Review

Procedure of Medicolegal Examination

Report

Examiner:

dr. Arif R Saddad, SH., Sp.F.,Msi

Med.,DHM
Preceptor Resident:

dr. Raja Al Fath Widya Iswara

Nama

NIM

Asal FK

Nelson Nikujuluw

11.2014.261

FK UKRIDA

Contributors:
Kevin Rianto Putra

11.2014.315

FK UKRIDA

Elia Veronica

11.2014.169

FK UKRIDA

Alvivin

11.2014.136

FK UKRIDA

Wilta Zirda Gustin

H1AP09048

FK UNIB

Shelina Nuriyanisa

03011272

FK TRISAKTI

Preface
Medical Forensic Science known as legal medicine Law, its branch of
Medical sciences specialist, that learn about evidence in court proceedings
to judicature

Related toviolations of law involving the body and human life.

To investigation and decide a metter in the court, they need an expert

wittness to explain and to prove a honesty

Doctors or Forensic Spesialistic, making Visum et Repertum

PREFACE
In the society, violations of law involving the body and human life.
These events certainly lead to their victims, both living and
deceased.
In the daily task, event do the medical diagnostic, treatment
and care. They also have task of making a letter of visum
required that aims to help law enforcement, events certainly
lead to their victims, both living and deceased

Medical certificate visum et repertum, can be used as evidence in

court proceedings that are often requested by the investigating
authorities (police) to physicians regarding injury to the human body.

Problem

How is the standard Procedure

Operational request of VeR in
Indonesia?

Aim of this paper

To know the flow of VeR request and

Operational standard VeR request in
Indonesia

Benefit of the paper

To increase
the
knowledge
of the
author about
the making
of a VeR

To add
information and
as a reference
source of
learning in the
field of forensic
medicine.

Medical
1. Written statement
Examination
2. Doctor as expert wittnes
Report
3. Formal requisitions
4. Law enforcement authorities
5. Examinations
6.Person both of living and dead and
part of a human body
7. Knowledge
8. Doctors oath

History of VeR
Statsblad 350, 1937 of years, chapters 1 and 2 , which
reads :

1. Visa reperta dari dokter-dokter yang dibuat atas

sumpah jabatan yang diikrarkan pada waktu
menyelesaikan pelajaran kedokteran di Belanda atau
di Indonesia, atau sumpah khusus sebagai yang
dimaksud dalam pasal 2, mempunyai daya bukti
dalam perkara-perkara pidana, sejauh itu
mengandung keterangan tentang yang dilihat oleh
dokter pada benda yang diperiksa.

2. Doctors who do not pledge the oath in the Netherlands and in

Indonesia, referred to Article 1 , may be pledged oath ( promise )
"Saya bersumpah (berjanji) bahwa saya akan melakukan pekerjaan ilmu
etc:
kedokteran, bedah, dan kebidanan menurut ketentuan-ketentuan yang
ditetapkan oleh undang-undang sebaik-baiknya menurut kemampuan
saya dan bahwa saya tidak akan mengumumkan kepada siapapun juga
segala sesuatu yang dipercayakan kepada saya atau yang saya ketahui
karena pekerjaan saya, kecuali kalau saya dituntut untuk memberi
keterangan sebagai saksi atau ahli di muka pengadilan atau selain itu
saya berdasarkan undang-undang diwajibkan untuk memberi
keterangan."

Pasal 186:

Keterangan ahli ialah apa yang seorang ahli nyatakan di sidang

pengadilan.

Penjelasan Pasal 186 KUHAP:

Keterangan ahli ini dapat juga sudah
diberikan pada waktu pemeriksaan oleh
penyidik atau penuntut umum yang
dituangkan dalam suatu bentuk laporan
dan dibuat dengan mengingat sumpah di
waktu ia menerima jabatan atau
pekerjaan.

Pasal 187:
(c) Surat keterangan dari seorang ahli yang memuat pendapat
berdasarkan keahliannya mengenai sesuatu hal atau sesuatu keadaan
yang diminta secara resmi dari padanya.

Alat bukti yang sah yang diatur dalam Pasal 184 KUHAP adalah:
Keterangan saksi
Keterangan ahli
Surat
Petunjuk
Keterangan terdakwa

Legal basis of medicolegal

examination report
Pasal 133 Kitab Undang-Undang Hukum Acara Pidana
(KUHAP) menyebutkan:
(1) Dalam hal penyidik untuk kepentingan peradilan menangani seorang
korban baik luka, keracunan ataupun mati yang diduga karena
peristiwa yang merupakan tindak pidana, ia berwenang mengajukan
permintaan keterangan ahli kepada ahli kedokteran kehakiman atau
dokter dan atau ahli lainnya.

(2) Permintaan keterangan ahli sebagaimana dimaksud

dalam ayat (1) dilakukan secara tertulis, yang dalam
surat itu disebutkan dengan tegas untuk pemeriksaan
luka atau pemeriksaan mayat dan atau pemeriksaan
bedah mayat.

The competent authorities for requesting Ver

Yang berwenang meminta keterangan ahli adalah penyidik dan penyidik pembantu
sebagaimana bunyi pasal 6 Kitab Undang-Undang Hukum Acara Pidana (KUHAP) yang
berisi :

(1) Penyidik adalah:

a.
PejabatPeraturan
polisi negara
Republik Indonesia;
Menurut
Pemerintah
No. 58 tahun 2010, pasal 3 :
b.
Pejabat
pegawaiadalah
negeri
sipil Kepolisian
tertentu yang
diberi
wewenang
khusus
Penyidik
pembantu
pejabat
Negara
Republik
Indonesia
yang oleh
undang-undang.
memenuhi
persyaratan.
(2) Syarat kepangkatan pejabat sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) akan diatur
Iebih lanjut dalam peraturan pemerintah.

Medicolegal aspect of VeR

For investigators (police / military police): medicolegal

examination report is used to reveal the case.
For the Public Prosecutor (Attorney) information that given
in the medicolegal examination report Is used to determine
the evidence
clause that
be indicted.
For judges as formal
to will
convict
or acquit someone
from lawsuits.

Medicolegal Examination Report

Structures
1. Pro Justitia
2. Preface
3. Reporting
4. Conclusion
5. Closing

The benefit of Medicolegal

Examination Report
Play a role to prove a criminal case.
Helping the suspect or defendant who has
the rights to seek and to call witnesses or
expert witness and someone who has to
provide information.
As instructions, which consist of actions,
events or circumstances.

Medical examination report as a

Professional witness
Make clear about a criminal case

Give an information after the examination

Factual truth

Medical Examination Report as an

Evidence Letter
There are no specific provision about the streght of
evidence of a letter.

It depends on the judge consideration

A legal evidence
According to pasal 184 paragraph 1 letter b,
A legal evidence is :

Keterangan saksi
Keterangan ahli
Surat
Petunjuk
Keterangan terdakwa

EXPERT WITNESS
Pasal 185 KUHP, which reads:
1.

Keterangan saksi sebagai alat bukti ialah: apa yang saksi

nyatakan di sidang peradilan.

2. Keterangan seorang saksi saja tidak cukup untuk membuktikan

4. Keterangan beberapa saksi yang berdiri sendiri-sendiri tentang suatu
bahwa terdakwa bersalah terhadap perbuatan yang didakwakan
kejadian atau keadaan dapat digunakan sebagai suatu alat bukti yang sah
5. Baik berpendapat maupun rekaan, yang diperoleh dari hasil pemikiran
kepadanya.
apabila keterangan saksi itu ada hubungan satu dengan yang lainnya
saja, bukan
merupakan keterangan
saksi. ayat (2) tidak berlaku
3. Ketentuan
sebagaimana
dimaksud dalam
sedemikian rupa, sehingga dapat membenarkan adanya suatu kejadian
apabila disertai dengan alat bukti yang sah lainnya.
atau keadaan tertentu.

6.

Dalam menilai kebenaran keterangan seorang saksi, hakim harus

bersungguh-sungguh memperhatikan:

7.
yangantara
mungkin
oleh
saksi untuk memberi
a. Alasan
Persesuaian
saksi dipergunakan
satu dengan yang
lainnya
b. keterangan
Persesuaianyang
saksitertentu.
dengan alat bukti lainnya.
8. Cara hidup dan kesusilaan saksi serta segala sesuatu yang pada
umumnya dapat mempengaruhi dapat tidaknya keterangan itu
dipercaya.
9. Keterangan dari saksi yang tidak disumpah meskipun sesuai satu
dengan yang lain, tidak merupakan alat bukti, namun apabila
keterangan itu sesuai dengan keterangan saksi yang disumpah dapat
dipergunakan sebagai tambahan alat bukti sah yang lain.

Statement of Witnesses
Satatement of witnesses is set in article 186 of the
Criminal Procedure Code which says that the statements
of the experts is : what one expert has stated in court

LETTER
Letter as referred to in Pasal 184 paragraph ( 1 ) letter c , made on
oath or affirmed under oath , in this case governed by Article 187

a.

Berita acara dan surat lain dalam bentuk resmi yang dibuat oleh pejabat umum yang

Criminal
Procedure
Code
are :
berwenang
atau yang dibuat
di hadapannya.
Yang memuat keterangan tentang kejadian atau
keadaan yang didengar, dilihat atau yang dialaminya sendiri, disertai dengan alasan yang
jelas dan tegas tentang keterangan itu.
b.

Surat yang dibuat menurut ketentuan peraturan perundang-undangan atau surat yang dibuat
oleh pejabat mengenai hal yang termasuk dalam tata laksana yang menjadi tanggung
jawabnya dan diperuntukkan bagi pembuktian sesuatu hal atau sesuatu keadaan:

c.

Surat dari seseorang keterangan ahli yang memuat pendapat berdasarkan keahliannya
mengenai sesuatu hal atau sesuatu keadaan yang diminta secara resmi dari padanya;

d.

Surat lain yang hanya dapat berlaku jika ada hubungannya dengan isi dari alat pembuktian
lain.

If the letters have been made in accordance with the provisions of

the legislation it has documentary evidence proving the strength of
perfect binding for the judge provided that:
1.

Forms of formal and material are in accordance with the requirements

prescribed by law .

2.

That the letter did not exist legally flawed

3.

There is no other person who submitted evidence that could weaken

the documentary evidence .

INSTRUCTIONS
Di dalam KUHAP alat bukti petunjuk ini dapat di lihat dalam pasal
188, yang berbunyi sebagai berikut:
1.Petunjuk adalah perbuatan, kejadian atau keadaan, yang karena
persesuainya, baik antara yang satu yang lainnya, maupun dengan tindak
2.Petunjuk
sebagaimana
dimaksud
dalam
ayatsuatu
(1) tindak
hanyapidana
dapat
pidana itu sendiri,
menandakan
bahwa telah
terjadi
diperoleh dari:

dan siapa pelakunya.

a.Keterangan
saksi; pembuktian dari suatu ptunjuk dalam setiap
3.Penilaian
atas penilaian
b. Surat
keadaan
tertentu dilakukan oleh hakim dengan arif lagi bijaksana, setelah
c. Keterangan
terdakwa. dengan penuh kecermatan kesaksamaan
ia mengadakan
pemeriksaan
berdasarkan hati nuraninya.

Defendants Description (KUHAP pasal 189)

Regarding
the defendant
testimony
in theterdakwa
Criminalnyatakan
Code setdi
out
in article
1. Keterangan
terdakwa'sadalah
apa yang
sidang
189 , which reads as follows :
tentang tentang perbuatan yang ia lakukan atau yang ia ketahui sendiri
2.Keterangan
terdakwa yang diberikan di luar sidang dapat digunakan
atau alami sendiri.
untuk membantu menemukan bukti di sidang, asalkan keterangan itu
3.didukung
Keterangan
digunakan
terhadap
dirinya
olehterdakwa
suatu alathanya
buktidapat
yang sah
sepanjang
mengenai
hal yang
sendiri.
didakwakan kepadanya.
4. Keterangan terdakwa saja tidak cukup dengan untuk membuktikan
bahwa

ia

bersalah

melakukan

perbuatan

yang

didakwakan

kepadanya, melainkan harus disertai dengan alat bukti yang lain

VeR type
Definitive
Live
VeR type

Temporary
Continued

Death

Body surgical
examination

Standart Procedure Operational VISUM ET REPERTUM

Victim admission from the

investigator

VeR signing

VeR making

Delivered to the investigator

Admission of Visum
request letter

Victim examination
Autopsy

 Allowing the letter for VeR request came after

RSUP dr.
Kariadi,
Semarang

the victim examined

The results are recorded in the medical record
and written as VeR after the letter of

VeR

request came in later.

VeR must be submitted to the investigator
within four days

RSUP
Sardjito,
Yogyakarta

There are no standard guidelines for the

implementation of the VeR

RSCM,
JAKARTA

LIVE
DEAD

CONTACT THE POLICE

OR CENTRAL JAKARTA
POLICE

IDENTITY

EXTERNAL EXAMINATION
OR AUTOPSY

TUGUREJO HOSPITAL,
SEMARANG
The letter for VeR

The officer of medical

Medical records

request from the

records find patients

submitted to the

police gave to the

Medical Record

doctor who was

director of the hospital

Document

examine the victim

The hospital informed

the police that the

The VeR is approved by

report has been

the forensic doctor

completed

The doctor made a VeR

and signed by the
doctor

TIDAR HOSPITAL,
YOGYAKARTA
Visum that have been
The police came to the

The medical records

written and has been

hospital and bring the

officer find a patient

signed by doctor, handed

letter to VeR request

record document.

back to medical records

officer

Medical records officer

typed the results
according to the report

Visum were taken by the

which was written by the

police (investigator)

doctor with the format

specified by the hospital.

TIDAR HOSPITAL,
MAGELANG

Types of cases that can be requested for VeR :

Persecution
Domestic violence
Rape and sexual abuse
Traffic accidents

PANTI RAPIH HOSPITAL,

YOGYAKARTA

In

Panti

Rapih

Hospital,

the

implementation of VeR, not entirely

in

accordance

procedures
hospital.

with

operational

standard
in

the

There are some problems, such as a

doctor's

note

is

difficult

to

understand and standard operating

procedures

have

not

been

socialized to the doctor who made

the VeR

RSUD KARANGANYAR ,
CENTRAL JAVA
The police came to the hospital and

VeR can be retrieved with

bring the letter to request medicolegal

the time period of one week.

report

Process at the medical

Visum et Repertum taken by

records

the police

The medical records officer accepted the

concept from doctor to be printed, then the
results returned to the doctor to be corrected
and signed.

After the doctor signed the

report, then be signed by the
director of the hospital

PANTIWILASA DR.CIPTO HOSPITAL

SEMARANG

SPO for Medicolegal examination

report :
Investigators submit a request for VeR to
the Director of the hospital
Medicolegal examination report made by

Case request for medicolegal

examination report :
Persecution
Rape and sexual abuse
Traffic accidents

the doctor who first treated victims or the

Child abuse

doctor who was on duty.

Poisoned

Abuyog, Philipina
Medicolegal Examination

Abuyog, Philipina
Post Mortem Examination

India

Preparation of Medicolegal Report

All the cases coming to the casualty shall be entered in the concerned casualty
register

Cases of suspected accident, poisoning, burns, comatosed or brought dead

persons should invariably be made a medico-legal case

In a case where the condition is not serious and the CMO does not suspect any
foul play the fact should be recorded in the casualty register with reasons
under (patients) signature

India

Preparation of Medicolegal Report

All MLC cases should be entertained after they are either registered with the
police post of the hospital or after the police is informed.

In emergency, first aid treatment should promptly be given before

documentation or other medicolegal formalities.

India

Examination of accused by medical practitioner at the request of police

officer.

When a person is arrested on a charge of committing an offence there are

reasonable grounds for believing that an examination of his person will afford
evidence

By the request of a police officer not below the rank of sub-inspector

Make such all examination of the person arrested as is reasonable necessary in

order to get the facts evidence

Aarhus, Denmark

Sexual Abuse against Adults

Examination of victims of sexualised violence is carried out at one of the

Centers for Victims of Sexual Abuse.

Victims do not need to report to the police prior to contacting the center and
will be offered the same kind of examination as victims having reported their
offence to the police, including an offer to secure the traces ensure that
the traces are not lost.

AMA, Australia

Treating doctors have a professional obligation to provide medical reports

when requested by the patient or by a third party with the permission of
their patient or, in some exceptional circumstances, when requested by a
third party acting under legislative authority.

Lawyers should always consider requesting a medical report rather than

resorting to a subpoena in the first instance. This enables lawyers to
obtain the relevant medical details and may avert the need to subpoena
the doctor

Discussion
Point

Expectation

Reality

Report the police first

Yes

No

Have a visum request letter

Yes

No

Victims accompanied by the

police

Yes

No

The dead body must have a

label on their toe

Yes

No

Autopsy secured by the police

Yes

No

Intervention of medical
treatment before examination

No

Yes (sometimes
by the victims)