Sie sind auf Seite 1von 27

Asma Bronkial

Dr. Zaki Saidi


Sekolah tinggi ilmu kesehatan
YARSI
Mataram

DEFINISI
Asma adalah suatu sindrom klinik ditandai
dengan respon saluran trakeo-bronkial
terhadap berbagai rangsangan dengan
manifestasi berupa penyempitan jalan nafas,
dan beratnya serangan dapat berubah-ubah
yang bersifat reversibel, baik secara spontan
maupun dengan pengobatan

Penyempitan jalan nafas yang terjadi akibat


infeksi (misalnya bronchitis akut atau
kronis), emfisema, atau karena penyakit
kardiovaskular tidak termasuk asma.

Insiden

terjadinya asma dipengaruhi oleh :


jenis kelamin
umur pasien
status atopi
faktor keturunan
faktor lingkungan
Pada negara maju insiden terjadinya
asma adalah 5 % dari populasi
anak laki-laki:wanita, 1,5 : 1, menjelang
dewasa perbandingan ini sama

Epidemiologi

PATOFISIOLOGI

Allergen
Macrophage

Mast cell

Th2 cell
Mucus plug

Neutrophil
Eosinophil
Nerve activation

Plasma leak
Oedema
Mucus
Vasodilatation
hypersecretion
New vessels
hyperplasia

Epithelial shedding

Subepithelial
fibrosis
Sensory nerve
activation
Cholinergic
reflex
Bronchoconstriction
Hypertrophy/hyperplasia

FAKTOR PENYEBAB ASMA

Gangguan Imunologis (Faktor Ekstrinsik)


reaksi alergi atau reaksi atopik

Gangguan keseimbangan sistem saraf


otonom (Faktor Intrinsik) :
Terjadi karena peningkatan reaksi
parasimpatis akibat reseptor kolinergik yang
sensitif sehingga sedikit rangsangan sudah
bisa menimbulkan konstriksi bronkus

ISPA

(rhinovirus, influenza,
pneumonia, dll)
Alergen (debu, serbuk sari
bunga, tungau, dll)
Lingkungan (udara dingin,
asap rokok, polutant, dll)
Emosi : stress, cemas
Olahraga : terutama jika
udara kering dan dingin.
Stimulus pekerjaan
(Kelelahan)
Obat : OAINS, - blocker

Faktor Pencetus

Gejala Klinis

Sesak napas / dada


terasa berat

Napas berbunyi
(mengi)

Batuk (terutama
malam dan dini hari)

Gejala timbul secara


episodik berulang

Klasifikasi berdasarkan pemicu


Feature

Episodic (extrinsic)

Chronic (intrinsic)

Proportion (%)

20

50

Age of onset

childhood

Usually adult

Atopic patient

Yes, family history


common

No

Known allergen or
precipitating factor

Yes

Non or URTI, often


sensitive to aspirin

Skin test

Positive

Negative

Severity

Usually episodic, often


mild

Often chronic, usually


severe

Treatment

effective

Moderately effective,oral
kortikosteroid mey be
required

Gambaran klinis derajad


serangan

Aktivitas

Ringan
dpt berjalan

Sedang

Berat

Jalan terbatas

sukar berjalan

dpt berbaring

Lbh suka duduk

Duduk
m'bungkuk

Bicara

bbrp kalimat

kalimat terbatas

kata per kata

kadang terganggu

biasanya
terganggu

meningkat

sering
>30X/menit

Retraksi otot bantu tdk ada

kadang kala ada

ada

Mengi

lemah-sedang

keras

keras

Nadi

<100

100-120

>120

Kesadaran

Frek napas

biasa

meningkat

Penegakkan
diagnosis

Riwayat penyakit
Pemeriksaan fisik
Pemeriksaan
penunjang Uji
faal paru

Pemeriksaan Fisik
Paling sering ditemukan wheezing
pada auskultasi paru
Takipneu
Hiperinflasi paru
Pengunaan otot bantu nafas

C o n t

Pemeriksaan Penunjang

Spirometri atau Peak Flow Meter peningkatan VEP1 20%


stlh pemberian bronkodilator asma

Uji provokasi bronkus


menggunakan histamin, metakolin, kegiatan jasmani, udara
dingin, larutan garam hipertonik Bila terjadi penurunan
VEP1 sebesar 20% maka dianggap bermakna.
Uji jasmani dilakukan dengan meminta penderita berlari cepat
selama 6 menit sehingga mencapai denyut jantung 80 sd 90
%.

Untuk menilai:
- Obstruksi jalan nafas
- Reversibilitas kelainan
paru
- Variabilitas faal paru

Pemeriksaan

Sputum
Sputum yang terdapat eosinofil merupakan ciri
dari asma

Uji

kulit

Pemeriksaan

kadar IgE total dan IgE

spesifik
Foto

dada

Analisa

gas darah

C o n t

Tujuan Penatalaksanaan
Menghilangkan
Mencegah

dan mengendalikan gejala asma

eksaserbasi akut

Meningkatkan

dan mempertahankan faal paru


seoptimal mungkin

Mengupayakan
Menghindari

aktivitas normal

efek samping obat

Mencegah

airflow limitation yang ireversibel

Mencegah

kematian karena asma

Reliever vs Controller

TOTAL KONTROL

Tidak ada gejala, termasuk gejala malam


hari
Hasil tes fungsi paru normal
Tidak ada serangan asma
Tidak ada kunjungan gawat darurat
Tidak perlu memakai obat pelega
Tidak ada keterbatasan dalam melakukan
aktifitas, termasuk olah raga
Tidak ada efek samping obat yang
mengharuskan penggantian obat

Adalah serangan asma akut yang sangat parah,


berkepanjangan, dan tidak merespon terapi biasa
secara memadai.
Penderita tampak sakit berat dan sianosis
Sesak nafas, bicara terputus-putus
Banyak berkeringat, bila kulit kering menunjukkan
kegawatan sebab penderita sudah jatuh dalam
dehidrasi berat
Pada keadaan awal kesadaran penderita mungkin
masih cukup baik, tetapi lambat laun dapat
memburuk yang diawali dengan rasa cemas,
gelisah kemudian jatuh ke dalam koma.

Status Asmatikus

TERIMA

KASIH

...Alhamdulillah...

Das könnte Ihnen auch gefallen