Beruflich Dokumente
Kultur Dokumente
( PCR )
Teknik amplifikasi in vitro sekuen DNA spesifik dalam suatu proses
siklik yang terdiri dari 3 steps reaksi : denaturasi, anealing primer
dan ekstensi primer dengan bantuan polimerase DNA yang
thermostabil, primer dan dNTPs
Dalam PCR biasanya digunakan sepasang primer yang masingmasing komplementer dengan sekuen ujung DNA target. Primerprimer tersebut disusun sedemikian rupa sehingga reaksi ekstensi
primer akan mengarahkan sintesis DNA secara berhadap-hadapan.
Dalam RAPD atau AP-PCR yang digunakan adalah bukan primer
spesifik, tetapi primer random untuk amplifikasi target random
Primer annealing
DNA elongation
ww2.mcgill.ca/biology/undergra/ c200a/f07-16.gi
Skema reaksi
PCR
PCR methods
Sequence information
Oligonucleotide primers
DNA
Nucleotides
Heat-stable DNA polymerase
Taq (Thermus aquaticus)
PCR technique
ds DNA
Step 1
Denature
Step 2
Anneal
Step 3
Extend
5th cycle
6th cycle
PCR
PCR
annealing
stick primers to the
parent strands to prime
DNA synthesis
DNA synthesis requires
a primer to start DNA
synthesis
extension
addition of nucleotides,
one at a time, to the
growing end of the DNA
strand (3 end) using
the parent strand as the
template
PCR
PCR animation
www.biotechlab.nwu.edu/ pe/Sld022.htm
Denaturation: 30 - 60 sec
Annealing: 30 - 60 sec
Doupling: 30 - 60 sec
Equipment
Thermal cycling profile & cycle number
Enzyme concentration
MgCl2 Concentration
dNTPs Conc.
Primer sequences
Template
1.Equipment :
a. Type of thermocycler :
- accurately & reproducibly 3 PCR incubation
temperature
- Ramp
- cycle between temperatures repeatedly &
reproducibly
b. Type of reaction tubes: affect heat transfer
- fit precisely into wells
- thin walls
Cycle number
- Usually 25 35 cycles
-Cycle number increasesnon specific products
accumulate
-Tends to plateau effect :
- utilization of substrates (dNTPs or primers)
- stability of reactants (dNTPs or enzyme)
- end products inhibition (pyrophosphate , duplex
DNA)
- competition for reactanta by non specific product
or
primer-dimer
Final extension :
-usually 72C
5-15
5. DNTPs concentration :
-inbalanced dNTPs mixtures reduce Taq fidelity
-dNTPs reduce free Mg interfering polymerase activity &
decreasing primer annealing
6. Primers sequences:
-should be: - no internal secondary structure
-40 75 G/C content
-Balanced distribution of G/C & A/T rich domains
-No complementary between 3 end (no primer-dimers)
7. Template:
-conc.should optimized
-Too little primers may not able to find target
-Too much lead to increase mispriming
-Template purity influences outcome of reaction.
B.pengembangan vaksin
SUMBER DNA
Diisolasi dari organisma yang akan dibuat
pustaka genomiknya
Ditentukan metoda isolasi yang sesuai
Disiapkan dalam kemurnian yang tinggi
Siap dilakukan fragmentasi dengan enzim
endonuklease restriksi
Keuntungan RAPD-PCR:
-menganalisis variasi genom suatu spesies dengan cepat & efisien
-seluruh proses (isolasi DNAdokumentasi) dilakukan < 24 jam
-tidak memerlukan bahan kimia berbahaya
-memungkinkan memproses sampel secara serentak
Latar Belakang
Brucellosis disebabkan oleh bakteri gram negatif
yang termasuk genus Brucella
B. melitensis
penyebab utama brucellosis
pada kambing dan manusia di Mexico
Setelah periode akut
patogen ini
bersembunyi di cairan tubuh mahluk yang telah
terinfeksi
darah dan susu
Deteksi
secara serologi dan mikrobiologi
kurang sensitif dan spesifik
perlu
dikembangkan metode baru
PCR
Tujuan
Membuktikan kemampuan,tingkat kesensitifan
dan tingkat kespesifikan dari Single-Step PCR
untuk mendeteksi darah, susu pada kambing
dan manusia yang terinfeksi Brucella spp.
Membandingkan hasil Single-Step PCR dengan
uji serelogi dan analisa mikrobiologi untuk
mendeteksi darah, susu pada kambing dan
manusia yang terinfeksi Brucella spp.
Cara Kerja
Persiapan sampel
Sampel positif
Uji Serologi
9 ml darah (kambing,sapi,manusia yang terinfeksi)
Dibagi dalam 3 aliquot
3 ml tidak ditambah dengan antikoagulan
Dilakukan uji fiksasi
Analisa Mikrobiologi
3 ml darah yang mengandung antikoagulan
dikultur dalam medium Ruiz-Castaneda Biphasic,
posisi vertikal pada suhu 37C
Darah yang ada dalam aliquot
ditanam pada
agar standrad untuk pertumbuhanBrucella spp.selama
3 minggu
Lapisan lemak bagian atas susu
ditanam pada
agar untuk pertumbuhan Brucella spp. yang
mengandung antibiotik
diinkubasi pada suhu
37C dalam kondisi aerobik
Single-Step PCR
Ekstraksi DNA dari darah
Design oligonukleotida sintetik
(sequen DNA yang digunakan berasal dari gen yang mengkodeprotein
membran luar (omp 2)untuk B. abortus)
PCR
Analisis komputer
Kesimpulan
Metode Single-Step PCR mempunyai
kesensitifan dan kespesifikan yang tinggi
Metode Single-Step PCR lebih sensitif dan
spesifik dibandingkan dengan uji serologi
dan analisa mikrobiologi untuk mendeteksi
darah ,susu pada kambing dan manusia
yang terinfeksi Brucella spp