Beruflich Dokumente
Kultur Dokumente
Puji syukur saya panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa karena atas tuntunan
dan rahmat-Nya, sehingga pembuatan makalah terapi aktivitas kelompok sosialisasi
dapat terlaksana dengan baik.
Adapun makalah TAK ini merupakan salah satu tugas dan pertangungjawaban
individu selama melaksanakan praktek profesi keperawatan satse jiwa di RS Dr.
Marzoeki Mahdi Bogor. Pembuatan makalah TAK sosialisasi ini dibuat untuk
meningkatkan kemampuan klien dalam melakukan hubungan interkasi sosial dengan
orang lain.
Penulis mengucakan terima kasih kepada semua pihak yang telah membuat
makalah TAK sosialisasi ini, yaitu:
1. Ns. Sudarman S.kep, selaku CI ruangan Bratasena
2. Ns. Thomas S.Kep, selaku CI
3. Teman – teman kelompok 10 dan 11 yang telah membantu dalam kegiatan
TAK
Penulis menyadari bahwa makalah yang disusun ini masih belum sempurna,
oleh karena itu penulis mengharapkan kritik dan masukan yang bersifat positif dari
berbagai pihak demi kesempurnaan makalah ini.
Penyusun
1
DAFTAR ISI
Kata Pengantar……………………………………………………….………. 1
Daftar Isi…………………………………………………………….....……… 2
Topik………………………………………………………………….………. 3
Tujuan………………………………………………………………………… 3
Landasan Teoritis…………………..…………..……………………………... 4
Klien……………………………………………..……………………………. 5
Pengorganisasian……………………………………………………………… 5
Daftar Pustaka…………………………………………………………………12
2
RENCANA TERAPI AKTIVITAS KELOMPOK
SOSIALISASI
A. TOPIK
Terapi aktivitas kelompok sosialisasi sesi III dengan isolasi sosial
B. TUJUAN
1. Tujuan umum
Meningkatkan kemampuan klien dalam membina hubungan interaksi sosial
dengan orang lain secara berkelompok
2. Tujuan Khusus
a) Klien mampu memperkenalkan diri
b) Klien mampu berkenalan dengan anggota kelompok
c) Klien mampu bercakap-cakap dengan anggota kelompok
d) Klien mampu menyampaikan dan membicarakan topik percakapan
e) Klien mampu menyampaikan dan membicarakan masalah pribadi pada orang
lain
f) Klien mampu bekerja sama dalam permainan sosialisasi kelompok
g) Klien mampu menyampaikan pendapat tentang manfaat kegiatan tentang
TAK sosialisasi yang telah dilakukan
3
C. LANDASAN TEORI
Sosialisasi adalah kemampuan untuk berhubungan dan berinteraksi dengan orang
lain (Gail W. Stuart, 2012). Penurunan sosialisasi dapat terjadi pada individu yang
menarik diri, yaitu percobaan untuk menghindari interaksi dengan orang lain
(Rowlins). Dimana individu yang mempunyai mekanisme koping adaptif, maka
peningkatan sosialisasi lebih mudah dilakukan. Sedangkan individu yang mempunyai
mekanisme koping maladaptif bila tidak segera mendapatkan terapi atau penanganan
yang baik akan menimbulkan masalah-masalah yang lebih banyak dan lebih buruk.
(Keliat dan Akemat, 2010)
Hampir di seluruh dunia terdapat sekitar 450 juta (11%) orang yang mengalami
mekanisme koping maladaptif (ringan sampai berat) (WHO, 2006). Hasil survey
Kesehatan Mental Rumah Tangga di Indonesia menyatakan bahwa 185 orang per
1000 penduduk di Indonesia mengalami mekanisme koping maladaptif (ringan
sampai berat). Berdasarkan survey di rumah sakit jiwa, masalah keperawatan yang
paling banyak ditemukan adalah menarik diri (17,91 %), halusinasi (26,37 %),
perilaku kekerasan (17,41 %), dan harga diri rendah (16,92 %) (Pikiran Rakyat
Bandung, 2013).
Dampak yang dapat ditimbulkan oleh menarik diri pada klien isolasi sosial adalah
:
1. Kerusakan komunikasi verbal dan non verbal
2. Gangguan hubungan interpersonal
3. Gangguan interaksi sosial
4. Resiko perubahan persepsi sensori (halusinasi).
Bila klien menarik diri tidak cepat teratasi maka akan dapat membahayakan
keselamatan diri sendiri maupun orang lain (Budi Anna Kelliat, 2006).
Penatalaksanaan klien dengan riwayat menarik diri dapat dilakukan salah satunya
dengan pemberian intervensi Terapi Aktivitas Kelompok sosialisasi, yang merupakan
salah satu terapi modalitas keperawatan jiwa dalam sebuah aktifitas secara kolektif
dalam rangka pencapaian penyesuaian psikologis, prilaku dan pencapaian adaptasi
optimal klien. Terapi Aktifitas Kelompok (TAK) sosialisasi adalah upaya
memfasilitasi kemampuan klien dalam meningkatkan sosialisasi (Purwaningsih&
Karlina, 2010: 77-79).
4
D. KLIEN
1. Karakteristik/kriteria
a. Klien dengan isolasi sosial menarik diri dengan kondisi mulai menunjukkan
kemampuan untuk melakukan interaksi interpersonal
b. Klien dengan kerusakan komunikasi verbal yang telah berespons
sesuai dengan stimulus yang diberikan
2. Proses seleksi
a. Mengidentifikasi klien yang masuk kriteria
b. Mengumpulkan klien yang masuk kriteria
c. Membuat kontrak dengan klien yang setuju ikut TAK, meliputi: menjelaskan
tujuan TAK pada klien, rencana kegiatan kelompok dan aturan main dalam
kelompok
E. Pengorganisasian
1. Waktu dan Tempat
Hari/tanggal : Selasa, 20 Maret 2018
Pukul : 10.00 WIB
Tempat : Ruang Makan Bratasena
2. TIM Terapis
a. Leader
Tugas:
1) Menyiapkan proposal kegiatan TAK sosialisasi
2) Menyampaikan tujuan dan peraturan kegiatan terapi aktivitas
kelompok sebelum kegiatan dimulai
3) Menjelaskan aturan permainan
4) Mampu memotivasi anggota untuk aktif dalam
kelompok dan memperkenalkan dirinya
5) Mampu memimpin terapi aktifitas kelompok dengan baik dan tertib
6) Menetralisir bila ada masalah yang timbul dalam kelompok
b. Co-Leader
Tugas:
1) Mendampingi leader
5
2) Menyampaikan informasi dan fasilitator ke leader tentang aktifitas
klien
3) Mengingatkan leader jika kegiatan menyimpang dari perencanaan
yang telah dibuat
4) Mengambil alih posisi leader jika leader mengalami blocking
dalam proses terapi
c. Fasilitator
Tugas:
1) Menyediakan fasilitas selama kegiatan berlangsung
2) Ikut serta dalam kegiatan kelompok
3) Memfasilitasi dan memberikan stimulus dan motivator pada
anggota kelompok untuk aktif mengikuti jalannya terapi
d. Observer
Tugas:
1) Mengobservasi jalannya proes kegiatan
2) Mengamati serta mencatat prilaku Verbal dan Non-verbal klien selama
kegiatan berlangsung (dicatat pada format yang tersedia)
3) Mengawasi jalannya aktivitas kelompok dari mulai persisapan, proses,
hingga penutupan.
e. Operator
Tugas:
1) Mengatur alur permainan (menghidupkan dan mematikan musik)
2) Timer (mengatur waktu)
6
3. Setting Tempat
F F
p p p p
F p p F O
CL
F == L F
p C= p OP
p p p p
F F
Keterangan Gambar:
L : Leader
CL : Co-Leader
F : Fasilitator
O : Observer
P : Klien
OP : Operator
4. Metode
a. Dinamika kelompok
b. Diskusi dan tanya jawab
c. Bermain peran/simulasi
5. Pengorganisasian
a. Leader : Stenly S. Sambuari
b. Co-Leader : Sunniaty Kasengke
c. Fasilitator
1) Monica Tangka
2) I Wayan Ordiana
3) Vallen Tatipang
7
4) Alvin Edah
5) Audina Andries
6) Andrini Kabuhung
7) Natasya Boyoh
8) Fierlly Wolff
9) Jeannet A. Palit
d. Observer dan Operator : Natasya Jansen
8
f. Prosedur pelaksanaan
No Prosedur Pelaksanaan
A Persiapan
1 Mengingatkan kontrak dengan klien yang sesuai indikasi
9
g. Lembaran Evaluasi Klien
1) Kemampuan verbal
1 Klien mampu
. mengajukan
pertanyaan kepada
salah satu anggota
kelompok
2 Klien mampu
menjawab
pertanyaan yang
diajukan
3 Klien mampu
bercakap – cakap
dengan gaya bahasa
yang dimengerti
4 Klien mampu
mengekspresi
kan perasaannya
Jumlah
10
2) Kemampuan non verbal
1. Kontak mata
2 Duduk tegak
3 Menggunakan
bahasa tubuh
yang sesuai
4 Mengikuti
kegiatan dari
awal sampai
akhir
Jumlah
Petunjuk :
1) Dibawah judul nama klien, tuliskan nama panggilan klien yang ikut
TAKS
1) Untuk tiap klien, semua aspek dimulai dengan memberi tanda (√) jika ditemukan pada klien atau tanda (x) jika tidak ditemukan.
2) Jumlahkan kemampuan yang ditemukan, jika nilai 3 atau 4 klien mampu, dan jika nilai 0,1 atau 2 klien belum mampu
11
DAFTAR PUSTAKA
12
13
14
15
1