info/2007/10/aldehid. diakses pada tanggal 3 Oktober 2010

Das könnte Ihnen auch gefallen