Beruflich Dokumente
Kultur Dokumente
LAMPIRAN A
CONTOH PERHITUNGAN
22
1. Menghitung Gr
Gr = G1-G0
Pelat I : Gr = 397 - 392 = 5 gram
Pelat II : Gr = 401 - 397 = 4 gram
Pelat III : Gr = 405 - 401 = 4 gram
2. Menghitung Fr
Fr = F0-F1
Pelat I : Fr = 10,2 – 4,1 = 6,1 gram
Pelat II : Fr = 9,9 – 5,8 = 4,1 gram
Pelat III : Fr = 10 – 5,7 = 4,3 gram
3. Menghitung S
𝑥
S=𝑡
LAMPIRAN B
Jawaban Pertanyaan
2. Pada proses pengelasan oksiasetilen terdapat tiga macam jenis nyala api.
Sebutkan dan jelaskan perbedaan ketiganya (berikan reaksinya) beserta
gambarnya!
Jawab :
Dalam nyala oksi-asetilen netral terjadi dua reaksi bertingkat yaitu:
Reaksi pada kerucut dalam
C2H2 + O2 → 2 CO + H2
Reaksi pada kerucut luar
2CO + O2 → 2 CO2
2 H2 + O2 → 2 H2O
a. Nyala api netral
Nyala api ini terjadi pada kasus di mana oksigen (O2) dan asetilena
(C2H2) dicampur dalam perbandingan yang sama dan dibakar di ujung
nozzle. Kerucut bagian dalam pendek, dan kerucut luar yang panjang
merupakan ciri api netral. Kerucut bagian dalam adalah daerah di
mana pembakaran primer terjadi melalui reaksi kimia antara O2 dan
C2H2. Panas reaksi ini menyumbang sekitar dua-pertiga dari total
panas yang dihasilkan. Pembakaran primer menghasilkan produk CO
25
dan H2, kemudian bereaksi dengan O2 dari udara dan membentuk CO2
dan H2O. Hal tersebut merupakan pembakaran sekunder, yang
menyumbang sekitar sepertiga dari total panas yang dihasilkan.
Daerah di mana pembakaran sekunder ini terjadi disebut kerucut luar.
Kerucut bagian dalam berwarna putih bersinar sementara kerucut luar
berwarna biru bening. Suhu pada ujung kerucut dalam kira-kira
3000°C dan di tengah kerucut luar kira-kira 2500°C. Suhu maksimum
yang dihasilkan oleh nyala ini sebesar 33000C sampai 3500oC yang
tercapai pada ujung nyala kerucut. Kegunaan dari nyala api netral ini
untuk heat treatment logam agar mengalami surfacehardening.
Reducing flame
Inner Cone
Acetylene feather
Gambar B.2 Nyala Api Karburisasi
26
Reducing flame
Inner Cone
3. Sebutkan dan jelaskan jenis-jenis cacat yang terjadi pada proses pengelasan
oksi-asetilen dan apa yang menyebabkan cacat itu terjadi?
a. Preparasi yang kurang sempurna, cacat ini terjadi karena
1. Ketika melakukan pengelasan tidak melakukan penetrasi ke
seleluruhan ketebalan dari logam dasar (base metal)
2. Ketika dua weld bead yang berhadapan tidak melakukan inter-
penetrasi
3. Ketika weld bead tidak melakukan penetrasi ke ujung dari filler
weld tetapi hanya menyebranginya.
b. Kurangnya peleburan, cacat ini terjadi karena kurang atau tidak terjadi
peleburan diantara logam las dan permukaan dari base metal.
Biasanya diakibatkan oleh kecepatan pengelasan terlalu lambat.
Terkadang juga diakibatkan pengaturan tekanan gas yang rendah.
c. Undercutting, cacat las ini diakibatkan oleh penggunaan parameter
tekanan gas yang kurang tepat, khususnya kecepatan pengelasan dan
27
d. Selang Gas
Untuk mengalirkan gas yang keluar dari tabung menuju torch
digunakan selang gas. Untuk memenuhi persyaratan keamanan,
selang harus mampu menahan tekan kerja dan tidak mudah bocor.
Dalam pemakaiannya, selang dibedakan jenis gas yang dialirkan.
Untuk membedakan selang Oksigen dan Asetilen dapat dibedakan dari
kode warna pada selang tersebut. Kode warna biru untuk gas Oksigen,
sementara kode warna merah untuk gas bahan bakar Asetilen.
e. Pemantik Api Las
Merupakan alat yang digunakan untuk menyalakan api las.
f. Torch ( Brander )
Gas yang dialirkan melalui selang selanjutnya diteruskan oleh torch.
Torch berfungsi untuk mencampur gas Oksigen dengan gas bahan
bakar (Asetilen) dan membakarnya, serta untuk mengarahkan nyala
api yang dihasilkan. Torch memiliki dua fungsi, yaitu :
1. Sebagai pencampur gas Oksigen dan gas bahan bakar (Asetilen)
2. Sebagai pembentuk nyala api diujung nozzle.
Tugas Khusus