Sie sind auf Seite 1von 45

KP 2.3.

6 PENCITRAAN DALAM KEHAMILAN


DR. Dr. H. Joserizal Serudji SpOG(K)

Pencitraan dalam kehamilan yang paling banyak dilakukan adalah ultrasonografi yang saat ini telah sangat berkembang
Ultrasonografi (USG) merupakan suatu metode diagnostik dengan menggunakan gelombang ultrasonik untuk mempelajari struktur jaringan berdasarkan gambaran ekho dari gelombang ultrasonik yang dipantulkan oleh jaringan.

Pertanyaan yang sering pada pemakaian USG


Apakah pemakaiannya pada semua kehamilan, jika iya

kapan sebaiknya dimulai, seberapa sering diulang, dan seberapa jauh pemeriksaan untuk kemungkinan kelainan janin harus dilakukan Siapa yang seharusnya melakukan pemeriksaan, dan siapa yang seharusnya menginterpretasikan hasilnya Apa yang harus menjadi tanggung jawab ginekolog Pada keadaan apa USG harus dilakukan oleh ginekolog / radiolog yang terlatih dalam bidang ini

Indikasi Pemeriksaan
Perkiraan usia gestasi pada pasien dengan tanggal yang belum jelas atau penegasan tanggal bagi mereka yang akan menjalani terminasi kehamilan secara elektif Evaluasi pertumbuhan janin Perdarahan pervaginam pada kehamilan yang etiologinya belum jelas Evaluasi tindak lanjut lokasi plasenta pada plasenta previa Kehamilan ektopik yang dicurigai Identifikasi kehamilan ganda Kecurigaan kehamilan mola Penentuan lokasi alat kontrasepsi dalam rahim Deteksi abnormalitas janin tertentu Deteksi hidramnion dan oligohidramnion Diagnosis kematian janin Kecurigaan solusio plasenta Konfirmasi tentang letak, posisi dan bagian presentasi janin Pedoman untuk amniosentesis Evaluasi biofisik kesejahteraan janin Indeks cairan amnion Sebagai alat bantu dalam tindakan obstetrik seperti versi luar, versi ekstraksi Perkiraan berat janin pada persalinan prematur Riwayat anomali kongenital

Kontraindikasi
Hingga saat ini tidak dikenal adanya kontraindikasi pemeriksaan USG dalam kehamilan.

Teknik Pemeriksaan USG


USG Transabdominal Posisi pasien dan pemeriksa. Pemeriksaan umumnya dilakukan pada pasien dalam posisi terlentang. Alat USG ditempatkan di sebelah kanan pasien. Pemeriksa berada di sebelah kanan pasien, duduk menghadap ke arah muka pasien dan layar monitor USG.

Persiapan
setiap pemeriksaan USG pada kehamilan trimester I harus dilakukan dalam keadaan kandung kencing yang penuh. Kandung kencing yang berisi penuh akan mendesak massa usus keluar dari rongga pelvis

dan mengubah kedudukan uterus ke dalam posisi aksial. Dengan demikian kandung kencing berfungsi sebagai jendela akustik yang akan mempermudah pemeriksaan organ genitalia interna.

Pada kehamilan trimester II dan III uterus

sudah cukup besar, sehingga keluar dari rongga pelvis dan mendesak massa usus ke arah kranial dan lateral, sehingga tidak menutupi uterus lagi. Selain itu cairan ketuban sudah cukup banyak jumlahnya, dan dapat berfungsi sebagai jendela akustik. Persiapan kandung kencing tidak diperlukan lagi.

Transvaginal Persiapan Pasien tidak perlu menahan kencing sehingga pasien lebih nyaman. Perlu diterangkan kepada pasien prosedur pemeriksaan yang akan dilakukan Pemeriksaan dapat dilakukan diatas meja ginekologi Posisi pemeriksaan : Procto Position Luminasi transduser dulu dengan jelly kemudian lapisi dengan kondom / sarung tangan dan lumuri kembali dengan jelly.

Teknik pemeriksaan Untuk memperoleh gambaran yang lebih jelas transduser dapat ditarik atau didorong, diputar sampai 3600, dimiringkan atau membentuk sudut Pemeriksaan juga dapat digabung dengan tangan yang diluar : pemeriksaan bimanual Pemeriksaan sistematis dari luar ke dalam atau dari dalam keluar Organ yang paling menonjol adalah uterus diukur panjang dan tebalnya

Posisi USG Transvaginal

Penggunaan Bahan Perangkai Udara merupakan medium yang sangat buruk bagi perambatan gelombang ultrasonik, sehingga menghalangi pemeriksaan USG. Bahan yang bisa digunakan sebagai bahan perangkai, misalnya jeli atau minyak mineral yang dioleskan pada permukaan abdomen.

Pemeriksaan Trimester I
1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8.

Menentukan usia kehamilan Deteksi kehidupan mudigah/janin Evaluasi komplikasi kehamilan Menentukan lokasi kehamilan Deteksi kelainan mudigah/janin Deteksi kehamilan multipel Evaluasi tumor pelvik Membantu tindakan intervensi

Pemeriksaan Trimester I
Kehamilan 5 minggu Terlihat struktur kantong gestasi berdiameter 510 mm. Struktur mudigah belum dapat dideteksi dengan alat USG. Kehamilan 6 minggu Diameter kantong gestasi mencapai 15 mm. Mudigah kadang-kadang dapat dideteksi, terutama dengan USG transvaginal.

Kehamilan 5 Minggu

Kehamilan 6 Minggu

Kehamilan 7 Minggu Diameter kantong gestasi telah mencapai 25 mm, panjang mudigah mencapai 10 mm, dan menjadi lebih mudah dilihat. Struktur kepala sudah dapat dibedakan dari badan. Selain denyut jantung, mungkin juga dideteksi adanya gerakan mudigah.

Kehamilan 8 Minggu Kantong gestasi telah berdiameter 30 mm. Struktur mudigah dapat dilihat lebih jelas lagi, panjangnya telah mencapai 15-20 mm. Kehamilan 9 minggu Struktur mudigah makin bertambah jelas. Periode mudigah (embrio) berlangsung dari usia kehamilan 5 sampai 10 minggu dan setelah 10 minggu disebut janin (fetus).

Kehamilan 8 minggu

Kehamilan 12 minggu Rongga amnion makin membesar dan mendesak rongga korion, sehingga pada rongga korion dan kantong kuning telur tidak terlihat lagi. Pusatpusat pertulangan mulai tampak di daerah mandibula, maksila, klavikula, kemudian di daerah humerus, femur, ilium dan iga. Pengukuran biometri janin menjadi lebih mudah dilakukan. Lokasi pertumbuhan plasenta terlihat makin jelas.

Penentuan Usia Kehamilan


Diameter KG = minimal 5 mm Ukuran 3 dimensi kk + AP + (T) = diameter KG 3 Usia (minggu) = Diameter KG (cm) + 2,543 0,702 Sampai kehamilan 7 minggu 7 minggu mudigah (+) CRL

Jarak kepala bokong (CRL) Paling baik untuk trimester I (7 11 minggu) Janin dalam sikap ekstensi, Bila flexi + 5 % Usia (minggu) = CRL (cm) + 6,5 > 12 minggu janin dalam keadaan flexi karena janin besar tidak akurat

Diameter Biparietal (BPD) dan panjang femur (FL= femor length) BPD dan FL > 9 minggu, lebih baik lagi saat > 12 minggu (setelah terjadi penulangan)

Usia kehamilan 3 5 minggu 5 6 minggu

Parameter biometri Diameter KG

Ketepatan 1 minggu

7 11 minggu
12 20 minggu 21 30 minggu

CRL
BPD + FL BPD/FL Lingkar perut

3 7 hari
1 minggu 2 minggu 3 minggu 3,5 minggu

> 30 minggu

BPD

FL
Lingkar perut

4 minggu
4 minggu

Kehamilan Ganda
6 minggu 2 KG

DD/ cairan/darah dalam kavum uteri Diagnosis ditegakan pada 7 minggu : lebih dari satu mudigah dengan tanda-tanda kehidupan (FHM (+)) sebelum 14 minggu: salah satu kehamilan dapat rudimenter terabsorpsi hilang 14 minggu (+) 2 janin

Kehamilan Ganda

Abortus
nilai keadaan mudigah/janin dan luasnya perdarahan intra uterin prognosis gambaran tergantung diagnosis klinis 1. Abortus imminens : daerah annekoid menyerupai KG (perdarahan subkorionik) Kehamilan > 10 minggu hematom retroplasenter Kalau sedikit janin masih hidup, KG utuh Kalau KG tertekan oleh perdarahan

Perdarahan subkorionik

Abortus insipiens : serupa imminens + penipisan serviks /

pembukaan serviks penonjolan amnion Abortus inkompletus : tidak spesifik tergantung usia kehamilan dan sisa jaringan konsepsi Abortus kompletus: kavum uteri kosong USG: garis endomentrial tipis
Missed abortion : USG CRL 10 mm tanpa tanda-

tanda kehidupan, Uterus < usia kehamilan KG dan mudigah tidak beraturan < 8 minggu dd/ abortus imminens. Karena KG masih kecil follow up 1 minggu kemudian

Blighted Ovum
Mudigah dan kantong kuning telur tidak terbentuk
DD/ kehamilan muda (5 6 minggu)

mudigah masih terlalu kecil untuk dideteksi Diagnosis lingkar KG 30 mm (8 minggu) mudigah dan yolk sac (-) Bila meragukan follow up 2 minggu kemudian

Blighted Ovum

Kehamilan Trimester II dan III


Letak dan presentasi Janin
Pengukuran biometri : Diameter biparietal Lingkar kepala Femur Lingkar perut

Pengukuran biometri Diameter biparietal Diameter biparietal (DBP) merupakan parameter yang umum digunakan untuk menentukan usia kehamilan, terutama pada kehamilan trimester II Lingkar kepala Lingkar kepala = (DBP + DOF) x 1,57 Ukuran lingkar kepala merupakan alternatif lain untuk menentukan usia kehamilan, pada keadaan di mana ukuran DBP kurang dapat dipercaya, misalnya karena adanya kompresi kepala

Femur

merupakan tulang panjang yang bentuknya kompak sehingga mudah diidentifikasi dan tidak mengalami deformasi oleh kompresi. Lingkar perut Dibandingkan dengan DBP, lingkar kepala, dan femur, maka lingkar perut paling tidak akurat bila dipakai untuk menentukan usia kehamilan

Kemungkinan adanya kelainan kongenital janin akan semakin besar bila dalam pemeriksaan USG dijumpai

Oligohidramnion, terutama sebelum kehamilan 20 minggu. Hidramnion (polihidramnion). Pertumbuhan janin terhambat (Intrauterine Growth Retardation; IUGR). Adanya kelainan bentuk tubuh (misalnya bentuk kepala yang tidak oval), atau struktur intrafetal (asites, tumor).

Terdapat perbedaan mencolok dalam ukuran biometri satu dengan lainnya pada usia kehamilan tertentu. Plasenta yang membesar pada usia kehamilan tertentu. Tidak terlihatnya salah satu arteri umbikalis. Aktivitas biofisik janin abnormal (berkurang atau berlebihan).

Pengukuran Cairan Amnion


Salah satu metode adalah kantong cairan vertikal maksimum
ukuran < 2cm menunjukkan oligohidramnion,

2 8cm dianggap normal, dan > 8cm menandakan hidramnion.

tehnik yang banyak digunakan: indeks cairan amnion (AFI). Indeks dihitung dengan menjumlahkan kedalaman kedalaman

vertikal kantung terbesar di ke-4 kuadran uterus yang setara. Menurut perhitungan, hidramnion signifikan bila indeks > 24cm.

Oligo dan polihidramnion

Sususan Saraf Pusat USG prenatal terbukti merupakan metode yang sangat baik untuk mendeteksi dan mengetahui karakter kelainan SSP

Thoraks Sebagian malformasi yang relatif sering adalah malformasi adenomatoid kistik, sekuestrasi bronkopulmonal, kista bronkogenik, dan kilothoraks. Jantung Pemeriksaan umum jantung- pandangan 4 bilik, laju, dan irama- harus termasuk dalam pemeriksaan USG dasar. Gerakan jantung secara USG dapat dilihat pada minggu ke-6 7. Pandangan 4 bilik merupakan hal pokok pada penilaian jantung janin.

Traktus Urogenitalis Dengan USG transabdominal, ginjal janin tampak seperti massa paraspinalis sering terlihat pada minggu ke-14, dan secara rutin ditemukan pada gestasi 18 minggu Traktus Gastrointestinal Pada sebagian besar janin, hati, limpa, kandung empedu , dan usus dapat diidentifikasi. Lambung harus jelas tampak pada semua pemeriksaan, karena organ ini terlihat pada 98% janin setelah gestasi 14 minggu

Profil biofisik
Konsep dasar profil biofisik adalah penilaian beberapa variabel dari kegiatan biofisik, sehingga dapat lebih diandalkan daripada pemeriksaan satu parameter saja. Profil biofisik penting dalam menginditifikasi fetus yang mengalami asfiksia Parameter yang diukur pada evaluasi ini mencakup 5 parameter, pertama adalah standar test non stress yang diambil menggunakan

kardiotokografi dan 4 parameter lain dengan menggunakan USG

Parameter Non stress test

Skor : 2 Reaktif Minimal 2 akselerasi, >15dpm, >15 detik, berhubungan dengan gerakan janin dalam 20 menit

Skor : 0 Non Reaktif Tidak ada

Gerakan

Minimal 1 pernafasan, lamanya 60

Tidak ada < 3 gerakan

Pernfasan

detik, dalam 30 menit


menit

Gerakan Janin 3 gerakan atau lebih dalam 30 Tonus Janin

Minimal 1 gerakan kaki dari fleksi Tidak ada gerakan ke ekstensi dan kembali lagi

Volume Cairan Satu kantong cairan minimal 2 cm


Amnion dalamnya

< 1 cm

Penilaian skor profil biofisik : Skor 0-2 merupakan tanda adanya asfiksia janin dan perlu diambil tindakan. Skor 4-6 setelah NST yang nonreaktif, hendaknya test diulangi atau lakukan Stress test Skor 8 atau lebih menandakan fetus dalam keadaan sehat.

TERIMA KASIH

Das könnte Ihnen auch gefallen