Sie sind auf Seite 1von 15

HERNIA FEMORALIS

MEITA MARSEILLA SIBORUTOROP

Hernia hernia merupakan penonjolan (protrusi) isi suatu rongga melalui defek atau bagian lemah dari dinding rongga bersangkutan Hernia Femoralis benjolan di lipat paha melalui anulus femoralis. Selanjutnya isi hernia masuk ke dalam kanalis femoralis yang berbentuk corong sejajar dengan pembuluh darah balik paha (vena femoralis)

Kanalis femoralis terletak dimedial dari vena vemoralis didalam lakuna vasorum, dorsal dari ligamnetum inguinalis, tempat vena safena bermuara didalam vena femoralis. Foramen ini sempit dan dibatasi oleh tepi yang keras dan tajam. Batas kranioventral dibentuk oleh ligamen inguinalis, kaudodorsal oleh pinggir os pubis dari ligamen iliopektineale (ligamen cooper), sebelah lateral oleh vena femoralis, dan disebelah medial oleh ligamen lakunare gimbenarti.

Kantung hernia femoralis berasal dari kanalis femoralis melalui suatu defek pada sisi medial sarung femoralis (femoral sheath). Kanalis femoralis berisi satu atau dua kelenjar limfe, yang terbesar disebut dengan Cloquet. Nodus-nodus ini didesak keluar dari kanalis femoralis oleh suatu penonjolan peritoenal dan seringkali membentuk massa yang dapat dipalpasi. Hernia femoralis keluar melalui lakuna vasorum kaudal dari ligamen inguinalis. Kelainan anatomi ini mengakibatkan inkaserasi hernia femoralis . Pintu masuk hernia femoralis adalah anulus femoralis. Selanjutnya, isi hernia masuk ke dalam kanalis femoralis yang berbentuk corong sejajar dengan vena femoralis sepanjang kurang lebih 2 cm dan keluar pada fosa ovalis di lipat paha. Hernia femoralis hampir selalu terlihat sebagai massa yang iredusibel, meskipun kantungnya mungkin kosong, karena lemak dan kelenjar limfe dari kanalis melingkari kantung. Kelenjar limfe tunggal yang membesar dapat meniru hernia femoralis dengan sangat tepat .

ETIOLOGI

1) 2) 3) 4) 5) 6) 7)

Defek kongenital Perubahan struktur fisik Peningkatan tekanan intra abdomen akibat dari kehamilan atau kegemukan Batuk yang kuat / kronis Konstipasi kronis Mengangkat bebab berat Aktifitas, seperti atlet angkat besi, balap sepeda dan berbagai jenis olahraga lainnya

MANIFESTASI KLINIK

Pada hernia femoralis kadang tidak menimbulkan gejala. Tapi ada beberapa gejala yang sering tampak yaitu: 1.Tampak adanya tonjolan dipaha bagian atas sebelah pangkal paha 2.Nyeri pada benjolan dipaha 3.Ketidaknyamanan pangkal paha yang lebih buruk ketika berdiri dan mengangkat benda berat 4.Kadang-kadang sakit perut, mual, dan muntah 5.Sakit waktu kencing (dysuria) disertai hematuria (kencing darah) disamping benjolan di bawah sela paha.

PEMERIKSAAN DIAGNOSTIK

1. Pemeriksaaan kultur jaringan untuk mendeteksi adanya adenitis tuberkulosa 2. Foto polos abdomen untuk mendeteksi adanya udara pada usus untuk mendeteksi adanya ileus 3. CT Scan untuk mendeteksi adanya hernia ekstra kolon 4. Pemeriksaan fisik yang didapatkan sesuai dengan manifestasi klinik hernia femoralis. Pada surfei umum pasien pemeriksaan fisik fokus akan didapatkan: Inspeksi : secara umum akan terlihat penonjolan abnormal pada lipatan paha. Apabila tidak terlihat dan terdapat adanya riwayat penonjolan, maka pemeriksaan sederhana pasien didorong untuk melakukan aktiitas peningkatan intra abdominal, seperti mengedan untuk menilai adanya penonjolan pada lipatan paha. Palpasi : nyeri tekan pada lipatan paha dan paha atas. Auskultasi : penurunan bising usus atau tidak ada menandakan gejala obstruksi intestinal

KOMPLIKASI

Komplikasi hernia bergantung pada keadaan yang dialami isi hernia. Isi hernia dapat tertahan dalam kantong hernia pada hernia ireponible ini dapat terjadi jika isi hernia terlalu besar, misalnya terdiri dari omentum, organ ekstraperitoneal atau merupakan hernia akreta. Bila cincin hernia sempit, kurang elastis, atau lebih kaku seperti pada hernia femoralis dan hernia obturatoria, lebih sering terjadi jepitan parsial. Jarang terjadi inkaserasi retrograd, yaitu dua segmen usus terperangkap di dalam kantong hernia dan satu segmen lainnya berdada dalam rongga peritoneum. Jepitan cincin hernia akan menyebabkan gangguan perfusi jaringan isi hernia. Pada permulaan terjadi bendungan vena sehingga terjadi udema organ atau struktur di dalam hernia dan transudasi ke dalam kantong hernia makin bertambah sehingga akhirnya peredarah darah jaringan terganggu. Isi hernia menjadi nekrosis dan kantong hernia akan berisi transudat beruapa cairan serosanguinis

Kalau isi hernia terdiri atas usus, dapat terjadi : 1) Strangulasi (penyumbatan aliran darah) 2) Gangguan perfusi jaringan 3) Perforasi usus 4) Abses lokal 5) Fistel 6) Peritonitis

PENATALAKSANAAN

Dapat dilakukan dengan pengobatan konservatif maupun pengobatan definitif

PENGOBATAN KONSERVATIF Terbatas pada tindakan melakukan reposii dan pemakain penyangga atau penunjang untuk mempertahankan isi hernia yang telah di reposisi

Pengurangan hernia secara non operatif dapat segera dilakukan dengan berbaring, posisi pinggan ditinggikan lalu diberikan analgetik dan sedatif yang cukup untuk merelaksasikan otot Perbaikan hernia terjadi jika benjolan berkurang dan tidak terdapat tanda-tanda klinis strangulasi

PENATALAKSANAAN OPERATIF - Herniotomy disusul dengan hernioplasty dengan tujuan menjepit annulus femoralis - Teknik Bassini Operasi merupakan penatalaksanaan rasional hernia inguinalis, terutama jenis yang strangulasi. Indikasi operasi sudah ada begitu diagnosis ditegakkan. Jika reposisi tidak berhasil, dalam waktu 6 jam harus dilakukan operasi segera. Prinsip dasar operasi hernia terdiri dari herniotomi dan hernioplastik

Pada hernioplastik dilakukan tindakan memperkecil anulus inginalis internus dan memperkuat dinding belakang kanalis inguinalis. Dikenal berbagai metode hernioplastik, seperti memperkecil anulus inguinalis internus dengan jahitan terputus, menutup, dan memperkuat fasia transversa, dan menjahitkan pertemuan muskulus transversus internus abdominis dengan muskulus oblikus internus abdominis yang dikenal dengan nama conjoint tendon ke ligamentum inguinale Poupart menurut metode Bassini. Metode ini memperbaiki orifisium miopektineal, superior dari ligamentum inguinalis, yaitu anulus profunda dan segitiga Hesselbach, sehingga dapat diterapkan baik pada hernia direk maupun indirek.

PROGNOSIS

Ketika operasi dilakukan untuk memperbaiki hernia, prospek umumnya baik. Lengkap pemulihan diharapkan setelah bedah hernia. Hanya 1,5% hingga 3% dari semua hernia kambuh. Kemungkinan kambuh tergantung pada ukuran dan beratnya hernia, sejarah dari setiap operasi hernia sebelumnya, adanya faktor predisposisi, dan teknik bedah yang digunakan untuk diperbaiki. Beberapa penderita hernia tida langsung sembuh setelah operasi. Menggunakan sebuah patch jala sintetis untukmemperkuat daerah selangkangan (hernioplasty) dapat mengurangi risiko kekambuhan. Sebuah hernia terjepit dapat mengancam hidup jika tidak ditangani

Das könnte Ihnen auch gefallen