Sie sind auf Seite 1von 6

1.

Konsep Dislokasi Dislokasi adalah suatu pergeseran atau pegerakan atom-atom di dalam sistem kristal logam akibat tegangan mekanik yang dapat menciptakan deformasi plastis (perubahan dimensi secara permanen). Pada saat terjadinya deformasi plastis maka melibatkan pergerakan sejumlah besar dislokasi, sebuah dislokasi sisi bergerak sebagai respons terhadap tegangan geser yang diterapkan hingga akhirnya menimbulkan deformasi plastis seperti ditunjukan pada gambaar 1. Dimana sebuah dislokasi berada dibidang A, dan pada saat tegangan geser diberikan dilokasi pada bidang A dipaksa kekanan kearah bidang B dan seterusnya hingga akirnya membentuk Kristal yang sempurna. . Proses di mana deformasi plastis dihasilkan oleh gerakan dislokasi disebut Slip; bidang kristalografi sepanjang yang melintasi dislokasi garis adalah bidang slip, seperti ditunjukkan pada Gambar 3. Dislokasi bisa mudah bergerak dan juga bisa sulit bergerak. Misalya pada proses pengerjaan dingin (cold work) terjadi peningkatan dislokasi di dalam kristal logam sehingga kekuatan logam meningkat, namun keuletan menurun. Pada dasarnya dislokasi itu ada dua, yaitu dislokasi sisi dan dislokasi ulir namun ada juga dislokasi campuran yaitu kombinasi antara dislokasi sisi dan dislokasi ulir. Mekanisme Dislokasi

Gambar 1. Dislokasi diatas merupakan dislokasi sisi. Yang bergerak akibat adanya energi mekanik yang diberikan oleh tegangan. Arahnya sesuai dengan arah tegangan tersebut. Sehingga dislokasi bergerak seperti pada gambar A sampai dengan gambar C yang membentuk kirstal yang sempurna dan tidak memiliki dislokasi. Gerakan disklokasi juga dianalogikan dengan gerakan seekor ulat seperti gambar dibawah ini:

Gambar 3. diatas menunjukan: a. Dislokasi Sisi . Untuk dislokasi sisi maka arah vektor burgernya sejajar dengan tegangan geser b. Dislokasi Ulir Sedangkan dislokasi Ulir arah vektor burgernya tegak lurus dengan tegangan gesernya Dislokasi terbentuk pada saat pembekuan material, selama proses deformasi plastis dan karena tegangan termal pada proses pendinginan cepat. Gerakan dislokasi ulir sebagai respons terhadap tegangan geser yang diterapkan ditunjukkan pada Gambar 3b, arah gerakan tegak lurus terhadap arah tegangan. Untuk dislokasi sisi, gerakan sejajar dengan tegangan geser. Namun, deformasi plastis dikurangi. untuk gerakan kedua jenis dislokasi adalah sama (lihat Gambar 7.2). Arah gerakan garis dislokasi campuran adalah tidak tegak lurus atau sejajar dengan tegangan, tetapi terletak di antara keduanya.

2. Karakteristik Dislokasi Beberapa karakteristik dislokasi berpengaruh kepada sifat mekanik material . Termasuk medan regangan yang berada disekitar dislokasi yang akan menentukan mobilitas dislokasi dan kemampuan untuk bertambahnya dislokasi. Jika logam mengalami deformasi , 5% energi deformasi tetap berada pada material , sisanya menjadi panas. Sebagian besar energi yang disimpan tersebut berupa energi regangan dan berada disekitar dislokasi . Energi regangan berupa :tekan , tarik dan geser.

Energi regangan disekitar dislokasi bias berinteraksi dengan dislokasi tetangga berupa tarik-menarik atau tolak menolak dan sebaliknya. Ilustrasinya diperlihatkan pada gambar disamping.

(a) Dua dislokasi dengan tanda yang sama pada sebuah bidang slip saling mendesak dan akhirnya terjadi gaya tolak-menolak. C menunjukan tegangan tekan dan T menyatakan tegangan tarik (b) Sebuah dislokasi sisi dengan tanda yang berlawanan pada bidang slip saling mendesak dan terjadi gaya tarik-menarik, dan keduanya bertemu dan memusnahkan dislokasi hingga akhirnya membentuk kristal yang sempurna 3. Sistem Slip Gerakan dislokasi pada suatu bahan tidak sama kesetiap arah , ada bidang yang disukai (prefer plane) untuk terjadi gerakan dislokasi . Bidang ini disebut bidang slip Sedangkan arah gerakan disebut arah slip. Gabungan dari keduanya disebut sistem slip. Slip biasanya terjadi pada bidang terpadat dan slip juga tergantung pada struktur Kristal logam

4. Slip dalam Kristal tunggal Walaupun tegangan yang diberikan ke bahan murni tegangan tarik (atau tekan ), komponen geser tetap timbul tetapi tegak lurus terhadap arah tegangan. Hal ini disebut tegangan geser putus (resolved shear stress). Tegangan geser ini bergantung pada tegangan yang diberikan, dan orientasi bidang slip serta arah slip.

Pada logam kristal tunggal mempunyai sejumlah sistem slip yang berbeda. Tegangan geser putus besarnya akan berbeda pada setiap sistem slip karena besar f dan l juga berbeda. Tapi ada satu bidang yang lebih disukai untuk terjadinya slip, biasanya pada bidang yang t r paling besar atau disebut juga tr(max).

Karena tegangan tarik atau tekan maka slip pada kristal tunggal dimulai pada bidang yang mempunyai tr ( max ) . Tegangan geser putus kritis, tCRSS Adalah minimum tegangan geser yang diperlukan untuk mulai terjadinya slip. Pada sifat mekanik material titik dimana luluh mulai terjadi. Titik luluh terjadi bila tR( max) =tCRSS

Minimum tegangan untuk terjadinya luluh adalah jika l = f = 45 sehingga, tY = 2 tCRSS

TUGAS METALURGI FISIK 2


Mengenai

Dislokasi
Diajukan Untuk Memenuhi Syarat Tugas Mata Kuliah metalurgi fisik 2

Disusun Oleh : Supendi (2613091037)

JURUSAN TEKNIK METALURGI FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS JENDERAL ACHMAD YANI BANDUNG 2012

Das könnte Ihnen auch gefallen