Beruflich Dokumente
Kultur Dokumente
Pendahuluan
Stroberi merupakan tanaman buah berupa herba yang ditemukan pertama kali di Chili, Amerika. Salah satu spesies tanaman stroberi yaitu Fragaria chiloensis L menyebar ke berbagai negara Amerika, Eropa dan Asia. Selanjutnya spesies lain, yaitu F. vesca L. lebih menyebar luas dibandingkan spesies lainnya. Jenis stroberi ini pula yang pertama kali masuk ke Indonesia.
Posisi lahan Kondisi lahan Status lahan Riwayat penggunaan lahan Pembatas kebun Informasi umum tentang iklim, sumber air
Kegiatan pengolahan lahan Pembuatan bedengan : Lebar 60-80 cm Jarak antar karung : 10-20 cm dan 20-30 cm Pengisian karung tempat media tanam Pembuatan lubang tanam
2. Persiapan Lahan
Pembenihan/Pembibitan
Sumber dan Asal Bibit Bibit didapatkan dengan membeli dari toko pertanian (lokal) atau mengimpor dari luar. Bisa juga dengan memperbanyak sendiri dengan cara perbanyakan generatif (biji) dan vegetif yaitu dengan stolon, tunas dan kultur jaringan. Adapun kebutuhan bibit per hektar antara 40.000-83.350. Varietas Varietas stroberi yang paling banyak digunakan di Ciwidey ini adalah varietas chanler atau petani disini menyebutnya dengan varietas Pestipal Metode Perbanyakan
5.
Waktu tanam Waktu tanam yang baik yaitu pada waktu sore hari agar dapat beradaptasi terlebih dahulu dan tidak terkena cahaya matahari berlebih
Pemupukan
Jenis pupuk
1.
2. 3.
Dosis pupuk
N,P,K anorganik 2 kg + pupuk kandang (Urin 200 liter + padat 10 kg) digabung ke dalam tong
Waktu pemupukan
Awal penanaman dan pupuk susulan setiap 2 minggu sekali.
Hama
1. Kutu daun (Chaetosiphon fragaefolii) Kutu berwarna kuning-kuning kemerahan, kecil
(1-2 mm), hidup bergerombol di permukaan bawah daun. Gejala: pucuk/daun keriput,
keriting, pembentukan bunga/buah terhambat. 2. Tungau (Tetranychus sp. dan Tarsonemus sp.) Tungau berukuran sangat kecil, betina berbentuk oval, jantan berbentuk agak segi tiga dan telur kemerah-merahan.
Gejala: daun berbercak kuning sampai coklat, keriting, mengering dan gugur.
3. Kumbang penggerek bunga (Anthonomus rubi), kumbang penggerek akar
(Otiorhynchus rugosostriatus) dan kumbang penggerek batang (O. sulcatus). Gejala: di bagian tanaman yang digerek terdapat tepung.
4. Kutu putih (Pseudococcus sp.) Gejala: bagian tanaman yang tertutupi kutu putih akan
menjadi abnormal. Gejala: tanaman tumbuh kerdil, tangkai daun kurus dan kurang berbulu. Pengendalian: dengan nematisida Trimaton 370 AS, Rugby 10 G atau Nemacur 10 G.
Penyakit
Kapang kelabu (Botrytis cinerea) Busuk buah matang (Colletotrichum fragariae Brooks) Busuk rizopus (Rhizopus stolonifer) Empulur merah (Phytophthora fragariae Hickman) Embun tepung (Sphaetotheca mascularis atau Uncinula necator) Daun gosong (Diplocarpon earliana atau Marssonina fragariae) Bercak daun Busuk daun (Phomopsis obscurans) Layu vertisillium (Verticillium dahliae) Pencegahan hama dan penyakit umumnya dapat dilakukan dengan menjaga kebersihan kebun/tanaman, menanam secara serempak (untuk memutus siklus hidup), menanam bibit yang sehat, memberikan pupuk sesuai anjuran sehingga tanaman tumbuh sehat, melakukan pergiliran tanaman dengan tanaman bukan keluarga Rosaceae dan memangkas bagian tanaman/mencabut tanaman yang sakit. Membudidayakan stroberi dengan mulsa plastik juga akan menekan pertumbuhan hama/penyakit. Khusus untuk penyakit, perbaikan drainase biasanya dapat menurunkan serangan.
3.Penyiangan
4. Pembuangan daun 5. Pembuatan naungan
Panen
1. Umur panen Tanaman asal stolon dan anakan mulai berbunga ketika berumur 2 bulan setelah tanam. Bunga
pertama sebaiknya dibuang. Setelah tanaman berumur 4 bulan, bunga dibiarkan tumbuh menjadi
buah. Periode pembungaan dan pembuahan dapat berlangsung selama 2 tahun tanpa henti, namun produktifitas yang baik hanya sampai umur sembilan bulan. 2. Ciri buah yang dipanen 3. Buah sudah agak kenyal dan agak empuk. (Kematangan 80%-90%) Kulit buah didominasi warna merah: hijau kemerahan hingga kuning kemerahan. Buah berumur 2 minggu sejak pembungaan atau 10 hari setelah awal pembentukan buah.
Interval panen 2 hari sekali, 3 hari sekali, 4 hari sekali, dan setiap hari
4.
Cara panen Sebelum panen tangan dicuci dan harus bersih Dipetik dengan tangan atau gunting menyertakan tangkai buah 1-2 cm Dipetik dengan tangan atau gunting tanpa tangkai buah
2. 3. 4.
5. 6. 7.