Sie sind auf Seite 1von 26

Presentasi Kasus

BRONKOPNEUMONIA





Oleh :
Sri Fitri Yanti
M. Arief Budiman
Widya Tria Kirana
Istiati Kusuma Wardhani




Nama : Reishya binti Ogi Indra
Umur : 1 Bulan
Jenis kelamin : Perempuan
Alamat : Jl. Dusun II, Indralaya
Dikirim oleh : Puskesmas
MRS tanggal : 27 Agustus 2014
Nomor RM : 0000841273

Keluhan Utama : sesak nafas
Sejak 4 hari SMRS anak mulai batuk berdahak,
pilek, sesak nafas. Sesak tidak dipengaruhi posisi
dan cuaca. Anak tampak mulai malas menyusu.
Anak tidak tampak biru. Anak kemudian dibawa
ke RS BARI, diberi obat sirup amoxicillin, sirup
ambroxol, dan di nebulisasi. Hasil tes
laboratorium di RS BARI normal. Anak mulai
tampak ada perbaikan. Setelah di rawat inap, 1
hari anak pulang.
1 hari SMRS, anak mengalami sesak nafas dan
batuk. Anak tidak mau menyusu, muntah 5x.
Kemudian anak dibawa ke puskesmas dan diberi
obat sirup kuning serta di nebulisasi. Anak
kemudian dirujuk ke RSMH.

Masa kehamilan : cukup bulan
Partus : spontan per vaginam
Ditolong oleh : bidan
BB : 2400 gram
PB : 42 cm


Tidak ada

ASI : lahir - sekarang, >5x/hari
Susu Formula : lahir - sekarang (saat ASI
terasa kurang)
Kesan : asupan makan baik



Hepatitis : 1x, hepatitis B 0
Kesan : Imunisasi dasar belum lengkap
Mengoceh (+)
Menggenggam (+)
Kesan : Perkembangan fisik dan mental dalam batas
normal sesuai usia



Menikah : 4 tahun
Jumlah saudara : tidak ada
Riwayat penyakit : Riwayat penyakit dengan
keluhan yang sama dengan pasien dalam keluarga
tidak ada.
Ayah penderita kerja serabutan dan ibu seorang ibu
rumah tangga
Kesan: sosialekonomi menengah ke bawah

Keadaan umum : tampak sakit sedang
Kesadaran : kompos mentis
BB : 3000 gr
PB : 50 cm
BB/U : di antara -2 dan -3 SD
PB/U : di antara 0 dan -2 SD
BB/PB : di antara -1 dan -2 SD
Kesan status gizi : gizi kurang
Suhu : 38,5
0
C
Frekuensi napas : 72 x/menit
Tipe pernapasan : abdominothorakal
Nadi : 140 x/menit, regular,
tegangan cukup

Kepala : Normocephali, Ubun-ubun belum menutup
Mata : Konjungtiva anemis (-), Sklera ikterik (-),
Refleks cahaya +/+,Pupil bulat, Isokor, 3 mm/3 mm
Hidung : nafas cuping hidung (+)
Bibir : Sianosis (-)
Tenggorok : Faring hiperemis (-), Tonsil hipertrofi (-)
Telinga : Sekret (-), nyeri (-)
Leher : Pembesaran kelenjar getah bening (-),
JVP meningkat (-)

Thorax : simetris, retraksi (+) SC, IC
Pulmo : vesikuler (+/+) meningkat, Ronkhi
basah halus nyaring (+/+), Wh (-/-)
Cor : Bunyi jantung I-II normal,
murmur (-), gallop (-)
Abdomen : Datar, BU (+) normal, H/L ttb
Lipat paha dan genitalia : pembesaran KGB (-/-)
Ekstremitas : Akral hangat, Edema (-), CRT < 2
Bronchopneumonia



O
2
nasal 1 Lpm
IVFD D5 NS gtt 12 mikro
Inj. Ampicillin 3x100 mg
Inj. Chloramfenikol 3x50 mg
Nebulisasi ventolin + NaCl 0,9% tiap 8 jam


Definisi :
peradangan akut dari parenkim paru
pada bagian distal bronkiolus
terminalis dan meliputi bronkiolus
respiratorius, duktus alveolaris,
sakus alveolaris, dan alveoli
Etiologi:
Neonatus dan bayi kecil Streptococcus
grup B dan bakteri gram negatif seperti
E.colli, pseudomonas sp, atau Klebsiella sp.

Bayi yang lebih besar dan balita
Streptococcus pneumonia, H. influenzae,
Stretococcus grup A, S. Aureus

Pada neonatus dan bayi kecil tidak khas
serangan apnea, sianosis, merintih, nafas cuping
hidung, takipneu, letargi, muntah, tidak mau minum,
takikardi atau bradikardi, retraksi subkosta, demam.


Darah perifer lengkap
C-Reactive Protein (CRP)
Uji serologis
Pemeriksaan Mikrobiologis
Pemeriksaan rontgen thoraks









Terapi Causal
kombinasi antibiotik Ampisilin + kloramfenikol
ampisilin 100mg/kgBB/hari dibagi 3-4 dosis
kloramfenikol 25-50 mg/kgBB/kali
atau
kombinasi antibiotik Ampisilin + Gentamisin
Ampisilin 100mg/kgBB/hari dibagi 3-4 dosis
Gentamisin 3-5 mg/kgBB dibagi 2 dosis

Terapi Suportif
Pemberian cairan intravena, oksigen, koreksi terhadap
gangguan asam basa, elektrolit, dan gula darah.
Nyeri dan demam analgetik /antipiretik.
Empiema torasis, perikarditis purulenta,
pneumotoraks, atau infeksi ekstrepulmonaer
(meningitis purulenta)



Quo ad vitam : bonam
Quo ad functionam : bonam

Seorang anak perempuan berusia 1 bulan datang
dengan keluhan utama sesak nafas dan keluhan
tambahan batuk dan demam.
4 hari SMRS ibu mengeluh anaknya menderita
batuk berdahak berwarna putih, pilek, sesak
nafas tidak dipengaruhi posisi, aktivitas dan
cuaca. Anak tampak mulai malas menyusu.
Anak tidak tampak biru.



Penyakit Gejala
Bronkiolitis -Episode pertama wheezing pada anak umur <2 tahun
- Hiperinflasi dinding dada
- Ekspirasi memanjang
- Demam subfebris
- Kurang/tidak ada respon dengan bronkodilator
- Dapat dijumpai gejala lain pada bronkopneumonia
Asma - Riwayat wheezing berulang, kadang tanpa batuk dak pilek
- Hiperinflasi dinding dada
- Ekspirasi memanjang
- Respon dengan bronkodilator

Efusi - Pekak pada perkusi
- Bila masif, terdapat tanda pendorongan organ intratoraks
Pneumonia -Batuk dengan nafas cepat
-Tarikan dinding dada
-Demam
-Ronkhi
-Nafas cuping hidung
-Merintih/grunting







Berdasarkan klasifikasi BRONKOPNEUMONIA berat rawat inap
Penatalaksanaan
oksigen 1 L/m via nasal kanul u/
mengurangi sesak
cairan D5 NS diberikan intravena gtt 12
mikro penggantian intake karena harus
stop oral untuk menghindari aspirasi
injeksi Ampicillin 3x100 mg
injeksi Chloramphenicol 3x50 mg
Nebulisasi ventolin + NS 0,9% bronkodiator

Das könnte Ihnen auch gefallen