Sie sind auf Seite 1von 16

PERDARAHAN SALURAN

CERNA
Tutor: dr. Saleh Setiawan
Sp.B
Sepebrin Vica Auditia
2009730046
PERDARAHAN SALURAN CERNA
saluran cerna
bagian atas
saluran cerna
bagian bawah
Gambaran klinis tergantung berapa
banyak kehilangan darah dan kecepatan
berdarah
Bila berdarah perlahan-lahan dan kronis
mungkin ditemukan anemia tanpa
gangguan sirkulasi
Bila berdarah dan berlangsung cepat
mungkin terdapat gangguan sirkulasi
hipovolemi karena kehilangan darah
dibutuhkan kemampuan
diagnostik dan penatalaksanaan
yang baik,
mengatasi segera gangguan sirkulasi
akibat perdarahan
identifikasi serta mengobati penyebabnya .
KEMUNGKINAN YANG AKAN DIHADAPI PADA
PASIEN DENGAN PERDARAHAN :
Pasien dengan tanda-tanda syok berat,
pucat, gangguan kesadaran, disorientasi,
vasokonstriksi perifer, anuria.
Kehilangan lebih dari 50% volume
darah
Pasien dengan tanda-tanda hipotensi,
takikardia, vasokonstriksi perifer, oliguria
Kehilangan 30-50% volume
darah
Hemodinamik stabil tapi mulai ditemukan tanda
kompensasi tubuh (takikardi dan takipneu)
Kehilangan 15-30% volume
darah
Pasien dengan hemodinamik yang
stabil tanpa adanya tanda-tanda
hipovolemi
Harus segera dilakukan :
Mengganti volume darah yang
hilang dengan cairan intravena .
Cairan diberikan sampai kondisi pasien stabil,
normovolemik dan dilakukan stabilisasi sambil
melakukan pemeriksaan untk mencari penyebab,
lokasi perdarahan dan upaya untuk menghentikan
perdarahan.

KECEPATAN PERDARAHAN
Berlangsung
cepat
Berlangsung
perlahan-lahan
Tampak
kesulitan
dalam upaya
memperbaiki
sirkulasi
Pembedaha
n
Memiliki waktu
banyak untuk
menstabilkan
pasien, pem.
Lengkap dan
mencari
penyebab
perdarahan dan
upaya
menghentikan
perdarahan
Menilai keadaan
klinis pasien
Mengukur
banyaknya
darah yang
keluar
Menilai
jumlah cairan
atau darah
yang harus
diberikan
MENENTUKAN KECEPATAN DAN DERAJAT
BERATNYA PERDARAHAN :
Pasien dengan riwayat perdarahan baru terjadi
perdarahan masif
Riw. Perdarahan lama tanpa tanda gg sirkulasi yang
berarti perdarahan berlangsung lambat
Keadaan klinis tampak normal perdarahan sedikit
dan sudah berhenti
Harus diingat bahwa apa yang
keluar belum mencerminkan
jumlah sebenarnya, harus
diperhitungkan darah yang
masih berada didalam sal.
Cerna. Serta warna darah
menentukan kecepatan
perdarahan.
Dalam hal pemberian
darah, penilaian serial Hb
dan Ht dapat dipakai
untuk menilai kecepatan
perdarahan
LOKASI SUMBER PERDARAHAN
Saluran cerna
bagian atas,
esofagus, lambung
dan duodenum
Saluran cerna
bagian bawah,
ileum, kolon dan
rektum
Menentukan strategi operasi
dan pemeriksaan penunjang
yang dipilih
DIAGNOSIS
Perdarahan saluran cerna dapat berupa :
Perdarahan
saluran
cerna atas
Varisen esofagus
Ulkus peptikum
Tumor gaster / duodenum
Divertikel duodenum
Perdarahan
saluran
cerna
bawah
Divertikel meckel
Perdarahan tifoid
Divertikel kolon
Polip kolon
Hemorhoid
Fisura anus
amoebiasis
MENENTUKAN PENYEBAB PERDARAHAN
Gastritis
erosifa
Tukak peptik
Karsinoma
lambung
Varises
esofagus
Demam tifoid
dengna
penyulit
perdarahan
Divertikulosis
Neoplasma
kolon dan
rektum
hemoroid
Gastritis Erosifa
Riwayat : alkoholisme,
pemakaian obat-obat
nonsteroid anti inflamasi,
aspirin atau steroid.
Diagnosis : gastroskopi
ditemukan tungkak
yang dangkal.
Perdarahan dapat
berhenti spontan..
Tindakan bedah tidak
diperlukan.
Tukak peptik
Ditemukan baik pada
lambung maupun duodeni.
Penyebab perdarahan
masif : adanya erosi pada
pembuluh darah arteri.
Diagnosis : endoskopi.
Kegagalan terapi non
operaratif harus dilakukan
tindakan pembedahan
untuk menghentikan
perdarahan.
Karsinoma
lambung
riw. Gastritis lama
pada usia lanjut.
Adanya massa di
abdomen bagian atas,
dicurigai kemungkinan
adanya neoplasma
ganas.
Diagnosis : endoskopi
dan biopsi untuk PA
Varises esofagus
Riwayat penyakit hati,
adanya tanda sirosis
hepatis penyebab
perdarahan : varises
esofagus yang pecah.
Pemasangan pipa
Sengstaken-
Blakemore (SB)
bermanfaat untuk
menghentikan
oerdarahan dan
sekaligus
mengkonfirmasi
sumber perdarahan.
Demam tifoid dengan
penyulit perdarahan
Pasien dengan riwayat
demam yang lama, ada
tanda klinis demam tifoid
bila terjadi
hematoschezia
sumber perdarahan
terdapat di ileum atau
sekum yang berasal dari
tukak demam tifoid.
Divertikulosis
Pasien usia lanjut
dengan riwayat
hematoschezia tanpa
rasa nyeri di perut
disebabkan oleh
divertikel kolon yang
berdarah.
Diagnosis :
pemeriksaan barium
enema
Neoplasma kolon dan
rektum
Jarang terjadi perdarahan
yang masif.
Adanya riw. Buang air besar
berlendir, nyeri abdomen,
BB tanpa sebab yang jelas
mungkin disebabkan Ca
kolon dan rektum.
Pada anak harus dipikirkan
adanya polip
Hemoroid
BAB dengan perdarahan
berupa darah segar tidak
bercampur feses, disertai
riwayat hemoroid.
Bila pemeriksaan rektum tidak
jelas dijumpai kelainan
perdarahan disebabkan oleh
hemoroid yang pecah
pasien dengan
hematoschezia harus
dilakukan pemeriksaan
anuskopi, sigmoidoskopi atau
kolonoskopi
Diagnosis
Anamnesis
Pemeriksaan
Fisik
Pemeriksaan
Penunjang
ANAMNESA
Hematemesis
Melena
Warna segar
PEMERIKSAAN FISIK
Pucat
Tangan Dingin
Nail Bed
Nadi di atas
100x/menit
PEM PENUNJANG
Laboratorium
USG
Foto Polos Abdomen
OMD
Ba. Enema
Endoskopi
ANAMNESA
Darah segar (berasal dari varises/ gaster dalam jumlah yang
banyak)
Warna hitam
Riwayat sukar menelan
Hematemesis
Warna hitam berarti sudah dicerna - berasala dari saluran cerna
atas
melena
Berasala dari saluran cerna bagian bawah
Berasal dariatas tepi pasase yang cepat karena jumlah yang banyak
Berupa garis diluar feses, berarti berasal dari hemoroid atau fisura
anus
Bercampur dengan feses
Menetes, berarti berasal dari fisura anus/hemoroid
Hematemesis dan melena
Warna segar
PEMERIKSAAN ENDOSKOPI
Pemeriksaan penunjang yang
menentukan untuk memastikan asal dan
penyebab perdarahan serta masih aktif
atau telah berhenti
Mutlak dilakukan pemeriksaan baik
perdarahan akut maupun kronis
Jika sudah dapat ditentukan bagian atas
atau bawah yang berdarah mudah untuk
menentukan gastroduodrnoskopi atau
kolonoskopi yang dilakukan
Terima kasih

Das könnte Ihnen auch gefallen