Sie sind auf Seite 1von 35

VERTIGO

OLEH: RIVANTI ASMARA


WIJAYA
KEPANITERAAN KLINIK SMF NEUROLOGI
RSUD KOTA BANJAR
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH JAKARTA
2015

Pembimbing:
Dr. Fuad hanif, S.pS.

DEFINISI
Vertigo adalah halusinasi gerakan
lingkungan sekitar serasa berputar
mengelilingi pasien atau pasien
serasa berputar mengelilingi
Terdapat
lingkunganempat
sekitar. tipe

dizziness

vertigo, lightheadedness,
presyncope, dan disequilibrium.

propriosep
tik
sistem
vestibular

sistem
optik
pengaturan
keseimban
gan tubuh

Vertigo sentral biasanya


diderita oleh populasi berusia
tua karena adanya faktor resiko
yang berkaitan, diantaranya
hipetensi, diabetes
melitus,atherosclerosis, dan
stroke.
vertigo lebih banyak ditemukan
pada wanita dibanding pria
(2:1), sekitar 88% pasien
mengalami episode rekuren

Usia
Jenis
kelam
in

Epidemiologi

Etiologi
Keadaan lingkungan
Obat-obatan : alkohol, gentamisin.
endapan kalsium pada salah satu kanalis
semisirkularis

Infeksi telinga luar dan tengah : Otitis Media dan


Tumor
Infeksi telinga dalam, labirinitis
Peradangan saraf vestibuler, herpes zoster
Trauma kepala
Tumor otak
Gangguan sistem peredaran darah, anemia, TIA

Klasifikasi
Vertigo dapat diklasifikasikan menjadi :
1. Vertigo Sentral diakibatkan oleh kelainan pada
batang batang otak atau cerebellum.
2. Vertigo Perifer disebabkan oleh kelainan pada
telinga dalam atau nervus cranialis
vestibulocochlear (N. Perifer
VIII).
Sentral
Bangkitan vertigo
Derajat vertigo

Mendadak

Lambat

Berat

Ringan

Pengaruh gerakan
kepala
Gejala otonom

(+)

(-)

(++)

(-)

Gangguan pendengaran

(+)

(-)

Mabuk gerakan (motion


Vertigo Fisiologi:
sickness)
Mabuk ruang angkasa (space
sickness)
Vertigo ketinggian (height
vertigo)

Beberapa macam vertigo sesuai


kejadiannya:

Vertigo Spontan : tanpa ransangan, atau

penyakit meniere oleh tekanan endolimfe yang


tinggi.

Vertigo Posisi : perubahan posisi kepala,

adanya rangsangan pada kupula kanalis


semisirkulari oleh debris atau kelainan servikal.

Vertigo Kalori : dirasakan pada saat


pemeriksaan kalori.

Vertigo dapat
diklasifikasikan
menjadi:
1.

2.

Sentral diakibatkan oleh


kelainan pada batang
batang otak atau
cerebellum
Perifer disebabkan oleh
kelainan pada telinga
dalam atau nervus
cranialis
vestibulocochlear (N.
VIII)

SENTRAL
Supratentorial
Trauma
Epilepsi
Infratentorial
Insufisiensi
vertebrobasile
r
Obat

PERIFER

Labirin, telinga
dalam
vertigo posisional
paroksisimal benigna

Saraf otak
Telinga luar
ke VIII
dan tengah
neuritis
Otitis
iskemik
media
(misalnya
Tum
infeksi,
pada
DM)
pasca trauma
or
inflamasi
penyakit
(misalnya
menierre
pada sifilis,
herpes
labirinitis (viral,
zoster)
bakteri)
neuritis
toksik (misalnya oleh
vestibular
aminoglikosid, streptomisin,
neuroma
gentamisin)
akustikus
oklusi peredaran
darah di labirin
tumor lain di sudut
serebelo-pontin
fistula labirin

Nystagmus sentral dan perifer

Nystagmus

Gejala Klinis
Gejala Primer

Gejala Sekunder

Rasa Pusing berputar-

Mual

putar

Gejala otonom

Impulsion (sensasi

Kelelahan

berpindah,

Sakit kepala

terdorong/diangkat)

Sensitivitas visual

Oscilopia (ilusi
pergerakan dunia yg
dirovokasi dengan
pergerakan kepala)

Patofisiologi
Ketidakseimbangan cairan telinga
dalam Aparatus vestibularis

Vertig
o
Gejala primer:
Pusing berputarputar
Implusion,
oscilopia, ataxia,

Pembengkakan
rongga
endolimfatikus
Keseimbangan
tubuh
(vestibuler)
terganggu

Gejala sekunder:
Mual, Gejala
otonom, Kelelahan,
Sakit kepala,
Sensitivitas visual.

Tinitus
Gangguan
pola tidur

Pemeriksaan Fisik
1.
2.

3.

4.
5.
6.

Pemeriksaan Neurologik
Gait test :
. Rombergs sign
. Heel-to-toe walking test
. Unterbergers stepping test
. Past-pointing test (uji Tunjuk Barany)
Test Fungsi Vestibuler dengan
Dix-Hallpike manoeuver
Test hiperventilasi
Tes Kalori
Test Fungsi Pendengaran

Pemeriksaan Kepala dan Leher


.
Px membran timpani u/ menemukan vesikel
(herpes zoster auticus, kolesteaatoma.
. Hennebert sign
. Valsava maneuver
. Head impulses test
8. Pemeriksaan Cardiovascular
7.

Rombergs sign

Pasien dengan
vertigo perifer
memiliki gangguan
keseimbangan
namun masih dapat
berjalan, sedangkan
pasien dengan
vertigo sentral
memilki instabilitas
yang parah dan
seringkali tidak
dapat berjalan

Unterberger's stepping test


Pada kelainan vestibuler
posisi penderita akan
menyimpang/berputar ke
arah lesi dengan gerakan
seperti orang melempar.
kepala dan badan berputar
ke arah lesi, kedua lengan
bergerak ke arah lesi
dengan lengan pada sisi lesi
turun dan yang lainnya naik.
Keadaan ini disertai
nistagmus dengan fase
lambat ke arah lesi

Uji Tunjuk Barany

Jari telunjuk ekstensi dan


lengan lurus ke depan,
penderita disuruh
mengangkat lengannya ke
atas, kemudian diturunkan
sampai menyentuh telunjuk
tangan pemeriksa dengan
mata tertutup dan terbuka.
Pada kelainan vestibuler
akan terlihat penyimpangan
lengan penderita ke arah
lesi

Dix-Hallpike manoeuvre
Dari posisi duduk di
atas

tempat

tidur,

penderita dibaring-kan ke
belakang dengan cepat,
sehingga

kepalanya

meng-gantung
bawah

garis

kemudian

45

di

horisontal,
kepalanya

dimiringkan 45 ke kanan
lalu

ke

kiri.

Perhatikan

Tes Hiperventilasi

Tes

ini

dilakukan

jika

pemeriksaan

yang

lain

hasilnya normal. Pasien diinstruksikan untuk bernapas


kuat dan dalam 30 kali. Lalu diperiksa nistagmus dan
tanyakan pasien apakah prosedur ersebut menginduksi
terjadinya vertigo.

Jika pasien merasakan vertigo tanpa nistagmus

maka didiagnosis sebagai sindrom hiperventilasi.

Jika

nistagmus

terjadi

setelah

hiperventilais

menandakan adanya tumor pada nervus VIII.

Pemeriksaan Kepala dan


Leher

Pemeriksaan membrane timpani untuk


menemukan vesikel (misalnya herpes
zoster auticus (Ramsay Hunt Syndrome))
atau kolesteaatoma.
Hennebert sign
Valsava maneuver
Head impulses test

Hennebert sign (vertigo atau nistagmus yang terjadi


ketika

mendorong

tragus

dan

meatus

akustikus

eksternus pada sisi yang bermasalah) mengindikasikan


fistula perikimfatik .
-

Valsava

maneuver

(exhalasi

dengan

mulut

dan

hidung ditutup untuk meningkat tekanan melawan tuba


eusthacius dan telinga dalam) dapat menyebabkan
vertigo pada pasien dengan fistula perilimfatik atau
dehiscence kanalis semisirkularis anterior

Head impulses test


Pasien duduk tegak dengan mata terfiksasi pada
objek sejauh 3 m.
Pemeriksa menolehkan kepala pasien ke salah satu
sisi pemeriksa menolehkan kepala pasien sisi lainnya
horizontal 20o dengan cepat.
Pada orang yang normal mereka terfiksasi di objek.
Jika ada sakade setelahnya maka mengindikasikan
bahwa terdapat lesi pada vestibular perifer pada sisi itu

Head impulses test

tes audiometric

Tes audiologik tidak selalu diperlukan. Tes ini diperlukan jika


pasien mengeluhkan gangguan pendengaran

vestibular testing

Vestibular testing tidak dilakukan pada semau pasieen dengan


keluhan dizziness . Vestibular testing membantu jika tidak
ditemukan sebab yang jelas

evalusi laboratorium

pemeriksaan elekrolit, gula darah, fungsi thyroid dapat


menentukan etiologi vertigo pada kurang dari 1 persen pasien

evalusi radiologis

Pemeriksaan radiologi sebaiknya dilakukan pada pasien


dengan vertigo yang memiliki tanda dan gejala neurologis,
ada factor resiko untuk terjadinya CVA, tuli unilateral yang
progresif. MRI kepala mengevaluasi struktur dan integritas
batang otak, cerebellum, dan periventrikular white matter, dan

PEMERIKSAA
N
PENUNJANG

Diagnosis Banding
Vertigo dengan tuli

Vertigo tanpa tuli

Mnires disease
Labyrinthitis

intracranial
Vestibular neuritis
Tumor Cerebellopontine angle
Benign positional vertigo Vertebrobasilar insufficiency dan

Labyrinthine trauma

Vertigo dengan tanda

Acute vestiblar

thromboembolism
Tumor otak

dysfunction

Misalnya, epyndimoma atau


metastasis pada ventrikel

Acoustic neuroma

Medication induced

keempat
Migraine

vertigo e.g
Acute cochleo-

aminoglycosides
Cervical spondylosis

Multiple sklerosis

vestibular dysfunction
Syphilis (rare)

Following flexion-

Aura epileptic attack-terutama

extension injury

temporal lobe epilepsy


Obat-obatan- misalnya,
phenytoin, barbiturate
Syringobulosa

Penatalaksanaan
a.

Antihistamin (Betahistin, Dimenhidrinat, Benadryl)

b.

Antagonis Kalsium (Cinnarizine/Stugeron,


Flunarizine/Sibelium)

c.

Fenotiazine (Promethazine, Khlorpromazine)

d.

Obat Simpatomimetik (Efedrin)

e.

Obat Penenang Minor (Lorazepam, Diazepam)

f.

Obat Anti Kholinergik (Skopolamin)

Contoh Latihan:
1. Berdiri tegak dengan mata dibuka, kemudian dengan
mata ditutup.
2. Olahraga yang menggerakkan kepala (gerakan rotasi,
fleksi, ekstensi, gerak miring).
3. Dari sikap duduk disuruh berdiri dengan mata terbuka,
kemudian dengan mata tertutup.
4. Jalan di kamar atau ruangan dengan mata terbuka
kemudian dengan mata tertutup.
5. Berjalan tandem (kaki dalam posisi garis lurus, tumit
kaki yang satu menyentuh jari kaki lainnya dalam
melangkah).
6. Jalan menaiki dan menuruni lereng.
7. Melirikkan mata kearah horizontal dan vertikal.
8. Melatih gerakan mata dengan mengikuti objek yang
bergerak dan juga memfiksasi pada objek yang diam.

Terapi Fisik Brand-Darrof

Ambil posisi duduk.

Arahkan kepala ke kiri, jatuhkan badan ke posisi


kanan, kemudian balik posisi duduk.

Arahkan kepala ke kanan lalu jatuhkan badan ke


sisi kiri. Masing-masing gerakan lamanya sekitar
satu menit, dapat dilakukan berulang kali.

Untuk awal cukup 1-2 kali kiri kanan, makin lama


makin bertambah.

THANKYOU

Daftar Pustaka

Turner, B, Lewis, NE. 2010. Symposium


Neurology :Systematic Approach that Needed for
establish of Vetigo. The Practitioner September
2010 - 254 (1732): 19-23.
Mark, A. 2008. Symposium on Clinical
Emergencies: Vertigo Clinical Assesment and
Diagnosis. British Journal of Hospital Medicine, June
2008, Vol 69, No 6
Kovar, M, Jepson, T, Jones, S. 2006. Diagnosing and
Treating: Benign Paroxysmal Positional Vertigo in
Journal Gerontological of Nursing. December:2006

Das könnte Ihnen auch gefallen

  • Mutasi Tingkat Kromosom
    Mutasi Tingkat Kromosom
    Dokument8 Seiten
    Mutasi Tingkat Kromosom
    rivanti asmara wijaya
    Noch keine Bewertungen
  • Iktiosis Vulgaris
    Iktiosis Vulgaris
    Dokument12 Seiten
    Iktiosis Vulgaris
    rivanti asmara wijaya
    Noch keine Bewertungen
  • Kunjungan Museum Nasional
    Kunjungan Museum Nasional
    Dokument5 Seiten
    Kunjungan Museum Nasional
    rivanti asmara wijaya
    Noch keine Bewertungen
  • BIOTEKNOLOGI
    BIOTEKNOLOGI
    Dokument35 Seiten
    BIOTEKNOLOGI
    rivanti asmara wijaya
    Noch keine Bewertungen
  • Sindrom Stevens Johnson
    Sindrom Stevens Johnson
    Dokument19 Seiten
    Sindrom Stevens Johnson
    rivanti asmara wijaya
    Noch keine Bewertungen
  • Aspirasi Benda Asing
    Aspirasi Benda Asing
    Dokument4 Seiten
    Aspirasi Benda Asing
    rivanti asmara wijaya
    Noch keine Bewertungen
  • BIOTEKNOLOGI
    BIOTEKNOLOGI
    Dokument35 Seiten
    BIOTEKNOLOGI
    rivanti asmara wijaya
    Noch keine Bewertungen
  • Kasus 6 Radikulopati Lumbal
    Kasus 6 Radikulopati Lumbal
    Dokument2 Seiten
    Kasus 6 Radikulopati Lumbal
    rivanti asmara wijaya
    Noch keine Bewertungen
  • Presentation 1
    Presentation 1
    Dokument9 Seiten
    Presentation 1
    rivanti asmara wijaya
    Noch keine Bewertungen
  • Difteri
    Difteri
    Dokument18 Seiten
    Difteri
    rivanti asmara wijaya
    Noch keine Bewertungen
  • DIFTERI
    DIFTERI
    Dokument22 Seiten
    DIFTERI
    rivanti asmara wijaya
    Noch keine Bewertungen
  • Miliaria
    Miliaria
    Dokument7 Seiten
    Miliaria
    rivanti asmara wijaya
    Noch keine Bewertungen
  • Mutasi Gen Pada Rantai Nukleotida
    Mutasi Gen Pada Rantai Nukleotida
    Dokument16 Seiten
    Mutasi Gen Pada Rantai Nukleotida
    rivanti asmara wijaya
    Noch keine Bewertungen
  • Angioedema Diagnosis
    Angioedema Diagnosis
    Dokument17 Seiten
    Angioedema Diagnosis
    Winarmi Taswin
    75% (4)
  • Difteri
    Difteri
    Dokument18 Seiten
    Difteri
    rivanti asmara wijaya
    Noch keine Bewertungen
  • Asma Bronchiale
    Asma Bronchiale
    Dokument21 Seiten
    Asma Bronchiale
    rivanti asmara wijaya
    Noch keine Bewertungen
  • Terapi Cairan Anestesi
    Terapi Cairan Anestesi
    Dokument14 Seiten
    Terapi Cairan Anestesi
    rivanti asmara wijaya
    Noch keine Bewertungen
  • LARINGITIS
    LARINGITIS
    Dokument8 Seiten
    LARINGITIS
    rivanti asmara wijaya
    Noch keine Bewertungen
  • Omsk Sinistra
    Omsk Sinistra
    Dokument5 Seiten
    Omsk Sinistra
    rivanti asmara wijaya
    Noch keine Bewertungen
  • Omsk Bilateral
    Omsk Bilateral
    Dokument5 Seiten
    Omsk Bilateral
    rivanti asmara wijaya
    Noch keine Bewertungen
  • Surviving Sepsis Caimpaign
    Surviving Sepsis Caimpaign
    Dokument18 Seiten
    Surviving Sepsis Caimpaign
    rivanti asmara wijaya
    Noch keine Bewertungen
  • Vitiligo
    Vitiligo
    Dokument12 Seiten
    Vitiligo
    rivanti asmara wijaya
    Noch keine Bewertungen
  • Terapi Cairan Anestesi
    Terapi Cairan Anestesi
    Dokument14 Seiten
    Terapi Cairan Anestesi
    rivanti asmara wijaya
    Noch keine Bewertungen
  • Tonsilofaringitis
    Tonsilofaringitis
    Dokument34 Seiten
    Tonsilofaringitis
    rivanti asmara wijaya
    Noch keine Bewertungen
  • Tutorial Together OE As
    Tutorial Together OE As
    Dokument22 Seiten
    Tutorial Together OE As
    rivanti asmara wijaya
    Noch keine Bewertungen
  • Journal Reading
    Journal Reading
    Dokument12 Seiten
    Journal Reading
    rivanti asmara wijaya
    Noch keine Bewertungen
  • Referat Sinusitis
    Referat Sinusitis
    Dokument19 Seiten
    Referat Sinusitis
    rivanti asmara wijaya
    Noch keine Bewertungen
  • Anatomi Tenggorokan
    Anatomi Tenggorokan
    Dokument28 Seiten
    Anatomi Tenggorokan
    Elfha Monita
    Noch keine Bewertungen
  • Trauma Thorax
    Trauma Thorax
    Dokument45 Seiten
    Trauma Thorax
    rivanti asmara wijaya
    0% (1)
  • Cover Psikomotor
    Cover Psikomotor
    Dokument1 Seite
    Cover Psikomotor
    rivanti asmara wijaya
    Noch keine Bewertungen