Beruflich Dokumente
Kultur Dokumente
Oleh :
Eko Suratman
Pengertian
Suatu
mmhg
Normal tinggi
Hipertensi ringan
Hipertensi sedang
109
Hipertensi berat
119
Hipertensi maligna
< 130mmhg
130 - 139
140 - 159
160 179
180 200
> 210
<85
85 89
90 99
100
110 > 120
Penyebab
Hipertensi
Lanjutan
Pengaturan tekanan darah ;
Tekanan darah arteri dapat meningkat dengan beberapa cara :
@ Jantung memompa darah dengan volume yang lebih banyak tiap
detiknya.
@ Terjadi pengkakuan pada dinding pembuluh darah, sehingga
jantung harus lebih kuat untuk melewati arteri yang kontriksi.
@ Meningkatnya cairan tubuh dikarenakan fungsi ginjal yang
terganggu.
@ Sistem saraf simpnatik , ini saraf otonom dapat meningkatkan
tekanan darah sebagai respon fisik misal : takut, cemas, ancaman.
@ Ginjal mengatur tekanan darah ; ketika tekanan darah meningkat
ginjal akan meningkatkan eksresi garam dan air, sehingga tekanan
darah menurupasan hormn.
@ Ginjal dapat juga menaikan tekanan darah dengan cara
mengeluarkan enzim renin.
@ Renin akan memicu produksi hormaon angiotensi dan memicu
pelepasan aldosteron.
patofisiologi
Saraf simpatis
Renin
Angiotensinogen(hati)
Angiotensin I (paru)
ACE (angiotensin converting
enzime)
Angiotensin II
Rangsang saraf vasokontriksi
aldosteron
Pusat haus
ADH
Over volum
retensi Na
T.D. Over volum
lanjutan...
4. Penyakit pembuluh darah
- diseksi aorta
- artherosklerosis
5. Penyakit mata
- oedema pupil
- penebalan retina
- perdarahan retina
MANIFESTASI KLINIS
Kebanyakan
RIWAYAT PENYAKIT
Riwayat
hipertensi
Riwayat penyakit jantung
Riwayat penyakit serebrovaskular
Riwayat penyakit ginjal
Riwayat penyakit diabetes
Riwayat kehamilan
Riwayat minum obat-obatan
Pemeriksaan fisik
Berat
Lanjutan
Jantung
Lanjutan
Abdomen
Bising
Peristaltik
Ekstremitas
Refleks
Edema
Pemeriksaan penunjang
EKG
Pengobatan
Non
farmakologis :
LANJUTAN
Pengobatan
farmakologi
Diuretik
Bete bloker
Kalsium antagonis
ACE inhibator
Alpha Adrenergic Bloking Agen
Diagnosa keperawatan
1. Penurunan curah jantung:
_ Tujuan tindakan
Setelah dilakukan tindakan keperawatan tekanan darah dapat
dipertahankan dalam rentang individual yang dapat diterima.
_ Rencana tindakan
1. Ukur tekan dara awal.
2. Pantau tekanan darah setiap jam bila diperlukan
3. Gunakan ukuran mancet yang tepat dan tehnik yang akurat
4. Catat kwalitas denyutan sentral dan perifer
5. Amati warna kulit, perubahan, suhu, masa pengisian kapiler
6. Catat adanya edema bila diperlukan
7. Berikan lingkungan yang tenang dan nyaman
8. Kurangi keributan / aktivitas lingkungan
Lanjutan
9. Pertahankan pembatasan aktivitas.
10. Ajarkan tehnik relaksasi dan distraksi
11. Obseervasi respon terhadap obat
penurunan tekanan darah
12. Kolaborasi pemberian obat , obat penurun
tekan daarah
13. Batasi pemberian cairan sesuai indikasi
Lanjutan
2. Intolerasi aktivitas
-
Tujuan tindakan
Rencana tindakan
1. Kaji respon pasien terhadap aktivitas
2. Kaji frekwensi denyut nadi.
3. Kaji tekanan darah
4. Ajarkan pada klien untuk hemat energi
5. Anjurkan untuk melakukan aktivitas bertahap
6. Bantu kebutuhan dasar sehari hari bila diperlukan
lanjutan
Rencana tindakan
1. Pertahankan posisi tirah baring selama masih akut.
2. Ajarkan tehnik relaksasi dan distraksi.
3. Hilangkan atau hindarkan aktivitas vasokontriksi
( mengejan )
4. Berikan makan / minuman yang sesuai diet jantung.
5. Berikan tindakan non farmakologi
6. Kolaborasi pemberian analgesik dan penenang
lanjutan
4. Perubahan kebutuhan nutrisi lebih
- Tujuan tindakan
Setelah dilakukan tidakan keperawatan pola makan / minum
dapat teratur
-
Rencana tindakan
1. Kaji tentang pemahaman nutrisi dan hipertensi.
2. Kaji kebutuhan nutrisi dan kebiasaan sehari hari.
3. kaji ulang kebutuhan asupan nutrisi
4. Anjurkan untuk mempertahan pola makan / minum setelah
pulang
5. anjurkan pilih makanan yang tepat
6. Anjurkan timmbang berat badan secara teratur.
7. Rujuk keahli gizi sesuai indikasi
lanjutan
Rencana keperawatan
1. Kaji keefetifan strategi koping ( observasi perilaku )
2. Catat bila ada gangguan pola tidur
3. Catat bila tidak mampu mengatasi penyelesaian masalah
4. Bantu klien untuk mengidentifikasi stress spesifik
5. Libatkan pasien dalam perencanaan perawatan dan
pengobatan
6. Dorong pasien untuk mengevaluasi tujuan hidup
7. Bantu klien untuk mengidentifikasi dan merencanakan
perubahan hidup