Sie sind auf Seite 1von 41

GLAUKOMA

DANITA DWI MARYANA


PEMBIMBING : DR NASRUDIN SP.M

ANATOMI FISIOLOGI HUMOR AQUOS

MEKANISME PEMBENTUKAN HUMOR AQUOS

selama darah melewati


prosesus siliaris, sekitar
4% filter plasma
mengalami penetrasi
dalam dinding kapiler ke
rongga intertisial.
Konsentrasi koloid yang
tinggi mempengaruhi
gerakan cairan dari
plasma e stroma siliar

Ultrafiltrasi

Transport
aktif
Melibatkan NaK ATP ase
untuk memindahkan ionion dalam proses
pembentukan humor
aquos

Terjadi pergerakan pasif


ion-ion melalui membran
karena perbedaan
konsentrasi.
Saat humor aquos dari
COP ke kanalis schlemm,
mengalami kontak
dengan korpus siliaris,
iris, dan trabecular
meshwork

Difusi

FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PEMBENTUKAN HUMOR


AQUOS

Variasi Diurnal

Aliran humor aquos lebih tinggi pada


pagi hari dibandingkan sore hari.

Usia

Penerunan produksi humor aquos,


terutama usia 60 tahun

Tekanan
Intraokuler

Mekanisme feedback berhubungan


dengan perubahan TIO

KOMPOSISI HUMOR AQUOS


Volume humor aquos sekitar 250 L, dan kecepatan pembentukannya 2,5 L/menit.

PERAN HUMOR AQUOS


Pengganti sistem vaskuler bagi bagian mata avaskuler
(kornea & lensa)
Memberi nutrisi : O2, Glukosa, As. amino

Mempertahankan TIO
Mengandung askorbat : membersihkan dari radikal bebas &
melindungi dari sinar UV
Memberi respon imun humoral & seluler selama proses
inflamasi

GLAUKOMA

DEFINISI GLAUKOMA

Kata Yunani Glaukos yang berarti hijau kebiruan


pada pupil
Neuropati optik kronis ditandai dengan
pencekungan diskus optik dan hilangnya lapang
pandang
Peningkatan tekanan bola mata, atrofi papil saraf
optik dan hilangnya lapang pandang

ETIOLOGI GLAUKOMA
Peningkatan
produksi humor
aquos

Penurunan
pengeluaran
humor aquos

KLASIFIKASI GLAUKOMA
Glaukoma
primer
(sudut terbuka
dan sudut
tertutup)

Glaukoma
Kongenital

Glaukoma
Sekunder

Glaukoma
Absolut

TABEL KLASIFIKASI GLAUKOMA

PATOFISIOLOGI VISUAL LOSS PADA GLAUKOMA

Apoptosis
sel ganglion
retinal

Penipisan
lapisan
inner
nuclear dan
saraf

Hilangnya
hantaran ke
n.optik

Diskus
optikus
atropi

Pembesaran
CDR

Glaukoma
Sudut Tertutup

Glaukoma
Sudut Terbuka

Glaukoma TIO
normal

TIO 60-80
mmHg
Iskemia iris
akut
Edema kornea
Kerusakan
n.optik

TIO 30
mmHg
Kerusakan sel
ganglion
retina secara
progresif

Kerusakan sel
ganglion
retina
Iskemia n.
optik

PEMERIKSAAN GLAUKOMA
TONOMETRI
Mengukur
tekanan intraokuler
Ketebalan kornea mempengaruhi akurasi

pengukuran.
Range TIO nomral : 11 21 mmHg.
Tonometer Schiotz umum digunakan,

cukup sederhana, praktis, mudah dibawa,


relatif murah, kalibrasi alat mudah dan
tanpa komponen elektrik.
Pada glaukoma sudut terbuka primer, 32-

Goldman
tonometer

50% TIO normal


Schiotz
tonometer
Tonopen

GONIOSKOPI
Alat dengan lensa goniolens untuk melihat

keadaan sudut bilik mata


Identifikasi sudut abnormal
TIO tinggi : sudut COA tertutup, tidak

tampak garis schwalbe


TIO normal : sudut COA sempit, tampak

garis shcwale

PENILAIAN DISKUS OPTIKUS

Pada glaukoma, optik atrofi ditandai

dengan :
Pembesaran diskus optikus rasio CDR
Diskus pucat pada aera cupping.

PEMERIKSAAN LAPANG PANDANG


Perimeter
Lapang pandang normal: 90 derajat

temporal, 60 derajat superior, 50 derajat


nasal dan 70 derajat inferior.
Pola hilangnya lapang pandang

berkolerasi dngan perubahan pada diskus


optik.
Paling banyak kehilangan pandangan

sentral 30 derajat.
Lapang pandang perifer yang erkena

mulai dari nasal

VISUAL FIELD LOSS


Kehilangan lapang
pandang sentral 30
derjat

Perluasan ke area
bjerrum (15 derjat
dari fiksasi)

Skotoma bjerrum

Skotoma arcuata

Defek arkuata
terjadi
breakthrough
perifer

Pengecilan lapang
pandag dari perifer
nasal sebagai
konstirksi isopter

Skotoma arkuata
ganda atas dan
bawah meridian
horizontal disertai
nasal step
(Roenne)

Skotoma seidel

Lapang pandang
temporal dan 5-10
derjat sentral pada
stadium lanjut

Tajam penglihatan
sentral 5 derajat
pada stadium akhir

A. GLAUKOMA PRIMER

GLAUKOMA PRIMER SUDUT TERBUKA

1,29% - 2% usia 40 tahun menderita glaukoma sudut terbuka


Meningkat 4,7% pada usia 75 tahun.
Resiko 6 kali lebih banyak menyebabkan kebutaan pada orang hitam.
Herediter merupakan salah satu fakotr resiko glaukoma sudut terbuka.
Patofisologi :
Proses degeneratif di trabekular meshwork

Deposit materi ekstraseluler di dalam meshwork

Konsekuensi dari berkurangnya drainase humor aquos

meningkatkan TIO

Mutasi gen myocilin pada kromosom 1

1/3 pasien glaukoma sudut terbuka memiliki hasil TIO normal pada pemeriksaan pertama kali

NORMAL TENSION GLAUCOMA


Pasien dengan diskus optik glaukomatous atau perubahan lapang pandang yang memiliki

TIO 21 mmHg
Patogenesis :
Abnormalitas pada nervus optikus

sensitivitas TIO
berkurang

Penyakit vaskular : vasospamse

Kelainan gen optineurin di kromosom 10


Khas perdarahan pada diskus
Sering terjadi di Jepang
Tatalaksana : Glaukoma surgery drainage

GLAUKOMA PRIMER SUDUT TERTUTUP


GLAUKOMA AKUT SUDUT TERTUTUP

Iris bombe

Fakto resiko :

Menghalangi
sudut COA

Mengganggu
outflow humor
aquos

Peningkatan
TIO mendadak

Axial length yang pendek (hypermetropia)


COA dangkal
Lensa yang tebal
Sudut COA yang sempit
Obat-obat simpatomimetik (atropin, nasal
dekongestan)

Gejala klinis:
nyeri hebat,
mata merah
dan penurunan
penglihatan

Manifestasi Klinis :
Penglihatan turun mendadak
Nyeri hebat
Terdapat halo pada penglihatan
Mual dan muntah

Pada mata :
TIO meningkat
COA dangkal
Kornea keruh
Pupil dilatasi
Injeksi siliar

Diagnosis banding :

Iritis akut : pupil ireguler, TIO normal, sangat

fotofobia, kornea tidak udem, terdapat sel


flare
Conjunctivitis akut : biasanya bilateral, respon

pupil normal dan TIO normal, kornea jernih


Komplikasi :

Sinekia anterior
Kerusakan n.optikus
Tatalaksana :

Asetazolamid iv atau oral


Parasimptomimetik : pilokarpin 2%
Steroid : inflamsi sekunder
Laser : iridotomi perifer, YAG (neodymium)
Surgical iridectomy

GLAUKOMA SUDUT TERTUTUP


GLAUKOMA SUDUT TERTUTUP SUBAKUT
Etiologi sama dengan glaukoma akut KECUALI episode peningkatan TIO pendek dan

rekuren
Episode sudut tertutup teratasi secara spontan, tetapi masih terdapat akumulasi kerusakan

di sudut COA (sinekia anterior)


GLAUKOMA SUDUT TERTUTUP
Pasien dengan sudut COA tertutup tidak akan memberikan gejala akut
Terdapat sinekia anterior

GLAUKOMA KONGENITAL

GLAUKOMA KONGENITAL
Etiologi :
Gangguan perkembangan erhambat

sehingga blocking sudut COA


Anomali segmen anterior
Sindrom sistemik

Epidemiologi :
Newborn : 50%
6 bln : 70%
Mendekati 1 th : 80%

Gejala Klinis paling sering epiphora,


photopobia

Pemeriksaan fisik :

Diameter korne besar (> 11,5 mm)


Rekfleks fundus (-)
Stroma kornea tampak edema & keruh
Edema epitel kornea
COA dalam
Diagnosis Banding

Megalokornea
Ruptur membran descment

GLAUKOMA SEKUNDER
1. Dislokasi lensa kristalin
Anterior : obstruksi pupil >> iris bombe >> Sudut Tertutup
Posterior : Sudut Terbuka

2. lensa intumesen
Katarak keruh >> lensa membesar >> mendesak COA >> sudut tertutup
Terapi: ekstraksi lensa bila TIO terkontrol

3. Tumor
Uveal tract melanoma >> badan siliar tergeser ke depan >> COA sempit >> blocking filtrasi >>
Sudut Tertutup
Terapi : enukleasi

4. Trauma
Hifema >> Blocking & edema jaringan sekitar >> Sudut Tertutup

5. Rubeosis
DM >> iskemi retina >> neovaskularisasi >> blocking & kontraksi oleh membran fibrovascular >>
Sudut Tertutup
Terapi : Bevazicumab (hentikan endotel) + Atropine 1% + Steroid topical

6. Steroid
Merangsang faktor inflamasi >> edema ciliar >> blocking >> Sudut Tertutup

GLAUKOMA FAKOMORFIK
Salah satu penyebab glaukoma sekunder sudut terbuka
Etiologi : katarak matur atau hipermatur
Gejala klinis :
Nyeri mendadak
Injeksi konjungtiva
Edema kornea difus
Sel inflamasi di COA

Kebocoran
material
serta
protein
lensa

Masuk ke
COA

Trabekular
edema dan
tersumbat

Peningkata
n TIO

GLAUKOMA ABSOLUT
Stadium akhir glaukoma, dimana sudah terjadi kebutaan total akibat tekanan bola mata.
Klinis :
Kornea keruh
Bilik mata dangkal
Papil atrofi dengan ekskavasi glaukomatosa
Mata keras seperti batu
Rasa sakit hebat : neovaskularisasi pada iris >> glaukoma hemoragik

Tatalaksana :
sinar beta pada badan siliar untuk menekan fungsi siliar
Pengangkatan bola mata karena mata tidak berfungsi dan memberikan rasa sakit.

TATALAKSANA GLAUKOMA

Tatalaksana
medikasi
Penuruan
produksi
humor
aquos

Peningkatan
aliran keluar
humor
aquos

Mengurangi
volume
viterous

Miotik,
Midriasil,
Siklopegik

PENURUNAN PRODUKSI HUMOR AQUOS


1. Beta-adrenegik blocker
Tetes mata: 2 kali sehari
. Timolol maleate 0.25%
dan 0.5%,
. betaxolol 0.25% and
0.5%,
. levobunolol 0.25% and
0.5%,
Salep (Gel): 1 kali sehari
pagi hari
. Timolol maleat 0,1 %
atau 0,25%

2. Alfa-adrenegik agonist
Apraclonidine 0,5%
3xsehari
Brimonidine 0,2%
2xsehari

3. Carbonic Anhydrase
Inhibitor
. Topikal : Dorzolamide
hydrochloride 2% 2 kali
sehari
Sistemik :
. Asetazolamid : 125 -250
mg 4xsehari
. Dichlorphenamide
. Methazolamide
Efek samping :
. Rasa pahit
. Blefarokonjungtivitis
alergi

PENINGKATAN PENGELUARAN ALIRAN HUMOR AQUOS


Prostaglandin analog
Meningkatkan aliran keluar
uveosclera
Tetes mata :
Bimatoprost 0.003%, latanoprost
0.005%, travoprost 0.004%, and
tafluprost 0.0015% >> 1x sehari
malam hari
Efek samping :
Injeksi konjungtiva,
hiperpigmentasi kulit periorbital,
hyperpigmentasi iris

Parasympathomimetic agents
Meningkatkan kontraksi m.siliaris
>> meningkatkan aliran keluar
trabekular meshwork
Tetes mata :
Pilocarpine 0,5% - 6% 4x sehari
Carbachol 1,5%, 3%
Efek samping :
Miosis, spasme akomodasi, ablasi
retina (jarang)

MENGURANGI VOLUME VITEROUS

Hyperosmotic agents: menarik air keluar dari viterous sehingga menjadi menyusut
Terapi tambahan untuk menurunkan produksi humor aquos
Bermanfaat pada glaukoma sudut terbuka
Oral glycerin (glycerol),1 mL/kg BB in dalam air dingin 50% solution campur dengan lemon

juice
Intravena mannitol

TATALAKSANA OPERATIF

Peripheral Iridotomy, Iridectomy, and Iridoplasty


Laser Trabeculoplast
Glaucoma Drainage Surgery
Cyclodestructive Procedures

1. Iridotomi perifer, Iridectomy, Iridoplasty


Menghubungkan COA dan COP
Laser Neodymicin YAG (Nd: YAG)

2. Laser Trabeculoplasty
Menembakan laser dengan goniolens ke trabekular meshwork

3. Glaucoma Drainage Surgery


a. Trabeculectomy & Goniotomy
. menghubungkan langsung COA ke subkonjungtiva

Efek Samping:
. brosis episklera >> saluran tertutup lagi
. mempercepat terbentuknya katarak
b.

Viscocanalostomy & deep sclerectomy with collagnt implant komplikasi dan pengurangan TIO
tidak lebih baik dibandingkan trabeculectomy.

4. Cyclodestructive
. Destruksi badan siliar dengan cryotherapy (Laser Nd: YAG/ Diode)
. Langsug melalui sklera

TERIMA KASIH

Das könnte Ihnen auch gefallen