Sie sind auf Seite 1von 7

TUGAS PRILAKU ORGANISASI MOTIVASI DALAM ORGANISASI

Disusun Oleh : Enny Agustin (2011.05.2.0006) Tira Mustika (2011.05.2.0011) Ayu Rahmadia N (2011.15.2.0016)

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS HANG TUAH SURABAYA 2012 2013

KATA PENGANTAR
Puji syukur saya haturkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah melimpahkan rahmat dan hidayahnya, sehingga kami dapat penyelesaikan Tugas Makalah untuk mata kuliah ''Perilaku Organisasi'' dengan judul Motivasi dalam Organisasi.

Dalam penulisan makalah ini kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kesempurnaan, dengan senang hati kami menunggu saran dan kritik dari pembaca.

Kami berharap makalah ini bermanfaat bagi diri kami sendiri dan pembaca, semoga makalah ini dapat membatu kita memahami tentang Teori Motivasi Dalam Organisasi.

DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR DAFTAR ISI BAB.1 PENDAHULUAN 1. 2. Latar belakang Rumusan Masalah

BAB.2 PEMBAHASAN 1. Bagaimana cara chintami untuk menjegah agar karyawan yang lain tidak terpengaruh oleh Nina? 2. Dimanakah letak kesalahan chintami dalam menjalankan organisasinya? 3. Teori apakah yang sesuai dengan masalah yang dihadapinya chintami saat ini? a. Teori Dua Factor Herzberg b. Teori kebutuhan McClelland

BAB.3 PENUTUP 3.1 Kesimpulan 3.2 Saran

BAB I PENDAHULUAN 1. LATAR BELAKANG


UD Tops Fashion berdiri sejak tahun 1980 di Kota Bandung (Jawa Barat). Pendirinya adalah seorang perancang mode terkenal dari Kota Kembang, yaitu Chintami Atmanegara yang juga bintang film terkenal. Dia memilih Kota Bandung untuk membuka usaha ini karena Bandung terkenal dengan Parisnya Indonesia dan Bandung juga disebut dengan Kota Kembang. Dengan nama selangit ini, dia berharap kegiatan bisnisnya dapat berkembang dan terkenal seperti Kota Bandung. Chintami mempunyai 30 murid yang di bagi menjadi 3 kelas, dengan 5 orang asisten. Rata-rata mereka berumur 23 tahun. Di antaranya 5 orang pembantunya terdapat seorang pria, tugasnya menggarap teknik-teknik mode dan perencanaan / rancangan mode. Dalam menjalankan usaha ini chintami menerapkan manajemen yang terbuka dan kekeluargaan. Bila ada masalah akan di bicarakan bersama di antara mereka. Untuk membayar karyawannya chintami memberikan gaji bulanan dan tambah bonus jika ada extra order. Dari 5 orang pembantunya / asistenya tersebut, ada satu orang (Nani) yang kurang puas dengan system upah yang di berlakukan, walaupun chintami mengembangkan azas kekeluargaan dalam Pola Manajemennya.

2. RUMUSAN MASALAH
1. Bagaimana cara chintami untuk menjegah agar karyawan yang lain tidak terpengaruh oleh Nina? 2. Dimanakah letak kesalahan chintami dalam menjalankan organisasinya?
3. Teori apakah yang sesuai dengan masalah yang dihadapinya chintami saat ini?

BAB II

PEMBAHASAN
1. Bagaimana cara chintami untuk menjegah agar karyawan yang lain tidak terpengaruh oleh Nina? Dalam suatu organisasi chintami sebagai seorang pemimpin harus tegas dan memberikan motivasi kepada karyawannya agar mereka terdorong, termotivasi untuk memenuhinya. Kebutuhan tertentu yang mereka rasakan akan menentukan tindakan yang mereka lakukan. Dan memungkinkan Promosi ketingkat yang lebih tinggi. 2. Dimanakah letak kesalahan chintami dalam menjalankan organisasinya? Letak kesalahan yang di lakukan chintami adalah sebagai seorang pembisnis dia tidak pernah mempelajari masalah manajemen secara khusus. Sehingga dia tidak bisa mencari solusi untuk menyelesaikan masalah yang sedang dihadapinya. Seharusnya sebelum membuka usaha chintami sudah mempelajari tentang manajemen, walaupun hanya sedikit mempelajarinya. Agar jika terjadi masalah pada usahanya dia bisa tahu apa yang harus dia lakukan. 3. Teori apakah yang sesuai dengan masalah yang dihadapinya chintami saat ini? Teori yang sesuai dengan masalah yang sedang di alami chintami adalah Teori Dua Factor Herzberg dan Teori kebutuhan McClelland.

3.1.Teori Dua Factor Herzberg Prinsip dari teori ini adalah bahwa kepuasan kerja dan ketidakpuasan kerja merupakan dua hal yang berbeda. Artinya kepuasan dan ketidakpuasan terhadap suatu pekerjaan itu merupakan suatu variable yang kontinyu. Diyakini bahwa factor yang berhubungan dengan kinerja dapat di bagi dua yaitu, 1) Hygiene factor yang meliputi status, hubungan antar manusia, supervisi, peraturan-peaturan perusahaan dan administrasijaminan dalampekerjaan, kondisi kerja, gaji, dan kehidupan pribadi, 2) Motivational factor yaitu meliputi pekerjaan itu sendiri, tanggung jawab, kesempatan promosi, kemajuan dalam jabatan, dan pengakuan. Jadi apabila factor hygiene tidak mencukupi, maka akan timbul ketidak puasan, namun jika semua factor hygiene mencukupi, maka kepuasan hanya pada tingkat netral. Demikian pula apabila motivator terpenuhi, maka akan mendorong kepuasan kerja lebih tinggi, namun bila motivator tidak terpenuhi kepuasannya pada tingkat netral.

3.2.Teori kebutuhan McClelland Dikembangkan oleh David McClelland. Teori kebutuhan McClelland berfokus pada tiga kebutuhan yang didefinisikan sebagai berikut:

Kebutuhan berprestasi: dorongan untuk melebihi, mencapai standar-standar, Kebutuhan berkuasa: kebutuhan untuk membuat individu lain berperilaku Kebutuhan berafiliasi: keinginan untuk menjalin suatu hubungan antarpersonal

berusaha keras untuk berhasil.

sedemikian rupa sehingga mereka tidak akan berperilaku sebaliknya.

yang ramah dan akrab.

PENUTUP 1. KESIMPULAN

Letak kesalahan yang di lakukan chintami adalah sebagai seorang pembisnis dia tidak pernah mempelajari masalah manajemen secara khusus. Sehingga dia tidak bisa mencari solusi untuk menyelesaikan masalah yang sedang dihadapinya. Ada 2 teori yang dapat Chintami gunakan yaitu: Teori Dua Factor Herzberg prinsip dari teori ini adalah bahwa kepuasan kerja dan ketidakpuasan kerja merupakan dua hal yang berbeda. Artinya kepuasan dan ketidakpuasan terhadap suatu pekerjaan itu merupakan suatu variable yang kontinyu. Teori kebutuhan McClelland Teori kebutuhan McClelland berfokus pada tiga kebutuhan, yaitu: kebutuhan berprestasi, berkuasa dan berafiliasi.

2. SARAN
Berdasarkan kesimpulan yang telah diperoleh dalam penelitian ini, diajukan beberapa saran yang perlu dipertimbangkan sebagai berikut:

Bagi Chintami atau pengusaha yang lainnya yang belum mengerti tentang manajemen berbisnis untuk menerapkan hal ini, perlu memperhatikan hal-hal berikut ini:
Selalu membangkitkan motivasi karyawan selama bekerja, baik dalam

melakukan pekerjaan atau juga semangat untuk bekerja.


Pengaturan waktu yang akan digunakan dalam bekerja dipertimbangkan dengan

matang agar sesuai waktu yang direncanakan dengan waktu yang dilaksanakan.

Das könnte Ihnen auch gefallen