Beruflich Dokumente
Kultur Dokumente
L
K
TA
G
N
A
T
IN
Nama
Nim
Letak lintang
Letak lintang terjadi bila sumbu memanjang ibu
membentuk sudut tegak lurus dengan sumbu
memanjang janin.
Bayi berada benar-benar melintang terhadap
perut ibu atau miring dengan kapala atau
bokong ada di fossa iliaca. Umumnya bokong
lebih tinggi dari kepala. Penunjuknya adalah
scapula: tempat kepala menentukan posisinya
yaitu kiri atau kanan, sedangkan punggung
menunjukkan kedudukan anterior atau
posterior.
ETIOLO
GI
tidak ada, karena
1. Fiksasi kepal
panggul sempit,
hidrosefalus, plasenta previa dan tumor pelvis.
2. Janin sudah bergerak pada hidramnion, multiparitas,
anak kecil, atau sudah mati.
3. Gemeli kehamilan kembar,Kelainan uterus, seperti
arkuatus, bikornus, atau septum, Lumbar skoliosis
4. Monster, Pelvic kidney dan kandung kemih seta rektum
yang penuh (Sofian, 2012)
5. Relaksasi
dinding
abdomen
pada
perut
yang
menggantung menyebabkan uterus beralih ke depan,
sehingga menimbulkan defleksi sumbu memanjang
bayi menjauhi sumbu jalan lahir, menyebabkan
terjadinya posisi obliq atau melintang.
6. Dalam persalinan terjadi dari posisi logitudinal semula
dengan berpindahnya kepala atau bokong ke salah satu
fosa iliaka (Harry Oxorn William R. Forte. 2010)
DIAGNOSIS
Inspeksi
Perut membuncit kesamping (Sofian, 2012)
Terlihat abdomen tidak simetris (Harry Oxorn William R.
Forte. 2010)
Palpasi
Tinggi fundus kosong dan bagian bawah kosong kecuali
kalau bahu sudah masuk kedalam pintu atas panggul.
Kepla (ballotement) teraba di kanan atau kiri (Sofian, 2012)
Sumbu memanjang janin melintang terhadap perut ibu
Fundus uteri lebih rendah dari yang dihadapkan sesuai
dengan umur kehamilan. Dikatakan uterus jongkok. Batas
atasnya dekat pusat dan lebih lebar dari biasa
Di kutub atas dan bawah uterus tidak teraba kepala
maupun bokong
Kepala dapat diraba di salah satu sisi ibu
Bokong teraba disisi lain. (Harry Oxorn William R. Forte.
2010)
Auskultasi
DJJ setinggi pusat kanan atu kiri.
PENDOKUMENTASIAN
S (DATA SUBYEKTIF)
-
O (DATA OBYEKTIF)
Inspeksi
Perut membuncit kesamping
Terlihat abdomen tidak simetris
NEXT,,,,,,,,,,,,,
DATA OBYEKTIF
Auskultasi
DJJ setinggi pusat kanan atu kiri (sekitar pusat)
Pemeriksaan dalam (VT)
Teraba tulang iga, skapula, dan jika tangan
menumbung teraba tangan. Untuk menentukan tangan
kanan atau kiri lakukan dengan cara bersalaman.
Teraba bahu dan ketiak yang bisa menutup kekanan
atau kekiri, bila kepala terletak dikiri, ketiak menutup
kekiri.
Letak punggung ditentukan dengan adanya skapula,
letak dada dengan klavikula.
Pemeriksaan dalam agak sukar dilakukan bila
pembukaan kecil dan ketuban intak. Namum pada letak
lintang biasanya ketuban cepat pecah
Pemeriksaaan penunjang
A (ANALISA)
Ny
...,Umur
....G...
kehamilan letak lintang
P...
A0...dengan
1.
-
2.
-
P
(PELAKSANAAN)
Pada kehamilan
Pada
Persalinan
5. Persiapkan rujukan
- Mempersiapkan rujukan, dan
mencoba melakukan versi luar
bila pembukaan <4cm ketuban
utuh.
- Persiapan rujukan telah
dilakukan dengan catatan
menggunakan pemantauan
pesalinan dengan partogarf
6. Pasang infus
- Memasang infus menggunakan
aboket 18 dengan cairan Rl
atau NaCl
- Infus telah terpasang pada
punggung tangan sebelah kiri.
7. Pantau DJJ
- Memantau DJJ janin untuk
mengetahui gawat janin.
- Denyut jantung janin telah di pantau
setiap 30 menit.
8. Lakukan kolaborasi
- Melakukan kolaborasi dengan
dr.spesialis OBGEN, untuk
melahirkan
bayi secara SC
- Tindakan kolaborasi telah dilakukan
dengan dr. Spesilis OBGEN
Pada
multiparitas, pertolongan
persalinan Apabila riwayat obstetrik
baik dapat ditunggu hingga
pembukaan lengkap, kemudian
dilakukan versi ekstraksi atau
mengakhiri persalinan dengan SC.
REFERENSI
Sofian Ambru, 2012. Rustam Mochtar Sinopsis
Obstetri : obstetri Fisiologi ,Obstertri Patologi.
Jakarta EGC, 2011 Hlm 251- 254
Harry Oxorn William R. Forte. 2010. Ilmu
kebidanan patologi & fisiologi persalinan human
labor and birth .Yayasan Essentia Medica:
Yogyakarta
THANK
YOU