Sie sind auf Seite 1von 36

ASUHAN

KEPERAWATAN
JIWA
PERILAKU
KEKERASAN

ILMU KEPERAWATAN DASAR 3


PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN
PSIK B (III)

Created By
Group V :
NANANG ITSNAINI K.A

(010112a065)

NOVY NURMAWATI

(010112a069)

NURJAKNAH
RESTI ANGGRAENI

(010112a071)
(010112a081)

SUHARSOYO BAMBANG W.M (010112a098)

DEFINISI PERILAKU KEKERASAN


Perilaku Kekerasan adalah
suatu bentuk perilaku yang
bertujuan untuk melukai
seseorang baik secara fisik
maupun psikologis.
(Depkes RI, 2000 hal 147).

RENTANG RESPON MARAH

AdaptifM
aladaptif
AsertifFrustasi Pasif Agresif
Kekerasan

(Stuart dan Sundeen, 1995)

POHON MASALAH
Resiko Menciderai Diri Sendiri dan Orang
Lain
(Effect/Akibat )

Resiko Perilaku Kekerasan


(Core Problem)

Gangguan Konsep Diri : HDR


(Cause/Penyebab)

MASALAH YANG MUNCUL DAN DATA


YANG PERLU DIKAJI
1.Resiko Menciderai Diri Sendiri dan Orang Lain
Muka tegang
Nada suara tinggi
Pandangan mata tajam
Berdebat
Otot tegang
Tindakan agresif
2. Perilaku Kekerasan
. Muka tegang
. Nada suara tinggi
. Pandangan matA tajam
. Berdebat
. Otot tegang
. Tindakan agresif

3. Harga Diri Rendah


Sukar menerima penghargaan dari orang lain
Merasa bersalah
Kegagalan untuk bertanggung jawab atas
perawatan diri
Merasa tidak berguna dan tidak bias apa-apa
Menarik diri dari orang lain dan lingkungan
Tidak percaya diri
Tidak mau menggunakan perasaannya
DIAGNOSA KEPERAWATAN YANG MUNCUL
Resiko menciderai diri dan orang lain atau
lingkungan b.d perilaku kekerasan.
Perilaku Kekerasan b.d Mekanisme koping
individu in efektif.

CONTOH KASUS
PERILAKU KEKERASAN PADA Tn. H DI RUANG PERKASA RSJD Dr.
RM. SOEDJARWADI KLATEN
Tanggal Pengkajian :15 Januari 2013
Tanggal Masuk
:26 Desember 2012
Ruang
:Perkasa

1. PENGKAJIAN
A. Identitas Klien
Nama
:Tn. H
Alamat
:Jombor, Ceper, Klaten
Umur
:25 Tahun
Jenis Kelamin :Laki laki
Status
:Belum Menikah
Agama
:Islam
Pendidikan
:SMP (Putus Sekolah)
Suku/Bangsa :Jawa/Indonesia
No. CM
:01 13 28

B. Keluhan Utama
Perilaku Kekerasan
Klien mengatakan tidak bisa tidur akibat tidak minum obat, mondar
mandir, dan suka mengancam. Klien mengatakan masih merasa jengkel dan
marah jika keinginanya tidak terpenuhi, saat marah atau jengkel pasien
mengamuk dan memukul pintu / jendela.
Masalah Keperawatan :
Perilaku Kesehatan

C. Alasan Masuk
Resiko Menciderai Diri Sendiri dan Orang Lain
4 hari sebelum masuk rumah sakit klien dirumah bingung, agresif,
labil, gelisah dan tidak mengontrol diri. Klien juga marah marah dan memukul
ayahnya karena klien merasa dibohongi dan keinginanya tidak dipenuhi.
Kemudian oleh keluarga, klien dibawa ke RSJD Klaten untuk kembali di
rawat inap.
Masalah Keperawatan:
Resiko Menciderai Diri sendiri Dan orang lain

E. Faktor Predisposisi
Klien mengalami gangguan jiwa sejak 11 tahun yang lalu dan pernah
masuk rumah sakit jiwa klaten > 35x.
Tidak mau kontrol, dan putus obat selama 1 minggu.
Klien mengatakan bahwa anggota keluarganya tidak ada yang mengalami
gangguan jiwa.
Klien mempunyai pengalaman yang tidak menyenangkan yaitu masuk
penjara selama 3 minggu karena mencoba membobol ATM.
F. Pemeriksaan Fisik
1. Tanda tanda Vital :
Tekanan darah : 120 / 80 mmHg
Nadi
: 78 x/menit
Suhu badan : 36.4 0C
Respirasi: 23 x/menit
2. Ukuran
Tinggi Badan
: 168 cm
Berat badan : 70 Kg
3. Kondisi Fisik
Klien mengatakan kondisi tubuhnya saat ini baik baik saja dan tidak
ada keluhan fisik.

G. PSIKOSOSIAL
1. Genogram

Keterangan :
= Laki laki= Satu Rumah
= Perempuan= Garis Perkawinan
= Klien

= Garis Keturunan

,,
.

Riwayat Kesehatan Keluarga :


Dari keluarga ayah maupun ibunya
tidak ada yang menderita sakit DM
atau sakit berat lainnya.

2. Konsep Diri
Citra tubuh
Klien memandang terhadap dirinya ada bagian tubuh yang paling
istimewa atau yang paling disukainya adalah bagian wajah, karena klien
merasa wajahnya tampan.
Identitas diri
Klien mempersepsikan dirinya sebagai laki laki dewasa dan belum
menikah dan klien anak ke dua dari lima bersaudara.
Peran
Klien mengatakan bahwa dalam keluarganya adalah anak yang di sayangi
dilingkungan masyarakat. klien juga aktif mengikuti kegiatan
kemasyarakatan seperti gotong royong, pengajian, pemuda dll.
Ideal Diri
Klien mengatakan menerima statusnya sebagai seorang anak, dan ingin
cepat pulang dan bebas biar bisa bekerja dan menjadi orang kaya.
Harga diri
Klien mengatakan hubungan yang paling dekat, di sayang dan dapat di
percaya adalah ayah dan adiknya.

3. Hubungan Sosial
Orang Yang Terdekat
Koping Individu Tidak Efektif
Klien mengatakan mempunyai orang yang berarti yaitu ayah dan
adiknya namun apabila ada masalah klien memilih diam diri dan
memendamnya.
Masalah Keperawatan :
Koping Individu Tidak Efektif

Peran Serta Dalam Kegiatan Kelompok atau Masyarakat


Klien mengatakan dalam masyarakat klien sering mengikuti kegiatan
gotong royong, pengajian, setelah dirumah sakit klien juga mengikuti
kegiatan sosial seperti bersosialisasi dengan teman-teman satu
bangsalnya.
Hambatan Dalam Berhubungan Dengan Orang Lain
Kien mengatakan tidak ada hambatan dalam berhubungan dengan
orang lain, setelah di rumah sakit hubungan klien dengan klien yang
satu tidak ada masalah.

4. Spiritual
Klien mengatakan beragama islam dan klien mengatakan
saat di rumah tidak rutin beribadah dan saat di rumah sakit
klien tidak beribadah karena merasa kalau doanya tidak
pernah di kabulkan dan semua itu sia-sia.
Masaalah Keperawatan :

Distress spiritual

H. STATUS MENTAL
1. Penampilan
Klien tampak agak rapi, rambutnya jarang disisir, gigi
kuning, kulit bersih.
Cara berpakaian sudah rapi, baju dan celana tidak terbalik.
Klien menggunakan sandal.
Masalah Keperawatan : Tidak Ada
2. Pembicaraan
Klien ketika bicara nada suara tinggi, muka tegang, mudah
tersinggung saat di ajak bicara, tatapan mata tajam, muka
tampak merah. Namun tidak meloncat-loncat dari tema yang
dibicarakan dan dapat berkomunikasi dengan lancar.
Masalah Keperawatan :
Resiko Perilaku Kekerasan

3. Aktifitas Motorik
Pada kondisi sekarang klien terlihat tampak tenang, diam,
tiduran, untuk saat ini klien sudah mampu mengendalikan
emosinya yang labil.
Masalah Keperawatan : Tidak Ada
4. Alam Perasaan
Alam perasaan klien sesuai dengan keadaan, saat gembira
pasien tampak gembira, saat sedih klien tampak sedih.
Masalah Keperawatan : Tidak Ada
5. Afek
Afek klien datar mempunyai emosi yang labil.
Masalah Keperawatan : Resiko Tinggi Menciderai Diri Sendiri dan OrLa

6. Interaksi Selama Wawancara


Saat

diwawancara

klien kooperatif, cenderung selalu

berusaha mempertahankan pendapat dan kebenaran dirinya.


Masalah Keperawatan : Tidak Ada
7. Persepsi
Sampai saat dikaji klien mengatakan tidak mendengarkan
suara-suara.
8. Proses pikir
Pembicaraan klien normal biasa tidak berbelit-belit, tidak
meloncat-loncat dan sampai tujuan karena dapat kooperatif.
Masalah Keperawatan : Tidak Ada

9. Tingkat Kesadaran
Orientasi waktu, tempat dan orang dapat disebutkan dengan
benar dan jelas yang ditandai dengan klien mampu
menyebutkan hari, tanggal, tahun yang benar pada saat
wawancara.
Klien dapat mengenali orang-orang yang ada disekitarnya
ditunjukkan dengan klien bisa menyebutkan beberapa nama
temannya.
Masalah Keperawatan : Tidak Ada
10. Memori
Klien dapat mengingat kejadian saat dibawa rumah sakit
dengan diantar oleh ayahnya. Dan klien dapat mengingat
nama mahasiswa saat berkenalan dengan benar.
Masalah Keperawatan : Tidak Ada

11. Tingkat Konsentrasi Berhitung


Klien dapat menghitung dengan baik misalnya 2x5 = 10, 5+5
= 10, Klien dapat memfokuskan konsentrasi dengan baik
Masalah Keperawatan : Tidak Ada
12. Kemampuan Penilaian
Klien mampu menilai suatu masalah dan dapat mengambil
keputusan sesuai tingkat atau mana yang lebih baik untuk
dikerjakan pertama kali.
13. Daya Tilik Diri
Klien mampu mengenali penyakitnya dan tidak mengingkari
terhadap penyakitnya karena klien mampu menjelaskan
mengapa klien bisa seperti ini dan penyebab mengapa klien bisa
sakit jiwa seperti ini.
Masalah Keperawatan : Tidak Ada

2. KEBUTUHAN PERSIAPAN PULANG


1. Makan
Klien mampu makan dengan mandiri dengan cara yang baik
seperti biasanya, klien makan 3x sehari, pagi, siang dan sore,
minum 6 gelas sehari.
2. BAB/BAK
Klien BAB 1x sehari, BAK 5x sehari dan mampu melakukan
eliminasi dengan baik, menjaga kebersihan setelah BAB dan
BAK dengan baik.
3. Mandi
Klien mengatakan mandi 2x sehari pagi dan sore hari, menyikat
gigi saat mandi, kebersihan tubuh baik.

4. Berpakaian
Klien mengatakan ganti pakaian 1x sehari dengan pakaian yang
disediakan rumah sakit, klien dapat memilih dan mengambil pakaian
dengan baik dan sudah sesuai dengan aturan rumah sakit.
5. Pola Istirahat Tidur
Klien selama ini tidak mengalami gangguan tidur karena klien dapat
tidur dengan kualitas 6-8 jam perhari, baik malam maupun siang.
6. Penggunaan Obat
Klien mengatakan dirumah sakit selalu minum obat.
7. Aktivitas di dalam rumah
Klien bisa membantu pekerjaan rumah seperti mencuci, menyapu, dll.
8. Aktivitas diluar rumah
Klien mengatakan bekerja sehari-hari sebagai buruh.

3. MEKANISME KOPING
Klien

mampu

berkomunikasi

dengan

orang lain.
Klien mampu mengatasi masalah ringan
seperti

menjaga

kebersihan

menyiapkan makanan.

diri

dan

4. MASALAH PSIKOSOSIAL DAN LINGKUNGAN


1. Masalah dengan dukungan kelompok (Tidak Ada)
2. Masalah berhubungan dengan lingkungan klien
agak menarik diri dengan lingkungan.
MK : Harga Diri Rendah
3. Masalah dengan kesehatan (Tidak Ada)
4. Masalah dengan perumahan, klien tinggal dengan
ayah dan adiknya.
5. Masalah dengan ekonomi, kebutuhan klien di
penuhi oleh ayahnya.

5. ASPEK MEDIK
Terapi obat :
o Inj. Lodomer
: 1amp IM extra
o Trihexiyl Phenidyl : 3 x 2 mg
o Haloperidol : 3 x 5 mg
o Resperidon
: 2 x 2 mg

6. MASALAH KEPERAWATAN
1. Prilaku Kekerasan
2. Resiko Mencederai Diri Sendiri,
Orang Lain Dan Lingkungan
3. Disstres Spiritual

ANALISA DATA

NO
1

DATA
DS

klien

dirumah
kepada

ETIOLOGI

mengatakan Perilaku Kekerasan


marah-marah

ayahnya

karena

keinginanya tidak dipenuhi


dan merasa dibohongi. Serta
klien

memukul

ayahnya

sampai berdarah.
DO : muka tegang, mudah
tersinggung saat di ajak
bicara, tatapan mata tajam,
muka tampak merah.

PROBLEM
Resiko
diri

mencederai

sendiri,

orang

lain dan lingkungan

NO
2

DATA

ETIOLOGI

DS : klien mengatakan saat Koping


mempunyai
bercerita.
DO : pasien tidak banyak
bicara, pasien tampak agak
berdiam diri

Individu Perilaku Kekerasan

masalah Tidak Efektif

dipendam sendiri, tidak mau

PROBLEM

POHON MASALAH

Resiko Mencederai Diri Sendiri, Orang Lain,


Lingkungan
(EFFECT/Akibat)

Perilaku Kekerasan
(CORE PROBLEM)

Koping Individu Tidak Efektif


(CAUSE/Penyebab)

DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. Resiko Mencederai Diri Sendiri, Orang Lain,
Lingkungan berhubungan dengan Perilaku
Kekerasan
2. Perilaku Kekerasan berhubungan dengan Koping
Individu Tidak Efektif.

RENCANA KEPERAWATAN,
IMPLEMENTASI, DAN EVALUASI

PEMBAHASAN
A . PENGKAJIAN
Nama klien : Tn. H, umur 25 tahun, Jenis Kelamin : Laki-Laki,
Agama : Islam, Pendidikan : SMP, Suku / Bangsa : Jawa /
Indonesia, Status Perekawinan : Belum Kawin, Alamat : Jombor,
Ceper, Klaten, No CM : 01.13.28 . klien mengatakan keinginan
harus selalu diterpenuhi. klien marah-marah dan memukul
ayahnya. Saat marah klien suka memukuli ayah, pintu/jendela.
Apabila punya masalah klien tidak mau bercerita dan memilih
untuk diam diri dan memendamnya sendiri. Klien sudah pernah
opname 35 kalli di RSJ klaten

Sesuai dengan data yang di dapat dari klien, klien


menunjukkan tanda-tanda gejala marah : muka merah tegang,
pandangan tajam dan data yang didapat menampakkan gejala
perilaku kekerasan seperti mudah tersinggung dan setiap
keinginannya harus terpenuhi, perilaku kekerasan yang sering
dilakukan klien adalah marah-marah, membentak-bentak dan
mengamuk serta memukul pintu/ jendela rumah sesuai data
yang ada didalam teori.

B. DIAGNOSA KEPEARAWATAN
Dengan adanya data-data haail pengkajian pada kasus Tn.
H penulis menyimpulkan terdapat diagnosa keperawatan yaitu
Resiko Mencederai Diri Sendiri, Orang Lain Dan Lingkungan
b.d perilaku kekerasan dan Perilaku Kekerasan b.d koping
individu tidak efektif.
Diagnosa yang pertama yaitu resiko mencederai diri
sendiri, orang lain dan lingkungan b.d perilaku kekerasan hal
ini didukung karena pada kasus Tn. H didapatkan hasil sebagai
berikut : saat dirumah klien mengamuk dan memukuli
pintu/jendela rumah serta memukuli ayahnya.

Menurut Budi Anna Keliat S.Kp (1998), mengatakan bahwa perilaku


yang berhubungan dengan perilaku kekerasan adalah sebagai berikut :
mata merah, memaksakan kehendak, menyerang atau menghindar,
mengatakan dengan jelas (asertivines), memberontak (acting out),
amuk atau kekerasan (violence). Dari data teori yang ditanyakan Budi
Anna Keliat S.Kp 1998 pada dasarnya tidak efektif berbeda tetapi pada
saat pengkajian tidak ditemukan klien muka merah.
Diagnosa kedua adalah Perilaku Kekerasan b.d koping individu
tidak efektif hal ini didukung karena pada saat kasus Tn. H didapatkan
data sebagai berikut : klien apabila ada masalah tidak mau bercerita dan
memilih berdiam diri dan memendamnya sendiri.

TERIMA KASIH
Any
Question ? . . . . .

Das könnte Ihnen auch gefallen