Sie sind auf Seite 1von 20

BAB 7 PEKERJAAN LAPANGAN II

Santy Sharifudin Syifa Isnaini A31111267 A31111278 Dwi Kartini Wardaningsi A31111270

PENERAPAN TEKNIK-TEKNIK AUDIT

Teknik Audit

Teknik-teknik audit seperti melakukan pengamatan, mengajukan pertanyaan, menganalisis, memverifikasi, menginvestigasi, dan mengevaluasi diterapkan pada beragam kondisi dalam mengumpulkan bahan bukti audit. Teknik-teknik tersebut dapat digunakan sendiri-sendiri maupun gabungan, namun diterapkan dalam kerangka tertentu tergantung pada subjek yang diaudit dimana hasil akhirnya adalah rekomendasi dan opini audit.
1.

2.
3. 4.

Jenis Penugasan Audit Audit Fungsional Audit Organisasional (dan Evaluasi Produktivitas) Studi dan Konsultasi Manajemen Audit atas Program

AUDIT FUNGSIONAL
Audit fungsional (functional audit) adalah audit yang mengikuti proses dari awal hingga akhir, melintasi lini organisai. Audit ini bertujuan untuk menentukan seberapa baik fungsi-fungsi dalam organisasi akan saling berinteraksi dan bekerja sama. Audit fungsional memiliki kesulitan khusus karena luas dan cakupannya.

Dalam melakukan audit fungsional, dan audit jenis lainnya, auditor internal harus selalu menyadari apa yang diharapkan oleh manajemen senior dari auditor internal. Setiap organisasi diarahkan dan dipimpin oleh keputusan manajemen.

Karakteristik yang diharapkan oleh manajemen senior untuk dapat dimiliki oleh seorang auditor dalam penugasannya yaitu sebagai berikut : Menguasai teknik-teknik audit internal. Mampu menetapkan sumber-sumber informasi faktual. Memiliki kapasitas untuk secara mendalam menganalisis informasi yang diterima. Memiliki kemampuan untuk membuat rekomendasi berdasarkan bukti-bukti yang kuat. Memiliki sifat bersungguh-sungguh, penuh intgegritas, dan rendah hati dalam melakukan semua penugasan audit.

AUDIT ORGANISASIONAL (DAN EVALUASI PRODUKTIVITAS) Audit organisasional (organizational audit) tidak hanya memperhatikan aktifitas yang dilakukan dalam organisasi tetapi juga dengan kontrol administratif yang digunakan untuk memastikan bahwa aktifitas-aktifitas tersebut dilaksanakan. Oleh karena itu auditor tertarik pada seberapa baik manajer organisasi memenuhi tujuan organisasi dengan sumber daya yang ada. Khususnya dalam organisasi yang besar dengan berbagai operasi dan fungsi, auditor disarankan untuk menetukan seberapa baik manajemen melakukan pengelolaan, seberapa baik transaksi yang mengalir atau mengucur melalui saluran pipa organisasi. Tolak ukur audit atau standar yang diterapkan pada operasi organisasi dibangun dari elemen-elemen yang membentuk kontrol adiministratif yang dapat diterima.

STUDI DAN KONSULTASI MANAJEMEN


Setiap organisasi membutuhkan konsultan luar untuk melakukan studi manajemen, membuat evaluasi, dan menawarkan rekomendasi untuk memperbaiki masalah organisasi. Organisasi-organisasi ini telah mendapatkan manfaat dari pengalaman dan pengetahuan yang dimiliki para konsultan.

Auditor harus menerapkan semua teknik mempengaruhi yang mereka miliki sejak permulaan dan disepanjang penugasan. Mereka harus membuat manajemen tetap mengetahui informasi dan memperoleh rekomendasi pada tingkat akar rumput sebelum menyajikannya ke manajemen.

AUDIT ATAS PROGRAM


Program merupakan istilah umum yang mencakup setiap upaya yang didanai yang seiring dengan aktivitas normal organisasi yang sedang berlangsung progam ekspansi, program baru untuk manfaat karyawan, kontrak baru, program kesehatan pemerintah atau program pelatihan yang berhubungan erat dengan tujuan organisasi. Tujuan auditnya adalah memberikan manajemen informasi mengenai biaya, pelaksanaan, dan hasil - hasil program dan membuat evaluasi yang informatif, bermanfaat, dan objektif. Dalam penelaahan ini akan membantu semua pihak terkait bila mereka memiliki pemahaman yang sama atas istilah-istilah yang digunakan.

AUDIT KONTRAK
Kontrak kontruksi atau operasi sering melibatkan uang dalam jumlah besar. Kontrak kontruksi biasanya bukan merupakan bagian dari bisnis rutin organisasi. Kontrak operasi bisa memberikan jasa ataupun operasi terprogram. Kontrak umumnya terdiri atas tiga kategori: Biaya Sekaligus (Lump-Sump) Biaya Tambahan (Cost-Plus) Harga Per Unit (Unit-Price)

AUDIT TERINTEGRASI
Konsep integrasi bisa luas dan mencakup aspek-aspek seperti penyediaan audit yang berlaku sebagai: Audit berkelanjutan atas elemen-elemen neraca dan operasional dalam audit kinerja. Pelaksanaan audit tetap tahap varians dari koperasi klien yang biasanya akan diaudit secara terpisah. Sebuah latihan dalam audit partisipasif yang klien: - Membantu perencanan audit, dan/atau - Berpartisipasi dengan staf dalam pelaksanaan audit. Sebuah audit yang sebenarnya menggabungkan berbagai tahap audit internal yang berbeda seperti: 1. Audit keuangan. 2. Audit kinerja. 3. Audit sistem informasi.

Tingkat integritas tergantung pada: Ukuran staf audit. Keahlian yang dimiliki staf atau yang tersedia melalui sumber-sumber luar. Filosofi audit yang dipegang manajemen organisasi dan organisasi audit. Tingkat aktivitas teknologi di klien dan organisasi audit. Biaya manfaat dari pengoperasian audit semacam itu.

KONSULTAN
Beberapa aturan yang harus diikuti auditor internal dalam berhubungan dengan konsultan : Konsultan tersebut harus dapat dipercaya dan menunjukkan kompetensi untuk pekerjaan yang akan dilakukan. Konsultan dan auditor harus memiliki perjanjian lengkap atas lingkup dan tujuan program sebelum mereka menyiapkan audit atau program kerja. Staf harus ditugaskan untuk bekerja dengan konsultan, mengawasi aktivitas mereka, dan membahas masalah-masalah yang ada dengan mereka. Auditor harus memahami sifat pekerjaan konsultan, alasan yang ada di balik pilihan analitis mereka, risiko yang melekat dalam data dan analisis mereka, dan apakah pekerjaan yang dilakukan konsultan sesuai dengan yang dimaksudkan. Laporan audit akhir merupakan tanggung jawab auditor internal. Laporan tersebut menyertakan opini auditor, meskipun ditunjang oleh hasil-hasil studi yang dilakukan konsultan. Opini konsultan harus dikutip hanya jika subjek masalah jelas berada diluar kompetensi auditor internal dan jelas-jelas berkaitan dengan masalah teknis. Konsultan tidak boleh mengarahkan atau mengambil hak prerogative manajemen.

PENGGUNAAN SUMBER DAYA DARI LUAR ATAU DARI MITRA

Beberapa aspek pekerjaan lapangan di mana penggunaan sumber daya dari luar, atau penggunaan ahli yang bukan merupakan bagian dari fungsi tersebut, menjadi sebuah aspek penting dari operasi audit. Penggunaan sumber daya dari mitra, dianggap sebagai bagian dari penggunaan sumber daya dari luar, umumnya, dipahami sebagai pengoperasian audit bila pihak luar melaksanakan bagian dari audit internal bersamaan dengan aktivitas audit organisasi.

PENELAAHAN ANALITIS
Penelaahan analitis telah lama digunakan unttuk menetukan kewajaran data tertentu. Secara tradisional, penelaahan ini telah dikaitkan dengan masalahmasalah keuangan. Beberapa metodologi yang digunakan untuk melaksanakan penelaahan ini adalah: Analitis Tren Analisis Rasio Analisis Regresi

BUKTI HUKUM
Hubungan dengan Bukti Audit

Bukti hukum dan bukti audit memiliki banyak kesamaan. Keduanya memiliki tujuan yang sama untuk memberikan bukti, untuk mendorong keyakinan tentang kebenaran atau kesalahan setiap pernyataan atau suatu masalah. Keyakinan dibangun dari pertimbangan atas informasi. Fokus bukti audit sedikit berbeda dengan bukti hukum. Bukti-bukti hukum (legal evidence) sangat mengandalkan pengakuan lisan, sedangkan Bukti-bukti audit (audit evidence) lebih mengandalkan bukti-bukti dokumen.

Bentuk Bukti Hukum 1. Bukti Terbaik 2. Bukti Sekunder 3. Bukti tidak Langsung 4. Bukti yang Meyakinkan 5. Bukti yang Menguatkan 6. Bukti Opini 7. Bukti Kabar Angin Bentuk Bukti Audit 1. Bukti Fisik 2. Bukti Pengakuan 3. Bukti Dokumen 4. Bukti Analitis

PENANGANAN BUKTI YANG SENSITIF


Harus terdapat rencana yang dibuat untuk menangani dan mengamankan bahan-bahan yang sensitif, rencana ini harus mencakup metode untuk menjaga integritas dokumen yang harus dipisahkan dari dokumen kertas kerja biasa dan harus disimpan dalama lemari terkunci atau kotak penympanan yang aman, penyimpanan juga dapat dilakukan di lokasi luar. Selain itu perlu mengamankan informasi bukti terkomputerisasi untuk menghindari akses ke bentuk aslinya. Metode penyajian tambahan adalah mengembangkan dokumen-dokumen pendukung yang disimpan pada lokasi selain lokasi penyimpanan catatan atau dokumen asli.

KERTAS KERJA
Kertas kerja merupakan dasar pengembangan bukti. Ada beberapa jenis kertas kerja yang semuanya penting, yaitu mencakup: Kutipan dari sumber berwenang tentang kriteria dan standar. Ringkasan wawancara, pertemuan, dan percakapan. Subtansi verifikasi dan pemeriksaan dokumen. Analisis temuan dari kertas kerja atau pengamatan lainnya. Perhitungan analitis terkait dengan audit. Kertas kerja merupakan substansi audit yang harus diberikan pengawasan dan pemeriksaan seksama untuk menentukan keabsahannya dan tidak meninggalkan pertanyaan yang tersisa juga bahwa materi di beberapa kertas kerja tidak bertentangan dengan yang terdapat dalam kertas kerja yang lain.

PEKERJAAN LAPANGAN DALAM LINGKUNGAN BERTEKNOLOGI TINGGI

Karena sistem informasi terkait erat dngan pemrosesan tepat waktu, auditor menghadapi komplikasi yang biasanya tidak ditemukan pada sistem yang lama. Komplikasi ini makin luas bila perusahaan menerapkan system untuk perusahaan secara keseluruhan (enterprise wide systems) yang memiliki potensi mengintegrasikan fungsi-fungsi bisnis perusahaan mulai dari pemasaran hingga manufaktur dan logistik hingga ke sumber daya dan pelaporan keuangan.
ENTERPRISE WIDE SYSTEMS

Perusahaan yang berkembang menggunakan sistem ini, yang juga disebut sistem perencanaan sumber daya perusahaan. Sistem ini memberikan kemungkinan besar terciptanya operasi yang lebih efisien dan efektif bagi perusahaan dengan menggunakan sistem standar yang cukup fleksible terhadap komponen-komponen usaha yang berbeda di negara yang berbeda dan meghasilkan informasi yang dibutuhkan untuk tingkat manajemen yang sesuai.

Audit Berkelanjutan
Sifat sistem yang ada di enterprise wide system memungkinkan dilakukannya audit berkelanjutan. Ikatan Akuntan Kanada dan AICPA mendefinisikan audit berkelanjutan (continuous auditing) sebagai sebuah metodologi yang memungkinkan auditor independent memberikan keyakinan tertulis mengenai suatu subjek masalah menggunakan serangkaian laporan auditor yang dikeluarkan secara simultan dengan atau setelah suatu periode yang pendek, terjadinya suatu kejadian yang melandasi masalah tersebut.

Terima kasih

Das könnte Ihnen auch gefallen