0 Bewertungen0% fanden dieses Dokument nützlich (0 Abstimmungen)
29 Ansichten14 Seiten
Dokumen tersebut membahas tentang pengertian iman yang mencakup:
1) Keyakinan bahwa kehidupan dan kematian berada dalam kuasa Allah
2) Keyakinan bahwa rezki berada dalam kuasa Allah
3) Keyakinan bahwa Allah senantiasa menyertai dan memperhatikan manusia
Dokumen tersebut membahas tentang pengertian iman yang mencakup:
1) Keyakinan bahwa kehidupan dan kematian berada dalam kuasa Allah
2) Keyakinan bahwa rezki berada dalam kuasa Allah
3) Keyakinan bahwa Allah senantiasa menyertai dan memperhatikan manusia
Dokumen tersebut membahas tentang pengertian iman yang mencakup:
1) Keyakinan bahwa kehidupan dan kematian berada dalam kuasa Allah
2) Keyakinan bahwa rezki berada dalam kuasa Allah
3) Keyakinan bahwa Allah senantiasa menyertai dan memperhatikan manusia
Di ikrarkan dengan lisan Di amalkan dalam perbuatan
Iman adalah keyakinan Mumin yang
mencuat dari lubuk hati bahwa kehidupan dan kematian itu berada dalam ganggaman (kekuasaan) Allah.
Katakanlah Sekali-kali tidak akan menimpa
kami kecuali apa yang telah Allah tetapkan untuk kami. Dia lah pelindung kami dan hanya kepada Allah Lah orang beriman harus bertawakal (Attaubah :51). Dengan kasadaran dan keyakinan ini Mumin akan terbebas dari ketakutan, kelemahan dan keresahan disamping terhiasi dirinya dengan kesabaran, keperkasaan dan keberanian
Iman juga berarti Bahwa seorang
Mumin harus yakin atau percaya dari lubuk hatinya yang paling dalam bahwa rezki itu berada dalam genggaman kekuasaan Allah semata.
Sesungguhnya Robbmu melapangkan dan
menyempitkan rezki kepada siapa saja yang dikehendaki Nya. Sesungguhnya Allah maha mengetahui lagi maha melihat akan hambahamba Nya (Al Isro : 30). Atas dasar keyakinan dan kesadaran inilah pribadi Mumin akan terbebas dari ketamakan akan dunia, kerakusan, dan kebakhilan. Sehingga Mumin akan terhias dirinya dengan kemuliaan, kemurahaan dan kedermawanan. Bahkan ia melihat kebahagiaan itu terletak di dalam sikap Qonaah dan kehidupan yang sekedarnya saja yakni jiwa yang ridho dan cukup puas dengan apa yang ada.
Iman juga berarti bahwa dalam
setiap lintasan perasaan dan kesadarannya yang paling dalam, setiap Mumin meyakini bahwa Allah senantiasa menyertai, mendengarkan dan memperhatikannya.
Pada sisi Allah kuncu-kunci semua yang gaib
tidak ada yang mangetahuinya kecuali Dia sendiri. Dia mengetahui apa yang ada didarat dan apa di laut. Tidak ada sehelai daun pun yang gugur melainkan Dia mengetahuinya pula. Tidak jatuh sebutir biji pun dalam kegelapan bumi dan tidak satu pun yang basah ataupun yang kering melainkan tertulis dalam kitab yang nyata. (Al Anam :59) Dengan keyakinan dan kesadaran inilah, Mumin akan terbebas dari kungkungan destruktif hawa nafsu, bisikan syetan, serta fitnah wanita dan harta. Ia akan selalu merasakan Muroqobah Allah, tulus ikhlas seraya memohon pertolongan hanya kepada Nya.
Bagaimana cara merasakan lezatnya iman ?
Dari Anas ra ia berkata bahwa rasulullah SAW,
bersabda : ada tiga hal yang siapa saja di dalamnya tentu akan merasakan manisnya iman : Apabila Allah dan Rasul Nya lebih di cintainya ketimbang yang lain, mencintai seseorang hanya karna Allah dan benci untuk kembali pada kekafiran laksana ia benci jika dicampakan kedalam api neraka (HR Bukhori)
Ketuluasn cinta kepada Allah dan
Rasul Nya.
Allah lah yang telah menciptakan langit dan bumi
dan menurunkan air hujan di awan, lalu dengan air hujan itu Dia keluarkan berbagai macam buahbuahan menjadi rezki untuk. Dia telah menundukan bahtera untukmu agar berlayar di lautan dengan kehendak Nya, sungai-sungai juga ditundukan untukmu, matahari, bulan yang terus menerus dalam orbitnya, malam dan siang. Dia telah memberikan kepada mu keperluan dari segala sesuatu yang kamu mohonkan pada Nya. Dan jika kamu menghitung nikmat Allah tidaklah kamu dapat menhitungnya. Sesungguhnya manusia itu sangat Zalim dan sangat menginkari nikmat Allah.(Ibrahim : 32 34)
Katakanlah jika kamu benar-benar
mencintai Allah, ikutilah aku niscaya Allah mencintaimu.(Al Imran :31) Sesungguhnya telah ada pada diri Rasullulah itu suri teladan yang baik bagimu yaitu bagi orang-orang yang mengharap Rahmat Allah dan kedatangan hari kiamat serta banyak menyebut Allah.(Al Ahzab :21
Mencintai seseorang hanya karna Allah
Contoh-contoh persaudaran karna Allah :
Fatah musholih yang datang ketempat saudaranya untuk meminta keperluannya disaat saudaranya tidak ada dirumah. Ali Bin Husain yang bertanya pada seseorang tentang boleh tidaknya mengambil sesuatu yang di inginkan tanpa izin saudaranya. Masruq dan khaisamah yang saling melunasi hutang saudaranya tanpa diketahui masing-masing.
Benci kepada kekafiran
Siapa saja yang tidak memutuskan perkara
menurut apa yang diturunkan Allah maka mereka itu adalah orang-orang kafir.(al Maidah : 44) Tidaklah patut bagi laki-laki Mumin dan tidak pula bagi perempuan Mumin apabila Allah dan Rasul Nya telah menetapkan suatu ketetapan tentang urusan mereka, akan ada bagi mereka pilihan yang lain.(Al Ahzab : 36)