Sie sind auf Seite 1von 27

ANAMNESA

PUTRI YULANDARI

PEMERIKSAAN SUBJEKTIF (ANAMNESIS)

Keluhan utama
Gejala atau masalah yang
dialami pasien dan diutarakan
dalam bahasanya sendiri.
(Grossman,1995)

Riwayat Kesehatan Umum


Data demografis : mengidentifikasikan
karakter pasien
Riwayat medis : membantu penegakan
diagnosis dan menyediakan informasi
tentang penyakit yang pernah diderita,
perawatan yang pernah dijalani, obat2an
yang pernah/sedang dikonsumsi, alergi
yang diderita, dll.
Riwayat dental : merupakan ringkasan
dari penyakit dental yang pernah dan
sedang diderita (Grossman,1995)

PEMERIKSAAN OBJEKTIF

1. Pemeriksaan
Visual
Melihat kondisi fisik
pasien ketika
memasuki ruangan

Pemeriksaan
Jaringan lunak
rongga mulut dan
gigi geligi

2. Tes Vitalitas Pulpa

Sondasi

akurat
Thermal tes panas & dingin
Elektrik EPT

Tes Kavitas

Menggunakan bor kecepatan rendah tanpa menggunakan


pendingin/air dilakukan pengeboran sampai daerah DEJ.
(Torabinejad, 2010)

3. Pemeriksaan Periodonsium
Probing

menunjukkan
tingkat
perlekatan
jaringan ikat

Mobilitas

Pemeriksaan OHI (Oral Hygiene Index)

OHI-S = Debris Index + Calculus


Index

4. Tes Kelainan Periapikal

Respon positif menandakan adanya inflamasi


periapikal

Tes tekan

pasien menggigit ujung tangkai instrumen seperti kaca


mulut atau dilakukan dengan cara memberikan tekanan
dengan jari. Untuk mengetahui adanya fraktur atau
kelainan pada periapikal.

Palpasi

Palpasi kelenjar limfe submental dan submandibular pemeriksa


berada dibelakang penderita. Palpasi dilakukan dengan kepala
penderita condong ke depan sehingga ujung-ujung jari-jari
meraba di bawah tepi mandibula. Kepala dapat dimiringkan dari
satu sisi ke sisi yang lain sehingga palpasi dapat dilakukan pada
kelenjar yang superficial maupun yang profunda. Juga dapat
dilakukan dengan palpasi bimanual

Dilakukan dengan menekan mukosa diatas apeks


menggunakan ujung jari dan sebaiknya menggunakan
sedikitnya satu gigi pembanding.

TES KHUSUS
Tes Pembuangan Karies membuang seluruh

karies untuk melihat keadaan pulpanya


Tes Anestesi Selektif

Transluminasi

untuk pemeriksaan gigi anterior yang nekrotik,


menentukan gigi yang fraktur yang tidak terlihat pada
foto ronsen, melihat fraktur vertikal, dan dapat
digunakan untuk menentukan orifis.

PEMERIKSAAN
PENUNJANG
Radiografi

Periapikal &
panoramik

Pemeriksaan radiografi mengevaluasi

masalah:
1. Perluasan karies dan kedekatannya dengan pulpa.
2. Keadaan restorasi yang ada.
3. Ukuran dari keadaan ruang pulpa : Dentin sekunder, kalsifikasi, dan

resorpsi interna
4. Akar : bentuk, resorpsi internal.
5. Apeks : kelainan periapeks seperti abses, kista, dan granuloma.
6. Tulang: melihat adanya rarefaction pada daerah periapikal atau

bifurkasi, kehilangan lamina dura, dan keadaan membran periodontal.


(Grossman,1995)

Laboratoris

Pemeriksaan laboratoris yang


dapat dilakukan antara lain biopsi
jaringan untuk sediaan
histopatologis atau sitologis.
(Grossman,1995)

DIAGNOSA
art or act of identifying a
disease from its signs and
symptoms (MerriamWebster, 2003).

Tujuan
Diagnosis sangat penting untuk dilakukan
karena:
1.Menentukan penyakit
2.Menentukan prognosis
3.Menentukan rencana perawatan
4.Menginformasikan kepada pasien

5. Memantau keadaan klinis penyakit


(Knottnerus & van Weel, 2001)

Proses menentukan diagnosis dapat


dilakukan dalam lima tahap :
Pasien menceritakan kepada klinisi alasannya

datang
Klinisi menanyakan keluhan, gejala dan perjalanan
penyakit yang diderita pasien
Klinisi melakukan pemeriksaan objektif
Klinisi mengkorelasikan temuan objektifnya dengan
keluhan subjektif pasien lalu menyimpulkan
diferensial diagnosa sementara
Klinisi menyimpulkan diagnosa

(Berman & Hartwell, 2011)

Mengapa Diagnosis penting?


Sebagai dasar untuk menentukan rencana

perawatan
- Diagnosis yang berbeda, akan menentukan rencana
perawatan yang berbeda pula
Faktor yang menyebabkan terjadinya karies, dalam
hal ini karies, harus teridentifikasi, dan selanjutnya
dimodifikasi sehingga proses lesi karies tersebut akan
berhenti dengan sendirinya atau berhenti setelah
kerusakannya diperbaiki.

Sebagai dasar dokter gigi untu memberikan saran

dan informasi mengenai kondisi penyakit pasien

Pada suatu populasi, digunakan sebagai dasar

pelayanan kesehatan
- Pemerintah sering mengadakan survey
kesehatan dan penyakit, yang pengerjaannya
dilakukan oleh para epidemiologis yang pada
akhirnya digunakan untuk melihat penyebaran
penyakit dan perubahannya dari waktu ke waktu
dalam suatu wilayah.

(Fejerskov & Kidd, 2008)

Diagnosis karies
Ketentuan untuk diagnosis visual-klinis.

a. Kondisi gigi harus bersih


Untuk melihat karies, biofilmharus dihilangkan, karena
plak dapat mengkamuflase karies
Pada permukaan halus, biofilm dapat dihilangkan
dengan probe (digerakkan secara parallel).
Pada permukaan oklusal, untuk menghilangkan deposit
bakteri menggunakan probe dengan lembut agar tidak
merusak jika kemungkinan terdapat lesi awal yang
mengalami demineralisasi tapi belum terjadi kavitas
Yang paling efektif adalah dengan menggunakan
disclosing solution kemudian dilakukan brushing.

b. Use of drying (mengeringkan gigi)


Proses demineralisasi awal yang terbentuk pada email

gigi adalah white spot


Dengan menggunakan 3-way-syringe , dokter gigi dapat
mengeringkan gigi dan dapat mengestimasi seberapa
dalam proses demineralisasi sudah terjadi pada gigi
tersebut.
white-spot yang terlihat ketika email gigi dikeringkan,
berarti proses demineralisasi sudah terjadisejauh
setengah dari kedalaman email.
Ketika white spot terlihat dalam keadaan basah, berarti
proses demineralisasi sedah terjadi sedalam email dan
kemungkinan sudah mencapai dentin.

c. Sharp eye and magnification


Beberapa text book menyarankan penggunaan

alat bantu lihat seperti; headband visor, single


lense with lamp, multiple lenses, dan
mikroskop.

d. Penggunaan probe
Ujung probe yang tidak tajam (delicate tactile) jika

digunakan tanpa tekanan dapat menjadi alat bantu


menentukan konsistensi dan tekstur pada
permukaan karies.

(Fejerskov & Kidd, 2008)

Das könnte Ihnen auch gefallen