Prof.Drs. Sabirin Matsjeh Ph.D JURUSAN KIMIA FMIPA UGM
PENDAHULUAN Pada kuliah yang lalu para mahasiswa diberi penjelasan tentang lignin sebagai penyusun serat kayu, yang berfungsi untuk mengeraskan serat kayu. Pada kuliah berikut ini akan dijelaskan biosintesis senyawa turunan asam shikimat yang lain, yaitu kurkumin dari kunyit, zingeron dari jahe dan senyawa piron dari pohon koto dan akar kawa. Kurkumin adalah kandungan utama dari kunyit (Curcuma tinctoria) dan famili zingeberocea. Senyawa ini dapat disintesis dari turunan fenil propanoid dengan malonil koenzim A melalui mekanisme Claisen kondensasi.
V.2 Biosintesis Kurkumin, Zingerone, Piperine dan Khavine sebagai perluasan fenil propanoid 1. Biosintesis kurkumin
kurkumin HO CH 3 O CH=CHCOCH 2 COCH=CH OCH 3 OH 1. - H 2 O 2. - CO 2 , -CoASH + HS-CoA HO CH 3 O CH=CHCOCHCOCH=CH OCH 3 OH COSCoA HO CH 3 O CH=CHCO CH 2 CO SCoA HO CH 3 O CH=CHCO SCoA + Malonil CoA - CO 2 H 2 C C COOH SCoA O + HO CH 3 O CH=CHCO SCoA . 2. Biosintesis zingeron
C 6 -CH=CH-CO-SCoA + malonil-CoA C 6 -CH=CH-CO-CH 2 CO-SCoA H 3 O + C 6 -CH 2 -CH 2 -CO-CH 2 COOH - CO 2 HO H 3 CO CH 2 CH 2 COCH 3 zingerone . Contoh tanaman zingeberaceae yang lain adalah jahe yang mengandung zingeron. Dalam pembentukan zingeron dan kurkumin (famili zingeberaceae) mempunyai zat antara yang sama (C 6 -C 3 -C 2 ). 3. Biosintesis piperine dan khavine di dalam piper spesies Biosintesis piperine dan khavine dari piper spesies adalah mempunyai senyawa pemula yang sama, tetapi karena enzimnya berbeda maka senyawa yang dihasilkan juga berbeda.
O H 2 C O CH=CH CH=CH CON ArCH=CHCO-SCA + Malonil-CoA ArCH=CHCOCH 2 CO-SCoA ArCH=CH-CH=CHCO-SCOA . piperine (cis) khavine (trans) VI.3 Senyawa Piron Tanaman coto dan kawa banyak ditemukan di Afrika dan sering digunakan untuk upacara adat. Pohon kawa di Indonesia mirip dengan sirih Irian yang disebut wati. Kandungan kulit batang coto (Coto bark) dan akar kawa (Kawa root) dapat membuat manusia menjadi mabuk.
Senyawa ini adalah perluasan dari unit C 6 -C 3 oleh penambahan C 2 yang berasal dari malonil koenzim A. Senyawa-senyawa jenis ini yang terdapat pada kulit batang Coto (famili Lauraceae) (missal Aniba coto (Rusby). Beberapa contoh senyawa piron adalah sebagai berikut : O O Fenil coumalin O O O H 2 C O Asam shikimat Origin Paracotoin (Aniba pseudocoto(Rusby)
HO C OH OCH 3 O Cotoin HO C OCH 3 OCH 3 O Hidrocotoin Metilhidrocotoin H 3 CO C OCH 3 OCH 3 O Asam shikimat sebagai pemula . Biosintesis senyawa alfa piron ditunjukkan di bawah ini. Ar adalah singkatan dari Aril yaitu alkil dari benzena. Siklisasi pembentukan a-piron terjadi karena adanya gugus hidroksil (OH) yang terikat pada C delta (C nomor 5). Gugus OH tersebut dapat berikatan dengan atom C karbonil dari gugus ester koenzim A.
ArCH=CHCO-SCoA C 2 ArCH=CHCOCH 2 CO-SCoA ArCOCH 2 CO-SCoA ArCH-CH 2 COCH 2 CO-SCoA OH ArCOCH 2 CH=CHCO-SCoA ? ArCO-SCoA C 2 2 C 2 benzoil ArCOCH 2 CH=CHCO-SCoA OH ArC=CHCH=CHCO-SCoA O H 2 C O O O . Siklisasi seperti ini dapat dikembangkan di dalam laboratorium melalui reaksi esterifikasi pembentukan lakton. Misalnya sintesis fenil coumalin (a) dan cotoin (b). Dua jenis struktur yang biasa ada pada batang coto : a. Senyawa yang mengandung gugus fenil tak tersubstitusi. b. Senyawa yang mengandung unit C 6 H 5 CO-
COCH 2 CH=CHCOOH a). C=CH CH=CHCOOH OH O O OH H H 2 O O O Fenil coumalin b). COCH 2 COCH 2 COCH 2 COOH CO HO HO OH* Cotoin (OCH 3 pada *) . Ada dua kemungkinan senyawa penula biosintesis senyawa di atas yaitu :
ArCH=CHCO dan Ar C O Kedua gugus ini akan menghasilkan ArCOCH 2 CO. Tumbuhan Piper methysticum (Kawa) adalah tumbuhan lain yang mengandung senyawa a-piron. Karakteristiknya adalah adanya gugus senyawa yang menyerupai asam piperat, jelasnya adanya penambahan C 2
pada sinnamoil sebagai pemula. Senyawa-senyawa a-piron yang diisolasi dari tumbuhan kawa antara lain yangonin dan metistisin O O OCH 3 kawain yangonin O O OCH 3 CH 3 O O O OCH 3 O H 2 C O metistisin . Biosintesis senyawa-senyawa a-piron Akar tumbuhan Kawa Piper methysticum, famili Piperaceae mengandung senyawa a-piron yang disebut kawain. Biosintesis senyawa ini ditunjukkan pada langkah-langkah reaksi sebagai berikut. Semua senyawa jenis yangonin, metistisin, dan kawain mengandung inti a-piron. Karakteritik senyawa ini adalah adanya gugus stilben (ArCH=CH-) mengikat gugus a-piron.
O O a-Piron dapat dibedakan dengan g-piron dengan melihat serapan IR spectrum untuk gugus C=O dan C-O.
CH C CO CH 2 CO SCoA OH ArCHCH ArCH=CHCO-SCoA + 2 HOOC-CH 2 CO-S-CoA ArCH=CHCOCH 2 COCH 2 CO-SCoA H 2 C CO CH 2 CO SCoA CH OH ArCH=CH O OCH 3 O CH 3 O O OCH 3 O R R yangonin kawain (R 1 = R 2 = H) metistisin (R 1 , R 2 = OCH 2 O) Reaksi pembuatan turunan senyawa kawain Karakteristik senyawa ini adalah meengandung gugus stilben (ArCH=CH-) dan a-piron. C 6 H 5 CH=CHCHO BrCH 2 C CH Zn C 6 H 5 CH=CH CHCH 2 C OH CH 1. EtMgBr 2. CO 2 C 6 H 5 CH=CH CHCH 2 C OH C COOH CH 3 OH H 2 SO 4 metil ester (A) . a). BF 3 , Et 2 O CH 3 OH A CH 2 CH O CO CH 2 C CH 3 O OCH 3 C 6 H 5 CH=CH ( + ) kawain A CH 3 OH b). NaOMe C 6 H 5 CH=CH CH=CH C=CHCOOH OCH 3 kawain asam kawaik b). A Piperidin C 6 H 5 CH=CHCHCH 2 C=CHCOOCH 3 OH N H 2 O / H + C 6 H 5 CH=CHCHCH 2 COCH 2 COOCH 3 OH 1. OH 2. H + ( + ) kawain Adanya pinokembrin yang memiliki juga gugus piron di dalam Aniba menunjukkan bahwa senyawa pemula mempunyai struktur seperti di bawah ini :
ArCH=CHCO(CH 2 CO) 2 CH 2 CO-SCoA
dengan biosintesis sebagai berikut : CO SCoA + 3 C 2 CH 2 CH 2 CO CH 2 CO SCoA CO CH 2 CH 2 CO CH 2 CO CO CO SCoA O O HO OH Pinokembrin . Senyawa C=O dan C-O (cm -1 )
a-
1722, 1736
1250, 1265 O OCH 3 CH 3 O
g-
1677, 1692
1260 O O H 3 C OCH 3 Spektra Inframerah dari beberapa a- dan g-piron
g-
1672
- O O H 3 C CH 3
g-
1656
- O O CH 3 OH
g-
1665
- O O CH 3 CH C 6 H 5 CH VI.3 Penutup
Setelah mengikuti kuliah ini para mahasiswa diharapkan dapat menjelaskan biosintesis kurkumin zingerone dan piperine dari C 6 -C 3 -SCoA dengan malonil-CoA. Di samping itu mahasiswa juga diharapkan dapat menjelaskan turunan senyawa coto dan senyawa kawa sebagai senyawa piron. Senyawa ini mempunyai keaktifan fisiologis. Pada kuliah yang akan datang akan dijelaskan tentang senyawa flavonoid, sebagai suatu senyawa yang cukup banyak ditemukan secara alami.