Sie sind auf Seite 1von 14

Keloid

PEMBIMBING : OOKI NICO JR. SP. B (K) ONK


SABRINA OKTARIANTI

IDENTITAS PASIEN
Nama

: Tn. I
Umur
: 27 tahun.
Status
: Menikah
Pendidikan
: SD
Pekerjaan
: Wiraswasta
Alamat
: Kampung Leuwi Bungur,
RT 02/05 Kabupaten Cianjur
No.Med.Rec : 410800

Anamnesis
Keluhan utama : terdapat benjolan pada telinga kiri

Anamnesis
Sejak setengah tahun yang lalu pasien
mengeluh timbul benjolan di telinga kiri yang
mula-mula sebesar biji jagung dan 4 bulan kemudian
menjadi sebesar kelereng. Benjolan tidak nyeri.
Tidak ada luka atau keluar cairan.
Kulit tidak berwarna kemerahan. Pasien tidak
mengeluh demam. BAK, BAB normal. Pasien sudah
pernah menderita seperti ini sebelumnya.
Ada anggota keluarganya yang menderita
sakit serupa.

Pemeriksaan Fisik

Status Generalis :
Keadaan umum : Baik
Tanda vital
: TD. 120/80 mmHg N. 82x/menit
RR. 20x/menit
t. Afebris.
Kepala
: conjunctiva tak anemis.
Leher
: tidak ada pembesaran KGB.
Thorax
: bentuk dan gerak simetris, bunyi
nafas vesikuler ki=ka, ronkhi -/-.
Abdomen
: datar, lemas, tak teraba hepar, bising
usus (+) normal.
Vertebra
: nyeri ketok (-).
Ekstremitas
: nyeri ketok (-).

Status Lokalis

Resume
Seorang pria umur 27 tahun, menikah,dengan
benjolan pada telinga kiri sejak enam bulan yang lalu.
Nyeri -, pasien pernah seperti ini sebelumnya dan
terdapat anggota keluarga yang mengalami seperti ini
sebelumnya.

Rencana Pemeriksaan Penunjang


Lab lengkap ( perisapan operasi )

Foto Ro thorax

Pembahasan
Keloid adalah bekas luka yang tumbuh dan

membesar secara berlebihan melebihi batas luka


aslinya. Keloid mengandung fibroblast dan fibril
kolagen dalam densitas yang tinggi. Keloid berbeda
dengan kulit normal yang sehat karena kayanya
vaskularisasi, densitas sel mesenkim yang tinggi,
serta menebalnya lapisan sel epidermis.

Keloid termasuk jinak, namun dapat memberikan rasa

nyeri dan atau gatal, serta dapat membesar dalam


ukuran. Meskipun jinak, keloid dapat memberikan
dampak psikososial pada individu yang terkena yang
patut untuk dipertimbangkan. Dampak psikososial yang
akan dihadapi individu yang mempunyai keloid
disebabkan karena perubahan kosmetik yang dapat
mempengaruhi penampilan individu tersebut terutama
bila keloid sangat besar ukurannya dan didapatkan pada
daerah yang terlihat; perasaan tidak nyaman dan nyeri
yang ditimbulkan; iritasi yang timbul bila terkena
gesekan;

terbatasnya pergerakan bila keloid sangat luas atau bila telah

terjadi perlekatan yang disebut dengan kontraktur akan


menyebabkan hilangnya fungsi bila terjadi di daerah
persendian; dan bila individu yang terkena mengetahui
bahwa keloid dapat timbul lagi setelah pemberian terapi
termasuk setelah dilakukan pembedahan.

Terapi keloid dapat berupa terapi medikamentosa, terapi

pembedahan, maupun radioterapi. Namun, tidak ada satupun


intervensi yang efektif yang dapat menjamin hilangnya keloid.
Fisiopatogenesis keloid belum terlalu jelas dalam literatur
medis, meskipun hal ini telah banyak menjadi focus
penelitian. Hal ini mengarahkan pada terapi empiris. Salah
satu yang paling sering digunakan ialah terapi kortikosteroid
intralesi yaitu dengan triamsinolon asetonida.

Keloid disebabkan oleh adanya deposisi kolagen

yang berlebihan, sedangkan penyebab terjadinya


deposisi kolagen ini masih belum diketahui secara
jelas . Produksi kolagen pada penderita keloid dapat
meningkat hingga lebih dari 20 kali produksi
kolagen orang yang tidak menderita keloid

Keloid tampak seperti bengkak pada kulit, dapat berwarna

merah, coklat kemerahan, atau berwarna seperti daging.


Jaringan keloid terasa lunak bila disentuh, noduler, memiliki
tepi yang jelas, dan dapat terasa gatal dalam proses
pembentukan dan pertumbuhannya.

Jaringan keloid tumbuh pada bagian tubuh yang terluka.

Namun, jaringan keloid memiliki kecenderungan untuk


tumbuh pada luka di daerah tubuh tertentu, yaitu kulit dada,
bahu, lengan atas, pipi, cuping telinga, dan punggung. Keloid
juga sering meluas seiring dengan waktu.

TERIMA KASIH

Das könnte Ihnen auch gefallen