Beruflich Dokumente
Kultur Dokumente
ANAMNESIS
Autoanamnesis Alloanamnesis
Anamnesis
Identitas Pasien Keluhan utama Riwayat penyakit sekarang Riwayat kesehatan
Pemeriksaan fisik
Inspeksi :
melihat genitalia apakah terdapat benjolan, luka,
dan juga melihat meatus uretra apakah terdapat cairan atau lendir dan laporkan seperti apa
Palpasi :
melakukan palpasi ginjal secara bimanual dan
Pemeriksaan fisik
Perkusi :
melakukan perkusi pada CVA. Apabila terdapat
nyeri laporkan, untuk mengetahui distensi kandung kemih dapat melakukan perkusi pada daerah suprapubik. Bila kandung kemih terisi penuh oleh udara, maka suara perkusi di daerah
Pemeriksaan penunjang
Urinalisis Biakan bakteri Tes kimiawi Tes Plat-Celup (Dip-Slide)
Pemeriksaan penunjang
Foto polos abdomen Pielografi intravena (PIV) Ultrasonografi ginjal Pielografi antegrad dan retrograde CT-scan DMSA scanning
Diagnosis kerja
ISK Bawah
gender :
Perempuan
Sistitis : Presentasi klinis infeksi kandung kemih
disertai bakteriuria bermakna
ISK Atas
Pielonefritis akut (PNA) : proses inflamasi parenkim ginjal yang disebabkan infeksi bakteri
Diagnosis banding
Nefrolithiasis
Merupakan suatu penyakit yang salah satu gejalanya adalah pembentukan batu di dalam ginjal.
Etiologi
Escherichia coli(tersering)
dengan keadaan:
Kebersihan di daerah sekitar anus yang kurang Adanya kelainan anatomis saluran kemih Virulensi yang kuat.
Bakteri lain Klebsiella pneumoniae Enterobacter aerogenes Proteus Providencia Citrobacter Pseudomonas aeruginosa Acinetobacter Enterokokus faecalis Stafilokokus sarophyticus
Epidemiologi
Rasio bayi laki laki dan perempuan pada awal kehidupan bayi adalah antara 3 : 1 dan 5 : 1
Anak perempuan lebih sering mengalami infeksi saluran kemih dibandingkan laki laki yaitu dengan rasio L/P 1 : 4
ISK yang terjadi nosokomial di rumah sakit pernah dilaporkan sebanyak 14,2% per 1000 penderita anakkateter urin jangka panjang
Dewasa wanita rentan terhadap ISK saluran uretra perempuan lebih pendek
Faktor Resiko
Panjang urethra. Wanita > pria Faktor usia. Orang tua > orang muda Wanita hamil lebih sering karena penaruh hormonal ketika kehamilan yang menyebabkan perubahan pada fungsi ginjal Faktor hormonal seperti menopause. Pada masa menopause lebih rentan terkena karena selaput mukosa yang tergantung pada esterogen yang dapat berfungsi sebagai pelindung. Gangguan pada anatomi dan fisiologis urin. Penderita diabetes, orang yang menderita cedera korda spinalis, atau menggunakan
Patogenesis
Hematogen
Limfogen eksogen ( akibat pemakaian kateter
Patogenesis (asending)
Masuknya mikroorganisme dalam kandung kemih
faktor tekanan urine saat miksi, kontaminasi fekal, pemasangan alat ke dalam traktus urinarius
Patogenesis (hematogen)
pasien yang system imunnya rendah adanya bendungan total urine yang mengakibatkan distensi kandung kemih, bendungan intrarenal akibat jaringan parut, dan lain-lain.
Pada usia lanjut terjadinya ISK ini sering disebabkan karena adanya:
Mobilitas menurun Nutrisi yang sering kurang baik Sistem imunitas yang menurun
Patogenesis (BUMIL)
peningkatan hormon progesterone pada kehamilan akan menambah besar dan berat rahim serta mengakibatkan pengenduran pada otot polos saluran kencing
Perubahan-perubahan tersebut mencapai puncak pada akhir trimester dua dan awal trimester tiga yang merupakan factor yang memudahkan terjangkitnya ISK pada kehamilan
Gejala klinis
Sering ingin kencing namun kencing yang dikeluarkan sangatlah sedikit Kesakitan saat kencing Rasa sakit sampai terbakar pada kandung kemih Pada perempuan merasakan ketidaknyamanan pada tulang kemaluan Air kencingnya sendiri bisa berwarna putih, cokelat, kemerahan
Demam
Menggigil
Nyeri pinggang Disuria Pielonefritis kronik mungkin memperlihatkan gambaran mirip dengan pielonefritis akut,
Penatalaksanaan (nonmedika)
Banyak minum air putih bila fungsi ginjal baik Higiene genitalia eksterna
Penatalaksanaan (medika)
Antibiotik KI kehamilan
Kloramfenikol- grey baby syndrome Tetrasiklin- bone effects, dental stain Kuinolon-stunting Sulfonamid- risks of neonatal jaundice Nitrofurantoin- G6PD deficient anemia
Komplikasi
Batu saluran kemih Obstruksi saluran Kemih Sepsis Gangguan fungsi ginjal Infeksi kuman yang multiresisten
Prognosis
Bila segera diobati umumnya baik Dapat terjadi gagal ginjal Pada sistitis hampir selalu reinfeksi Pada infeksi saluran kemih atas lebih banyak terjadi relaps
Pencegahan
Banyak minum air membantu untuk mengencerkan urin sehingga frekuensi berkemih meningkat memungkinkan bakteri keluar dari saluran kemih sebelum infeksi timbul. Bersihkan uretra dari depan ke arah belakang (anus) untuk mencegah penyebaran bakteri dari daerah anal ke vagina atau uretra Jangan biasakan untuk menahan kencing terlalu lama Hindari pemakaian produk kewanitaan yang dapat menimbulkan iritasi pada daerah genital.6
Kesimpulan
Hipotesis diterima