Antena &

Propagasi
ROKHMAN FAUZI

Referensi
Balanis, C.A, Antenna Theory: Analysis and Design
Krauss, J.D, Antennas
Saunders-Zavala, Antennas and Propagation for Wireless Communication
Systems
Alaydrus, Mudrik. Antena: Prinsip & Aplikasi

Materi Pokok
1.

Pengantar

2.

Fundamental parameters of antennas

3.

Radiation integrals and auxiliary potential functions

4.

Linear wire antennas

5.

Loop antennas

6.

Arrays: linear, planar, and circular

7.

Antenna synthesis and continuous sources

8.

Integral equations, moment method, and self and mutual impedances

9.

Broadband dipoles and matching techniques

10. Traveling wave and broadband antennas

11. Frequency independent antennas and antenna miniaturization
12. Aperture antennas

Penilaian
Penilaian diperoleh dari aspek-aspek:
Terstruktur (TST): 20%
Mandiri (MDR): 20%
Ujian Tengah Semester (UTS): 20%
Ujian Akhir Semester (UAS): 40%

Review

What is an antenna?
The American Heritage Dictionary: A metallic apparatus for sending and
receiving electromagnetic waves.
Websters Dictionary: A usually metallic device (as a rod or wire) for
radiating or receiving radio waves.
Balanis; Antenna Theory: An antenna is a transitional structure between
free-space and a guiding structure.

Types of Antennas
Wire antennas
Aperture antennas
Array antennas
Reflector antennas
Lens antennas
Patch antennas
etc

Radiation Mechanism

Basic Antenna Parameters

Radiation pattern: The relative distribution of radiated power as a function of
direction in space an (hypothetical) isotropic antenna radiates equally in all
directions.
Gain G: The ratio of the radiated power in the maximum direction to the
radiated power of an isotropic antenna. The gain of an antenna represents
the ability to focus its beam in a particular direction an isotropic antenna
has a gain of 0 dB.

Basic Antenna Parameters

Radiation Resistance RA: The equivalent resistance which would dissipate
the same amount of power as the antenna radiates.
Input impedance ZA : The ratio of the voltage to the current at the antenna
terminals (Thevenin equivalent circuit).
Polarization: The direction of the E-field.

Basic Antenna Parameters

Beamwidth: The angle between the two directions in which the radiated
power is half of the maximum value of the beam.
Bandwidth: Half-power frequency band.
Antenna efficiency: e = Prad / Pin
Effective aperture: It describes the effectiveness of an antenna in the
receiving mode. It is defined as the ratio of the power delivered to the load to
the incident power density.

Friis Transmission Equation

For polarization matched antennas aligned for maximum directional
radiation and reception, the ratio of the transmitted and received power is:

Pr

Pt 4 R

et Gt er Gr

Space Loss
Factor

Radiation Pattern of an
Infinitesimal Dipole

Radiation Pattern of a Thin Dipole

Radiation Pattern of a Circular Loop

Perancangan &
Pengukuran
Antena

Langkah Utama Perancangan

Perkiraan / simulasi
nilai parameter
fundamental

1. Perhitungan
Teoretik

2. Pembuatan
(fabrikasi
mekanik)
Realisasi fisik dari
langkah pertama
berupa pembuatan
bentuk/pola tertentu
sesuai hasil
perhitungan.

Pengukuran untuk
memastikan
performansi antena
sesuai dengan
perhitungan
teoretiknya, mencakup
antara lain: diagram
radiasi, direktivitas,
gain, dll.

3. Pengukuran
(validasi)

Skema Sistem Pengukuran

Besaran Antena
Sistem pengukuran besaran antena secara
garis besar terdiri atas: (1) Pemancar dengan
antenna pemancarnya yang disebut sebagai
antenna pengukur; (2) Antena yang akan diukur
(Antenna Under Test / AUT); (3) perangkat
computer untuk deteksi nilai besaran antenna.
Sistem pengukuran ini biasanya didapatkan
pada kondisi medan jauh (far field). Kondisi
ideal dari medan jauh adalah gelombang yang
dipancarkan oleh antenna pengukur mengenai
AUT sebagai gelombang datar homogen.

R (2d2 / )
d = dimensi terbesar dari antenna yang diukur

Contoh #1
Sebuah antenna under test / AUT berbentuk dipole dengan panjang 5 meter. Diukur
performansi penerimaannya pada frekuensi kerja 3 GHz. Tentukan berapa jarak
minimal pengukurannya.
Jawab:
Panjang gelombang () pada frekuensi 3 GHz: = (3 x 10 8 m/s) / (3 x 109 Hz) = 0,1 m.
Jarak minimal yang harus dipenuhi:
R (2d2 / )
R (2 x 25 m2) / (0,1 m) = 500 m.

Contoh #2
Suatu antenna dengan dimensi 2 m x 1,5 m x 4 m digunakan pada frekuensi 7 GHz.
Tentukan jarak minimal berlakunya far-field.
Jawab:
Dimensi terbesar antenna tersebut adalah 3 m. sehingga digunakan d = 3 m.
Panjang gelombang () pada frekuensi 7 GHz: = (3 x 10 8 m/s) / (7 x 109 Hz) =
0,0429 m.
Jarak minimal yang harus dipenuhi:
R (2d2 / )
R (2 x 9 m2) / (0,0429 m) = 420 m.

Contoh #3
Antena dipole dengan panjang 20 cm dipasangkan pada sebuah access point (WLAN
2,45 GHz). Pada jarak berapa antenna tersebut memenuhi spesifikasi yang tertera
dalam datasheet antenna tersebut?
Jawab:
d: 20 cm
= (3 x 108 m/s) / (2,45 x 109 Hz) = 0,1224 m
Agar sesuai datasheet, jarak minimal yang harus dipenuhi:
R (2d2 / )
R (2 x 0,16 m2) / (0,1224 m) = 0,654 m.