Sie sind auf Seite 1von 45

ALKALOID

Oleh :
Dr. Yoppi Iskandar, M.Si.
Materi Kuliah Farmakognosi
Definisi:
Senyawa yang mempunyai satu atau
lebih atom N (biasanya dalam cincin
heterosiklik) dan umumnya mempunyai
aktifitas fisiologis baik terhadap
manusia ataupun hewan.
Sejarah:
Desrone (Perancis) isolasi narkotin (1803)
Sertner penelitian dan isolasi morfin
(1806, 1816)
Pelletier dan Caventou striknin (1817),
emetin (1817), brucin (1819), kinin (1820),
kolsisin (1829), koniin (1826)
Koniin adalah alkaloid pertama yg diketahui
struktur kimianya (Schiff, 1870) dan disintesis
(Ladenburg, 1889).
Sifat:
Mengandung atom nitrogen yang umumnya berasal dari asam amino
Umumnya berupa kristal dan sebagian lagi berbentuk amorf.
Alkaloid berbentuk cair: koniin, nikotin dan spartein
Dalam tumbuhan berada dalam bentuk bebas, dalam bentuk N-oksida
atau dalam bentuk garamnya.
Umumnya mempunyai rasa yang pahit.
Alkaloid bentuk bebas tidak larut dalam air
Alkaloid dalam bentuk garamnya mudah larut dalam air.
Alkaloid bebas bersifat basa
Dapat membentuk endapan dengan bentuk iodida dari Hg, Au dan
logam berat lainnya (dasar untuk identifikasi alkaloid):
1. Pereaksi Mayer (larutan Na-Hg-iodida) endapan putih
2. Pereaksi Dragendorff (larutan Na-Bi-Iodida) endapan jingga
Alkaloid turunan purin tidak mengendap seperti alkaloid pada umumnya

Distribusi pd Tumbuhan:
Pd bakteri hanya tdp pyocyanine dari Pseudomonas aeruginosa
Jarang tdp pd fungi psilocin dari hallucinogenic mushroom
(Amerika Tengah), ergolines dari Claviceps.
Jarang pd Pteridophyta kecuali pd Lycopodiaceae (alkaloid
turunan Lisin)
Jarang pd Gymnospermae alkaloid dari Cephalotaxus
Banyak terdapat pada Angiospermae:
Monokotil:Amarillydaceae, Liliaceae
Dikotil:Annonaceae, Apocynaceae, Fumariaceae, Lauraceae,
Loganiaceae, Magnoliaceae, Menispermaceae, Papaveraceae,
Ranunculaceae, Rubiaceae, Rutaceae, Solanaceae, dll.
Distribusi pd Hewan:
Alkaloid yang dihasilkan berdasarkan makanan
yang dikonsumsi oleh hewan castoramine
(dibentuk dari metabolisme lili air yang dimakan
oleh rusa)
Alkaloid dihasilkan oleh hewan a.l. : urodele
(salamander), amfibi (Bufo, Phyllobates,
Dendrobates dan katak lainnya)
Arthropoda (pada kelenjar eksokrin)
Hymenoptera (contoh: solenopsin dari
Myrmicides), Coleoptera, Neuroptera dan beberapa
Myriapoda

Lokalisasi:
Terdapat pada berbagai bagian tanaman, tapi
terkadang alkaloid tertentu hanya terdapat pd bagian
tertentu dari tanaman.
Beberapa contoh:
Biji (physostigma, Areca)
Buah (Conium)
Daun (Belladona, Coca)
Bagian tumbuhan yang ada di dalam tanah (sanguinaria)
Akar (Belladona)
Rimpang dan akar (Ipecac, Hydrastis)
Batang (Cinchonae)

Penamaan:
1. Nama generik tumbuhan yang menghasilkannya
(hidrastin, atropin)
2. Nama spesifik tumbuhan yang menghasilkannya
(kokain, beladonin)
3. Nama umum obat yang menghasilkannya
(ergotamin)
4. Aktivitas fisiologisnya (emetin, morfin)
5. Nama penemunya (pelletrien)

Terkadang ditanbahkan sisipan di awal atau di
belakang nama alkaloid utama untuk alkaloid-
alkaloid yang berasal dari sumber yang sama.
Atom N dalam Alkaloid:
Umumnya hanya mengandung satu atom N, tetapi
ada juga yang memiliki lebih dari satu atom N,
contoh: ergotamin 5 atom N
Atom N pada alkaloid terdapat sebagai:
1. Amin primer (RNH
2
) meskalin
2. Amin sekunder (R
2
NH) efedrin
3. Amin tersier (R
3
N) atropin
4. Amin kuarterner (R
4
NX) tubokurarin klorida

Senyawa yang mgd atom N tapi bukan alkaloid
amin sederhana, peptida, gula amino, porfirin,
alkilamina, arilamina.
Kegunaan:
A. Bagi Tumbuhan Penghasil
Senyawa racun yang melindungi tanaman thd herbivora dan
serangga
Hasil akhir reaksi detoksifikasi senyawa yang memba-hayakan
tanaman
Faktor pengatur tumbuh
Sumber nitrogen atau elemen lain yang berguna bagi tumbuhan

B. Bagi Manusia
Analgesika dan narkotika (morfin, kodein)
Stimulan (striknin, brucin)
Mydriatic (atropin)
Myotic (pisostigmin, pilokarpin)
Menaikkan tekanan darah (efedrin)
Menurunkan tekanan darah (reserpin)

Biosintesis:
1. Prekursor alkaloid seringkali asam amino spt:
fenilalanin, tirosis, triptofan, histidin, asam
antranilat, lisin dan ornitin.
2. Asam amino (prekursor alkaloid) ada yang
mengalami reaksi:
Dekarbosilasi senyawa amin
Transaminasi aldehid
3. Senyawa amin dan aldehid kmd bereaksi
membentuk basa Schiff
4. Basa Schiff bereaksi dengan karbanion dalam
kondensasi tipe Mannich alkaloid

Biosintesis (lanjutan)
Pengelompokan
A. Berdasarkan Biosintesisnya
1. True alkaloid (alkaloid sejati)
Berasal dari asam amino
Bersifat basa
Umumnya mempunyai atom N dalam lingkar heterosiklik
Contoh: morfin, kinin
2. Proto alkaloid
Berasal dari asam amino
Merupakan amina yang relatif sederhana
N tidak terdapat dalam lingkar heterosiklik
Contoh: meskalin, efedrin
3. Pseudo alkaloid
Tidak dibiosintesis dari asam amino
Atom N biasanya diperoleh dari terpenoid atau basa purin
N biasanya terdapat dalam lingkar heterosiklik
Contoh: kafein
Pengelompokan
B. Berdasarkan Struktur Inti
1. Piridin-piperidin
Contoh: lobelin, nikotin, koniin, trigonelin
2. Tropan
Contoh: hiosiamin, atropin, kokain
3. Kuinolin
Contoh: kinin, kinidin, sinkonin, sinkonidin
4. Isokuinolin
Contoh: papaverin, narcein, narkotin, emetin, morfin, kodein
5. Indol
Contoh: ergometrin, ergotamin, vinblastin, vinkristin, striknin, brucin
6. Imidazol
Contoh: pilokarpin
7. Steroid
Contoh: solanidin, konesin
8. Amin Alkaloid
Contoh: efedrin, kolsisin
9. Basa Purin
Contoh: kafein, teobromin
1. Alkaloid Piridin-Piperidin



Basa tersier piridin apabila direduksi akan menjadi
basa sekunder piperidin
Alkaloid golongan ini dibagi menjadi:
1. Alkaloid golongan piperidin lobelin dari Lobelia
2. Alkaloid turunan asam nikotinat arekolin dari Areca
3. Alkaloid turunan piridin dan pirolidin nikotin dari
tembakau

N i k o t i n
Terutama berasal dari Nicotiana sp. (Solanaceae)
Biosintesis (dari ornitin + asam nikotinat)
1. Ornitin membentuk nikotin dalam tembakau.
2. Senyawa antara yang terbentuk putersine, N-
methylputrescine, N-methylaminobutanal dan senyawa
intermediet N-methylpyrrolinium
3. Senyawa intermediet N-methylpyrrolinium mengalami
substitusi elektrofilik aromatik, kmd menempel pda C-3
cincin piridin dari asam nikotinat nikotin
Nikotin mrp hasil metabolisme dari akar, tapi tdp
pula pd daun
Digunakan dalam sediaan permen karet sebagai
terapi untuk orang yang akan berhenti merokok.

Biosintesis nikotin:
A r e k o l i n H b r
Berasal dari Areca, areca nut atau betel nut,
yaitu biji kering dari Areca catechu Linn
(Palmae)
Areca mgd beberapa alkaloid turunan piridin
arekolin, arekaidin, guvacin
Scr tradisional di India dicampur dgn jeruk
nipis, daun sirih dan gambir (punsupari)
Penggunaan: antelmentik, terutama untuk
hewan.

L o b e l i n
Berasal dari Lobelia (tembakau Indian) pucuk
daun kering Lobelia inflata Linn (Lobeliaceae)
Lobelia mgd 14 macam alkaloid, yang paling utama
adalah Lobelin kristal tanwarna, sulit larut dalam
air tapi mudah larut dalam alkohol panas)
Penggunaan: efeknya sedikit lebih lemah dari nikotin,
sering digunakan dalam sediaan permen atau obat
hisap, untuk menghentikan kecanduan rokok (hasil
penelitian efeknya sebetulnya pacebo)

2. Alkaloid Tropan
Tropan senyawa disiklik hasil kondensasi prekursor pirolidin
(ornitin) dengan asetat dengan 3 atom C.
Tropin turunan 3-hidroksi dari tropan.
Alkaloid yang termasuk dalam gol ini adalah:
Hiosiamin (esterifikasi tropin dengan asam (-)-tropat)
Atropin (senyawa rasemat hiosiamin)
Skopolamin
Kokain Coca
Atrtopin, hiosiamin dan skopolamin diperoleh dari:
Atropa belladonna
Hyoscyamus niger
Datura stramonium
Duboisia myoprides
Solanaceae
A t r o p i n
Kristal jarum yang tidak berwarna atau
sebagai serbuk kristal berwarna putih
dan tidak berbau.
Penggunaan: antispasmodik,
antisekretori, midriatik

H i o s i a m i n
Alkaloid yang sangat beracun
Penggunaan: mengontrol sekresi asam lambung, mengurangi
kekakuan dan tremor pd penderita parkinson
Biosintesis:
1. Ornitin membentuk cincin pirolidin dari tropin + turunan asetat (3
C)
2. Terjadi proses transmetilasi dari s-adenosilmetionin inti tropin
lengkap
3. Sementara itu, asam tropat terbentuk dari hasil konversi
prekursornya yaitu fenilalanin yang mengalami pengaturan
intramolekular.
4. Esterifikasi asam tropat dan tropin akan menghasilkan hiosiamin.
K o k a i n
Berasal dari: daun koka Erythroxylum coca atau
Erythroxylum truxillense (erythroxylaceae)
Pertama kali diisolasi th 1820 dan dikethui sebagai obat
anestesi lokal th 1884.
Daun koka mempunyai 3 tipe alkaloid yaitu:
1. Derivat ekgonin kokain, sinamilkokain, - dan -truksilin
2. Derivat tropin tropikain, valerin
3. Derivat hygirin hygrolin, kuskohigrin

Perbedaan dari ketiga alkaloid derivat ekgonin adalah apabila
dihidrolisis akan menghasilkan:
Kokain ekgonin + asam benzoat + CH
3
OH
Sinamil alkohol ekgonin + asam sinamat + CH
3
OH
- dan -truksilin ekgonin + asam - dan -truksilat +CH
3
OH
K o k a i n (lanjutan)
Cara ekstraksi:
Basa total diekstraksi, alkaloid ester dihidrolisis asam (-)-ekgonin, kmd
diesterifikasi dengan metanol dan asam benzoat kokain
Khasiat: Bekerja thd SSP dan SS perifer serta stimulan psikomotor
Kokain HCl anestetika lokal

Penggunaan jangka panjang berakibat:
Mengurangi nafsu makan
Sulit tidur
Ketergantungan psikis dan toleransi

Penyalahgunaan kokain biasanya dengan cara:
Dihisap
Suntikan iv dan sc
Basa kokain dlm rokok langsung memberikan efek dalam 7-10 detik.
3. Alkaloid Kuinolin
A l k a l o i d k i n a
Sinkonin
Sinkonidin (isomer sinkonin)
Kinin
Kinidin (isomer kinin)
Biosintesis: prekursor triptofan
Alkaloid kina diperoleh dari kulit batang:
Cinchona succirubra (kina merah)
Cinchona ledgeriana (kina kuning)
Cinchona calisaya (kina kuning)

Alkaloid dasar
6-metoksi sinkonidin
Rubiaceae
Alkaloid kina (Lanjutan)
Kandungan Cinchonae cortex:
Tdp + 25 jenis alkaloid (6-7%)
Kulit kina kuning 1/2 sampai 2/3 nya adalah kinin
Kulit kina merah kadar sinkonidin lebih tinggi
Asam sinkotanat (2-4%) kina merah
Penggunaan:
Pengobatan demam malaria
Kinidin obat jantung
Over dosis akan menyebabkan:
Hilang pendengaran sementara
Gangguan penglihatn
Telinga berdengung (ciri utama keracunan sinkonisme)
4. Alkaloid Isokuinolin
Yang termasuk dalam gol ini adalah:
Alkaloid opium (morfin, kodein, tebain inti
fenantren)
Alkaloid fenantren dibiosintesis dari benzil
isokuinolin
Alkaloid yang termasuk gol alkaloid isokuinolin, a.l.:
Ipeca emetin
Hydrastis hidrastin, berberin
Opium morfin, kodein, tebain, dll
Curare tubokurarin
O p i u m
Berasal dari tanaman Papaver somniferum (Papaveraceae)
Bagian tanaman yang diambil latex berwarna biru kehijauan
sampai kekuningan
Panen dilakukan pada bulan Mei-Juni.
Latex mgd:
1. Morfin 4-21%
2. Kodein 0,8-2,5%
3. Papaverin 0,5-2,5%
4. Noskapin (=narkotin) 4-8%
5. Tebain 0,5-2%
6. Asam mekonat 3-5%
Deteksi alkaloid asam mekonat + FeCl
3
merah

O p i u m (lanjutan)
M o r f i n
Merupakan alkaloid opium yang paling
penting
Efek:
Analgesik-narkotika
Menginduksi mual, muntah, konstipasi
Menyebabkan ketagihan
Heroin asetilasi ggs hidroksil (diasetil
morfin) efek ketagihan lebih parah

K o d e i n
Kodein (metil morfin) merupakan
alkaloid opium yang penggunaannya
paling luas
Kegunaan:
Analgesik-narkotik
Sedatif
Antitusif
5. Alkaloid Indol
Alkaloid yang termasuk ke dalam kelompok
ini adalah:
1. Reserpin Rauwolfia
2. Vinblastin, vinkristin Catharantus (Vinca)
3. Striknin, brusin Strychni semen
4. Fisostigmin Physostigma
5. Ergotamin, ergonovin Ergot
Prekursor: Triptofan

R e s e r p i n
Serbuk putih atau kuning pucat, bila
terkena cahaya atau dalam bentuk
larutan warna akan bertambah gelap
Reserpin sintetik ternyata lebih mahal
dibandingkan dengan reserpin yang
diperoleh dari alam
Kegunaan: antihipertensi

V i n b l a s t i n - V i n k r i s t i n
Diisolasi dari
Catharanthus sp.
Struktur kimia keduanya
hampir sama hanya
berbeda pada:
Vinblastin gugus N-
formil
Vinkristin gugus N-
metil
Kegunaan:
antineoplasma/anti-
kanker
A l k a l o i d E r g o t
Ergot (secale cornutum) sklerosium kering
jamur Claviseps purpurea Tuslane
(Claviceptaceae)
Berdasarkan kelarutannya, alkaloid ergot
dibagi menjadi:
Larut dalam air ergonovin
Tidak larut dalam air ergotamin, ergotoksin
Alkaloid ergot (baik dari alam atau sintetik)
derivat asam lisergat, mrp dasar penggunaan
di bidang medis. Contoh: LSD
Alkaloid Ergot (lanjutan)
Kegunaan:
1. Ergonovin maleat
oksitoksik dan
menstimulasi otot uterin
2. Ergotamin tartrat
analgesik untu migren
3. Ergotoksin
meningkatkan aliran
darah ke otak,
menurunkan tekanan
darah dan menyebabkan
bradikardia
Ergotamin
6. Alkaloid Imidazol
P i l o k a r p i n
Mempunyai inti cincin
imidazol (glyoxaline)
Berasal dari tanaman
Pilocarpus sp.
Pilokarpin lakton
asam pilokarpat (asm
dengan inti glyoxaline)
Kegunaan:
Pilokarpin HCl dan
Pilokarpin nitrat
pengobatan glaukoma

7. Alkaloid steroidal
Alkaloid steroidal mempunyai inti
bernitrogen yang cukup rumit
Jenis alkaloid steroidal yang penting:
1. Jenis Solanum (dari Solanum sp.) solanidin
2. Jenis Veratrum (dari Veratrum sp.) veratramin,
siklopamin, sikloposin
Biasa ditemukan dalam bentuk glikosida
(alkaloid steroidal + gula) Contoh: Tomatin
(dari tomat)
Banyak alkaloid ini dalam bentuk glikosida
merupakan senyawa beracun.

Alkaloid steroidal (lanjutan)
8. Alkaloid Amin
Tidak mempunyai atom N heterosiklik
Merupakan derivat feniletil amin,
diturunkan dari fenilalanin atau tirosin
Contoh: efedrin, kolsisin, meskalin

E f e d r i n
Berasal dari:
Ephedra spp.
Efek:
Simpatomimetik

9. Alkaloid Basa Purin
Intinya mgd cincin pirimidin dan cincin imidazole
Alkaloid yang termasuk ke dalam kelompok ini:
1. 1,3,7-trimetilxantin kafein
2. 1,3-dimetilxantin teofilin
3. 3,7-dimetilxantin teobromin
Aktivitas fisiologis:
Relaksasi otot halus dari bronkus dan paru-paru obat
asma
Stimulasi SSP
Induksi diuresis
Meningkatkan sekresi asam lambung
K a f e i n
Diperoleh dari kopi,
teh, cokelat, kola
(kebanyakan
diekstraksi dari teh)
Penggunaan:
Stimulan SSP

T e o f i l i n
Diperoleh dari daun
teh, Camelia
sinensis (Linn) O.
Kuntze (Theaceae)
Penggunaan: obat
asma bronkial

Terimakasih atas perhatiannya.

Das könnte Ihnen auch gefallen