Beruflich Dokumente
Kultur Dokumente
Digunakan untuk analit yang memiliki kelarutan rendah dalam air (Low Solubility in Water)
Nonaqueous solvents such as methyl and ethyl alcohol, glacial acetic acid, and methyl isobutyl ketone often make it possible to titrate such analytes in a solvent other than water.
Kelebihan :
Kisaran suhu 0 100 oC Kekurangan : Senyawa-senyawa non polar tidak dapat larut
Klasifikasi Pelarut
Kemampuan disosiasi Tidak dapat terdisosiasi Karakter keasaman & kebasaan
1. protogenik, HCl, HNO3, H2SO4 2. protofilik, etilen diamin, piridin 3. amfiprotik, H2O, Metanol, asam asetat, NH3 4. Aprotik, liquid SO2
K
1014 1013 1032 1019
pH scale 0 - 14
0 - 13 0 - 32 0 - 19
neutr. point 7
6,5 16 9,5
Basa : Py
Disosiasi meningkat
Contohnya yaitu fenol yang merupakan asam lemah, dilarutkan dalam piridin sehingga bisa berdisosiasi dengan sempurna Dititrasi dengan metoksida atau Na-metoksida
Disosiasi meningkat
Contohnya yaitu epidrin yang merupakan basa lemah dititrasi menggunakan asam perklorat. Amina tidak dapat terprotonasi secara langsung dengan asam kuat. Sampel harus diperlakukan dengan merkuri asetat terlebih dahulu sebelum dititrasi. Merkuri asetat akan bereaksi dengan ion klorida membentuk komplek merkuri klorida.
Ion asetat selanjutnya dititrasi dengan asam perklorat yang dalam hal ini asetat dititrasi dengan asam asetat terprotonasi di dalam larutan asam perklorat. Reaksi secara keseluruhan adalah:
Soal dikerjakan
Sebanyak 100 mL sampel air minum ditambahkan dengan larutan buffer yang terbuat dari campuran amonia-amonium klorida pada pH 10. Setelah ditambahkan dengan indikator calgamite ternyata membutuhkan 21 ml EDTA 5,140 x 10-3 M EDTA untuk titrasi. Hitung kesadahan dalam ppm kalsium karbonat.