MANAJEMEN FARMASI INDUSTRI

OLEH
DEDE IRVING M

Trend Global General

 There

are growing numbers of middleclass at least at16 countries with

emerging economies.
They are nearly 1.2 billion people who
spend a total of $6.9 trillion every
year.
In the next 10 years, 80% of economic
growth is expected to come from what
is called the emerging markets.
(Source: McKinsey Quarterly, July
2010)

 What

happens when 1.2 billion people

suddenly become middle class ?
There is a greater demand for
sophisticated products, components,
raw materials, shipping, travel and
other services.
Prices for all kinds of commodities are
increasing.

ICT and other technologies have

profoundly and rapidly changed the
way we live and work.

They have enabled great leaps in

Productivity
Interactivity
Connectivity
Transparency

Government policy frameworks are

needed to shape the new economy.
In the European Union, the focus
will be on financial and
environmental regulation and
probably more flexible labor
policies.

Growth that was based on too much

consumption and too much debt is not
going to return.
Europe USA and other mature economies
may focus on making high-value-added
products and customised solutions.
Success will come from clear product
differentiation, using new management
approaches and focusing on the customer.

Consumers will seek more products and

services that are environmentally friendly
Consumers look for affordability, utility
and durability --> real value for their
money.
They purchase and seek services through
a variety of channels, including the
Internet.
Successful businesses will learn how to
create loyal customers, recommend
products and services to others.

Global Pharma Sales in

Bio US
Biotechnology and generic
industry once again increased
their share of the global pie to
$140 bil and $ 120 bil
respectively.

Source: KMC Analysis based on date from IMS and other published sources

Chip Gula

In 2014 Global Pharma Market More than 1

Trillion USD , Driven largely by Pharmerging
Markets
US
Size : 360 -390 Bio
CAGR 09 -14 : 3-6 %

Top 5 Europe
Size :170 -200 Bio
CAGR 09 -14 : 1-4 %

Japan
Size : 100 -130 Bio
CAGR 09 -14 : 2-5 %

Global
Size : 1.130 -1.160 Bio
CAGR 09 -14 : 5-8 %

Pharmerging Market
Size : 260 -290 Bio
CAGR 09 -14 : 14-17 % ROW
Size : 180 -210 Bio
CAGR 09 -14 : 4-7 %

Pharmaemerging Market grow at a 14-17 % pace through

2014, while major developed markets will grow 3 - 6 %

Peak years of patent expiries shift major therapies to

generic dominance.

In total, the worldwide pharmaceutical industry faces a

loss of up of $81billion in annual sales over the 2011-15
period due to patent expirations.

Cancer continued its rising therapeutic and commercial

importance with Global sales of cancer drugs will growing
at a CAGR of 12 to 15 %, to approximately US$75 billion
by 2013 from $48 billion USD in 2008.

2012 will be a pivotal year for personalized medicine as

companies boasting their translational research
capabilities

Rx Switching into OTC

Major drug makers reduced their

numbers of Pharma reps by over 10%
in US and Europe
Spending on sales meetings and
other events saw an increase of just
over 5% worldwide to $13 billion in
2010 and the use of events was up
significantly in Japan (+14%), China
(+19%) and Latin America (+18%).
Trend in using Internet Marketing ,
SFA for effectiveness , supported by
Ipad or other handheld device

Big Pharma manufacturing companies continue their

strategy of cost-cutting and consolidating their
manufacturing operations

Novartis is closing down three of its subsidiaries,

resulting in the layoff of 2,000 people about 35
percent of the jobs will be outsourced to China and
India. Out of its 83 factories Novartis is working
towards identifying its centers of excellence, and
consolidate the manufacturing operations

AstraZeneca plans to outsource all manufacturing

and is implementing changes to its global
manufacturing and supply chain operations as part
of a program to improve efficiency

Manufacturing and the overall supply chain have

been neglected as potential sources of profit.
Pharma could save US$ 65 billion, according to
McKinsey.

Research collaborations between big

Pharma companies and universities will
become more common resulting in speeding
up of the drug discovery process
Many Big Pharma companies (Like
GlaxoSmithKline and Pfizer) are embracing
the strategy of externalizing R&D to
improve R&D productivity.
Others (Like Novartis) are moving to
downsize their R&D operations and diversify
into market sectors that are less R&D
intensive to explore opportunities existing in
generics, branded generics, and OTC.

End-of-patent products can have a new life or, at

least, their product life cycles can be extended
through genericization or going generic.
The average sales rep of a traditional Pharma
company has no experience with the sellingmodel of generics.
Pharmacists are the key buyers of generics.
Selling to pharmacists requires a different set of
capabilities than selling to doctors.
Partnering is one way to expand in the generics
market.
Operational Excellence , from end to end

INDUSTRI FARMASI MENGHADAPI LINGKUNGAN EKSTERNAL YANG SANGAT

DINAMIS DAN BERUBAH CEPAT. KEMAJUAN TEKNOLOGI, PERKEMBANGAN
EKONOMI, SOSIAL POLITIK, KESEHATAN DAN BERBAGAI ASPEK DEMOGRAFI
MEMBERI PENGARUH DAN KONTRIBUSI PENTING TERHADAP INDUSTRI
FARMASI INDONESIA.
INDONESIA TIDAK MUNGKIN MENGISOLIR DIRI, HRS TERUS MENINGKATKAN
KAPABILITAS SUMBER DAYA INTERNALNYA UNTUK MENINGKATKAN
KEUNGGULAN DAYA SAINGNYA
LANSKAP PERSAINGAN INDUSTRI FARMASI DI MASA DEPAN SANGAT
BERBEDA BILA DIBANDINGKAN DENGAN KEADAAN DI MASA LAMPAU
SEJALAN DENGAN DINAMIKA PERTUMBUHAN EKONOMI INDONESIA, DIMASA
DEPAN INDUSTRI FARMASI INDONESIA DIPREDIKSIKAN AKAN MEMPUNYAI
MARKET SIZE YANG BESAR DENGAN PERTUMBUHAN YANG CUKUP TINGGI.
KATA KUNCI TERPENTING ADALAH BAGAIMANA INDUSTRI FARMA
INDONESIA TERUS MEMPERKUAT COMPETITIVE ADVANTAGE DAN
PEMERINTAH MAMPU MEMAINKAN PERAN STRATEGISNYA, YANG LEBIH
DINAMIS DAN VISIONER.

LINGKUNGAN STRATEGIS INDUSTRI FARMASI

MEMBANGUN INDUSTRI
FARMASI HARUS DILAKUKAN
KOMPREHENSIF DENGAN
GRAND STRATEGY DAN
ROAD MAP YANG JELAS

DALAM
MEMBANGUN
INDUSTRI
FARMASI
MESTI
MEMPERTIMBANGKAN LINGKUNGAN STRATEGISNYA KARENA
PENGARUHNYA SANGAT SIGNIFIKAN, SIMULTAN DAN MULTI
FACET.
PERTUMBUHAN EKONOMI YANG TINGGI DAN PENDAPATAN
MASYARAKAT YANG TERUS MENINGKAT AKAN MEMPUNYAI EFEK
GANDA TERMASUK BELANJA KESEHATAN YANG MENINGKAT YANG
PADA GILIRANNYA MENSTIMULIR INDUSTRI FARMA UNTUK
BERKEMBANG SECARA BERKELANJUTAN
SISTEM DAN IMPLEMENTASI PROGRAM KESEHATAN YANG
DIDUKUNG OLEH SISTEM PEMBIAYAAN YANG BERSKEMA
ASURANSI AKAN MEMPUNYAI DAMPAK SANGAT STRATEGIS
DENGAN IMPLIKASINYA YANG LUAS
PADA INDUSTRI FARMA
INDONESIA DI MASA DEPAN

HARMONISASI REGULASI FARMASI ASEAN AKAN MENCIPTAKAN PASAR

TUNGGAL FARMASI
ASEAN
YANG
MENGHILANGKAN BARIER
PERDAGANGAN ANTAR NEGARA ASEAN .
INDUSTRI FARMA INDONESIA AKAN MEMPUNYAI PELUANG YANG BESAR
UNTUK MENINGKATKAN EKSPOR KE PASAR REGIONAL ASEAN. TETAPI
PADA SAAT YANG SAMA
MENGHADAPI TANTANGAN KARENA LEBIH
LELUASANYA
PRODUK FARMA ASEAN MASUK KE PASAR DOMESTIK
INDONESIA.
DEMIKIAN JUGA KERJA SAMA ASEAN-CHINA DAN ASEANINDIA AKAN
BERDAMPAK CUKUP SIGNIFIKAN PADA PERUBAHAN LANSKAP PERSAINGAN
INDUSTRI FARMASI DI DALAM NEGERI MAUPUN ASEAN
DI MASA DEPAN PASAR FARMASI NASIONAL, REGIONAL DAN GLOBAL
AKAN MAKIN TERINTEGRASI DENGAN DAMPAKNYA YANG LUAS, MAKA
KEBIJAKAN, STRATEGI DAN PERAN PEMERINTAH MESTI BERUBAH
PARADIGMANYA (SHIFTING PARADIGM).
SISTEM DAN REGULASI PEMERINTAH HARUS BERBASIS PADA KEBIJAKAN
DAN REGULASI INTERNASIONAL. TIDAK DIMUNGKINKAN LAGI MEMBUAT
KEBIJAKAN YANG BERSIFAT AD HOC
YG BERDIMENSI LOKAL.
PEMERINTAH SELAIN KUAT DALAM PERLINDUNGAN PUBLIK JUGA HARUS
PRO-BISNIS

EKONOMI INDONESIA

PERTUMBUHAN EKONOMI DAN SEKTOR INDUSTRI

2001 SD 2011

KETIKA PDB PER KAPITA US $ 15.000 DIPREDIKSIKAN KONSUMSI

OBAT PER KAPITA INDONESIA SEKITAR US $ 50 DENGAN MARKET
SIZE US $ 15 M

KNOWLEDGE & TECHNOLOGY MERUPAKAN DETERMINAN PENTING

YANG MENCIPTAKAN PERUBAHAN SECARA MENDASAR DAN RADIKAL.
3 TAHUN YLL NOKIA MENGUASAI PASAR DUNIA. SEKARANG HAMPIR
BANGKRUT TIDAK MAMPU BERSAING MELAWAN TEKNOLOGI KOREA,
SAMSUNG DENGAN IT MUTAKHIR SEKARANG HEAD TO HEAD
DENGAN APPLE
TECHNOLOGY
&
PHARMACEUTICAL
ADVANCE
AKAN
MENCIPTAKAN PERUBAHAN MENDASAR DAN RADIKAL PADA 2 DASA
WARSA MENDATANG
PERSONALIZED MEDICINE, GENOM TERAPHY, BIO TEKNOLOGY
AKAN MENCIPTAKAN MAIN STREAM BARU DALAM INDUSTRI FARMASI
GLOBAL
KOREA, SINGAPORE BAHKAN MALAYSIA MEMPUNYAI GRAND
STRATEGY UNTUK MENGEMBANGKAN INDUSTRI BIOTEKNOLOGI YANG
BERKELAS DUNIA

BAGAIMANA PETA JALAN PENGEMBANGAN FARMA INDONESIA ,

BAGAIMANA VISI DAN RENCANA STRATEGISNYA?
MAIN ACTIVITIES FARMA INDONESIA SAAT INI MASIH BERFOKUS
PADA PEMENUHAN CPOB. ENERSI DAN RESOURCES MASIH
TERKONSENTRASI PADA ASPEK TEKNIS MANUFAKTURING
BAGAIMANA STRATEGI DAN PLANNING UNTUK MENINGKATKAN
KEUNGGULAN DAYA SAING AGAR DAPAT MENDOMINASI PASAR
REGIONAL ASEAN?
APAKAH KITA SUDAH MEMILIKI CETAK BIRU PENGEMBANGAN
INDUSTRI BIOTEK FARMASI SEPERTI KOREA, SINGAPORE DAN
MALAYSIA?

JUMLAH PENDUDUK YANG BESAR DENGAN TINGKAT

PENDAPATAN YANG TERUS MENINGKAT SANGAT ATRAKTIF BAGI
INDUSTRI FARMASI

PEMBANGUNAN KESEHATAN SELAMA INI TELAH MENUNJUKKAN

PENINGKATAN STATUS KESEHATAN: AKAB TH 2007 34 PER 1000
KELAHIRAN HIDUP, YOGYAKARTA 19
MASIH TRANSISI EPIDEMIOLOGIS ( BEBAN GANDA) PENYAKIT
MENULAR DAN TIDAK MENULAR

o
o
o
o
o

MESKIPUN BELANJA KESEHATAN INDONESIA RELATIF MASIH RENDAH ,

TELAH ADA PENINGKATAN YANG CUKUP BERMAKNA. PADA TH 2005
BELANJA KESEHATAN INDONESIA
0, 81 % DARI PDB TAHUN 2007 MENINGKAT MENJADI 1,09 % DARI PDB
(MASIH JAUH DARI REKOMENDASI WHO 5%)
PADA TAHUN 2004 APBN KESEHATAN Rp 5,4 T PADA TAHUN 2007
MENINGKAT MENJADI
Rp 18,75 T. NAMUN KONTRIBUSI PENGELUARAN PEMERINTAH UNTUK
KESEHATAN MASIH KECIL YAITU 38% DARI TOTAL PEMBIAYAAN.
MASALAH DALAM PEMBIAYAAN KESEHATAN TERUTAMA ADALAH:
BIAYA KESEHATAN YANG TERUS MENINGKAT
MASIH BANYAK PEMBIAYAAN KESEHATAN YG LANGSUNG DAN TUNAI
KEBUTUHAN PELAYANAN KESEHATAN YANG SULIT DIPREDIKSI
BELUM ADANYA SISTEM YANG MENGATUR SOLIDARITAS SOSIAL
BELUM TERTATANYA SUB SISTEM PEMBIAYAAN DAN PELAYANAN YANG
BAIK

CAKUPAN JAMINAN PEMELIHARAAN KESEHATAN 2011

MENCAPAI 63, 18%, YANG BELUM TERCAKUP 36,88%

o INDUSTRI FARMASI SANGAT HEAVILY REGULATED, PEMERINTAH LEBIH

BERFOKUS PADA SAFETY, EFFICACY DAN QUALITY
o BELUM ADA KEBIJAKAN YANG JELAS TENTANG PENGEMBANGAN
INDUSTRI FARMASI INDONESIA. PP NO 17 TAHUN 1986 YANG
MELIMPAHKAN PEMBINAAN INDUSTRI FARMASI KEPADA MENKES
BELUM PERNAH DILAKUKAN ELABORASI SECARA KONGKRET
o KE DEPAN PERLU ADA REGULASI DAN KEBIJAKAN YANG BERKAITAN
DENGAN PENGEMBANGAN INDUSTRI FARMASI INDONESIA
o PERKEMBANGAN INDUSTRI FARMASI INDONESIA SANGAT DITENTUKAN
OLEH MEKANISME PASAR
o REGULASI FARMASI DI INDONESIA YANG BERDAMPAK PALING
STRATEGIS TERHADAP INDUSTRI FARMASI ADALAH REGULASI
TENTANG IZIN EDAR DAN YANG BERKAITAN DENGAN CPOB

PELUNCURAN OBAT DI INDONESIA

STATUS RE-SERTIFIKASI CPOB (2012)

80
perusahaan
belum
memiliki
CPOB terkini

122 perusahaan dengan

CPOB terkini

INDUSTRI FARMASI INDONESIA

KARAKTERISTIK

o BERBASIS PADA ME TOO PRODUCT

DENGAN BIAYA R&D RENDAH
o ANCAMAN SUBTIABLE PRODUCT
SANGAT TINGGI
o BIAYA MARKETING DAN PROMOTIONAL
SANGAT TINGGI
(HIGH COST FOR SPECIAL RELATIONSHIP
DG DR.)
o MASIH BERORIENTASI PADA DOMESTIC
MARKET
o KETERGANTUNGAN PADA BBO IMPOR

INDUSTRI FARMASI INDONESIA

TREND MARKET SIZE PHARMA

INDONESIA

PREDIKSI PASAR OBAT GENERIK

SUPPLY CHAIN INDUSTRI FARMASI INDONESIA