Sie sind auf Seite 1von 20

LE

L
K
TA

G
N
A
T
IN

Nama
Nim

: NI KOMANG DEWI ANTIKA


: 105010102

Letak lintang
Letak lintang terjadi bila sumbu memanjang ibu
membentuk sudut tegak lurus dengan sumbu
memanjang janin.
Bayi berada benar-benar melintang terhadap
perut ibu atau miring dengan kapala atau
bokong ada di fossa iliaca. Umumnya bokong
lebih tinggi dari kepala. Penunjuknya adalah
scapula: tempat kepala menentukan posisinya
yaitu kiri atau kanan, sedangkan punggung
menunjukkan kedudukan anterior atau
posterior.

Menurut letak kepala terbagi atas :


Letak lintang I : kepala dikiri
Letak lintang II : kepala di kanan

Menurut posisi punggung terbagi atas :


Dorso anterior (di depan)
Dorso posterior (di belakang)
Dorso superior (di atas)
Dorso inferior (di bawah)
Angka kejadian letak lintang berkisar antara
0,5-2%. (Sofian, 2012)

ETIOLO
GI
tidak ada, karena

1. Fiksasi kepal
panggul sempit,
hidrosefalus, plasenta previa dan tumor pelvis.
2. Janin sudah bergerak pada hidramnion, multiparitas,
anak kecil, atau sudah mati.
3. Gemeli kehamilan kembar,Kelainan uterus, seperti
arkuatus, bikornus, atau septum, Lumbar skoliosis
4. Monster, Pelvic kidney dan kandung kemih seta rektum
yang penuh (Sofian, 2012)
5. Relaksasi
dinding
abdomen
pada
perut
yang
menggantung menyebabkan uterus beralih ke depan,
sehingga menimbulkan defleksi sumbu memanjang
bayi menjauhi sumbu jalan lahir, menyebabkan
terjadinya posisi obliq atau melintang.
6. Dalam persalinan terjadi dari posisi logitudinal semula
dengan berpindahnya kepala atau bokong ke salah satu
fosa iliaka (Harry Oxorn William R. Forte. 2010)

DIAGNOSIS

Inspeksi
Perut membuncit kesamping (Sofian, 2012)
Terlihat abdomen tidak simetris (Harry Oxorn William R.
Forte. 2010)
Palpasi
Tinggi fundus kosong dan bagian bawah kosong kecuali
kalau bahu sudah masuk kedalam pintu atas panggul.
Kepla (ballotement) teraba di kanan atau kiri (Sofian, 2012)
Sumbu memanjang janin melintang terhadap perut ibu
Fundus uteri lebih rendah dari yang dihadapkan sesuai
dengan umur kehamilan. Dikatakan uterus jongkok. Batas
atasnya dekat pusat dan lebih lebar dari biasa
Di kutub atas dan bawah uterus tidak teraba kepala
maupun bokong
Kepala dapat diraba di salah satu sisi ibu
Bokong teraba disisi lain. (Harry Oxorn William R. Forte.
2010)

Auskultasi
DJJ setinggi pusat kanan atu kiri.

Pemeriksaan dalam (VT)


Teraba tulang iga, skapula, dan kalu tangan
menumbung teraba tangan. Untuk menentukan tangan
kanan atau kiri lakukan dengan cara bersalaman.
Teraba bahu dan ketiak yang bisa menutup kekanan
atau kekiri, bila kepal terletak dikiri, ketiak menutup
kekiri.
Letak punggung ditentukan dengan adnya skapula,
letak dada dengan klavikula.
Pemeriksaan dalam agak sukar dilakukan bila
pembukaan kecil dan ketuban intak. Namum pada letak
lintang biasanya ketuban cepat pecah.
Foto rontgent
Tampak janin dalam letak lintang

Anak normal yang cukup bulan tidak


mungkin lahir secara spontan dalam letak
lintang. janin lahir spontan, bila kecil
(prematur), sudah mati, dan menjadi
lembek, atau bila panggul luas.
Persalinan dengan sc pada letak lintang di
indikasikan untuk menghindari resiko
perinatal

Beberapa cara janin lahir spontan


Evolution spontanea
- Menurut DENMAN
Setelah bahu lahir kemudian diikuti
kemudian diikuti bokong, perut, dada, dan
akhirnya kepala.
- Menurut DOUGLAS
Bahu diikuti oleh dada, perut bokong, dan
akhirnya kepal.
Conduplication corpore
Kepala dan perut berlipat bersama sama
lahir memasuki panggul.

Pada letak lintang biasanya:


Ketuban cepat pecah
Pembukaan lambat jalannya
Partus jadi lebih lama (20-50%)
Tali pusat menumbung (10%)

Bahaya Bagi ibu


- ruptura uteri, baik spontan, atau sewaktu versi
dan ekstrasi. Partus lama,
- ketuban pecah dini dengan demikian mudah
dapat infeksi intrapartum.
Bagi janin
Angka kematian tinggi (25-40%), yang dapat
disebabkan oleh :
- Prolapsus funiculi
- Trauma partus
- Hipoksia karena kontraksi uterus terus menerus
- Ketubab pecah dini.

PENDOKUMENTASIAN
S (DATA SUBYEKTIF)
-

riwayat bayi besar


Multiparitas
Hidramnion
makrosomnia
Gemelli (kehamilan ganda)
bayi kecil
plasenta previa

O (DATA OBYEKTIF)
Inspeksi
Perut membuncit kesamping
Terlihat abdomen tidak simetris

NEXT,,,,,,,,,,,,,

DATA OBYEKTIF

fundus kosong dan bagian bawah kosong


kecuali bahu sudah masuk PAP
Kepala (ballotement) teraba di kanan atau
kiri
Fundus uteri lebih rendah dari dari umur
kehamilan
Bagian atas dan bawah uterus tidak
teraba kepala maupun bokong
Kepala teraba di salah satu sisi ibu
Bokong teraba disisi lain

Auskultasi
DJJ setinggi pusat kanan atu kiri (sekitar pusat)
Pemeriksaan dalam (VT)
Teraba tulang iga, skapula, dan jika tangan
menumbung teraba tangan. Untuk menentukan tangan
kanan atau kiri lakukan dengan cara bersalaman.
Teraba bahu dan ketiak yang bisa menutup kekanan
atau kekiri, bila kepala terletak dikiri, ketiak menutup
kekiri.
Letak punggung ditentukan dengan adanya skapula,
letak dada dengan klavikula.
Pemeriksaan dalam agak sukar dilakukan bila
pembukaan kecil dan ketuban intak. Namum pada letak
lintang biasanya ketuban cepat pecah

Pemeriksaaan penunjang

Tampak janin dalam letak lintang

A (ANALISA)
Ny
...,Umur
....G...
kehamilan letak lintang

P...

A0...dengan

1.
-

2.
-

P
(PELAKSANAAN)

Pada kehamilan

Anjurkan ibu untuk melakukan posisi


nungging
Menganjurkan ibu untuk melekukan
posisi nungging pada pagi hari kurang
lebih 10-15menit cara ini di harapkan
dapat merubah posisi janin menjadi
presentasi kepala
ibu telah melakukan anjuran dengan
catatan ibu melakukan posisi nungging
setiap pagi kurang lebih 10 15 menit.
Anjurkan ibu primigarvida untuk
melakukan gerakan yang lutu dada
Menganjurkan ibu primi gravida
umurkehamilan 28 minggu
melakukan gerakan dengan posisi
lutut di dada 2 kali sehari kurang
lebih 5 10 menit.
Ibu telah melaksanakan gerakan
yang di ajarkan

3. Anjurkan ibu untuk melakukan


pemeriksaaan USG
- Menganjurkan ibu untuk melakukan
pemeriksaan USG untuk
memastikan letak janin dan
penyebabnya.
- Ibu telah melakukan USG dengan
catatan ibu mengetahui hasil dari
pemeriksaan USG
4. Jelaskan kepada ibu tentang
komplikasi kelainan letak lintang
-menjelaskan kepada ibu tentang
komplikasi yang dapat terjadi pada ibu
dan bayi seperti ketubabn pecah dini,
persalinan menjadi lebih lama dan tali
pusat Menumbung
-ibu paham dan mengerti tentang apa
yang di jelaskan oleh bidan.

Pada
Persalinan
5. Persiapkan rujukan
- Mempersiapkan rujukan, dan
mencoba melakukan versi luar
bila pembukaan <4cm ketuban
utuh.
- Persiapan rujukan telah
dilakukan dengan catatan
menggunakan pemantauan
pesalinan dengan partogarf
6. Pasang infus
- Memasang infus menggunakan
aboket 18 dengan cairan Rl
atau NaCl
- Infus telah terpasang pada
punggung tangan sebelah kiri.

7. Pantau DJJ
- Memantau DJJ janin untuk
mengetahui gawat janin.
- Denyut jantung janin telah di pantau
setiap 30 menit.
8. Lakukan kolaborasi
- Melakukan kolaborasi dengan
dr.spesialis OBGEN, untuk
melahirkan
bayi secara SC
- Tindakan kolaborasi telah dilakukan
dengan dr. Spesilis OBGEN

Pada janin kecil dan sudah mati akan menjadi


lembek persalinan dapat terjadi spontan,
dengan cara :
Cara Denman
Bahu tertahan pada simpisis dan dengan
fleksi kuat dibagian bawah tulang belakang,
badan bagian bawah, bokong dan kaki turun
di tengah panggul dan lahir kemudian disusul
dengan bagian badan atas dan kepala.
Cara Douglas
Bahu masuk ke dalam rongga panggul,
kemudian dilewati oleh bokong dan kaki
sehingga bahu,bokong dan kaki lahir,
selanjutnya disusul oleh lahirnya kepala

Pada

multiparitas, pertolongan
persalinan Apabila riwayat obstetrik
baik dapat ditunggu hingga
pembukaan lengkap, kemudian
dilakukan versi ekstraksi atau
mengakhiri persalinan dengan SC.

REFERENSI
Sofian Ambru, 2012. Rustam Mochtar Sinopsis
Obstetri : obstetri Fisiologi ,Obstertri Patologi.
Jakarta EGC, 2011 Hlm 251- 254
Harry Oxorn William R. Forte. 2010. Ilmu
kebidanan patologi & fisiologi persalinan human
labor and birth .Yayasan Essentia Medica:
Yogyakarta

THANK
YOU

Das könnte Ihnen auch gefallen