Sie sind auf Seite 1von 14

ASURANSI SYARIAH

Kelompok I :
Ilman Miftahul Jannah
Muhammad Iqbal
Kharisma Wardhatul K.

PENGERTIAN ASURANSI
SYARIAH
Asuransi ;assurantie (Belanda); insurance

(Inggris) = pertanggungan atau jaminan




jaminan =








saling =
menanggung/menanggung bersama
( Q.S Thaha (20): 40 )

Asuransi syariah adalah suatu pengaturan

pengolahan risiko yang memenuhi


ketentuan syariah, tolong menolong secara
mutual yang melibatkan pesertadan
operator

Fatwa DSN-MUI No. 21/DSN-MUI/X/2001


Tentang Pedoman Umum Asuransi Syariah
Asuransi Syariah adalah usaha saling

melindungi dan tolong-menolong diantara


sejumlah orang atau pihak melalui
investasi dalam bentuk aset dan/atau
tabarru yang memberikan pola
pengembalian untuk menghadapi resiko
tertentu melalui akad atau perikatan yang
sesuai dengan syariah

Dasar Hukum Asuransi Syariah


Al-Hasyr : 18

Hai orang-orang yang beriman bertakwalah


kepada Allah , dan hendaklah setiap diri
memperhatikan apa yang telah dibuat
untuk hari esok (masa depan). Dan
bertakwalah kepada Allahsesungguhnya
Allah Maha Mengetahui yang kamu kerjakan

PRINSIP-PRINSIP ASURANSI SYARIAH


Taawunu ala al birr wa al-taqwa (tolong

menolonglah kamu sekalian dalam kebaikan


dan takwa) dan al-tamin (rasa aman)
Prinsip dasar asuransi syariah:
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.

Tauhid (Unity)
Keadilan (Justice)
Tolong menolong (Taawun)
Kerjasama (Cooperation)
Amanah (Trustworthy)
Kerelaan (al-Ridha)
Larangan riba
Larangan maisir (judi)
Larangan gharar

PERBEDAAN ASURANSI SYARIAH


DAN ASURANSI KONVENSIONAL

Asuransi Syariah

Asuransi Konvensional

Ada Dewan Pengawas Syariah


(DPS)
Berdasarkan akad tolong
menolong (takaful)
Dana yg terkumpul (premi) adlh
milik peserta. Perusahaan hanya
sbg pengelola (mudharib)
Investasi dana berdasarkan
syariah dg sistim bagi hasil
(mudharib)
Tidak ada dana yang hangus.
Pembayaran tabarru yg sejak
awal diniatkan utk keperluan
tolong menolong

Tidak Ada Dewan


PengawasSyariah (DPS)
Berdasarkan akad jual beli
Dana yang terkumpul dari peserta
menjadi milik perusahaan, dan
perusahaan bebas menentukan
investasi.
Investasi berdasarkan bunga.
Ada dana yang hangus.
Pembayaran klaim diambil dari
dana perusahaan

Kendala Pengembangan Asuransi


Syariah
Kurangnya kesadaran masyarakat akan pentingnya

keberadaan asuransi syariah. Masih banyak


masyarakat yang belum mengerti apa itu asuransi
syariah, baik dari nama maupun operasionalnya.
Masih terbatasnya produk-produk yang ditawarkan
oleh asuransi syariah.
Kurangnya sosialisasi kepada masyarakat mengenai
keberadaan asuransi syariah.
Sumber Daya Manusia (SDM) dalam bidang asuransi
syariah masih sangat rendah. Masih sedikitnya minat
masyarakat untuk mengkaji masalah-masalah yang
berkaitan dengan asuransi syariah, dibandingkan
dengan peminat kajian bank syariah.

Strategi Pengembangan Asuransi


Syariah
Membuat strategi pemasaran yang lebih terfokus pada

peningkatan kualitas layanan (quality service)


Perlunya upaya sosialisasi yang lebih serius kepada
masyarakat, sehingga mereka benar-benar mengenal
apa itu asuransi syariah.
Menambah produk-produk asuransi syariah supaya lebih
beragam dan sesuai dengan kebutuhan masyarakat.
Meningkatkan sumber daya manusia dalam bidang
asuransi syariah, sehingga dapat memberikan
sumbangan bagi pengembangan asuransi syariah.
Perlunya dukungan dari berbagai pihak terutama
pemerintah, ulama, akademisi, dan praktisi di bidang
asuransi syariah kedepan.

Jenis dan Produk Asuransi Syariah

Takaful
Individ
u
Takaful Dana
Investasi
Takaful Dana
Haji
Takaful Dana
Siswa
Takaful Dana
Jabatan

Takaful
Group
Takaful alKhairat dan
Tabungan Haji
Takaful
Kecelakaan
Siswa
Takaful Wisata
dan Perjalanan
Takaful
Kecelakaan
Group
Takaful
Pembiayaan

Takaful
Umum
Takaful
Kebakaran
Takaful
Kendaraan
Bermotor
Takaful
Rekayasa
Takaful
Pengangkutan
Takaful Rangka
Kapal

SISTEM OPERASIONAL ASURANSI


SYARIAH
Sistem operasional asuransi syariah (takaful) adalah

saling bertanggung jawab, tolong-menolong, dan


saling melindungi antara para pesertanya.
Perusahaan asuransi syariah diberi kepercayaan oleh
para peserta atau nasabah untuk mengelola premi,
mengembangkan dengan jalan yang halal, dan
memberikan santunan kepada yang mengalami
musibah sesuai isi akta perjanjian.
Keuntungan perusahaan diperoleh dari pembagian
keuntungan dana peserta yang dikembangkan
dengan prinsip mudharabah, dengan peserta sebagai
pemilik modal (shohibul mal) dan perusahaan
sebagai pemegang amanah atau mudharib

Sistem Eliminasi Gharar,Maisir dan


Riba
Gharar mengganti akad tabadduli (tukar

menukar) dlm asuransi konvensional


dengan akad takafuli.
Maisir reversing period (jatuh tempo)
ditetapkan bermula sejak awal akad
sehingg nasabah dpt kapan saja
mengambil uang yg telah dibayarkannya
kecuali sebagian kecil.
Riba
mengganti konsep bunga dengan
konsep bagi hasil usaha (mudharabah)

Mekanisme Pengelolaan Dana


Peserta
1. Sistem pada produk saving tabungan
a)

Rekening Tabungan Peserta, yaitu dana yang merupakan milik


peserta yang dibayarkan apabila;
perjanjian

berakhir,
peserta mmengundurkan diri,
peserta meninggal dunia.

b) Rekening Tabarru (dana kebajikan) yaitu kumpulan dana

kebajikan yang telah diniatkan ole peserta sebagai iuran dana


kebajikan untuk tujuan saling menolong dan saling membantu,
yang dibayarkan bila;
peserta

meninggal dunia,
perjanjian telah berakhir (jika ada surplus dana).

2. Sistem pada produk non saving tidak ada tabungan, yaitu

kumpulan dana yang telah diniatkan oleh peserta sbg iuran &
kebajikan utk tujuan tolong menolong dan dibayarkan bila;
peserta

meninggal dunia,
perjanjian telah berakhir (jika ada surplus dana).

Akad-akad Lain dlm Asuransi


Syariah
1. Akad Wakalah, merupakan pelimpahan,

pendelegasian wewenang/kuasa dari pihak kedua utk


kepentingan & tanggung jawab melaksanakan sesuatu
atas nama pihak pertama & utk kepentingan &
tanggung jawab sepenuhnya oleh pihak pertama
2. Akad Wadiah, memberikan kekuasaan kpd orang
lain untuk menjaga hartanya secara terang-terangan
atau isyarat yg semakna dengan itu.
3. Akad Musyarakah, perjanjian antara dua pihak atau
lebih dalam suatu usaha tertentu. Masing-masing
pihak akan memberikan kontribusi dengan
kesepakatan kalau terdapat keuntungan/kerugian
masing-masing pihak mendapat margin dan
menganggung resiko.

KESIMPULAN
Asuransi syariah telah menggunakan prinsip-prinsip yang

sesuai dengan ketentuan syariah Islam. Begitu pula


operasionalisasinya yang sudah tidak lagi menerapkan
unsur gharar, riba dan maisir. Masyarakat Islam saat ini
sudah tidak perlu takut lagi menggunakan produk asuransi,
karena asuransi syariah Insya Allah sudah terjamin
kehalalannya berdasarkan akad dan prinsip yang
digunakannya. Karena asuransi syariah juga berasaskan
prinsip takaful atau tolong menolong yang artinya saling
member manfaat antara satu pihak dengan pihak lainnya,
dan bukannya saling merugikan antara satu pihak dengan
pihak lainnya. Semoga segala macam produk keuangan
syariah saat ini dapat dimanfaatkan dengan baik oleh
masyarakat muslim. Sehingga menjauhkannya dari
memakan uang riba.

Das könnte Ihnen auch gefallen