Sie sind auf Seite 1von 33

Amebiasis

dr. Tehar Karo Karo, SpPD RS Abdul Moeloek

Amebiasis
Disentri ameba Enteretis ameba Kolitis ameba

Defenisi:

Amebiasis is an infection of the intestines caused by the parasite Entamoeba histolytica.

Amebiasis
Adalah Penyakit infeksi usus besar 90% infeksi asimtomatik 10% lainnya menimbulkan berbagai sindrom klinis, seperti disentri, abses hati.

Epidemiologi
Ditularkan secara fekal oral Sumber penularan : tinja mengandung kista berasal dari carrier Penularan lewat pencemaran air minum pupuk kotoran manusia, kontak langsung seksual oral-anal 10% populasi hidup terinfeksi entamoeba, kebanyakan entamoeba dispar non infeksius

Persamaan dan Perbedaan Sifat E.histolyca & E.dispar


PERSAMAAN
1. Kedua spesies dibedakan lewat adanya infeksi kista (cyste) 2. Kista dari kedua spesies tersebut secara morfologi sama 3. Kedua spesies ini mengkolonisasi intestinal luar

PERBEDAAN
1. Hanya E.hystolyca yg dapat mengakibatkan penyakit 2. Hanya infeksi E. histolyca yg menunjukkan serologi amoeba positif 3. Kedua spesies mempunyai perbedaan sekuensi mRNA 4. Kedua spesies mempunyai perbedaan antigen permukaan dg masker isoantigen

5. Sal/SalNAC lectin dapat dipakai untuk membedakan kedua spesies dalam stool ELISA
6. E.dispar tidak mempunyai kapasitas menyebabkan penyakit

Etiologi
Entamoeba histolytica protozoa usus Mikroorganisme komensal diusus besar manusia Menjadi patogen dengan cara membentuk koloni didinding usus dan menembus dinding usus

Etiologi
Siklus hidup ameba ada 2 bentuk : trofozoit dan kista Bentuk trofozoit komensal dan patogen Trofozoit komensal terdapat di lumen usus & tidak menyebabkan penyakit Trofozoit patogen terdapat di lumen, dinding, dan luar usus

Kista
Bertanggung jawab terhadap penularan Dapat hidup lama diluar tubuh manusia Tahan terhadap asam lambung Trofozoit berubah menjadi kista diduga karena kekeringan

lanjutan Pola enzim menunjukkan patogenitas ameba (zymodeme) Ameba dari pasien dg gejala penyakit yg invasif menunjukkan pola zymodeme E. hystolica dapat merangsang tbentuknya imunitas selular dan humoral In vivo, imunitas humoral mampu membinasakan ameba In vitro tidak

Patogenesis dan Patofisiologi


Trofozoit yang mula mula hidup sebagai komensal di lumen usus besar berubah menjadi patogen Faktor yang berperanan belum diketahui, diduga dari kerentanan tubuh,sifat keganasan(virulensi) ameba maupun lingkungannya Ameba yang ganas memproduksi enzim fosfoglikomutase dan lisozim yang mengakibatkan kerusakan dan nekrosis jaringan dinding usus Bentuk ulkus ameba sangat khas yaitu di lapisan mukosa berbentuk kecil tapi di lapisan submukosa dan muskularis melebar (menggaung).

Klasifikasi Amebiasis
Amebiasis Intestinal Ringan (Disentri Ameba Ringan) Amebiasis Intestinal Sedang (Disentri Ameba Sedang) Disentri Ameba Berat

Amebiasis Intestinal Ringan


Perut kembung terkadang nyeri ringan yg bersifat kejang. Timbul diare ringan 4-5 kali sehari tinja berbau busuk.

Amebiasis Intestinal Sedang

Tinja disertai darah dan lendir perut kram demam lemah badan hepatomegali yang nyeri.

Disentri Ameba Berat


Penderita mengalami diare disertai darah yg bnyk frekuensi >15 kali sehari demam tinggi (40C-40,5 ).

Disentri Ameba Kronik


Serangan diare diselingi dengan periode normal atau tanpa gejala. Keadaan ini dapat berjalan berbulan bulan bahkan sampai bertahun tahun.

Risk factors amebiasis berat


:

Alcoholism Cancer Malnutrition Usia lanjut


Pregnancy

Pemakaian steroid jangka panjang

Diagnosis meliputi
Anamnese Pemeriksaan laboratorium Analisa feses Pemeriksaan darah Sigmoidoskopi,kolonoskopi radiologis

Pemeriksaan laboratorium
Tinja berbau busuk bercampur darah dan lendir Identifikasi ameba dalam feses Diperlukan tinja yang masih segar

Pemeriksaan Penunjang
Pemeriksaan tinja, kadang dilakukan berulang-ulang Pemeriksaan prostokopi, sigmoidoskopi, dan kolosnokopi untuk membantu mendiagnosis Tampak ulkus tepi menonjol, tertutup eksudat kekuningan Pemeriksaan uji serologi sebagai uji bantu diagnosis abses hati amebik dan epidemiologis

Diagnosa banding
Amebiasis intestinal sukar dibedakan dari irritable bowel syndrome(IBS), divertikulitis, enteritis regional dan hemoroid interna. Ameba sukar dibedakan dengan disentri basilar (shigellosis) atau salmonelosis, kolitis ulserosa dan skistosomiasis

Diagnosa banding 1
Amebiasis dapat terjadi bersamaan dengan karsinoma usus besar Abses hati ameba sukar dibedakan dengan abses piogenik, neoplasma dan kista hidatidosa.

KOMPLIKASI
Komplikasi Intestinal
Perdarahan Usus : terjadi jika ameba menginvasi ke dinding usus besar dan merusak pembuluh darah Perforasi usus : terjadi jika abses menembus lapisan muskular dinding usus besar Ameboma : akibat infeksi kronik yg membentuk massa jaringan granulasi Intususepsi : sering terjadi di daerah sekum

Komplikasi Ekstra intestinal


Amebiasis hati : mula-mula terjadi hepatitis ameba >> nekrosis fokal kecil >> abses tunggal besar Amebiasis pleuropulmonal : akibat ekspansi langsung abses hati atau akibat embolisasi ameba dari usus besar Abses otak, limpa, organ lain : akibat embolisasi ameba langsung Ambeasis kulit : akibat invasi ameba langsung dari dinding usus besar

Pengobatan 1
Amebiasis Asimtomatik(Carrier ) :
Walau tanpa klinis sebaiknya diobati Ameba komensal dapat berubah patogen Sumber infeksi utama

Pengobatan 2
Diloksanit Furoat(Diloxanite furoate) 3 x 500 mg 10 hari Diyodohidoksikin(Diiodohydroxyquin 3 x 500 mg 10 hari Klorokuin difosfat 2 x 500 mg 10-13 hari Paromomycin 3 x500 mg 5 hari Metronidazole 35-50 mg/kg BB atau 3 x 500 mg 5 hari

Pengobatan 3
Disentri Ameba Ringan-Sedang :
metronidazol 3x750 mg sehari selama 5-10 hari

Disentri Ameba Berat :


memerlukan obat amebisid dan infus cairan elektrolit atau transfusi darah

Amebiasis Ekstra Intestinal dan Ameboma : dapat diberi metronidazol.

Rekomendasi Pengobatan Amebiasis


I. Carrier Asimtomatik (Luminal Agents) : 1. Iodoquinol (tablet 650 mg), dosis 650 mg tiga kali sehari selama 20 hari 2. 2. Paromomycin (tablet 250 mg), dosis 500 mg tiga kali sehari selama 10 hari II. Kolitis Akut Metronidazole (tablet 250 atau 500 mg), dosis 750 mg per oral atau intravena (IV) tiga kali sehari selama 5-10 kali ditambah dengan bahan luminal dg dosis yg sama

III. Abses Hati Ameba


1. Metronidazole, dosis 750 mg/oral atau i.v tiga kali sehari selama 5-10 hari 2. Tinidazole, dosis 2 g / oral 3. Omidazole, dosis 2 g / oral ditambah bukan luminal dengan jumlah yg sama

Prognosis
Pada Amebiasis kadang diperlukan tindakan pungsi untuk mengeluarkan nanah Demikian halnya dengan amebiasis yg disertai efusi pleura Prognosis yg kurang baik : abses otak ameba

Pencegahan
Makanan, minuman, dan lingkungan yg memenuhi syarat Air minum dipanaskan minimal 50o c selama 5 menit agar kista binasa Pemberian klor dalam pembuatan air bersih Belum ada vaksin khusus

TERIMA KASIH

11/24/2013

33

Das könnte Ihnen auch gefallen