Sie sind auf Seite 1von 13

K3 Pada Kereta Api

1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.

Diyah Rachmi T. A (101511123009)


Nur Khuriyah F.A
Hari Anggraini
Siwi Tristanti
Alfiya Nuri
Dewangga Aji Saputra
Nur Chabibah
Vina Naila Karimah

Jenis Bahaya
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.

Fisik
Kimia
Electrical
Mechanical
Phsycological
Biological
Ergonomic
Faktor Alam

1. Fisik
Mata
Adanya kelainan pada mata seperti buta warna.
Ex. Kecelakaan dua kereta rel listrik (KRL) Commuter line
di Stasiun Juanda September 2015 diduga akibat salah
satu asisten masinis tidak mengetahui posisi signal Blok
102. Hal tersebut menyebabkan ekor KRL yang berhenti
di Jalur Dua Peron Stasiun Juanda ditabrak KRL Nomor K1156 karena tidak dapat memperhatikan warna lampu
pada signal Blok 102
Kebisinganjuga memberikan bahaya tersendiri yang
mampu mengakibatkan hilangnya pendengaran.
Temperatur ekstrem panas mampu memberikanstress,
panas, kelelahan, kram, dehidrasi. Temperatur panas
dapat menyebabkan hipotermia

2. Kimia
Pada 6 Februari 2012, di wilayah Novosibirsk
ini KA Marsh kebocoran amonia hidrat w / e
tank. Selama parkir dikeringkan seperempat
dari konten kemudian bagian dari amonia
tumpah di jalan.
Sebuah kereta barang CSX keluar dari rel di
bagian timur laut Washington, Minggu (1/5
2016) waktu setempat. Kereta ini
menumpahkan zat kimia berbahaya dekat
stasiun bawah tanah dan mengganggu lalu
lintas kereta api bawah tanah

3. Elektrikal
Gangguan sinyal
Sistem persinyalan KA di Indonesia belum jelas
karena tidak terintegratif antara merk satu
dengan lainnya, sehingga bisa menyebabkan
kesalahan jadwal informasi waktu persilangan KA
Medan magnet pada rel kereta
Rel yang dilewati kereta api dalam jarak 600
meter menghantarkan medan magnet yang
sangat tinggi, sehingga ketika kendaraan
melintasi rel kereta api maka resiko matinya
putaran mesin kendaraan sangat besar

4. Mechanical
Tidak adanya palang pintu di perlintasan KA
Infrastruktur kereta api itu juga sering dibiarkan tak
terawat. Panjang rel yang sudah aus dan cacat di Jawa dan
Sumatra, misalnya, mencapai 540 kilometer dan belum
diganti.
Kondisi lokomotif yang dioperasikan pun sangat
memprihatinkan. Dari 341 unit lokomotif yang ada pada
2008, hampir seluruhnya (82%) sudah tua dengan umur
antara 16-30 tahun. Padahal di negara maju, seperti Jepang
dan negara-negara Eropa, umur ekonomis kereta api guna
menjamin keselamatan penumpang maksimal adalah 5-10
tahun, setelah itu diganti dengan sarana yang sama sekali
baru (Media Indonesia, 4/10/2010).
Pencurian bantalan rel kereta api atau tindak sabotase
lainnya.

5. Phsycological
a. Kelalaian masinis
Sertifikasi masinis
Masih ada masinis untuk kereta barang yang mengoperasikan
kereta penumpang
Kelalaian masinis
Masinis kurang konsentrasi dalam mengatasi situasi yang mungkin
terjadi pada kereta api.
Ex. pada 28 September 2010 lalu, dua kecelakaan fatal terjadi dan
merenggut 35 nyawa. Satu kecelakaan kereta api terjadi di Stasiun
Petarukan, Pemalang, yakni KA Argo Bromo Anggrek menabrak KA
Senja Utama. Kecelakaan lain terjadi di Stasiun Purwosari, Solo.
Pada kecelakaan itu KA Bima menyenggol bagian belakang KA Gaya
Baru. Dugaan sementara, kecelakaan di Petarukan adalah karena
faktorhuman error, yakni kelalaian masinis (Republika, 5/10).
b. Kelalaian petugas jaga persilangan KA
c. Kesadaran para pengguna jalan

6. Biologi
Adanya bakteri/virus

7. Ergonomic
Penumpang
Pada KA ekonomi, masih ada
penumpang yang berdiri dan
berdesak2 an terutama pada
saat liburan. Para lansia, ibu
hamil, orang cacat dan balita
pun diperlakukan sama; tak ada
perlakuan khusus.
Masinis
kursi masinis yang kurang
nyaman dan ergonomis, pedal
deadman alat ini harus diinjak
selama 45 detik dan dilepas
selama 4 detik secara continue
selama perjalanan

8. Faktor alam
Cuaca
ketika musim penghujan, pada
daerah rawan longsor/banjir dapat
menyebabkan rel KA
longsor/terendam, sehingga
memungkinkan kereta yang
melintasi rawan anjlog

Das könnte Ihnen auch gefallen