Beruflich Dokumente
Kultur Dokumente
\
|
Example for propane combustion:
Propane: C
3
H
8
(x=3; y=8)
; or
( )
(g)
O
2
H
2
8
(g) 2
CO 3
(g) 2
O
4
12
(g) 8
H
3
C +
+
+
8
(g)
O
2
H 4
(g) 2
CO 3
(g) 2
O
(g) 8
H
3
C + + 5
The complete chemical equation for stoichiometric burning
of hydrocarbon in air as oxidant agent (oxidizer) by
simplification is as follows:
where: a = x + y/4
In that combustion chemical equation, air assumed consist
of 21%v of oxigen (O
2
) and 79%v of nitrogen (N
2
), i.e.,
that for each mole of O
2
in air, there are 3.76 mole of N
2
.
2
N 3.76a O
2
H 2 y
2
CO x
2
3.76N
2
O a
y
H
x
C + + + +
|
.
|
\
|
|
|
.
|
\
|
Example for propane combustion:
Propane: C
3
H
8
(x=3; y=8)
2
N 18.8 O
2
H 4
2
CO 3
2
3.76N
2
O 5
8
H
3
C + + + +
|
|
.
|
\
|
Term and its formula in complete combustion by
oxidizer of air:
Stoichiometric air-fuel ratio, (A/F)
stoic
fuel
MW
air
MW
1
4.76a
stoic
fuel
m
air
m
stoic
F A = =
|
|
|
|
.
|
\
|
|
.
|
\
|
Equivalence ratio, u
( )
( )
( )
( )
stoic
A F
A F
F A
stoic
F A
= = u
Equivalence ratio, u, is commonly used to to indicate
quantitively wheter a fuel-oxidizer mixture is rich, lean, or
stoichiometric. u > 1 for fuel-rich mixtures, u < 1 for
fuel-lean mixtures, and u = 1 for stoic mixtures
Percent stoichiometric air
% 100
1
u
u
=
|
.
|
\
|
air excess %
Percent excess air
u
=
% 100
air tric stoichiome %
Example:
A small, low-emission, stationary gas-turbine engine
operates at full load (3950 kW) at an equivalence ratio of
0.286 with an air flowrate of 15.9 kg s
-1
. The equivalent
composition of the fuel (natural gas) is C
1.16
H
4.32
.
Determine the fuel mass flowrate and the operating air-
fuel ratio for engine!
Data:
Ar C=12.011; Ar H=1.008; Ar O=15.999; Ar N=14.007
Thermochemistry of Combustion
Panas
Panas sebagai bentuk energi yang mengiringi reaksi pembakaran
merupakan bentuk energi yang bersifat tidak permanen eksistensinya
dalam suatu benda. Oleh karena itu, panas dikatakan sebagai energi
dalam transit dari satu benda ke benda yang lain, atau antara sistem
dengan lingkungannya. Dalam pengertian termodinamika , panas
tidak pernah dianggap tersimpan di dalam suatu benda.
Kapasitas panas
Kapasitas panas dari suatu bahan didefinisikan sebagai jumlah panas
yang diperlukan untuk menaikkan temperatur bahan tersebut sebesar
satu derajat. Tiap-tiap bahan karena memiliki sifat-sifat yang spesifik,
maka kapasitas panas setiap bahan juga akan berbeda-beda
Rumusan dasar dari kapasitas panas adalah sebagai berikut:
dT
Q
C
o
=
Karena pemanasan dapat dilakukan dengan dua cara
kemungkinan, maka dikenal dua jenis kapasitas panas, yaitu:
1. Kapasitas panas pada volum konstan, atau
V
V
dT
Q
C
|
.
|
\
|
=
o
2. Kapasitas panas pada tekanan konstan, atau
dT
dU
C
V
=
P
P
dT
Q
C
|
.
|
\
|
=
o
dT
dH
C
P
=
Kapasitas panas bahan dalam bentuk lain dapat dinyatakan
untuk tiap massa atau tiap mole bahan, dikenal: kapasitas
panas jenis (specific heat capacity), c, dan kapasitas panas
jenis molar (molar specific heat capacity),
c
c
Data-data tentang kapasitas panas dari gas, cair dan padatan
dapat ditemui di banyak literatur, umumnya dinyatakan sebagai
fungsi temperatur. Untuk gas, kapasitas panas dirujukkan untuk
gas ideal.
|
|
.
|
\
|
+ + A = +
2
2
1
v
C C
g
z
g
g
U W Q
|
|
.
|
\
|
+ + = +
2
2
1
v o o
C C
g
z
g
g
U d W Q
Hukum I Termodinamika untuk sistem tertutup:
Hukum I Termodinamika untuk sistem terbuka:
|
|
.
|
\
|
+ + A = +
2
2
1
v
C C
g
z
g
g
H W Q
|
|
.
|
\
|
+ + = +
2
2
1
v o o
C C
g
z
g
g
H d W Q
Untuk kasus reaksi pembakaran, Ep dan Ek dapat diabaikan
Termokimia Panas Reaksi Kimia (contoh: reaksi pembakaran)
Panas reaksi secara umum didefinisikan sebagai panas yang
menyertai keberlangsungan suatu sistem reaksi kimia.
Berdasarkan Hukum I Termodinamika untuk proses alir dengan
mengabaikan perubahan energi kinetik dan energi potensial dan
tidak ada kerja mekanik eksternal, dan untuk proses non-alir yang
dioperasikan pada tekanan konstan, diperoleh bahwa Q = AH.
Analisa ini yang menjadi dasar umum bahwa kuantitas panas yang
meyertai reaksi kimia (panas reaksi) sama dengan perubahan
entalpi dari reaksi tersebut.
Panas reaksi standar (AH
R
o
) adalah panas reaksi kimia yang
nilainya merupakan selisih antara total panas pembentukan dari
komponen produk reaksi terhadap total panas pembentukan dari
komponen reaktan pada tekanan 1 atm dan temperatur 25
o
C.
Oleh karena itu panas reaksi standar dirumuskan sebagai berikut:
( ) ( )
tan
, ,
reak
o
i f i
produk
o
j f j
o
R
H n H n H
A A = A
AH
f
o
adalah panas pembentukan standar dan ni
,j
adalah jumlah mol
stokiometri dari tiap komponen yang terlibat dalam reaksi
Pada reaksi-reaksi aktual/nyata, sering reaksi kimia tidak hanya
dilangsungkan pada temperatur 25
o
C. Untuk menghitung panas
reaksi (AH
R
) pada kasus reaksi seperti ini, dikembalikan pada konsep
bahwa perubahan entalpi merupakan fungsi keadaan, sehingga
antara temperatur aktual reaktan dan temperatur aktual produk dapat
dihubungkan dengan temperatur standar.
Reaktan, 25
o
C Produk, 25
o
C
Produk, T
2
Reaktan, T
1
(1)
(2) (3)
(4)
AH
1, 2
AH
R
o
AH
3, 4
AH
R
Rumusan perhitungan: AH
R
= AH
1, 2
+ AH
R
o
+ AH
3, 4
( )dT reaktan C H
T
P
}
= A
298
2 , 1
1
( )dT produk C H
T
P
}
= A
2
298
4 , 3
Contoh soal:
1. How much heat is required when 10,000 kg of CaCO
3
is
heated at atmospheric pressure from 50oC to 880
o
C?
C
P
of CaCO
3
:
with R = 8.314 kJ kmol
-1
K
-1
.
(Ar Ca=40.08; Ar C=12.01; Ar O=16)
2. What is the standard heat combustion of n-pentane gas at
25
o
C if the combustion product are H
2
O
(l)
and CO
2(g)
?
AH
f
o
n-pentane
(g)
: -146,760 J mol
-1
AH
f
o
H
2
O
(l)
: -285,830 J mol
-1
AH
f
o
CO
2
O
(g)
: -393,509 J mol
-1
3. What is the maximum temperature that can be reached by
the adiabatic complete combustion of methane with
20%mole exess air? Both the methane and the air enter
the burner at 25
o
C.
2
T
5
10 3.12 T
3
2.637x10 15.572
R
P
C
+ =
|
|
.
|
\
|
|
|
.
|
\
|
Soal Kuis
Sejumlah gas C
3
H
8
telah dibakar habis
dengan udara (pada STP). Jumlah gas
CO
2
dan H
2
O yang terbentuk 7,5 liter.
Bila kadar O
2
dalam udara 18,5%
(%volum), hitunglah volum gas C
3
H
8
yang telah dibakar dan volum udara
yang diperlukan!