Sie sind auf Seite 1von 31

ANALISA KERENTANAN

(VULNERABILITY) BERDASARKAN
INDEKS KERENTANAN PANTAI
(IKP) PADA PANTAI NGLIYEP
KABUPATEN MALANG
PUTIKA ASHFAR KHOIRI
4311100037
JURUSAN TEKNIK KELAUTAN - ITS

Kondisi geografis Malang

terletak pada 112, 0350 sampai 112,570` BT 70,440sampai 80,26 0 LS .


Batas-batas administratif :
UTARA : Kabupaten Pasuruan dan Kabupaten Mojokerto,
TIMUR :Kabupaten Probolinggo dan Kabupaten Lumajang,
BARAT :Kabupaten Blitar dan Kabupaten Kediri dan
SELATAN : Samudra Hindia.

Kondisi geografis Malang

Bentang Alam
Gunung dan Pegunungan : Gunung Arjuno (3.339 m) dan Gunung Kawi (2.651 m). Di
pegunungan ini terdapat mata air Sungai Brantas, sungai terpanjang di Jawa Timur. Bagian
timur merupakan kompleks Pegunungan Bromo-Tengger-Semeru, dengan puncaknya Gunung
Bromo - Gunung Semeru (3.676 m).
Pantai :Pantai Ngliyep, Pantai Balekambang, Pantai Sendang Biru, Pantai Goa Cina, dll.

Definisi Bencana (Disaster) dan Ancaman


(Hazard)

Bencana (disaster) merupakan konsekuensi


dari pengelolaan resiko yang tidak tepat.
Sedangkan resiko merupakan produk dari
ancaman/bahaya dan kerentanan.
Ancaman (hazard) merupakan peristiwa yang
mempunyai potensi dapat menimbulkan
kerusakan, kehilangan jiwa manusia atau
kerusakan lingkungan. Ancaman tidak selalu
menimbulkan bencana jika dilakukan
pengurangan resiko bencana (Wahyudi, 2008).

Potensi Ancaman Bencana Alam


di Malang

Permasalahan di DAS Brantas

Gambar : DAS Brantas di Propinsi Jawa Timur (google.com)


Sungai Brantas mengalir dari mata air di kompleks Pegunungan ArjunaAnjasmara
Mempunyai DAS seluas 11.800 km atau dari luas Provinsi Jawa Timur
sungai ini melewati sejumlah 14 kabupaten dan kota dimana ujung alirannya
berada pada suatu delta yang dibatasi dua cabang anak sungai, yakni Sungai
Surabaya dan Sungai Porong di Sidoarjo

Gambar : Sungai Brantas di daerah Spleendit, Malang


DAS yang memiliki ancaman kekeringan terbesar adalah yang berpenduduk relatif
tinggi dan memiliki perubahan tata ruang yang signifikan. Penyebabnya adalah
peningkatan pemakaian air permukaan untuk memenuhi kebutuhan masyarakat.

Data luasan hutan di DAS Brantas hulu berdasarkan data PU 2005 (Valiant,
2013)

perubahan luasan hutan akibat kegiatan masyarakat yang


mengakibatkan terjadinya perubahan tata guna lahan sehingga
luasan hutan di DAS Brantas Hulu turun dari 25,9% menjadi 11,6 %
saja. Hal ini menyebabkan kurangnya resapan air tanah
menyebabkan berkurangnya cadangan air tanah untuk masyarakat.

Peta kerentanan kekurangan air di Malang tahun 2010 (kiri) dan peta perkiraan
kerentanan kekurangan air di Malang tahun 2030 (kanan) (Valiant, 2013)

Banjir

Penyebab banjir:
hutan gundul,
kualitas kritis DAM,
erosi dan sedimentasi tinggi, dan
curah hujan tinggi.
Lokasi yang rawan banjir di Kabupaten Malang menurut
data BNBPD (Badan Nasional Penanggulangan Bencana
Daerah) adalah sebagai berikut :
Lereng G. Semeru bagian selatan
Lereng G.Kawi Panderman:
Lereng G. Arjuno Welirang
Lereng G. Bromo

Banjir di depan Malang Town Square (kiri) dan banjir di daerah Kotalama Malang (kanan)

Gempa Bumi dan Tsunami

Lempeng Australia menujam dengan kedalaman 100- 200 km dibawah


Pulau Jawa dan 600 km di Utara Pulau Jawa. Konsekuensi tujaman
lempeng tersebut mengakibatkan potensi kegempaan yang tinggi
(Rohadi, 2009 dalam Rahmawan, 2012).

Gempa Bumi dan Tsunami

Pantai di Banyuwangi yang pernah mengalami landaan tsunami


dan bersumber dari Samudera Hindia, yaitu tahun 1994. Dampak
terbesar terjadinya tsunami yang pernah melanda Banyuwangi 3
Juni 1994. Kemungkinan terjadi perulangan gempa pembangkit
Tsunami di wilayah Kabupaten Malang (Sheila, et al. 2014).

Menurut penelitian Sheila, et al. (2014) menggunakan skenario


episenter gempa bumi Banyuwangi Koordinat 10 28 37,2 LS 112
50 6 BT pada skala gempa 7,8 SR dan kedalaman episenter
gempa 18 km di Banyuwangi, menununjukkan bahwa daerah yang
paling besar terkena dampak terjadinya bencana tsunami dengan
episenter gempa dengan magnitude 7.8 SR adalah Pantai Ngliyep
dan Pantai Goa Cina dengan landaan run up mencapai 5,104393
m, Pantai Ungapan dengan landaan run up 5,1043 m, Pantai
Sendang Biru dengan landaan run up 5,089297 m.

Analisa Kerentanan (Vulnerability) di


Pantai Ngliyep

Pantai Ngliyep berada di Desa Kedungsalam, Kecamatan Donomulyo, Kabupaten Malang


dan berjarak 53 km dari pusat Kota Malang. Pantai Ngliyep merupakan salah satu pantai klif
yang berhadapan langsung dengan Samudera Indonesia/samudera Hindia. Malang Selatan
merupakan daerah yang bertopografi karst.

Kerentanan (vulnerability) merupakan


suatu kondisi dari suatu komunitas atau
masyarakat yang mengarah atau
menyebabkan ketidakmampuan dalam
menghadapi ancaman bahaya

Kerentanan pantai adalah suatu kondisi


yang menggambarkan keadaan mudah
terkana (susceptibility) dari suatu sistem
alami serta keadaan sosial pantai (manusia,
kelompok atau komunitas) terhadap bencana
pantai.

Menurut (Kaiser, dan Doukais dalam Wahyudi, et al)


membagi kerentanan pantai menjadi empat
ketagori, yaitu rendah - sedang - tinggi dan sangat
tinggi.
Pembagian tersbut didasarkan pada perhitungan
indeks kerentanan pantai dari enam variabel resiko
(1) kemiringan pantai
(2) penurunan tanah
(3) perubahan garis pantai
(4) geomorfologi
(5) tinggi gelombang dan
(6) tinggi pasang surut

kerentanan wilayah pantai terhadap ancaman kerusakan


yang terjadi di Pantai Ngliyep ditentukan berdasarkan
pembobotan dari variabel fisik pantai yaitu :

Morfometri pantai
Pembagian kelas run-up tsunami
Litologi
Kemiringan pantai
Penggunaan lahan
Ketinggian topografi daratan
Kepadatan penduduk

Indeks Kerentanan Pantai (IKP)

Dengan :
IKP : Indeks kerentanan pantai
CVI : Coastal Vulnerability Index
Variabel : sesuai dengan ancaman bencana

Menurut (Doukakis, 2005 dalam Sesaria, 2014) yang


disesuaikan, penyusunan tingkat kerentanan pantai
berdasarkan indeks kerentanan pantai (IKP) sebagai berikut

Variabel Tingkat
Kerentanan
Variabel

Morfometri Pantai

Deskripsi

Klasifikasi

Skor

Hutan, batuan cadas

Tidak rentan

Semak belukar/Mangroove

Sedikit rentan

Ladang

Cukup rentan

Kebun

Rentan
Sangat
Rentan

Pemukiman, Sawah

Berdasarkan hasil pengamatan, wilayah disekitar pantai ngliyep merupakan


batuan cadas

Variabel Tingkat
Kerentanan
Variabel

Deskripsi
<0.75 m

Pembagian Kelas Run-Up 0.75 2 m


2. 6 m
Tsunami
6- 16 m
> 16 m

Klasifikasi

Skor

Tidak rentan

Sedikit rentan

Cukup rentan
Rentan

3
4
5

Sangat Rentan

Hasil perhitungan run up Tsunami, Iida-Imamura (1956) dalam Sheila et al,


(2014) mengestimasikan tingkat skala tsunami berdasarkan tinggi maksimum
run-up tsunami, sebagai berikut. Menurut penelitian (Fodnsya, 2013) tinggi runup tsunami di Pantai Ngliyep berdasarkan skenario episentrum gempa pada
koordinat 103,5400 BT, 46,820 LS periode gelombang tsunami 70 menit,
mencapai 6,13 meter

Variabel Tingkat
Kerentanan
Variabel

Litologi

Deskripsi

Klasifikasi

Batuan beku, sedimen dan metamorf,


Tidak rentan
kompak dan keras
Batuan sedimen berbutir halus, kompak
Sedikit rentan
dan lunak
Cukup rentan
Gravel dan pasir kasar, agak kompak
Pasir, lanau, lempung,
agak kompak
Pasir, lanau, lempung,
lumpur, lepas

Skor
1
2
3

Rentan

Sangat Rentan

Variabel Tingkat
Kerentanan
Variabel

Kemiringan Pantai

Deskripsi

Klasifikasi

Skor

0% - 2%

Tidak rentan

2% - 5%

Sedikit rentan

5%- 10%

Cukup rentan

10% - 15%

Rentan

> 15%

Sangat Rentan

Perhitungan kemiringan pantai


Gradien kemiringan Pantai didapat dari dara SRTM-90 untuk Kecamatan
Donomulyo, diambil 2 km dari garis pantai adalah sebesar 0.16 = 16 %,
dengan perhitungan sebagai berikut

180
160
140
120
100
80

Linear ()

f(x) = 0.01x + 7.58

60
40
20
0
0

2000

4000

6000

8000

10000 12000

Variabel Tingkat
Kerentanan
Variabel

Deskripsi
Tegalan,hutan bakau, tanah
kosong dan rawa
Daerah wisata domestik dan
tambak tradisional

Penggunaan Lahan

Klasifikasi
Tidak rentan
Sedikit rentan

Persawahan dan tambak intensif Cukup rentan


Pemukiman, pelabuhan,
perkantoran, sekolah, jalan
propinsi
Rentan
Cagar budaya, daerah wisata
berdevisa, industri, jalan negara,
dan fasilitas pertahanan negara

Skor
1
2
3
4

5
Sangat Rentan

Berdasarkan pengamatan langsung lokasi, penggunaan lahan pada Pantai


Ngliyep adalah sebagai daerah wisata domestik yang sedikit dibangun rumah
penduduk disekitarnya. Sedangkan disekitarnya terdapat jalur jalan raya lintas
selatan yang juga melewati Pantai Goa Cina

Gambar : (searah jarum jam dari kiri


atas) Pintu masuk kawasan wisata
Pantai Ngliyep, jalan sesudah pintu
masuk kawasan wisata Pantai
Ngliyep, Jalan menuju pantai ngliyep/
Goa Cina

Variabel Tingkat
Kerentanan
Variabel
Ketinggian Topografi
daratan

Deskripsi
321 m - 400 m
241 m - 340 m
161 m - 240 m
80 m - 160 m
0 m - 80 m

Klasifikasi

Skor
1
Tidak rentan
2
Sedikit rentan
3
Cukup rentan
4
Rentan
5
Sangat Rentan

Ketinggian topografi daratan berdasarkan grafik adalah 75.79 m

Variabel Tingkat
Kerentanan
Variabel

Kepadatan Penduduk

Deskripsi
9-213 jiwa/ km2
214 - 418 jiwa/ km2
419 - 623 jiwa/ km2
624 - 828 jiwa/ km2
829-1033 jiwa/ km2

Klasifikasi
Tidak rentan
Sedikit rentan
Cukup rentan
Rentan
Sangat Rentan

Skor
1
2
3
4
5

Kepadatan penduduk Kecamatan Donomulyo menurut data dari (BPS, 2010 )


adalah 38.456 jiwa dengan luas area 119.35 km2 maka kepadatan
penduduknya adalah 323.15 jiwa/km2

Indeks Kerentanan Pantai (IKP)


No
1
2
3
4
5
6
7

Variabel

Bobot
1
4
3
5
5
5
3

Morfometri pantai
Pembagian kelas run-up tsunami
Litologi
Kemiringan pantai
Penggunaan lahan
Ketinggian topografi daratan
Kepadatan penduduk
IKP

55.35463

Kesimpulan dan Saran

Pantai Ngliyep cukup rentan terhadap bencana tsunami


dengan indeks kerentanan pantai (IKP) adalah 55,3 % .
Variabel kerentanan yang paling berpengaruh adalah
kemiringan pantai, penggunaan lahan dan ketinggian
topografi daratan. Hasil tingkat kerentanan dapat dilanjutkan
untuk mengetahui tingkat risiko akibat ancaman tsunami.

Tidak seharusnya ancaman


menimbulkan BENCANA. Ancaman
seharusnya menjadikan manusia
semakin kuat-cerdas-pintar-bijakbertaqwa

Das könnte Ihnen auch gefallen