Sie sind auf Seite 1von 25

VERTIGO

dr. Hj. Sasmoyohati SpS Departemen Saraf RSPAD Gatot Subroto JAKARTA

PENDAHULUAN

* Asal kata VERTERE (Yunani) arti memutar. * Di Indonesia istilah bermacam-macam a.l. pusing, puyeng, peteng, ngelempuyeng.
* Pengertian : Sensasi gerakan atau rasa gerak dari tubuh atau lingkungan sekitarnya dg gejala lain yg timbul terutama dari jaringan otonomik yg disebabkan gangguan AKT.

* Vertigo gejala tunggal

* Sindroma Vertigo - Pusing - Gejala Somatik = nistagmus = unstable - Gejala Otonom = pucat = keringat dingin = mual = muntah

PATOFISIOLOGI Jaringan saraf yg berperan 1. Reseptor AKT - Reseptor mekanik di vestibulum - Reseptor cahaya di retina - reseptor mekanik dikulit, otot, sendi (propioseptif) 2. Saraf aferen, terdiri atas - n. vestibularis - n. optikus - n. spinovestibulocereberalis

3. Pusat kesimbangan, terdiri atas :

Inti vestibularis Cerebellum Cortex cerebri Hipothalamus Inti okulomotorius Formatio retikularis

Keseimbangan merupakan erja otak yang rumit tanpa kita sadari Keseimbangan dipertahankan otak berdasarkan informasi yang diterimanya dari berbagai alat indera dan organ keseimbangan ditelinga bagian dalam

Vertigo timbul bila terjadi resepsi,integrasi, dan persepsi

Vertigo bisa timbul bila ada gangguan pd salah satu atau lebih dari ketiga sistem tsb pad tingkat resepsi, integrasi atau persepsi.

* Vertigo Vestibuler kelainan pd sistem vestibuler Ada 2 jenis : - perifer , lesi pd labirin dan n.vestibularis - sentral , lesi pd batang otak sp korteks

* Vertigo non vestibuler kelainan pd sistem visual dan sistem somatosensori.

1.
2.

Secara klinis vertigo dibagi : Vertigo sentral Vertigo perifer Vertigo vestibuler (kelainan pd sistem vestibuler) Vertigo non vestibuler (kelainan pada sistem visual dan sistem somatosensori)

DIAGNOSTIK

Langkah-langkah sistematik dalam tatalaksana:


1. 2. 3. 4. Memastikan keluhan sebagai vertigo Memastikan jenis dan letak lesi Mencari penyebab Memantau terapi

ad.1. Memastikan keluhan sebagai VERTIGO. Hindarkan salah persepsi ttg istilah VERTIGO

ad.2. Memastikan jenis dan letak lesi. Penting o.k. tiap jenis vertigo berbeda etiologi. patologi,terapi,prognosis.
ad.3. Penyebab vertigo Vestibuler Perifer: BPPV (Ves), Menier disease (Ves), tumor n.VIII, arthrosis cervicalis (NonVes),polineuropati (NonVes) Sentral : Vaskuler, degeneratif, tumor, dll.

Penyebabvertigo nonvestibuler : polineuropati, arthrosis cervicalis, trauma cervical.


DIAGNOSIS KLINIS VERTIGO Anamnesis - bentuk vertigo - keadaan yg memprovokasi - profil waktu: akut, pelan2, hilang timbul - gejala yg menyertai mis. gangg. pendengaran - peny.sistemik.

Pemeriksaan = Umum = Neurologis a. Fungsi vestibuler/serebeler * tes Romberg ke 2 kaki dirapatkan, mula2 ke2 mata terbuka kmd tertutup. Kelainan vestibuler : badan bergoyang menjauhi garis tengah pd wkt mata tertutup. Kelainan cerebeler : badan bergoyang baik pd wkt mata terbuka dan tertutup.

* Tandem gait

pdrt berjalan lurus dg tumit kaki kiri/kanan diletakkan pd ujung jari kaki kiri/kanan bergantian. Kelainan vestibuler : perjalanan menyimpang Kelainan cerebeler : pdrt cenderung jatuh

* Tes Fukuda Dg mata tertutup pdrt berjalan ditempat sebanyak 50 tindak. Setelah itu diukur sudut penyimpangan ke 2 kaki. Normal sudut penyimpangan tidak lebih dari 30 derajat.

b. Fungsi saraf-saraf otak. visus, kampus visi, okulomotor, sensori wajah, otot wajah, pendengaran, menelan. c. Fungsi motorik d. Fungsi sensorik = Pemeriksaan Oto-neurologis a. Fungsi vestibuler tes Nylen Barani, tes Kalori, Elektronistagmogram. b. Fungsi pendengaran tes garpu tala, audiometri.

= Pemeriksaan penunjang

- Laboratorium rutin - darah - urine - Rontgen tengkorak, leher - Neurofisiologi : EEG, EMG, BAEP (Brainstem Auditory Evokek Potensial) - Neuroimaging : GT Scan, MRI.

TERAPI 1. Kausal Kebanyakan kasus vertigo tdk diketahui sebabnya, tp jika penyebab ditemukan, terapi kausal merupakan pilihan utama. 2. Simtomatik antikolinergik antihistamin bensodiasepin ca antagonis buterofenon histaminik : skopolamin, atropin : dimenhidrinat,prometasin : diasepam : flunarisin : haloperidol : betahistin

3. Terapi Rehabilitatif Vertigo vestibuler perifer akan mengalami perbaikan dalam 1 mg 3 mg. Sebagian bisa sembuh lebih cepat atau sebaliknya. Utk mempercepat penyembuhan rehabilitasi, berupa VESTIBULER EXCERSICE Tujuan latihan : melatih mata dan otot, dg koordinasi dari sentral, utk menggunakan rangsang visual dan propioseptif mengkompensasi rangsang vestibuler yg hilang.

Beberapa metode latihan vestibuler : 1. Metode Brandt Daroff. Ps duduk ditepi tempat tidur dg kaki tergantung. Ke 2 mata ditutup, berbaring dg cepat pd salah satu sisi tubuh selama 30 detik, kmd duduk tegak kembali. Setelah 30 detik, baringkan tb kesisi lain dg cara yg sama, tunggu selama 30 detik, setelah itu duduk tegak kembali. Dilakukan 5 x pagi dan 5 x malam.

2. Latihan visual vestibuler. a. Pasien yg msh berbaring. - Melirik keatas, kebawah, kekiri, kekanan. Selanjutnya gerakan serupa sambil menatap jari yg digerakkan pd jarak 30 cm. Mula2 gerakannya lambat, makin lama makin cepat - Gerakan kepala fleksi dan ekstensi, makin lama makin cepat, lalu diulang dg mata tertutup. Setelah itu gerakkan kepala kekiri dan kekanan dg urutan yg sama.

b. Pasien yg sudah bisa duduk - Gerakan kepala dg cepat keatas dan kebawah sebanyak 5x, tunggu 5 detik atau lebih sampai vertigo hilang. Ulangi latihan 3x

- Gerakan kepala menatap kekiri/kanan selama 30 detik, kembali keposisi biasa 30 detik. Ulangi latihan 3x

c. Pasien yg sudah bisa berdiri atau berjalan. - Latihan spt waktu berbaring dan duduk. - Duduk dikursi lalu berdiri dg mata tertutup. - Jalan menyeberang ruangan dg mata terbuka dan tertutup - Jalan tandem dg mata terbuka dan tertutup. @@@@@

Das könnte Ihnen auch gefallen